Anda di halaman 1dari 6

TUGAS BAHASA INDONESIA

KUIS KETIGA MODUL VI & JAWABAN LATIHAN 10. (Nomor Genap :


2,4,6,8,10)
1. c. bertanggung jawab
2. d. permukiman
3. c. menerapkan
4. c. putusan pemerintah, simpulan penelitian, di daerah permukiman
5. a. Tampaknya, tiap-tiap nasabah tidak ingin menarik uangnya dari bank masing-masing.
6. b. mantap dan dinamis
7. c. tata bunyi (lafal)
8. b. A dan B adalah ragam lisan
9. a. meja itu
10. c. lepas landas, lepas pantai, lepas tangan
11. c. atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
12. b. Fungsi gramatikal dalam ragam lisan, seperti subjek, predikat, dan objek tidak selalu
dinyatakan.
13. c. pada
14. b. mengesampingkan
15. d. maupun
16. d. penerapan
17. d. jika dibandingkan dengan
18. c. sehingga
19. a. Para pakar ekonomi tidak menduga kalau nilai tukar rupiah membaik secepat ini.
20. d. Ahkhirnya, dia berhasil menjadi sarjana tahun lalu.
21. d. Kita harus berbicara dengan tenang, tidak boleh terbawa nafsu.
22. c. menargetkan, menayangkan, mengecek
23. a. Dia tidak pergi, melainkan belajar di rumah.
24. b. adalah
25. b. standarisasi
26. (A) dari
27. (B) persoalan-persoalan
28. (D) masing-masing
29. (B) bantu-membantu
30. (A) orang-orang

JAWABAN LATIHAN 10. (Nomor Genap : 2,4,6,8,10)

2. Contoh Paragraf yang salah :


Faktor risiko lain yang menjadi penyebab kejadian asma adalah allergen (serbuk
bunga,tungau,serpihan atau kotoran binatang dan jamur),perubahan cuaca dan suhu udara,
polusi udara, asap rokok,infeksi saluran pernapasan, stres, dan olahraga yang berlebihan.

Ulasan : Paragraf tersebut hanya terdiri dari satu kalimat, sehingga tidak bisa
disebutparagraf hanya kalimat pernyataan.Perbaikan :

Contoh paragraf yang benar :


Faktor risiko lain yang menjadi penyebab kejadian asma adalah allergen,perubahan cuaca
dan suhu udara, polusi udara, asap rokok, infeksi saluran pernafasan,stress, dan olah raga
yang berlebihan. Berbagai macam allergen yang dapat menjadipencetus asma, yang ada di
sekitar kita antara lain : serbuk bunga, tungau, serpihan ataukotoran binatang dan jamur.
Perubahan cuaca dan suhu dari panas berubah menjadidingin, ini juga bisa menjadi
pencetus kejadian asma yang sering terjadi di masyarakat.

4. Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai berlaki 1 januari 2015 karena harga
minyak dunia turun menjadi 60 dolar AS per barel. Pada tanggal 19 Januari terjadi
penyesuaian harga kembali dalam bentuk penurunan. Biaya LPG tabung 12 kg diturunkan
dari Rp 134.700 menjadi Rp 129.000 per tabung (US$ 10,7 menjadi US$ 10,3 per tabung)
(Jakarta Globe, 2015). Menurut pemerintah, LPG tabung 12 kg PT Pertamina adalah
produk energi “non-subsidi”, dan berdasarkan Peraturan Menteri ESDM No.26/2009 pasal
25, harga LPG non-subsidi ditetapkan di tingkat perusahaan. Namun demikian, pada
kenyataannya kewenangan penetapan harga perusahaan tidak sepenuhnya lepas dari
campur tangan pemerintah. Hal ini ditunjukkan oleh fakta bahwa LPG tabung 12 kg telah
dijual di bawah biaya pasokan selama bertahun-tahun dan upaya PT Pertamina untuk
menaikkan harga LPG pada 2013 sempat dibatalkan setelah adanya instruksi dari Presiden
Yudhoyono untuk meninjau ulang keputusan tersebut. Jumlah terakhir yang diajukan
pemerintah dalam RAPBN-P 2015 menunjukkan penyusutan subsidi BBM sebesar Rp
194,2 triliun (US$ 15.5 miliar), pemerintah juga mengumumkan mekanisme penetapan
harga baru untuk bahan bakar minyak (BBM). Bensin premium akan dijual pada harga
pasar, namun biaya distribusinya ke wilayah terpencil akan terus disubsidi. Harga bahan
bakar solar akan dijual sebesar Rp 1.000 per liter di bawah harga pasar, Pemerintah akan
mengumumkan perubahan harga setiap dua hingga empat minggu sekali. Belajar dari
permasalahan dalam hal koordinasi kebijakan tersebut, PT Pertamina mengembangkan
skema penyesuaian harga dan mengumumkan kerangka waktu untuk kenaikan harga LPG
non-subsidi setiap 6 bulan yang akan berlangsung hingga akhir 2016.
6. Perbedaan kelima paragraf tersebut yaitu,
a. Paragraf Eksposisi --> Menjelaskan atau memaparkan tentang sesuatu dengan tujuan
member informasi (menambah wawasan).
Contoh :
Parangtritis adalah nama desa di kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Di desa ini terdapat pantai Samudera Hindia yang terletak kurang lebih 25
km sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup
terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup, Krakal
dan Glagah. Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada
objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung-gunung pasir
yang tinggi di sekitar pantai, gunung pasir tersebut biasa disebut gumuk. Objek wisata ini
sudah dikelola oleh pihak pemda Bantul dengan cukup baik, mulai dari fasilitas
penginapan maupun pasar yang menjajakan souvenir khas Parangtritis. Selain itu ada
pemandian yang disebut parang wedang konon air di pemandian dapat menyembuhkan
berbagai macam penyakit diantaranya penyakit kulit, air dari pemandian tersebut
mengandung belerang yang berasal dari pengunungan di lokasi tersebut. Air panas dari
parang wedang dialirkan ke pantai parangtritis untuk bilas setelah bermain pasir dan juga
mengairi kolam kecil bermain anak-anak. Di Parangtritis ada juga ATV, kereta kuda &
kuda yang dapat disewa untuk menyusuri pantai dari timur ke barat. selain itu juga
parangtritis sebagai tempat untuk olahraga udara/aeromodeling.
b. Paragraf Argumentasi --> mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan
disertai bukti dan fakta
Contoh :
Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang membuat wisatawan ramai
berkunjung, tetapi juga sering menelan korban. Yang disayangkan, sebagian masyarakat
Indonesia masih saja menganggap peristiwa tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis,
yakni dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah
di balik musibah tersebut. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab
utama hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat
terseret rip current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak
hanya kuat, tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya
sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR Pantai
Parangtritis, juga menambahkan bahwa disepanjang Pantai Parangtritis juga banyak
terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan sulit
diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak menimbulkan korban mati tenggelam.

c. Paragraf Deskripsi --> Menggambarkan sesuatu (objek) secara terperinci atau mendetil
sehingga tampak seolah-olah pembaca melihat, mendengar, dan merasakannya sendiri.
Contoh:
Masih melekat di mataku, pemandangan indah nan elok pantai Parang Tritis. Gelombang
ombak bergulung-gulung datang silih berganti menyambutku serasa ingin mengajak
bermain. Air yang jernih dan pasir putih lembut yang menghampar luas tanpa ada tumbuh-
tumbuhan atau karang yang menghalangi membuatku ingin kembali lagi. Di sebelah
kanan-kiri, aku bisa memandang air laut sejauh mata memandang, pandai dengan bukit
berbatu, pesisir serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara pantai. Kurasakan dingin
membasuh kakiku karena ombah menghempas kakiku dan terasa asin air itu ketika bibirku
terkena percikan. Sepanjang aku berjalan, hampir pinggiran pantai dipenuhi oleh
pengunjung wisatawan. Kulihat ada yang berlari berkejar-kejaran di bibir pantai, bermain
bola, bermain dengan air, berfoto-foto dengan latar sekitar pantai. Tapi yang paling
membuatku tertarik, kulihat ada beberapa turis manca negara yang menikmati keindahan
pantai ini dengan naik delman. Seperti apa yang aku lihat, pantai ini memang sangat ramai
pengunjung. Tak pernah sunyi pantai Parang Tritis.

d. Paragraf Narasi --> Menceritakan atau mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa
sehingga tampak seolah-olah pembaca mengalami sendiri peristiwa itu.
Contoh
Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir
pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk
mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Parangtritis.
Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya
diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa
senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai
Parangtritis dengan senyumku. Pantai Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi
favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air.
Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan.
Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku
dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini.
Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore menandakan
perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai.
Dalam benakku, aku kan kembali esok.

