Anda di halaman 1dari 6

a.

`Ayam lokal
Ayam lokal adalah ayam buras di indonesia yang masih alami dan belum mengalami
perubahan mutu genetis. Tujuannya untuk membedakan dengan ayam ras. Di beberapa
daerah, ayam lokal dikembangkan masyarakat sehingga memiliki karakteristik yang relatif
homogen, baik bentuk tubuh maupun warna bulu. Contohnya ayam kampung, ayam keduk,
dan ayam nunukan.
Keunggulan ayam buras(lokal) dibanding ayam ras sbb
- Daya tahan tubuh relatif tinggi
- Adaptasinya terhadap lingkungan diindonesi relatif baik
- Daging dan telurnya mempunyai rasa yang khas, gurih, dan disukai masyarakat
1. Bngsa-Bangsa
Bangsa-bangsa ayam kampung sampai saat ini tidak diketahui dengan pasti, tetapi ayam
mulai dari hitam, putih, kekuninga, kecoklatan merah tua,atau kombinasi dari warna –
warna tersebut.
2. Pemilihan Bibit
hutan (Gallus varius Linnaeus) diperkirakan sebagai nenek moyang ayam kampung. Hal ini
terlihat dari sifat-sifat dan morfologi yam kamung yang mempunyai kemiripan dengan ayam
hutan. warna bulu ayam kampung sangat beragam
Yaitu dipilih dari induk yang mempunyai kemampuan produksi tinggi misalnya dari
kemampuan bertelurnya; Sifat tumbuhnya; dan secara eksterior tampak sehat,lincah,tidak
cacat, mata merah tidak ada kotoran yang menempel didubur, serta bulu tampak baik dan
mengembang.

3. Perkandangan

Pemeliharaan ayam dengan perkandangan yang seadanya berfungsi untuk tidur pada malam hari.
Jenis kandang untuk pemeliharaan secara semiintensif untuk melakukan sebagian dari
aktivitas.Sementara kandang untuk pemeliharaan ayam kampung secara intensif perlu mendapat
perhatian khusus. Kandang berfungsi sebagai tempat tingga;, aktivitas makan, minum, istirahat, dan
berproduksi. Sistem kandang yang digunakan bisa sama dengan sistem-sistem kadang ayam ras
petelur yaitu sistem liter dan sistem sangkar.

Tabel 3.1

Kelompok Ayam Kampung Tingkat Kepadatan


Anak ayam 25-28 ekor/m2
Ayam dara 14-16 ekor/m2
Ayam berproduksi/bertelur 6-7 ekor/m2

4. Tata laksana pemeliharaan

Pemeliharaan secara ekstensif afa;ah pemeliharaan dengan cara dilepas dan ayam dibiarkan
berkeliaran mencari pakan sendiri. Pemeliharaan ini menghasilkan produksi yang rendah.
Sementara pemeliharaan secara intensif yaitu dengan cara mengandangkan ayam.
5. Pemberi pakan

Bahan pakan yang digunakan antara lain jagung giling, bekatul, dan konserat jadi.

Konversi ayam kampung sekitar 4,9. Pemberian pakan dibedakan dalam pakan starter, grower, dam
layer. Pakan yang diberikan pada ayam pedaging juga bisa berupa pakan jadi.

Tabel 14. KONSUMSI PAKAN AYAM KAMPUNG DEWASA PEREKOR PERHARI

Kelompok Umur Konsumsi Pakan (g/ekor/hari)

Minggu ke-1 – 3 30
Minggu ke-3 - 6 60
Minggu ke-6 – menjelang bertelur 80

6. Pembibitan ayam kampung

Pmbibitan ayam kampung dilakukan secara alami oleh induk yang menetaskan telurnya sendiri atau
penetasan buatan dengan menggunakan mesin tetas oleh peternak atau pengusaha peternakan.

7. Pemeliharaan kesehatan

Yaitu melalui program pembersihan kandang, perlengkapannya, dan lingkungan; sanitasi; serta
hapus hama kandang.

