Anda di halaman 1dari 15

ANALISA PROSES INTERAKSI

INISIAL KLIEN       :     Tn.R.R

INTERAKSI              :     I  (Fase perkenalan)

LINGKUNGAN        :     Duduk   Berhadapan 1 m Didepan ruang I suasana tenang.

DESKRIPSI               :     Klien memakai kaus biru tangan pendek celana biru pendek dan

sendal jepit warna hitam

TUJUAN                    :     Klien dapat memperkenalkan diri dan terbina

hubungan           saling percaya antaraK dan  P

WAKTU                     :     Siang hari , senin 08 Oktober 2020

Analisa
Komunikasi Komunikasi Non Analisa Berpusat Berpusat
Rasional
Verbal Verbal Pada Klien Pada
Perawat
P :   Selamat pagi:    Kontak mata, Berharap Salam
tersenyum   menatap klien dapat merupakan
klien menerima salah satu
perkenalan cara memberi
perhatian
padaklien
K    :     Pagi :    Menatap perawat, Berdiri didepan
buk…. tersenyum melihat perawat
perawat
 :   Kontak mata, nada Berharap Perkenalan
 :   Perkenalkan pelan klien dapat merupakan
nama saya”Dewi” mempersilahkan menjawab salah satu
Perawat yang klien duduk, pertanyan cara untuk
sedang sekolah mengulurkan tangan dengan benar membina
profesi akan hubungan
bertugas disini saling
selama 3 hari. percaya.
bisakah saya
berbincang”denga
n anda untuk 15
menit? K  :   Menatap Klienmengulurkan
K : Iya…. Perawat tangan, kontak
mata ada.

 :   Bisakah  : Kontak mata, nada  Berharap Menyebutkan


menyebutkan pelan Klien bicara keras klien dapat nama
nama anda? mempersilahkan dan lancar, menjawab menandakan
klien bicara. tersenyum. kesediaan
K    :     Saya “R” :   Kontak mata singkat, menerima
. sesekali berpaling, hubungan
tertawa dengan baik
P:   R sekarang :    Menatap klien Berharap Menilai
ada      dimana? tersenyum, nada klien dapat kemampuan
pelan.  mengingat mengingat.
tempat ia
berada.
Perawat
senang klien
dapat
menjawab
dengan baik
K: Di RS :   Kontak mata singkat Klien menggerak
– gerakan tangan

ANALISA PROSES INTERAKSI


INISIAL KLIEN                   :     Tn. R.R

INTERAKSI                          :     II ( fase kerja )

LINGKUNGAN                    :     Duduk berhadapan +1m  suasana tenang, siang hari.

DESKRIPSI                            :     Klien memakai celana jeans, kaos biru tua dan sandal jepit

warna hitam.

TUJUAN                                :     Klien dapat menyebutkan alasan berobat ke

puskesmas Pertahankan hubungan saling percaya antara klien

dan perawat.

WAKTU                                 :     10 – 11.00 (09 Oktober 2020 )

Analisa Analisa
Komunikasi Komunikasi Non
Berpusat Pada Berpusat Pada Rasional
Verbal Verbal
Perawat Klien
 : Hallo R, apa kabar, P   : Menatap klien    Berharap klien Menyapa

selamat pagi. dan tersenyum ramah. mua koperatif. secara akrab

 : Baik buk K   : Tersenyum, mengatakan

menatap  perawat Klien merasa hubungan

percaya diri yang akrab.

 :  Apakah R sudah P   : Kontak Berharap klien

mandi ? mata        bicara jelas. mengingat Evaluasi

kebersihan diri. kebersihan

diri klien

K: sudah buk   : Kontak mata, bicara jelas

sambil menggerak - Bicara agak


gerakan tangan. ragu – ragu,

 :   Pertahankan kontak Berharap klien kurang percaya

mata, ekspresi serius. mau menjawab. diri.

