Sila berdiskusi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut. Anda boleh bekerja dalam
kelompok tetapi anggota kelompok masing-masing mengunggah jawaban dari 1 atau 2
pertanyaan. Dengan demikian masing-masing Anda akan mendapatkan nilai untuk diskusi.
Jika tidak ada kelompok kerjakan secara individu. Pertanyaan-pertanyaan ini dimaksudkan
agar Anda membaca BMP dengan cerdas.
Jawaban :
GAS
GAS NYATA
GAS IDEAL
Temperatur Boyle
MODUL 2
Sistem, Lingkungan, Batas Variabel & Fungsi Keadaan Proses & Hukum
Termodinamika
Sistem : Variabel
1. Terbuka Termodinamika : Proses:
2. Tertutup Tekanan (P) 1. Isotermik
3. Terisolasi Volume (V) 2.Adiabatik
Mol (N) 3. Isobarik
Temperatur (T) 4.Isokhorik
Lingkungan :
Kerja (W) 5.Lingkar
Bagian dari semesta Kalor (q) 6.Jalan
yang terdapat di 7. Reversibel
luar sistem. 8. Irreversibel
Konvensi Tanda
Batas :
Sifat Ekstensif & Intensif Hukum :
Daerah yang 1. Hukum Pertama
memisahkan sistem 2. Hukum Kedua
dari lingkungan Perubahan Keadaan 3. Hukum Ketiga
4. Hukum Ke-nol
Fungsi Keadaan
2. buat Tabel untuk menjelaskan hukum-hukum gas ideal. Tabel itu terdiri dari siapa
penemu, bagaimana bunyi hukum itu apa kelebihan dan kekurangan masing-masing
hukum itu;
jawaban :
Jawaban :
PENERAPAN PERHITUNGAN
HUKUM BOYLE Suatu gas bervolume 50 L dan tekanan 0,85
atm dipindahkan ke ruang bervolume 65 L.
Berapakah tekanan gas pada ruang baru
tersebut jika suhu kedunya sama?
Pembahasan :
Jika kalian perhatikan padas oal hanya ada
dua variabel yang diketahui yaitu V dan P
serta pada suhu yang tetap. Maka pada soal
ini berlaku hukum Boyle.
Ditanya : P2
Jawab :
P1 x V1 = P2 x V2
0,85 atm x 50 L = P2 x 65 L
P2 = (0,85 x 50)/65 attm
= 0,65 atm
HUKUM CHARLES Sebuah balon bervolume 2 L dengan suhu
25 derajat Celsius. Jika balon itu
dimasukkan dalam pendingin yang bersuhu
-28 derajat Celsius, berapakah volume gas
dalam balon?
Pembahasan :
Pada suhu 25 (298 K) derajat C ===> V = 2
L
Pada suhu -28 (245 K) derajat C ===> V =. .
.?
Jawab :
V1/V2 = T1/T2
(2 L/V2) = (298 K/ 245 K)
V2 = (2 x 245)/298 L
V2 = 1,65 L
HUKUM GAY LUSSAC Gas LPG dalam tabung kecil mempunyai
tekanan 5 atm dan suhu 25 derajat C.
Hitunglah tekanan dalam tabung itu jika
suhu dinaikkan menjadi 50 derajat C?
Pembahasan :
Pada suhu 25 derajat C ===> P = 5 atm
Pada suhu 50 derajat C ===> P = ???
Jawab :
P1/P2 = T2/T2
5 atm/P2 = 25 / 50
P2 = (5 x 50)/25 = 10 atm
HUKUM AVOGADRO Pada suhu dan tekanan tertentu gas 32 gr
gas O2 memiliki volume 10 L. Tentukanlah :
1. volume 16 gr SO2 pada suhu dan
tekanan yangsama dengan O2.
2. volume gas SO2 itu jika diukur pada
keadaan STP
Pembahasan :
n O2 = gr/Mr = 32/32 = 1 mol ===> Volume
= 10 L
n SO2 = gr/Mr = 16/64 = 0,25 mol ===>
Volume ???
Jawab :
1 ) n O2/ n SO2 = V O2/V SO2
1/0,25 = 10 L/V SO2
V SO2 = 0,25 x 10 L
= 2,5 L
2 ) Jika diukur pada kedaan STP, volume
0,25 SO2 adalah :
1 mol ==> V = 22,4 L
0,25 mol ===> V = ...?
n 1/ n 2 = V1 / V2
1/0,25 = 22,4 L/ V2
V2 = 0,25 x 22,4 L = 5,6 L
HUKUM DALTON Komposisi persentase massa udara kering
pada ketinggian sama dengan permukaan
air laut kurang lebih N2 75,5; O2 23,2; Ar
1,3. Bagaimana tekanan parsial masing-
masing komponen jika tekanan total 1000
atm.
Jawab:
Jumlah mol molekul dengan massa molar M
sampel dengan massa m adalah m/M. Oleh
sebab itu, jumlah mol setiap jenis molekul
yang ada dalam 100,0 g udara adalah :
n(N2)=100,0 g×0,75528,02 g mol-1=2,694
mol
n(O2)=100,0 g×0,23232,00 g mol-1=0,725
mol
n(Ar)=100,0 g×0,01339,95 g mol-1=0,032
mol
Sumber :
https://www.avkimia.com/2017/04/hukum-hukum-gas.html
4. dari modul dan sumber lain coba buat matriks untuk membandingan persamaan: Virial,
Beattie-Bridgeman, dan Berthelot;
jawaban :
BENTUK PERSAMAAN
PERS.VIRIAL Suatu persamaan yang dapat menggambarkan perilaku gas pada
tekanan tinggi.
jawaban :
ISTILAH PENGERTIAN
Pencairan Gas Proses perubahan fasa dari gas menjadi cair.