e. Paragraf Persuasif --> karangan yang bertujuan untuk meyakinkan dan membujuk
seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis.
Contoh :
Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang membuat wisatawan ramai
berkunjung, tetapi juga sering menelan korban. Yang disayangkan, sebagian masyarakat
Indonesia masih saja menganggap peristiwa tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis,
yakni dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah
di balik musibah tersebut. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab
utama hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat
terseret rip current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak
hanya kuat, tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya
sama sekali dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR Pantai
Parangtritis, juga menambahkan bahwa disepanjang Pantai Parangtritis juga banyak
terdapat palung (pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan sulit
diprediksi. Kondisi inilah yang sering banyak menimbulkan korban mati tenggelam. Oleh
karena itu, selayaknya warga masyarakat tidak lagi percaya hal-hal gaib dan bisa
mengedepankan penalaran logika atau akal sehat. Pemerintah daerah pun sebaiknya
memberikan pemahaman yang benar mengenai penyebab bencana laut kepada warga di
sekitar pantai. Informasi tersebut dapat diteruskan kepada wisatawan guna meningkatkan
kewaspadaan mereka.

8. Kalimat merupakan bagian penting dalam sebuah paragraf. Suatu paragraf yang baik pasti
berisi dua jenis kalimat yang merupakan “informan” dari maksud paragraf dibuat. Dua
jenis kalimat tersebut adalah kalimat utama dan kalimat penjelas. Kedua jenis kalimat ini
wajib ada dan diikuti oleh kalimat- kalimat yang lain. Bedanya, kalimat utama dalam
sebuah paragraf hanya ada satu kalimat, sedangkan kalimat lainnya merupakan kalimat
pendukung kalimat utama yang disebut sebagai kalimat penjelas.
a) Kalimat utama adalah kalimat yang berisi pokok pikiran utama atau ide pokok utama dan
menjadi dasar untuk mengembangkan paragraf. Kalimat utama biasanya bersifat umum
dan memuat keseluruhan isi dalam suatu paragraf. Kalimat utama tidak selalu berada di
awal paragraf karena gagasan utama bisa berada di akhir, atau ditengah, dan terkadang juga
muncul bersamaan di awal dan akhir paragraf. Kalimat utama disebut juga kalimat topik,
hal itulah yang menyebabkan kalimat utama menjadi acuan pengembangan paragraf.
Beberapa ciri kalimat utama adalah : Kalimat utama dapat berdiri sendiri dan memiliki arti
yang jelas, sehingga tidak dibutuhkan konjungsi, baik antar kalimat maupun intra kalimat,
Kalimat utama biasanya ada di awal paragraf (deduktif). Namun, terkadang berada di akhir
paragraf (induktif). Kalimat utama yang berada di akhir paragraf biasanya didahului
dengan kata “jadi” dan “dengan demikian”, Kalimat utama berisi suatu permasalahan yang
dapat dikembangkan secara rinci, dan Kalimat utama merupakan pernyataan yang bersifat
umum, dan bisa dikembangkan.

b) Kalimat penjelas adalah uraian mengenai kalimat yang berisi penjelasan atau rincian
kalimat utama dalam suatu paragraf. Kalimat penjelas biasanya bersifat khusus, sehingga
kalimat tersebut harus menjelaskan secara detil mengenai apa yang sedang menjadi topik.
Beberapa ciri kalimat penjelas diantaranya adalah : Merupakan pendukung gagasan
pokok/kalimat utama, Kalimat tidak otonom, Mendeskripsikan atau menjelaskan topik, dan
Memerlukan penghubung (bahkan, misalnya, contohnya) untuk tercapai koherensi
(keterkaitan antar kalimat)

10. Menurut pendapat Saya jika dalam pargraf tidak ada kalimat utama / kalimat topik maka
hal tersebut bukanlah sebuah paragraf melainkan hanya uraian biasa atau uraian singkat.
Karena pengertian pargraf sendiri adalah satuan fikiran yang membicarakan suatu gagasan
utama melalui serangkaian kalimat yang bersifat koherensif dan padu. Jadi, sudah jelas
bahwa kalimat utama dan kalimat penjelas itu harus terkait betul (koherensif) dan
membentuk suatu kesatuan kalimat yang utuh dan padu.

Anda mungkin juga menyukai