Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

“PERTEMUAN 5”
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pembimbing : Drs.H.Nursal Hakim, M.Pd

Nama : Tiara Pratiwi( P032014401039 )


Prodi : D-III Keperawatan
Tingkat :1A
Judul : Paragraf

POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN RIAU
PRODI D-III KEPERAWATAN
T.A 2020/2021
Tugas

Buatlah paragraf sesuai dengan pola pengembangan paragraf, masing-masing satu paragraf
setiap jenis pola pengembangan paragraf dan sesuaikan dengan Ilmu Keperawatan!

1. Pola Klimaks
Contoh 1

Keberadaan perawat di Indonesia dimulai sejak datangnya Belanda ke Indonesia.


Perawat berasal dari penduduk pribumi dan perawat di pandang sebagai budak. Pada zaman
penjajahan Inggris (1812 – 1816), walaupun saat itu pimpinan Inggris sangat memperhatikan
kondisi kesehatan rakyat, tetapi dunia keperawatan tidak mengalami perkembangan yang
signifikan. Baru pada tahun 1816 – 1942, dunia keperawatan di Indonesia mulai berkembang
dan pada 1949 mulai adanya pembangunan dibidang kesehatan yaitu rumah sakit dan balai
pengobatan. 1995 – sekarang, dunia keperawatan Indonesia terus berbenah diri. Mulai dari
semakin bertambahnya pendidikan tinggi keperawatan, tenaga pendidik profesional sekelas
profesor mulai bertambah serta lahirnya Undang-undang keperawatan.

Contoh 2

Ibnu adalah seorang fotografer di Kota Pekanbaru. Siang itu ibu sedang memotret
seseorang dan ibnu pun berdiri di pinggir jalan. Tak berselang lama datang sebuah motor
dengan kecepatan tinggi menabrak Ibnu. Lalu Ibnu pun terpental dan mengalami luka yang
cukup serius, Ibnu kehilangan banyak darah. Kemudian warga pun datang menghampiri Ibnu
dan membawanya kerumah sakit. Setibanya di rumah sakit keluarga Ibnu pun datang, Ibnu
segera dilarikan ke ruang UGD untuk mendapat perawatan intensif. Beberapa jam kemudian
perawat mengabarkan kepada keluarga Ibnu bahwa Ibnu mengalami koma.

2. Pola Antiklimaks
Contoh 1

Saat seseorang didiagnosa memiliki kondiri kanker, dokter akan memberi tahunya
jenis stadium kanker yang dialami. Umumnya penyakit kanker memiliki empat stadium atau
tingkatan. Mulai dari stadium IV, tahap ini biasanya menunjukkan bahwa kanker telah
menyebar luas ke seluruh tubuh, atau bagian tubuh yang lain. Kanker ini disebut juga kanker
stadium lanjut. Lalu kanker stadium III, stadium ini berarti kondisi kanker lebih kecil dan
tumbuh padda jaringan di sekitar getah bening. Kanker stadium I dan II, kanker umumnya
hanya ada di satu area tubuh dan ukurannya sangat kecil. Kanker stadium 0, merupakan
kanker pertama atau stadium pra-kanker atau masih dalam perhitungan. Di dunia medis, tidak
ada istilah kanker bisa sembuh. Melainkan, kanker bisa dikendalikan atau dikontrol.

Contoh 2

Indah menderita kanker darah stadium 3. Kanker darah merupakan suatu kondisi
ketika sel darah yang menjadi abnormal atau ganas, sebagian besar kanker ini bermula di
sumsum tulang tempat sel darah diproduksi. Indah selalu cemas dan takut akan kondisi yang
saat ini dia alami. Mulai dari orang tua, teman dan para perawat selalu memberi Indah
semangat dan meyakinkan indah bahwa dia pasti akan sembuh. Indah pun mulai bersemangat
kembali dan selalu menjalani hari-hari dengan penuh senyuman. Setelah melalui beberapa
tahap pengobatan kondisi Indah pun sudah mulai membaik.

3. Pola Kausalitas

Obesitas, kerusakan dinding arteri, kolesterol tinggi, sembelit,meningkatnya resiko


kanker, dan kerusakan otak adalah beberapa akibat atau dampak yang di timbulkan oleh
konsumsi lemak yang berlebihan. Lemak berasal dari asupan makanan yang berkalori , ketika
kita mengonsumsi lemak yang berlebih maka lemak akan menumpuk di dalam tubuh dan
meyebabkan timbulnya berbagai masalah kesehatan. Lemak tersusun dari senyawa kimia
yang tidak larut oleh air yaitu karbon ,hidrogen dan oksigen. Sama seperti halnya karbohidrat
dan protein, lemak juga merupakan sumber energi bagi manusia.

4. Pola Sudut Pandang

Di balik hiruk penanganan wabah corona (Covid-19), ada yang bekerja dalam senyap.
Dengan perlindungan diri seadanya, mereka mempertaruhkan keselamatan demi menolong
pasien Covid-19. Mereka adalah para perawat yang menangani pasien secara langsung di
ruang isolasi, dengan risiko terpapar virus corona yang mematikan. Meskipun banyak dari
mereka yang telah menjadi korban dari keganasan virus ini. Namun, Mereka tetap berjuang
dengan penuh kesabaran dan tanpa kenal lelah, serta rela menahan rindu untuk bertemu
orang-orang tercinta.

