Anda di halaman 1dari 14

DOKUMENTASI KEPERAWATAN

IMPLEMENTASI SYSTEM INFORMASI KEPERAWATAN DI RS

Dosen Pembimbing : Dwi Apriliani S.kep. Ners, M.Kep

Disusun oleh :

Kelompok 3

1. Abdurrahman Gibran (P27901119001)


2. Elsa fuzianti (P27901119014)
3. Fajrah annisa syarifuddin (P27901119017)
4. Kartika triya wardhani (P27901119028)
5. Meylita Ruslina (P27901119030)
6. Rizki Sa’bani (P27901119044)
7. Tsara hanan erohman (P270901119049)

POLITEKNIK KEMENKES BANTEN

JURUSAN DIII KEPERAWATAN TANGERANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat limpahan rahmat
dan hidayahNya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah yang
berjudul System Informasi keperawatan  ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
dokumentasi keperawatan. Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini tanpa adanya
bimbingan, dorongan, motivasi, dan doa, makalah ini tidak akan terwujud. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu dosen yang telah membimbing dalam kegiatan
belajar mengajar. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya khususnya
mahasiswa dan masyarakat umum.
Akhir kata penulis menyadari makalah ini masih banyak kesalahan, baik dalam
penulisan maupun informasi yang terkandung didalam makalah ini, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik maupun saran yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan
dimasa yang akan datang.

Rangkasbitung, 9 Agustus 2020


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................... 
          1.1 Latar Belakang............................................................................................
          1.2 Tujuan.......................................................................................................
          1.3 Manfaat........................................................................................................ 

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. Sejarah Perkembangan komputer dalam keperawatan ............................
2.2. Implementasi system informasi keperawatan di Rs................................
2.3. Konsep sistem informasi keperawatan.....................................................
2.4. Fungsi sistem informasi keperawatan .....................................................
2.5. Manfaat sistem informasi keperawatan....................................................
2.6. Kelebihan dan kekuarangan sistem informasi keperawatan.....................

BAB 3 PENUTUP.......................................................................................... 
         3.1 Kesimpulan ..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Sejarah perkembangan komputer diawali dengan penemuan penting dari Charles Babbage
berupa alat hitung. Berkat penemuannya itu, ia dikenal sebagai ilmuwan yang paling
berpengaruh dalam perkembangan komputer. Kemudian, alat hitung tersebut dikembangkan
lebih lanjut secara bertahap hingga kini terciptalah perangkat canggih bernama komputer.
Tahapan dalam pengembangan komputer disebut generasi. Ada lima generasi komputer yang
masing-masing memiliki cerita tersendiri.
Perkembangan sejarah komputer telah mengalami masa-masa sulit. Namun, berkat
tangan-tangan andal dari para ilmuwan dan teknisi pada waktu itu, perkembangan dari
generasi ke generasi terasa begitu mudah dan terorganisir. Komputer terus dikembangkan
dengan menyisipkan inovasi-inovasi terbaru. Hingga kini, beberapa perusahaan ternama
tengah menggarap komputer berteknologi tinggi dengan nama komputer masa depan.
Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor
termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan bidang yang bersifat
information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi informasi relatif tertinggal. Sebagai
contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar
dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap
perencanaan pengembangan Billing System. Meskipun rumah sakit dikenal sebagai
organisasi yang padat modal-padat karya, tetapi investasi teknologi informasi masih
merupakan bagian kecil. Di AS, negara yang relatif maju baik dari sisi anggaran kesehatan
maupun teknologi informasinya, rumah sakit  hanya menginvestasinya 2% untuk teknologi
informasi.
Oleh karena keistimewaannya ini berbagai bidang pekerjaan mulai menggunakan system
ini untuk memudahkan mereka dalam menyelesaikan pekerjaan termasuk dalamnya bidang
keperawatan. System komputer sangat membantu tenaga perawat untuk memperoleh
ilmu,,mencari data – data yang terkait dengan pasien dan mendokumentasikan asuhan
keperawatan dalam suatu system komputer.
1.2.Tujuan
Dalam pembuatan makalah ini bertujuan untuk: 
1.      Memberi informasi kepada mahasiswa tentang peran dan manfaat komputer dalam
keperawatan
2.      Mempermudah bagi tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan yang efisien dan
efektif

