Anda di halaman 1dari 5

Inhibitor adalah suatu molekul atau zat yang menghambat kerja enzim.

Enzim sangat pekat


terhadap senyawa atau suatu gugus senyawa yang diikatnya. Apabila aktifitas enzim menjadi
terhambat oleh senyawa atau gugus senyawa tersebut maka senyawa ini disebut inhibitor.
Tidak semua inhibitor bersifat merugikan karena dalam sel bisa juga terdapat inhibitor yang
berfungsi sebagai regulasi reaksi enzim. Dalam hal ini, dia mengontrol produk enzim
sehingga hanya cukup untuk kebutuhan sel saja.

Inhibitor merupakan zat atau senyawa yang menghambat fungsi enzim, inhibitor sering
digunakan sebagai obat. Contohnya adalah inhibitor yang digunakan sebagai obataspirin.
Aspirin menginhibisi enzim COX-1 dan COX-2 yang memproduksi pembawa
pesanperadangan prostaglandin, sehingga ia dapat menekan peradangan dan rasa sakit.
Namun, banyak pula inhibitor enzim lainnya yang beracun. Sebagai contohnya, sianida yang
merupakan inhibitor enzim ireversibel, akan bergabung dengan tembaga dan besi padatapak
aktif enzim sitokrom c oksidase dan memblok pernafasan sel.

2.2 Macam-macam Inhibitor

Penghambatan aktivitas enzim oleh beberapa jenis molekul kecil dan ion-ion sangat
penting karena merupakan mekanisme pengendalian kerja enzim secara biologis.

Penghambatan aktivitas enzim oleh beberapa jenis molekul kecil dan ion-ion sangat
penting karena merupakan mekanisme pengendalian kerja enzim secara biologis. Dipandang
dari sifat kestabilan penghambatan, maka penghambatan enzim dpat dibagi menjadi dua,
yaitu :

1. Irreversible Inhibitor

Dalam pengikatan yang irreversible, senyawa penghambatan (inhibitor) akan


terikat secara kovalen pada lokasi aktif enzim atau sedikitnya senyawa tersebut terikat
sedemikian kuat sehingga disosiasi terjadi sangat lambat.

Inhibitor irreversibel (tidak dapat kembali), yaitu terjadi setelah inhibitor


mengikat enzim, inhibitor yang tidak dapat dipisahkan dari sisi aktif enzim. Keadaan ini
menyebabkan enzim tidak dapat mengikat substrat atau inhibitor merusak beberapa
komponen (gugus fungsi) pada sisi katalitik molekul enzim. Inhibitor ireversibel
biasanya memodifikasi kovalen enzim, dan karena itu hambatan tidak dapat
dikembalikan. Inhibitor ireversibel sering mengandung kelompok fungsional reaktif
seperti mustard nitrogen, aldehida, haloalkanes, alkena, akseptor Michael, sulfonat fenil,
atau fluorophosphonates. Penghambatan ireversibel berbeda dari inaktivasi enzim
ireversibel. Inhibitor ireversibel umumnya spesifik untuk satu kelas dari enzim dan tidak
menonaktifkan semua protein, mereka tidak berfungsi dengan menghancurkan struktur
protein tetapi dengan secara khusus mengubah situs aktif dari target mereka. Misalnya,
ekstrim pH atau temperatur biasanya menyebabkan denaturasi dari semua struktur
protein, tapi ini merupakan efek non-spesifik.

2. Reversible Inhibitor

Reversibel inhiabitor mengikat enzim dengan interaksi non-kovalen seperti


ikatanhidrogen, interaksi hidrofobik dan ikatan ion. Beberapa obligasi yang lemah
antara inhibitor dan situs aktif bergabung untuk menghasilkan kuat dan spesifik
mengikat. Berbeda dengansubstrat dan inhibitor ireversibel, inhibitor reversibel
umumnya tidak mengalami reaksi kimiaketika terikat enzim dan dapat dengan mudah
dihilangkan dengan pengenceran atau dialysis. inhibisi kompetitif: substrat (S) dan
inhibitor (I) bersaing untuk situs aktif. Penghambatan reversible dapat dibagi menjadi
tiga golongan, yaitu :

a) Competitive Reversible

Pada penghambatan ini zat – zat penghambat mempunyai struktur yang


mirip dengan struktur substrat. Dengan demikian baik substrat maupun zat
penghambat berkompetisi atau bersaing untuk bersatu dengan sisi aktif enzim, jika
zat penghambat lebih dulu berikatan dengan sisi aktif enzim , maka substratnya
tidak dapat lagi berikatan dengan sisi aktif enzim.

Inhibitor jenis ini disebut berkompetisi karena penambahan substrat dapat


mengurangi daya hambatnya. Hal ini disebabkan inhibitor tersebut berkompetisi
dengan substrat untuk mengikat bagian yang aktif dari enzim. Sebagai contoh dari
enzim suksinat dehidrogenase yang mengkatalisis reaksi oksidasi asam suksinat
menjadi fumarat. Jika ditambahkan asam malonat yang strukturnya hampir serupa
dengan asam suksinat, maka enzim suksinat dehidrogenase menurun aktivitasnya.
Inhibitor macam ini daya kerjanya bergantung pada :

Konsentrasi Inhibitor

Konsentrasi Substrat

Afinitas relatif inhibitor dan substrat

Pengaruh inhibitor ini bolak – balik karena bagian yang aktif enzim langsung
terlibat dalam aktifitas inhibitor.