Hal-hal yang dapat dilakukan dalam pencegahan penyakit pada ayam kampung sbb

a. Hindarkan anak ayam dari perubahan cuaca buruk. Pada saat perubahan cuaca anak ayam
diberi vitamin karena pada kondisi ini, anak ayam mudah terserang penyakit.
b. Lakukan vaksinisasi New castle Deseases (ND) secara teratur.
c. Berikan pakan yang cukup dan berkualitas.
d. Jaga kebersihan, perlengkapan, dan lingkungan kandang.
e. Berikan obat bila perlu saja
f. Berikan obat cacing dan antibiotik secara berkala

8. Panen dan hasil panen

Hasil panen ayam kampung berupa telur dan daging. Dibandingkan ayam ras, telur dan daging ayam
kampung punya rasa yang lebih khas dan lebih disukai oleh konsumen. Produksi daging ayam
kampung dapat dilakukan pada ayam dara atau ayam dara apkir. Ayam kampung bisa dijual dalam
keadaan hidup atau karkas.
Tugas pertama

#Tentang komponen utama usaha peternakan, manfaat ternak sumber penghewani, barang dan
jasa.

1.       BIBIT (BREED)

2.       PAKAN (FEED)

3.       KANDANG

4.       KESEHATAN

1.       PEMBIBITAN (BREEDING)

A.      Asal bibit :

-          Lokal (daerah setempat)

-          Persilangan (cross)

-          Luar negeri (Import)

B.      Cara memperoleh (sitem Perkawinan)

-          Kawin alami

-          Hasil perkawinan buatan (IB)

2.       PENYEDIAAN PAKAN (FEEDING)

A.      Kegunaan pakan pada ternak

-          Untuk hidup pokok, yaitu kebutuhan zat zat makanan dalam jumlah minimal untuk
keseimbangan kondisi tubuh

-          Untuk pertumbuhan, yaitu kebutuhan akan zat – zat makanan untuk membuat jaringan tubuh
baru sehingga ternak bertambah besar / berat

-          Untuk berproduksi, yaitu kebutuhan pakan untuk kawin dan atau bunting

-          Kebutuhan untuk tenaga kerja, yaitu kebutuhan pakan untuk menghasilkan tenaga.

B.      Pakan tersusun atas

-          Pelengkap (suplemen)

-          pakan dedak bekatul dan biji bijian

-          Tambahan/penguat (Konsentrat)
C.      Pakan lengkap (complete feed), Yaitu pakan yang berasal dari berbagai bahan pakan dan
mengandung zat – zat pakan yang dibutuhkan ternak

D.      berdasarkan kandungan zat pakan, pakan ternak digolongkan atas ;

-          Bahan pakan sumber karbonhidrat (energy), yaitu bahan pakan berasal dari biji bijian dan hasil
ikutannya, mengandung protein kurang 20% dan serat kurang dari 18%

-          Bahan pakan sumber protein, yaitu bahan pakan yang mengandung protein 20% atau lebih,
berasal dari tanaman, hewan dan hasil ikutannya.

-           bahan pakan sumber mineral, yaitu bahan pakan yang mengandung mineral yang cukup tinggi

-          bahan pakan sumber vitamin, yaitu bahan pakan yang mengandung vitamin cukup

3.       PERKANDANGAN

A.      Persyaratan kandang dilihat dari aspek teknis, kesehatan dan lingkungan antara lain meliputi ;

-          Alasnya dibuat padat/keras

-          Ventilasinya cukup

-          Terang bersih dan kering

-          Tenang dan aman

-          Perlu dibuat tempat penampungan kotoron

-          Memperhatikan kesehatan lingkungan

-          Biaya terjangkau oleh Petani/Peternak

B.      Lokasi

-          Tidak berdekatan dengan banguna umum, misalnya : masjid, sekolahan, puskesmas dll

-          Perlu mendapat persetujuan tetangga

-          Letak kandang terpisah dengan rumah (dibelakang rumah)

-          Drainasenya baik dan tersedia air bersih yang cukup

-          Lantai kandang lebih tinggi 20 -30 cm dari tanah sekitarnya

-          Dianjurkan sumbu memanjang mengarah Utara – Selatan

4.       KESEHATAN

Pengertian kesehatan dan penyakit

Penyakit dalam pengertian umum dapat dikatakan sebagai penyimpangan dari kondisi normal.
Penyimpangan yang dimaksud adalah penyimpangan pada tubuh atau mental (mind)
Dalam dunia kedokteran manusia dikenal dengan gangguan fisik dan gangguan jiwa, hal yang sama
terjadi dengan ternak. sedangkan definisi kesehatan adala ketiadaan penyakit dalam tubuh, namun
dalam dunia peternakan definisi kesehatan mengandung arti yang lebih luas terkait dengan
produktifitas dan kemampuan reproduksi ternak.

penyakit penyakit tertentu dapat mempengaruhi produktifitas dan reproduksi peternakan terutama
penyakit yang disebakan oleh agen infeksi yang pathogen ( virus, bakteri, parasit, jamur, protozoa)

Tentu ini dapat , mengakibatkan kerugian bagi usaha peternakan kita. inilah menjadi alasan kita
untuk memahami kesehatan ternak secara luas, salah satunya memahami konsep Good
Husbandary dan Good stockmanship.