1.3.Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat bagi pihak pembaca atas pengetahuan lebih
lanjut tentang perkembangan teknologi di bidang kesehatan, yaitu :
1.      Bagi ilmu pengetahuan dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang semakin baik, memicu banyaknya ilmu pengetahuan yang bisa diperoleh
dari masing-masing teknologi
2.      Bagi lembaga perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di bidang keperawatan,
memicu lembaga terkait masalah kesehatan dan rumah sakit untuk memfasilitasi lembaganya
dengan teknologi yang sedang marak digunakan dan menjadi incaran masyarakat kini
3.      Bagi masyarakat umum untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang
teknologi terkini dibidang keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Perkembangan Komputer Dalam Keperawatan
Komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi sebuah institusi keperawatan karena
banyaknya departemen yang terlibat dalam proses perawatan pasien. Pelayanan dan manajer
keperawatan harus memasukkan banyak informasi mengenai pasien mulai dari perawatan
saat masuk hingga pasien pulang. Saat ini komputer secara absolut penting untuk mengatur :
1). Makin kompleksnya masalah keuangan
2). Melaporkan permintaan beberapa departemen
3). Kebutuhan komunikasi dari tim perawtan kesehatan yang berbeda
4). Pengetahuan yang relevan untuk perawatan pasien
Computer telah dikenal sekitar lima puluh tahun yang lalu tetapi Rumah Sakit lamban
dalam menagkap revolusi computer. Saat ini hamper setiap Rumah Sakit mengguanakan jasa
computer setidaknya untuk manajemen keuangan. Perawat lambat mendapatkan manfaat
computer. Usaha pertama dalam menggunakan computer oleh perawat pada akhir tahun 1960
-an dan 1970 –an mencakup :
1). Automatisasi catatan perawat untuk menjelaskan status dan perawatan pasien.
2). Penyimpanan hasil sensus dan gambaran staf keperawatan untuk analisa kecenderungan
masa depan staf.
Pada pertengahan tahun 1970 –an, ide dari system informasi manajemen Rumah Sakit
( SIR ) diterapkan. Dan perawat mulai meraskan manfaat dari system informasi manajemen.
Pada akhir tahun 1980 –an, memunculkan mikro computer yang berkekuatan besar sekali dan
perangkat lunak untuk pengetahuan keperawatan.