Pada inihibitor kompetitif, inhibitor dan substrat berkompetisi untuk berikatan


dengan enzim. Seringkali inhibitor kompetitif memiliki struktur yang sangat mirip
dengan substrat asli enzim. Sebagai contoh, (metotreksat adalah inihibitor
kompetitif untuk enzim (dihidrofolat reduktase. Kemiripan antara struktur asam
folat dengan obat ini ditunjukkan oleh gambar di samping bawah. Perhatikan bahwa
pengikatan inhibitor tidaklah perlu terjadi pada tapak pengikatan substrat apabila
pengikatan inihibitor mengubah konformasi enzim, sehingga menghalangi
pengikatan substrat. Pada inhibitor kompetitif, kelajuan maksimal reaksi tidak
berubah, namun memerlukan konsentrasi substrat yang lebih tinggi untuk mencapai
kelajuan maksimal tersebut, sehingga meningkatkan Km

b. Non Competitive Reversible

Pada penghambatan ini, substrat sudah tidak dapat berikatan dengan


kompleks enzim- inhibitor, karena sisi aktif enzim berubah. Pengaruh inhibitor
nonkompetisi ini tidak dapat dan dihilangkan dengan penambahan substrat.
Inhibitor berkaitan dengan permukaan enzim tanpa lepas lagi dan tempatnya tidak
dapat pula diganti oleh substrat.

Daya kerja inhibitor ini bergantung pada :

Konsentrasi Inhibitor

Avinitas Inhibitor terhadap enzim

Konsentrasi substrat tidak berpengaruh pada sistem ini dan Km tidak berubah oleh
inhibitor. Beberapa fungsi obat-obatan berhubungan erat dengan daya hambat yang
sangat khas pada enzim yang ada dalam sel atau jaringan, misalnya penisilin yang
bekerja menutup kontruksi dinding sel mikroorganisme. Racun syaraf yang sangat
berbahaya diisopropilfluorosfat menghambat kuat kerja enzim asetilkolin esterase,
yaitu enzim yang berhubungan dengan fungsi syaraf.
Beberapa inhibitor berperan penting untuk menjelaskan jalannya metabolisme
dalam jaringan. Dalam hal ini harus berhati-hati mengambil kesimpulan karena
inhibitor jarang mempunyai aktivitas hanya pada satu enzim, misalnya asam
malonat yang dianggap bertahun-tahun hanya sebagai inhibitor subsinat
dehidrogenase ternyata asam ini dapat pula berubah menjadi malonil- KoA yang
kemudian bisa pula mengalami dekarboksilasi membentuk asetil- KoA dan CO2.
Jadi dalam mengambil kesimpulan untuk suatu penelitian mengenai enzim berbagai
hala seperti ini harus diperhatikan.

Inhibitor non-kompetitif dapat mengikat enzim pada saat yang sama substrat
berikatan dengan enzim. Baik kompleks EI dan EIS tidak aktif. Karena inhibitor
tidak dapat dilawan dengan peningkatan konsentrasi substrat, Vmax reaksi berubah.
Namun, karena substrat masih dapat mengikat enzim, Km tetaplah sama.

c. Uncompetitive Reversible

Inhibitor ini tidak menghalangi pembentukan compels enzim substrat,


tetapi menghalangi reaksi selanjutnya jadi menghalangi pembentukan produk. Pada
inhibitor uncompetitive, inhibitor hanya dapat bereaksi setelah terjadi kompleks
enzim substrat. Pada inhibitor tidak kompetitif penghambat tidak bisa mengikat pada
enzim yang bebas, tetapi hanya untuk ES-COMPLEX. EIS-COMPLEX begitu
dibentuk enzymatically non-aktif. Inhibitor jenis ini adalah jarang, tetapi dapat terjadi
pada enzim multimeric.

2.3 Feed back inhibition (Inhibitor Campuran)

Inhibitor jenis ini mirip dengan inhibitor non-kompetitif, kecuali kompleks EIS
memiliki aktivitas enzimatik residual.Pada banyak organisme, inhibitor dapat merupakan
bagian dari mekanisme umpan balik. Jika enzim memproduksi terlalu banyak produk,
produk tersebut dapat berperan sebagai inhibitor bagi enzim tersebut. Hal ini akan
menyebabkan produksi produk melambat atau berhenti. Bentuk umpan balik ini adalah
umpan balik negatif. Enzim memiliki bentuk regulasi seperti ini sering kali multimerik dan
mempunyai tapak ikat alosterik. Kurva substrat/kelajuan enzim ini tidak berbentuk hiperbola
melainkan berbentuk S. Koenzim asam folat dan obat anti kanker metotreksat memiliki
struktur yang sangat mirip. Oleh sebab itu, metotreksat adalah inhibitor kompetitif bagi
enzim yang menggunakan folat. Inhibitor ireversibel bereaksi dengan enzim dan membentuk
aduk dengan protein. Inaktivasi ini bersifat ireversible. Inhibitor seperti ini contohnya
(efloritina, obat yang digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh protozoa
African trypanosomiasis. Penisilin dan Aspirin juga bekerja dengan cara yang sama.
Senyawa obat ini terikat pada tapak aktif, dan enzim kemudian mengubah inhibitor menjadi
bentuk aktif yang bereaksi secara ireversibel dengan satu atau lebih residu asam amino.

Anda mungkin juga menyukai