BIDANG PENGANGGARAN
JUDUL
REGULASI PENGELOLAAN ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH TERKAIT
COVID-19
OLEH :
DESEMBRI PIONITRI
BCA 118 027
Masalahnya, setiap pengeluaran dari kas daerah haruslah didasarkan pada angka-angka
yang tercantum dalam APBD yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah (Perda) atau qanun.
Mengingat wabah Covid-19 ini merebak setelah penetapan APBD tahun anggaran 2020, maka
dapat dipastikan tidak ada angaran yang khusus untuk itu. Yang ada adalah anggaran belanja
tidak langsung dengan nama rekening belanja tidak terduga (BTT). Pada kondisi seperti ini,
anggaran BTT yang ada dapat dipastikan tidak mencukupi. Artinya, harus ditambah alokasi
anggarannya dalam perubahan APBD. Penegasan ini dinyatakan dalam Perppu 1 Tahun 2020
terkait kebijakan keuangan daerah (Pasal 1 ayat 4, Pasal 3 ayat 1), dimana Pemda boleh
melakukan perubahan alokasi antarprogram dengan cara melakukan perubahan peraturan kepala
daerah tentang penjabaran APBD, sebelum nantinya dimasukkan dalam Perda/qanun perubahan
APBD. Ada beberapa hal penting yang ditekankan dalam regulasi-regulasi tersebut. Pertama,
fokus pada kebutuhan pendidikan, produktivitas kerja, dan ibadah. Instruksi Mendagri Nomor 1
Tahun 2020 ini memberikan penjelasan rinci tentang tata cara percepatan pengutamaan
penggunaan alokasi anggaran Pemda untuk 3 (tiga) hal, yakni penanganan kesehatan,
penanganan dampak ekonomi, dan penyediaan social safety net.
Sedangkan untuk aktivitas penyediaan social safety net dilakukan dengan cara pemberian
hibah/bantuan sosial dalam bentuk uang dan/atau barang secara memadai, antara lain kepada:
Individu/masyarakat terdampak atau memiliki risiko sosial seperti keluarga miskin, pekerja
harian, dan individu lainnya; Fasilitas kesehatan milik masyarakat/swasta yang ikut serta
melakukan penanganan pandemik Covid-19; dan Instansi verikal yang terlibat penanganan
Covid-19. Apabila anggaran BTT yang ada tidak mencukupi, Pemda melakukan penjadwalan
ulang terhadap kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya, perubahan alokasi anggaran dan
pemanfaatan uang kas yang tersedia. Perubahan alokasi anggaran dilakukan terhadap beberapa
kegiatan, seperti: Kegiatan yang didanai dari dana transfer Pempus dan dana transfer antar
daerah;.Belanja modal yang kurang prioritas; Kegiatan pembangunan sarana dan prasarana serta
pemberdayaan masyarakat di kelurahan; Hasil rasionalisasi belanja daerah untuk perjalanan
dinas, kegiatan rapat, Pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis, sosialisasi, workshop,
lokakarya, seminar atau kegiatan sejenis lainnya; Pengeluaran pembiayaan tahun berjalan;
dan/atau Pemanfaatan dana yang berasal dari penerimaan daerah tahun 2020.