2.2 implementasi system informasi keperawatan di Rs


Sistem informasi merupakan suatu kumpulan dari komponen-komponen dalam
organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi. Sistem
Informasi mempunyai komponen- komponen yaitu proses, prosedur, struktur organisasi,
sumber daya manusia, produk, pelanggan, supplier, dan rekanan. (Eko,I. 2001).
Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan ilmu
keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan informasi
dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan
(Gravea & Cococran,1989)
Sistem Informasi manajemen asuhan keperawatan sudah berkembang di luar negeri
sekitar tahun 1992, di mana pada bulan September 1992, sistem informasi diterapkan pada
sistem pelayanan  kesehatan Australia khususnya pada pencatatan pasien.  (Liaw, T.,1993).
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit  adalah sistem komputerisasi yang
memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk
jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara
cepat, tepat dan akurat.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer merupakan sarana pendukung
yang sangat penting – bahkan bisa dikatakan mutlak – untuk operasional rumah sakit
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sebuah sistem informasi yang
terintegrasi yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen Rumah Sakit,
mulai dari pelayanan diagnosa dan tindakan untuk pasien, medical record, apotek, gudang
farmasi, penagihan,  database personalia, penggajian karyawan, proses akuntansi sampai
dengan pengendalian oleh manajemen.
Tujuan sistem informasi adalah identifikasi masalah meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan, meningkatkan ketepatan dan kecepatan pengambilan keputusan, meningkatkan
fungsi perencanaan, pemantauan, pengendalian, dan evaluasi organisasi. Mengukur,
mengendalikan, menganalisa penggunaan sumber daya dan produktifitas, efisiensi dan
efektifitas, meningkatkan komunikasi intern dan ekstern organisasi, penyusunan laporan
intern dan ekstern riset dan pendidikan.
Kategori SIM RS
1. Sistem Informasi Administrasi dan keuangan
2. Sistem Informasi medis-klinis
Manfaat yang didapatkan Rumah Sakit dengan menggunaan SIMRS ini adalah:
 Proses-proses manajemen rumah sakit bisa terintegrasi antara satu bagian dengan
bagian lainnya.
 Pengendalian stok obat dan alkes multi gudang (multi apotek / floorstock) bisa
dilakukan dengan lebih mudah karena posisi stock up to date-nya bisa diketahui setiap saat.
 Penagihan kepada pasien bisa dibuat dalam sebuah single billing statement untuk
semua jasa perawatan yang telah diterima pasien.
 Riwayat penyakit dan perawatan (medical record) pasien bisa dikelola dan dipanggil
dengan cepat dan otomatis.
 Analisis statistik diagnosa dan pembedahan terhadap pasien telah disesuaikan dengan
standard yang telah ditetapkan WHO.
 Memudahkan proses budgeting dan pengendalian realisasinya.
 Memudahkan penyusunan rencana cash-flow dan pengendalian arus kas maupun
bank.
 Dengan SIMRS, resiko keterlambatan pembayaran atau penagihan hutang piutang
bisa dikurangi.
 Menjaga konsistensi data (data consistency) karena menggunaan data bersama (data
sharing) baik data master (database pasien, dokter, perawat, karyawan dan obat) maupun
data transaksi.
 Pemanfaatan data keluaran / output dari suatu modul oleh modul lain (sebagai
masukan / input) sehingga bisa dihindari adanya redundansi proses antar bagian.
 SIMRS memberikan kemudahan dalam pembuatan laporan di semua unit, cepat dan
akurat.
 Pencetakan nota pembayaran, kuitansi, surat menyurat bisa dilakukan dengan mudah.
 Efisiensi waktu entri data (entry time) karena hanya dilakukan sekali oleh bagian yang
paling berkompeten.
 Efisiensi kerja karyawan menjadi meningkat karena beberapa proses rutin seperti
pembuatan laporan atau perhitungan-perhitungan dilakukan secara otomatis dan cepat.
Dengan demikian karyawan lebih bisa berkonsentrasi kepada hal-hal yang bersifat stratgis.

2.3 Konsep Sistem Informasi Keperawatan

Hasil penelitian telah membuktikan bahwa penggunaan sistem informasi keperawatan


yang efektif dan teknologi tepat guna akan dapat mengurangi kesalahan dalam memberikan
perencanaan keperawatan pada pasien. Penggunaan sistem informasi keperawatan juga akan
meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan keperawatan.

Pada pengkajian keperawatan, penerapan Standar Nursing Language (SNL) berbasis TI


(Teknologi Informasi) yang ada dalam sistem. Pada pengkajian data, perawat tinggal memilih
data yang tersedia. Setelah data dipilih secara lengkap, komputer akan secara automatis
menganalisa data yang telah dipilih perawat, dan memunculkan masalah sesuai data yang
dipilih. Komputer akan membantu melakukan analisis data yang dimasukan oleh perawat saat
melakukan pengkajian kepada pasien. Dengan menggunakan sistem “pakar” maka perawat
sedikit terkurangi bebannya dalam melakukan analisis data untuk dijadikan diagnosa
keperawatan. Masalah yang munculpun menjadi semakin riil dan akurat, karena masalah
yang dimunculkan oleh komputer merupakan analisa baku.