  :  R tampak sehat, K   : Bercerita         denga

kenapa R di rawat n Menggali

ditempat ini? serius,         sesekali           perasaan

K :  Iya buk, saya ini   menatap klien untuk

sehat sekali, saya          perawat, Klien menimbulkan

tidak mengerti kontak         mata mengungkapka rasa empati

kenapa mama saya tajam,         tangan n masalahnya

membawa saya digerak –         gerakan. dengan bebas

disini padahal saya

haya latihan karate. P   : Pertahankan         ko Berharap

P :  Memangnya siapa ntak klienterus

yang menyuruh R mata,         dengan  ekspr bercerita

latihan karate esi         serius

Mencari tahu

penyebab

klien dapat

melakukan

tindakan yang

dilakukannya.
K :  Saya latihan karate :   Menatap Perawat, Klien Mencari tahu

karena saya bercerita dengan wajah menceritakan sejauh mana

mendengar suara/ ekspresi dengan wajah apa yang ia klien

bisikan ditelingah serius, sesekali tertawa. alami sehingga mengenali


yang menyuruh saya P  :   Mempertahan sampai di RS halusinasi

untuk latihan karate.          kan kontak mata yang ia

 :   Apakah R dapatkan.

mengetahui siapa Berharap klien

yang menyuruh R? dapat menjawab

pertanyaan dan

   dan dapat

 :  Ekspresi wajah tenang, mempercayai

kontak mata tajam,

K : Tidak buk, bicara keras dan lancar.

tapi       saya   :  Bicara lembut, kontak Menatap

memang              me mata, memegang pundak perawat dan

ndengar klien tersenyum.

suara         itu

hampir

setiap         malam Membantu

P  : Iya R klien

memang            siap mengenali

? itu dapat halusinasinya

di           dengar  :  Bicara kuat dan cepat, dan

orang tapi       saya dan menggerakan memberikan

perawat tangannya saat bercerita. masukan

tidak    mendengar sederhana

suara           tersebut. untuk

Jadi jika        R meningkatkan


mendengar               Senang karena hubungan

suara seperti diperhatikan. saling

itu           apa yang percaya.

R                 lakukan

K : Oh…,begitu

ya           buk.

Memang         sewa

ktu                      me

ndengar

suara        itu

saya                       

melakukan

apa            yang ia

katakan.
P  :   Kalau begitu P  :  kontak mata Berharap klien Membantu

R           harus dapat menerima klien untuk

bisa                   men saran perawat memutuskan

gatakan atau

R            tidak mengontrol

mau                   mel halusinasinya.

akukan

apa           yang R

dengar           atau R

bisa                 berbi

ncang                 den
gan

perawat         ketika

R                     mend

engar                 suar K   : Mengangguk   Tersenyum

a itu.         dan menatap pada perawat

R                 maukan         perawat

…,                 melak Terminasi

ukannya? yang

K : Baik buk, disepakati

saya       mau K   : Tersenyum dan dapat

        kembali ke membina

P  : Kalau         tempat tidur saling

begitu              samp percaya.

ai

jumpa             besok

K : Iya buk.

ANALISA PROSES INTERAKSI

INISIAL KLIEN                   :     Tn. R.R

INTERAKSI                                :     III ( fase terminasi )

N                    :     Perawat berhadapan dengan klien jarak + 1m suasana tenang.

                      :     Klien memakai kaos hitam bergambar, celana pendek berwarna biru.                        


TUJUAN                                :     Klien dapat memahami dan menerima perpisahan

WAKTU                                 :     Pagi hari, pukul 11.00 (10 Oktober 2020)

Analisa
Analisa
Komunikasi Berpusa
Komunikasi Verbal Berpusat Rasional
Non Verbal t Pada
Pada Klien
Perawat
P :  Selamat  pagi R P  :   Mendekati Berharap Salam

Oh, selamat pagi buk. klien interaksi . merupakan

P :  Bagaimana kabar pagi tetap cara yang

ini”R“?:                      Bai K :  Menatap berjalan Klien merasa dapat

k buk, suster praktik disini perawat dan lancar dekat menjalin

sampai kapan? tersenyum. dengan perawa hubungan

P  :  Saya disini hanya 3 t yang akrab.

hari, jadi besok ini saya

akan praktek diruangan Menanyaka

lain. jadi saya harap R Berharap n keadaan

dapat melakukan apa yang K :  Menatap klien menunjukan

mantra katakan kemarin! parawat, mau sikap

masih ingat kan R? tersenyum. mengerti empati.