Isoterm Gas Nyata • Isoterm Hubungan tekanan & volume gas
pada suhu tetap
• Jika hubungan tekanan-volume untuk gas
nyata diukur pada berbagai temperatur,
maka akan diperoleh grafik seperti dibawah.
• Pada temperatur tinggi, isoterm amat mirip
dengan gas ideal, sedangkan pada
temperatur rendah menunjukkan hal yang
berbeda
• Adanya daerah datar/horisontal pada
temperatur rendah memerlukan perhatian
lebih
6. dari sumber di internet, coba cari dan terangkan contoh penerapan persamaan Van
der Waals dalam perhitungan; perhitungan tetapan Van der Waals dengan menggunakan
data kritik; dan penerapan hukum keadaan untuk mengevaluasi temperatur Boyle;
jawaban :
7. jelaskan istilah-istilah berikut dengan contoh yang jelas yang diambil dari sumber lain
di internet: sistem dan keragamannya, istilah lingkungan, batas dan keragamannya,
variabel termodinamika dan sifat-sifatnya, sifat-sifat fungsi keadaan;
jawaban :
Lingkungan dapat
dipengaruhi maupun
mempengaruhi sistem.
batas dan keragamannya Batas : Daerah yang Ragam Dinding yang
memisahkan sistem dari menjadi batas antara sistem
lingkungan dan lingkungan : Dinding
pejal, Dinding impermiabel,
Dinding permeable, Dinding
adiabatic, Dinding diatermik.
variabel termodinamika Sifat-sifat yang dapat diukur Temperatur (T) , Tekanan
untuk mengetahui keadaan (P), Volume (V), Jumlah Mol
di dalam sistem (n) (N), Kerja (W), Kalor (q)
sifat-sifat fungsi keadaan 1. Sifat Ekstensif 1. Ar dalam gelas ( Volum
2. Sifat Intensif air bersifat Aditif )
2. Tekanan
jawaban
Keadaan sistem dan fungsi keadaan Keadaan sistem ditentukan oleh variabel-variabel
sistem seperti tekanan, volum, suhu, komposisi, massa dst. Keadaan sistem dikatakan
telah tertentu jika variabelvariabel itu telah memiliki nilai tertentu. Variabel sistem juga
disebut sifat sistem. Jika dua sistem memiliki sifat yang sama maka keduanya dikatakan
memiliki keadaan yang sama. Sekarang kita bahas satu sifat sistem misalnya volum.
Volum sistem tergantung kepada keadaan sistem, artinya pada keadaan sistem yang
berubah volum sistem dapat mengalami perubahan. Dikatakan bahwa volum sistem
adalah fungsi dari keadaan dan lazim disebut sebagai fungsi keadaan. Demikian pula jika
kita ambil sifat sistem lainnya, maka akan dapat dijelaskan bahwa sifat sistem itu adalah
fungsi keadaan. Jika suatu sistem berubah dari satu keadaan ke keadaan lain, maka sifat
sistem atau fungsi keadaannya juga akan berubah, dengan tidak tergantung kepada jalan
yang ditempuh untuk merubah keadaan awal itu menjadi keadaan akhirnya. Jadi keadaan
diperoleh tanpa memerlukan informasi mengenai jalan yang ditempuh. Perubahan fungsi
keadaan, dengan demikian adalah tidak tergantung kepada jalan proses tetapi hanya
tergantung kepada keadaan awal dan keadaan akhir. Diferensial dari suatu fungsi
keadaan dinamakan diferensial eksak, sedangkan diferensial dari besaran yang gayut
jalan atau diferensial dari besaran bukan fungsi dinamakan diferensial tidak eksak.
Perubahan suatu fungsi keadaan diperoleh dengan mengintegralkan diferensialnya
(diferensial eksak), dengan memperhatikan batas awal dan batas akhir integrasi (orang
matematik menamakan batas atas dan batas bawah). Perubahan fungsi keadaan ini
adalah tidak gayut jalan, dengan demikian integrasi dari suatu diferensial eksak dengan
adanya batas awal dan batas akhir adalah tidak tergantung kepeda jalan. Ini adalah
sesuatu yang penting yang perlu diingat jika kita akan mengintegrasikan suatu diferensial
eksak
9. jelaskan dengan contoh dari internet, hal-hal berikut: kerja (w) dan kalor sebagai fungsi
jalannya proses; proses: isotermik, isobarik, isokhorik, siklis, reversible; dan
jawaban :
Kerja & Kalor kuantitasnya bergantung pada jalannya proses, bukan pada keadaan
awal dan akhir sistem.
Oleh karena itu kalor disebut sebagai fungsi jalan
Pembuktian :
Perhatikan suatu keadaan sistem yang di ubah dari keadaan 1 ke keadaan 2 dengan
2 proses yang berbeda. Misalnya, proses A dilakukan secara isotermik reversible dan
proses B dilakukan secara isotermik irreversible. Untuk kedua proses tersebut akan
diperoleh bahwa kuantitas kerja pada proses pertama akan berbeda dengan
kuantitas kerja pada proses kedua. Demikian halnya dengan kuantitas kalor, dimana
kuantitas kalor pada proses pertama akan berbeda dengan kuantitas kalor pada
proses kedua.
10. buat Tabel dengan contoh untuk membedakan hukum 1, 2, 3, dan ke 0 termodinamika