Diagnosa Keperawatan dihasilkan dari analisa yang dilakukan oleh komputer,


berdasarkan data-data yang dimasukan saat pengkajian perawatan. Komputer akan secara
automatis menganalisa data yang ada dan memunculkan masalah keperawatan. Perawat
tinggal memilih etiologi yang ada disesuaikan dengan kondisi pasien. Sehingga di sinilah,
peran perawat tidak bisa digantikan oleh komputer, karena judgment terakhir tetap di tangan
perawat. Apakah masalah yang dimunculkan oleh komputer diterima atau tidak oleh perawat
(Maria, 2009).

2.4 Fungsi Sistem Informasi Keperawatan

Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4 fungsi utama


dalam praktik keperawatan klinik dan administratif:

 Proses perawatan pasien


Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat kepada pasien
yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan dan pengobatan, catatan
keperawatan, pola makan, prospektif, beban kerja , administrasi pasien.
 Proses managemen bangsal
Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara efektif menggunakan 
menggunakan sumber dalam merencanakan objek secara spesifik. Mentransformasikan
informasi pada manajemen yang berorientasi informasi dalam pengambilan keputusan:
jaminan kualitas, sudut pandang aktivitas di bangsal keperawatan, jadwal dinas karyawan,
manajemen perseorangan, perencanaan keperawatan, manajemen inventarisasi dan
penyediaan sarana dan prasarana, manajemen finansial, kontroling terhadap infeksi.
 Proses Komunikasi
Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan subjek lain yang
memiliki hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review data,
transformasi data,  segala bentuk pesan.

 Proses Pendidikan dan Penelitian


Pendokumentasian fungsi dan prosedural.

2.5 Manfaat Sistem Informasi Keperawatan


Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka sangat di
mungkinkan bagi perawat untuk memiliki sisitem pendokumentasian asuhan keperawatan
yang lebih baik. Metode pendokumentasian asuhan keperawatan sudah mulai menunjukan
perkembangan dari yang sebelumnya manual, bergeser kearah komputerisasi, metode
pendokumentasian tersebut dengan menggunakan sistem informasi manajemen.
Sistem informasi manajemen berbasis komputer tidak hanya bermanfaat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan, namun juga dapat menjadi pendukung pedoman bagi
pengambil kebijakan/pengambil keputusan  di keperawatan/Decision Support System dan
Executive Information System (Eko,I. 2001).
Manfaat sistem informasi dalam keperawatan (Malliarou & zyga, 2009):
1). Lebih banyak waktu dengan pasien dan lebih sedikit waktu di nurse station.
2). Mengurangi penggunaan kertas
3). Dokumentasi keperawatan secara automatis
4). Standar yang sama dalam perawatan (proses keperawatan)
5). Mengurangi biaya
6). Kualitas pelayanan keperawatan dapat di ukur