Good husbandry seperti pembuatan kandang yang baik dan benar, pemberian makan yang cukup
gizi sesuai dengan kebutuhannya, dan penerapan manejemen peternakan yang baik “perlu ada SOP
dipeternakan”.

Good stockmanship bisa daiartikan sebagai sikap mental kita dalam menjaga dan memperhatikan
kesehatan dan kesejahteraan hewan/ternak kita. Ternak ternak yang tidak sejahtera dalam hidupnya
dapat mengakibatkan stress “gangguan jiwa” dan ini dapat mempengaruhi kesehatan secara umum.

http://www.kttharapan.com/2015/04/bab-iii-komponen-penting-pada.html

Sebagai salah satu dari Komponen, campur tangan berikut ini akan dilakukan:
1. Program pelatihan lapangan untuk meningkatkan manajemen peternakan
Para mitra yang tergabung di DIFS Live akan mengembangkan dan melaksanakan program-program
pelatihan di lapangan. Mereka akan bekerja sama pada tingkat Kabupaten dan layanan ternak Provinsi dan
organisasi sektor unggas GOPAN. Program pelatihan ini dikembangkan dan diuji di peternakan
percontohan. Program pelatihan berpusat pada optimalisasi sumber daya yang tersedia seperti kualitas
pakan, kualitas air, kualitas doc, dll. Pemantauan kinerja dan kondisi peternakan ayam broiler akan
membentuk dasar untuk mengoptimalkan kinerja peternakan. Program pelatihan ini juga dapat digunakan
kembali kemudian oleh pelatih lokal dan dosen untuk melatih dan mendidik peternak broiler dan siswa
pada tingkat yang berbeda.
2. Pembangunan rumah unggas dan sarana yang inovatif 
Inovasi baru untuk rumash unggas dan sarananya dikembangkan selama program keperdulian ini, termasuk
juga perbaikan khusus untuk rumah unggas yang sudah ada. Metode tang terpilih akan diterjemahkan ke
dalam ujicoba dan diujikan di lapangan. Pengujian pembuatan rumah unggas broiler baru dan teknologi
pengontrol suhu dilakukan bersamaan dengan pelatihan di lapangan untuk memperbaiki manajemen
peternakan ayam broiler.
3. Memperkuat Kurikulum di sekolah kejuruan (SMK)
Kurikulum unggas yang ada di sekolah-sekolah kejuruan (SMK) di Jawa Barat akan diperkuat agar lebih
sesuai dengan kebutuhan sektor unggas yang sedang berkembang.


http://www.difslive.com/id/komponen-proyek/peternakan-unggas/

Manfaat beternak hewan unggas bagi masyarakat dari jenis ayam yakni:

 Ayam akan menghasilkan daging dan telur yang mengandung protein hewani yang baik
untuk kebutuhan manusia.
 Kotorannya bermanfaat sehingga tidak perlu dibuang. Kotoran ayam bisa kita kumpulkan
kemudia dijadikan pupuk untuk kesuburan tanah dan membantu pertumbuhan tanaman.
 Pembibitan ayam bisa dilakukan oleh sendiri dan lebih mudah. Ayam juga sering digunakan
untuk acara adat. Dagingnya digunakan untuk makanan khas syukuran sehingga dengan
beternak ayam sangat menguntungkan jika dikelola dengan baik.
 Beternak ayam bisa meningkatkan hasil pendapatan sekaligus meningkatkan kesejahteraan
keluarga karena selain beternak kita masih bisa melakukan hal-hal lainnya atau bekerja yang
lain.
 Beternak ayam dimasukkan ke dalam kategori usaha rumahan untuk membantu pendapatan
keluarga atau rumah tangga. Oleh sebab itu, kita bisa menghasilkan daging, telur, dan juga
pembibitan yang baik untuk dijual kepada masyarakat umumnya.

https://ilmubudidaya.com/manfaat-beternak-hewan-unggas-bagi-masyarakat

Anda mungkin juga menyukai