ANGGOTA KELOMPOK ● NUR FADHILAH WAHYUDDIN (H031191089) ● CHAERIL GANI (H031191092) ● RIA CHANTIKA PERMATASARI (H031191097) ● MUHAMMAD SHABIR A. DILO (H0311910100) LATAR BELAKANG Tubuh manusia mengalami banyak sekali reaksi-reaksi kimia, baik reaksi kimia secara sederhana maupun reaksi kimia yang sangat kompleks. Berbagai reaksi kimia dalam tubuh dapat dipercepat lajunya dengan enzim. Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis dalam suatu reaksi kimia organik. Enzim merupakan protein yang memiliki aktivitas katalitik yang aktif secara spesifik. Spesifitas enzim disebabkan oleh adanya sisi aktif enzim yang hanya mengikat molekul substrat terntentu. Fungsi enzim yaitu sebagai biokatalisator yang mampu menurunkan energy aktivasi sehingga dapat meningkatkan laju reaksi. Akan tetapi tidak selamanya enzim dapat bekerja optimal atau bahkan tidak dapat bekerja sama sekali. Ada beberapa molekul yang dapat mempengaruhi kerja enzim, salah satunya adalah inhibitor. Inhibitor merupakan suatu senyawa yang dapat menurunkan atau menghambat laju reaksi yang dikatalisi enzim. LATAR BELAKANG Berdasarkan reaksi kimianya, ada dua macam inhibisi, yaitu inhibisi irreversible dan inhibisi reversible. Inhibisi irreversible merupakan inhibisi yang tidak dapat balik. Artinya setelah berikatan dengan enzim, inhibisi ini tidak dapat dipisahkan lagi dari enzim. Dengan adanya inhibisi ini enzim tidak dapat bekerja lagi karena inhibisi ini bersifat merusak enzim. Sedangkan inhibisi reversible adalah inhibisi yang dapat balik. Artinya setelah berikatan dengan enzim, inhibisi ini masih dapat dipisahkan lagi. Ada dua macam jenis inhibisi reversible, yaitu inhibisi yang bekerja secara kompetitif dan non-kompetititif. Berdasarkan latar belakang diatas maka disusun makalah yang berjudul “Mekanisme Inhibisi Enzim”. Enzim Enzim merupakan polimer biologis yang mengkatalisis reaksi kimia yang esensial untuk merombak nutrient sehingga mampu menyediakan energi dan chemical building blocks. Penyatuan dari chemical building blocks ini menjadi protein, DNA, membran, sel dan jaringan serta energi yang dapat digunakan untuk motilitas sel dan kontraksi otot. Defisiensi dari kuantitas dan kualitas enzim utama dapat menyebabkan defek genetik, defisit nutrisi atau menjadi toksin. Enzim merupakan protein yang memiliki aktivitas katalitik yang aktif secara spesifik. Spesifitas enzim disebabkan oleh adanya sisi aktif enzim yang hanya dapat mengikat molekul substrat tertentu. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas enzim adalah konsentrasi substrat, konsentrasi enzim, konsentrasi inhibisi, pH, suhu, kofaktor enzim (activator) dan inhibisi. Kerja enzim bersifat sangat spesifik. Hal ini berlaku tidak hanya pada tipe reaksi yang dikatalisis (spesifisitas reaksi), tetapi juga sifat dari reaktan (substrat) yang terlibat. Kemampuan katalisis enzim diawali dengan pembentukan transition state dalam kompleks enzim-substrat. Substrat akan terikat pada region spesifik dari enzim yang disebut sisi aktif (active site). Model sisi aktif pada interaksi/kompleks enzim-substrat dibagi atas 2, yaitu model lock and key dan model induced fit. Inhibitor Enzim Inhibitor merupakan senyawa yang dapat menghambat atau menurunkan aktivitas enzim saat ditambahkan kedalam reaksi enzim-substrat. Beberapa inhibitor enzim adalah metabolit seluler untuk mengendalikan jalur metabolik. Aktifitas dari enzim dapat dihambat dengan terikatnya molekul atau ion spesifik. Suatu molekul yang bekerja secara langsung pada sebuah enzim untuk menurunkan kecepatan katalitik disebut sebagai inhibitor. Beberapa inhibitor enzim adalah metabolit normal tubuh yang menghambat enzim tertentu