Anda di halaman 1dari 4

Muhammad Ikbal / 14-2013-086

5 Penghambat Enzim (Inhibitor)


1. Inhibitor kompetitif
: Inhibitor kompetitif adalah hambatan di mana inhibitor
bereaksi dengan suatu tempat diluar tempat aktif, sehingga kombinasi
substrat dengan enzim tidak dihalangi tetapi pemecahan kompleks ES
dicegah.
Penjelasan

Cara Kerja : Molekul penghambat yang strukturnya mirip substrat, sehingga molekul
tersebut berkompetisi dengan substrat untuk bergabung pada sisi aktif enzim

: Misalnya asam malonat dapat menghambat enzim


dehidrogenase suksinat pada pembentukan asam fumarat dari suksinat.
Struktur asam suksinat mirip dengan asam malonat. Dalam reaksi ini
asam malonat bersaing dengan asam suksinat (substrat) untuk dapat
bergabung dengan bagian aktif protein enzim dehidrogenase.
Penghambatan oleh inhibitor dapat dikurangi dengan menambah jumlah
substrat sampai berlebihan. Daya penghambatannya dipengaruhi oleh
kadar penghambat, kadar substrat dan aktivitas relatif antara
penghambat dan substrat.
Contoh

Sianida bersaing dengan oksigen untuk mendapatkan Hemoglobin pada rantai


akhir respirasi. Inhibitor kompetititf dapat diatasi dengan penambahan konsentrasi
substrat.
2.

Inhibitor tidak bersaing


Penjelasan : Molekul penghambat yang bekerja dengan cara melekatkan diri pada
bagian bukan sisi aktif enzim

: Senyawa-senyawa seperti sianida, sulfida, natrium azida, dan


karbon monooksida adalah senyawa penghambat untuk enzim yang
mengandung Fe, yaitu dengan terjadinya reaksi antara senyawa-senyawa
tersebut dengan ion Fe yang menyebabkan enzim menjadi tidak aktif.
Merkuri (Hg) dan perak (Ag) merupakan penghambat enzim yang
mengandung gugusan sulfhidril (-SH). Pada penghambatan nonkompetitif
tidak terjadi persaingan antara zat penghambat dengan substrat
Cara Kerja

Pada inhibitor uncompetitive, inhibitor hanya dapat bereaksi setelah


terjadi kompleks ES. 2. Inhibitor tidak menghalangi pembentukan
kompleks ES, tetapi menghalangi reaksi selanjutnya, jadi menghalangi
pembentukan produk.
ES

+I

ES

Contoh
: Enzim sitokrom oksidase dihambat oleh CO (karbon
monooksida) dengan mengikat Fe yang merupakan gugusan aktif enzim
tersebut. Penghambatan nonkompetitif tidak dapat dikurangi dengan
penambahan jumlah substrat, oleh karena daya penghambatannya

dipengaruhi oleh kadar penghambat dan afinitas penghambat terhadap


enzim.

3.

Inhibitor Umpan Balik


Penjelasan : Penghambatan umpan balik disebabkan oleh hasil akhir
suatu rangkaian reaksi enzimatik yang menghambat aktifitas enzim pada
reaksi pertama.

: Jika enzim memproduksi terlalu banyak produk,


produk tersebut dapat berperan sebagai inhibitor bagi enzim
tersebut. Hal ini akan menyebabkan produksi produk melambat atau
berhenti. Bentuk umpan balik ini adalah umpan balik negatif. Enzim
memiliki bentuk regulasi seperti ini sering kali multimerik dan
mempunyai tapak ikat alosterik. Kurva substrat/kelajuan enzim ini
tidak berbentuk hiperbola melainkanberbentuk S.Koenzim asam
folat dan obat anti kanker metotreksat memiliki struktur yang
sangat mirip. Oleh sebab itu, metotreksat adalah inhibitor kompetitif
bagi enzim yang menggunukan folat.Inhibitor ireversibel bereaksi
dengan enzim dan membentuk aduk dengan protein. Inaktivasi ini
bersifat ireversible.
Cara Kerja

Contoh

: efloritina, obat yang digunakan untuk mengobati

penyakit
yang
disebabkan
oleh
protozoa African
trypanosomiasis. Penisilindan Aspirin juga bekerja dengan cara
yang sama. Senyawa obat ini terikat pada tapak aktif, dan
enzim kemudian mengubah inhibitor menjadi bentuk aktif yang
bereaksi secara ireversibel dengan satu atau lebih residu asam
amino.
4. Inhibitor Resepsor
Penjelasan : Represor adalah hasil akhir suatu rangkaian reaksi
enzimatik yang dapat mempengaruhi atau mengatur pembentukan
enzim-enzim pada reaksi sebelumnya.
Cara Kerja
berikut:
Enzim a

: Gambaran skematik reaksinya adalah sebagai

Enzim b
Enzim c
Enzim d
A
B
C
D
Keterangan: A,B,C,D: substrat enzim a,b,c,d.
X

X: hasil akhir reaksi enzimatik yang menghambat sintesis enzim


a,b,c,d.
Contoh :

5. Inhibitor Alosterik
Penjelasan : Penghambat alosterik adalah penghambat yang dapat
mempengaruhi enzim alosterik. Enzim alosterik adalah enzim yang
mempunyai dua bagian aktif, yaitu bagian aktif yang menangkap substrat
dan bagian yang menangkap penghambat.

Cara Kerja : Apabila ada senyawa yang dapat memasuki bagian yang
menangkap penghambat maka enzim menjadi tidak aktif, senyawa
penghambat tersebut merupakan penghambat alosterik. Struktur senyawa
penghambat alosterik tidak mirip dengan struktur substrat. Pengikatan
penghambat alosterik pada enzim menyebabkan enzim tidak aktif,
sehingga substrat tidak dapat dikatalisis dan tidak menghasilkan produk.
Apabila enzim menangkap substrat maka penghambat tidak dapat terikat
pada enzim, sehingga enzim dapat aktif mereaksikan substrat menjadi
produk.

Contoh : Sistem enam bakteri yang mengkatalisa pengubahan L-treonin


menjadi L-isoleusin. Pada urutan lima enzim ini, yang pertama yaitu
dehidratase treonin dihambat oleh isoleusin, produk enzim terakhir dari
rangkaian ini. Isoleusin bersifat spesifik sebagai penghambat. Tidak ada
senyawa antara lain pada rangkaian reaksi ini yang bersifat menghambat
terhadap dehidratase treonin, demikian pula tidak ada enzim lain di dalam
rangkaian ini yang dihambat oleh isoleusin. Penghambatan balik adalah
satu di antara berbagai jenis pengaturan alosterik. Penghambatan
dehidratase treonin oleh isoleusin bersifat dapat balik, jika konsentrasi
isoleusin menurun, kecepatan aktivitas reaksi dehidratase treonin
meningkat.

Anda mungkin juga menyukai