2.6 Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Informasi Keperawatan


A. Kelebihan Sistem Informasi Keperawatan
1. Sistem Informasi manajemen asuhan keperawatan lebih efisien, dan produktifitas.
2. Dengan sistem dokumentasi  yang berbasis komputer pengumpulan data dapat
dilaksanakan dengan cepat dan lengkap.
3. Data yang telah disimpan juga dapat lebih efektive dan dapat menjadi sumber dari
penelitian
4. Dapat melihat kelanjutan dari  edukasi ke pasien
5. Melihat epidemiologi penyakit serta dapat memperhitungkan biaya dari pelayanan
kesehatan.(Liaw,T. 1993). 
6. Dokumentasi keperawatan juga dapat tersimpan dengan aman
7. Akses untuk mendapat data yang telah tersimpan dapat dilaksanakan lebih cepat
dibandingkan bila harus mencari lembaran kertas yang bertumpuk di ruang penyimpanan
8. Menurut Herring dan Rochman (1990) diambil dalam Emilia, 2003: beberapa institusi
kesehatan yang menerapkan system komputer, setiap perawat dalam tugasnya dapat
menghemat sekitar 20-30 menit waktu  yang dipakai untuk dokmuntasi keperawatan dan
meningkat keakuratan dalam dokumentasi keperawatan
9. Dokumentasi keperawatan dengan menggunakan komputer seyogyanya mengikuti prinsip-
prinsip pendokumentasian, serta sesuai dengan standar pendokumentasian internasional
seperti: ANA, NANDA, NIC(Nursing Interventions Classification, 2000).
10. Sistem informasi manajemen berbasis komputer dapat menjadi pendukung pedoman bagi
pengambil kebijakan/pengambil keputusan  di keperawatan/Decision Support System dan
Executive Information System.(Eko,I. 2001)
11. Informasi asuhan keperawatan dalam sistem informasi manajemen yang berbasis
komputer dapat digunakan  dalam menghitung pemakaian tempat tidur /BOR pasien, angka
nosokomial, penghitungan budget keperawatan dan sebagainya. Dengan adanya data yang
akurat pada keperawatan maka data ini juga dapat digunakan untuk informasi bagi tim
kesehatan yang lain. Sistem Informasi asuhan keperawatan juga dapat menjadi sumber
dalam pelaksanaan riset keperawatan secara khususnya dan riset kesehatan pada umumnya.
(Udin,and Martin, 1997)

B. Kekurangan Sistem Informasi Keperawatan


1. Sistem informasi manajemen keperawatan  sampai saat ini juga masih sangat minim di
rumah sakit Indonesia.
2. Komponen-komponen yang ada dalam sistem informasi yang dibutuhkan dalam
keperawatan masih banyak kelemahannya.
3. Kekahawatiran hilangnya data dalam satu hard-disk. Pada kondisi tersebut hilangnya data
telah diantisipasi sebagai  perlindungan hukum atas dokumen perusahaan yang diatur
dalam UU No. 8 Tahun 1997. Undang-undang ini mengatur tentang keamanan terhadap
dokumentasi yang berupa lembaran kertas, namun sesuai perkembangan tehnologi, 
lembaran yang sangat penting dapat dialihkan dalam   Compact Disk Read Only
Memory (CD ROM). CD ROM dapat dibuat kopinya dan disimpan di lain tempat yang
aman . Pengalihan ke CD ROM ini bertujuan untuk menghindari hilangnya dokumen
karena peristiwa tidak terduga seperti pencurian komputer, dan kebakaran.
4. Memutuskan untuk menerapkan sistem informasi manajemen berbasis komputer ke
dalam sistem praktek keperawatan di Indonesia tidak terlalu mudah. Hal ini karena pihak
manajemen harus  memperhatikan beberapa aspek yaitu struktur organisasi keperawatan di
Indonesia, kemampuan sumber daya keperawatan, sumber dana, proses dan prosedur
informasi serta penggunaan dan pemanfaatan bagi perawat dan tim kesehatan lain.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
         Sistem Informasi merupakan sekumpulan sumber daya yang berguna untuk
menghasilkan informasi dan fungsi organisasi. Kualitas informasi (quality of information)
sangat dipengaruhi atau ditentukan tiga hal, yaitu relevan, akurat, dan tepat waktu. Kelebihan
sistem informasi manajemen salah satunya adalah membuat dokumentasi keperawatan
menjadi lebih efisien dan produktif, sedangkan kelemahannya adalah dapat memberikan
dampak terhadap lingkungan sosial
DAFTAR PUSTAKA

Carpenito.  1985.  Nursing diagnosis application to clinical practice. J.B. Lippincott Co.,.
Philadephia .
Departemen Kesehatan. 2001. Kebijakan dan strategi Pengembangan Sistem Informasi 
Kesehatan Nasional.  Depkes. RI. Jakarta
http://rsudpurihusada.inhilkab.go.id/sistem-informasi-manajemen-rumah-sakit-sim/

Anda mungkin juga menyukai