5. Pola Defenisi Luas


Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang diberikan secara langsung kepada klien atau pasien di berbagai tatanan
pelayanan kesehatan. Dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan sebagai suatu
profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, bersifat humanistik dan berdasarkan
pada kebutuhan objektif klien untuk mengatasi masalah yang dihadapi klien. Asuhan
keperawatan dapat di pertanggungjawabkan berdasarkan substansi ilmiah yaitu logis,
sistimatis, dinamis dan restruktur. Mutu asuhan keperawatan sangat dipengaruhi oleh kualitas
pelayanan kesehatan dan bahkan sering menjadi salah satu faktor penentu citra institusi
palayanan di mata masyarakat.

6. Pola Pertentangan

Banyak pihak yang sering salah dalam mengartikan profesi perawat , mulai dari
menganggap perawat sebagai pembantu dokter bahkan menganggap perawat sebagai dokter.
Perlu kita ketahui ,bahwasannya perawat dan dokter itu dua profesi yang berbeda. Ada hal
yang bisa dilakukan perawat, tetapi tidak boleh untuk dilakukan oleh dokter. Perawat dapat
bekerja lintas unit di suatu rumah sakit tergantung keperluan pekerjaan untuk suatu pasien.
Perawat memiliki waktu lebih lama bersama pasien dibandingkan dokter. Secara umum,
perawat bisa melakukan tindakan secara menyeluruh sedangkan dokter khusus menangani
penyakit dan fisiologi. Lebih dari itu semua, kedua profesi tersebut memiliki kode etik
masing-masing untuk saling bekerja sama.

7. Pola Perbandingan

Meski dikenal sebagai alat kontrasepsi, keefektifan suntik KB dalam mencegah


kehamilan jauh lebih besar dari pil KB. Menurut penelitian, keefektifan pil KB dalam
mencegah kehamilan adalah 92%, jauh lebih kecil daripada penggunaan suntik KB dengan
keefektifan 97%.Selain itu, penggunaan dari suntik KB ini cukup sebulan sekali atau bahkan
3 bulan sekali berbeda dengan pil KB yang harus rutin diminum setiap hari. Meski begitu, pil
KB jauh lebih aman bagi wanita dibandingkan dengan suntik KB, baik itu dari segi kesehatan
reproduksinya maupun kesehatan anggota tubuh lainnya.

8. Pola Generalisasi

Hasil kerja perawat di rumah sakit dapat dinilai melalui pengamatan langsung yaitu
proses pemberian asuhan keperawatan atau laporan dan catatan pasien. Salah satu strategi
dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan dirumah sakit, yaitu dengan penerapan
proses keperawatan, terutama tahap implementasi atau pelaksanaan asuhan keperawatan.
Tahap implementasi merupakan tahap paling penting karena ini merupakan praktik nyata dari
ilmu keperawatan. Implementasi merupakan kategori dari perilaku keperawatan, dimana
perawat melakukan suatu tindakan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari
asuhan perawat. Dengan demikian, pencapaian standar praktik keperawatan yang tinggi atau
kinerja perawat yang tinggi dalam pelayanan keperawatan akan tercapai.

9. Pola Klasifikasi

Pengkajian keperawatan merupakan suatu hal penting yang harus dilakukan oleh
seorang perawat kepada pasien, karena dari pengkajian inilah perawat bisa menentukan
diagnosis keperawatan yang dialami oleh pasien ataupun klien. Berdasarkan jenisnya
diagnosis keperawatan di bagi menjadi dua jenis yaitu, diagnosa keperawatan negatif dan
diagnosa keperawatan positif. Diagnosa keperawatan negatif yaitu diagnosis keperawatan
yang klien atau pasien dalam kondisi yang sakit dan perlu dirawat di rumah sakit, diagnosis
ini terdiri dari Diagnosis Aktual dan Diaknosis Risiko.Sementara itu, diagnosa keperawatan
positif yaitu klien atau pasien yang telah diberi asuhan keperawatan sudah dalam keadaan
optimal atau dalam keadaan sehat, diagnosis ini disebut juga dengan istilah Diagnosis
Promosi Kesehatan.

10. Pola Analogi

Ketika seseorang mengalami kondisi sakit atau keadan yang abnormal terjadi secara
anantomis dan fisiologis maka keadaan sesorang tersebut butuh bantuan tenaga kesehatan
untuk mencari solusi dan merawat nya. berbagai jenis penyakit yang muncul pada era global
sekarang mulai dari penyakit ringan sampai penyakit ganas. dalam hal ini maka ujung tombak
sebuah rumah sakit dalam hal pelayanan kesehatan adalah Perawat.Keramahtamahan
merupakan hal yang sangat utama dalam pelayanan kesehatan, berhubungan dengan istilah
perawat sebagai ujung tombak rumah sakit , maka seorang perawat harus mampu
memberikan pelayanan yang tulus dalam hal sekecil apapun, termasuk disini adalah suatu
“senyuman". Senyuman para perawat di ibaratkan sebagai obat penenang bagi para pasien.
Oleh karena itu, senyum para perawat ikut ambil andil dalam kesembuhan pasien.

11. Pola Contoh


Kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu pada dasarnya tidak terlepas dari
kepuasan seorang pasien terhadap pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan, termasuk
perawat. Oleh karena itu, banyak rumah sakit yang meningkatkan kualitas pelayanan dengan
berbagai cara, salah satunya yaitu mengadakan pelatihan untuk para perawat seperti yang
dilakukan oleh Rumah Sakit Adven Bandung. Tercatat sekitar 800 perawat yang mengikuti
pelatihan tersebut. Pelatihan bukan hanya dibuka untuk perawat Rumah Sakit Adven
Bandunug saja, tetapi pelatihan ini terbuka untuk seluruh perawat yang ada di Indonesia.
Dengan adanya pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas para perawat dan
memberikan kepuasan kepada pasien.

Anda mungkin juga menyukai