K   :                         Iya

buk, saya mau mantra,

tapi juga buk ada waktu,

jangan lupa dating disini.

P  :  Iya R.., sampai P  :   Tersenyum

jumpa…! , kontak mata,


berbicara Terminasi

dengan suara yang

jelas dan nada disepakati

pelan. dapat

membina

hubungan

saling

percaya

antara klien

an perawat

K :  Memegang

perawat, Klien merasa

menatap dan senang dekat

tersenyum. dengan P dan

menerima

perpisahan

dengan baik.
TERAPI MODALITAS KEPERAWATAN

A.  Pengertian.

      Terapi modalitas adalah terapi utama dalam keperawatan jiwa. Terapi ini diberikan dalam

upaya mengubah perilaku pasien dari perilaku yang maladaptif menjadi perilaku yang adaptif.
B.    Jenis-jenis terapi modalitas.

      Ada berbagai macam terapi modalitas. Terapi-terapi modalitas tersebut adalah sbb

      1.   Psikoanalisa psikoterapi.

                        Terapi ini dikembangkan oleh Siqmund Freud, seorang dokter yang mengembangkan

‘talking cure’. Terapi ini didasarkan pada keyakinan bahwa bila seorang terapis dapat

menciptakan kondisi yang memungkinkan klien menceritakan tentang masalah

pribadinya,perubahan perilaku dapat terjadi jika klien dapat menemukan kejajdian-kejadian

yang disimpan di alam bawah sadarnya.

                        Tujuan psikoterapi adalah untuk :

            a.    Menurunkan rasa takut klien.

            b.   Mengembalikkan proses pikir yang luhur.

            c.    Membantu klien menghadapi realita.

            d.   Menurunkan kecemasan.

            e.    Memperbaiki komunikasi interpersonal.

      2.   Terapi modifikasi perilaku.

                            Terapi modifikasi perilaku didasarkan pada keyakinan bahwa perilaku dipelajari,

dengan demikian perilaku yang tidak diinginkan atau maladaptif dapat diubah menjadi

perilaku yang diinginkanatau adaptif. Proses mengubah perilaku dengan terapi ini adalah

dengan menggunakan teknik yang disebut “conditioning” yaitu suatu proses dimana klien

belajar mengubah perilakunya.

                Ada 3 cara melakukan conditioning yaitu :

                a.     Repprocal inhibition. Ini adalah cara mengurangi ansietas yang dirasakan dengan cara

mengendalikan situasi yang dapat meredakan ansietas yang dirasakan.


            b.   Positive conditioning. Yaitu upaya mengganti perilaku yang tidak diinginkan dengan perilaku

yang diinginkan. Cara yang ditempuh adalah dengan memberikan reward pada setiap perilaku

yang diinginkandan tidak memberikan reward atau menghukum pada perilaku yang tidak

diinginkan.

            Experimental extinction. Yaitu upaya menurunkan suatu perilaku dengan cara tidak

memberikan reward berulang-ulang.

      3.   Terapi kelompok.

                        Terapi kelompok adalah bentuk terapi modalitasyang didasarkan pada pembelajaran

hubungan interpersonal. Klien mengalami konflik yang bersumber dari intrapersonal maupun

interpersonal. Dengan bergabung dalam kelompok, klien dapat saling bertukar pikiran dan

pengalamannya dan mengembangkan pola perilaku yang baru.