sebagai bagian dari kontrol metabolik normal. Inhibitor dapat juga berupa substansi asing seperti obat-obatan atau toksin yang efek inhibisinya dapat berupa terapeutik atau bahkan letal. Inhibisi kerja enzim dibagi atas dua (2) jenis, yaitu irreversibel dan reversible. Inhibisi Irreversibel Inhibitor irreversibel terdisosiasi (terpisah) dengan sangat lambat dari enzim targetnya karena terikat erat dengan enzim baik secara kovalen maupun nonkovalen. Inhibitor jenis ini memodifikasi enzim target secara permanen. Inhibitor yang terikat secara irreversibel dengan enzim biasanya membentuk ikatan kovalen dengan residu asam amino pada atau dekat sisi aktif enzim dan secara permanen menginaktiasi enzim. Inhibisi Irreversibel Inhibisi Reversibel Inhibitor reversibel berdisosiasi cepat dari kompleks enzimsubstrat dan tidak menyebabkan perubahan permanen dari enzim. Inhibisi ini dibagi atas 2 jenis, yaitu inhibitor kompetitif dan non kompetitif. Inhibitor Kompetitif Inhibitor kompetitif memiliki kemiripan struktur dengan substrat normal dari suatu enzim sehingga berkompetisi dengan molekul substrat untuk terikat pada sisi aktif enzim. Enzim dapat terikat pada molekul susbtrat (membentuk kompleks E-S) atau terikat pada inhibitor (membentuk E-I), tetapi tidak dapat terikat pada keduanya sekaligus. Inhibitor kompetitif terikat secara reversible pada sisi aktif. . Contoh dari inhibisi kompetitif adalah enzim suksinat dehydrogenase. Inhibitor Kompetitif Inhibitor kompetitif memiliki kemiripan struktur dengan substrat normal dari suatu enzim sehingga berkompetisi dengan molekul substrat untuk terikat pada sisi aktif enzim. Enzim dapat terikat pada molekul susbtrat (membentuk kompleks E-S) atau terikat pada inhibitor (membentuk E-I), tetapi tidak dapat terikat pada keduanya sekaligus. Inhibitor kompetitif terikat secara reversible pada sisi aktif. . Contoh dari inhibisi kompetitif adalah enzim suksinat dehydrogenase. Kompetitif Reversibel Inhibitor Non Kompetitif Inhibitor non kompetitif terikat secara reversibel pada sisi lain (bukan pada sisi aktif) enzim dan menyebabkan suatu perubahan bentuk 3-dimensi keseluruhan dari enzim sehingga terjadi penurunan aktifitas katalitik. Oleh karena inhibitor terikat pada sisi berbeda dari substrat, enzim dapat mengikat inhibitor, substrat atau keduanya sekaligus. Efek dari inhibitor nonkompetitif tidak dapat diatasi dengan peningkatan kadar substrat, sehingga ada penurunan nilai Vmaks. Afinitas enzim terhadap substrat tidak berubah jadi nilai Km tetap sama. Contoh dari inhibitor nonkompetitif adalah kerja pepstatin terhadap enzim renin. Inhibitor Non Kompetitif Reversibel Kesimpulan Enzim merupakan polimer biologis yang mengkatalisis reaksi kimia yang esensial untuk merombak nutrient sehingga mampu menyediakan energi dan chemical building blocks. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas enzim adalah konsentrasi substrat, konsentrasi enzim, konsentrasi inhibisi, pH, suhu, kofaktor enzim (activator) dan inhibisi. Inhibitor merupakan senyawa yang dapat menghambat atau menurunkan aktivitas enzim saat ditambahkan kedalam reaksi enzim-substrat. Beberapa inhibitor enzim adalah metabolit seluler untuk mengendalikan jalur metabolik. Inhibisi kerja enzim dibagi atas dua (2) jenis, yaitu irreversibel dan reversible. thank you PERTANYAAN
● Muh. Muflih Baso (H031191036): mengapa inhibisi reversibel tidak
menyebabkan perubahan permanen dari enzim? Mungkin bisa dijelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut
● Agung Indrawan: Tadi ada yang dibahas mengenai 2 model sisi aktif, yaitu model lock and key dan model induced fit. Bisakah pemateri menjelaskan kedua model tersebut?