            Tujuan terapi aktivitas kelompok adalah :

            a.    Tujuan terapeutik :    

                  -     Meningkatkan kesadaran klien terhadap reaksi emosi dan tindakan defensif

                        -     Meningkatkan identitas diri.

            b.   Tujuan rehabilitasi :    

                  -     Meningkatkan keterampilan sosial dan ekspresi diri.

                  -     Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah.

      4.   Terapi keluarga.

                        Terapi keluarga difokuskan secara total terhadap seluruh anggota keluarga.

            Tujuan terapi keluarga adalah :

            a.    Menurunkan konflik dan kecemasan keluarga.

            b.   Meningkatkan kemampuan penanganan terhadap krisis.

            c.    Mengembangkan hubungan peran yang sesuai.


            d.   Membantu keluarga menghadapi tekanan baik dari dalam maupun dari luar

anggota keluarga.

            Meningkatkan kesehatan jiwa keluarga sesuai dengan tingkat perkembangan anggota

keluarga.

      5.   Terapi rehabilitasi.

                                        Program rehabilitasi dapat digunakan sejalan dengan terapi modalitas

lain atau berdiri sendiri. Terapi ini terdiri dari terapi rekreasi, terapi gerak, dan terapi musik

yang masing-masing mempunyai tujuan khusus. Okupasi terapi adalah suatu ilmu dan seni

untuk mengarahkan partisipasi seseorang dalam melaksanakan tugas terpilih yang telah

ditentukan, dengan maksud mempermudah belajar fungsi dan keahlian yang dibutuhkan

dalam proses penyesuaian diri dengan lingkungan.

      6.   Terapi psikodrama.

            a. Psikodrama menggunakan struktur masalah emosi atau pengalaman klien dalam

suatu drama.drama ini memberi kesempatan pada klien unuk menyadari perasaan, pikiran,

dan perilakunya yang mempengaruhi orang lain. Spontanitas dalam kelompoksebuah

isu/masalah yang akan dibahas kemudian disepakati pemerannya.

            b.         Rancangan dan penyajian drama.

            c. Diskusikan tentang pendapat masing-masing anggota kelompok tentang peran yang

ditampilkan. Terapis berusaha mengarahkan diskusi pada penyelesaian masalah.

      7.   Terapi lingkungan

PERAN PERAWAT DALAM TERAPI MODALITAS.

      1.   Sebagai pelaksana.
      Peran perawat memberikan asuhan langsung kepada klien mengenai kegiatan yang

dilaksanakan diruangan. Seperti kegiatan sehari-hari, memimpin klien membersihkan ruangan

atau halaman, mengajarkan cara berpakaian, mandi, dan kegiatan lain yang sudah

terjadwalkan.

      2.   Sebagai pendidik.

      Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan terapi modalitas dalam

berbagai kegiatan adalah aspek pendidikan, karena perubahan tingakh laku adalah sasaran

dalam terapi tersebut. Perawat juga memberikan pengetahuan kepada klien agar mampu

memperbaiki, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan baik minat serta hobinya.

      3.   Sebagai pengelola.

      4.   Mengelompokkan klien sesuai dengan masalah atau kondisi klien, mis : klien kronis, akut,

gangguan berhubungan,dll.

      5.   Menentukan tujuan dan sasaran dari setiap kegiatan sesuai dengan masalah dan latar belakang

klien.

      6.   Memilih jenis kegiatan yang sesuai. Dalam hal ini klien dapat dilibatkan untuk menentukan

jenis kegiatan yang akan dilakukan.

      7.   Sebagai peneliti.

        Sebagai peneliti perawat dapat melakukan evaluasi keberhasilan program terapi. Evaluasi

dilakukan untuk menilai perkembangan klien secara kontinyu dan teratur, baik setelah

kegiatan maupun perkembangan sehari-hari dari klien. Evaluasi ini berguna untuk mengetahui

efek terapi kegiatan yang telah dilakukan. Efek terapi kegiatan tersebut dapat digunakan

sebagai kriteria pasien kepada tim seleksi.

Anda mungkin juga menyukai