Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Tn ”H“

DENGAN MASALAH KEPERAWATAN


RESIKO PERILAKU KEKERASAN
DI RUANG WARANEY RUMAH SAKIT JIWA RATUMBUYSANG

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA


Hari/ tanggal pengkajian : Rabu, 10 Februari 2019
Ruang : Waraney
Hari/tanggal di rawat : Selasa, 26 Januari 2019

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn “H”
Insial : Laki-laki
Umur : 33 Tahun
Alamat : Paniki
Agama : Kristen
Informan : Klien
No RM :

II. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT


Mengamuk, suka mengancam, berbicara keras.
-Keluhanutama( saat di kaji ) :
Klien mengatakan cepat tersinggung dan ingin mengamuk, emosi labil.
MasalahKeperawatan: Resiko perilaku kekerasan

III. FAKTOR PREDIPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masalalu ?(Ya)
Klie nmengatakan pernah masuk Rumah sakit jiwa 2 kali
2. Pengobatan sebelumnya ( Kurang berhasil )
Klien mengatakan sepulang dari Rumah sakit, klien tidak meminum obat
dengan teratur.

3. Aniaya fisik

10
Klien mengatakan pernah melakukan aniaya fisik seperti aniaya kekerasan
dalam keluarga dan pernah memukul orang lain karena sering diejek.
Masalah keperwatan :
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : ( Tidak Ada )
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
seperti yang di alami dirinya.
Masalah keperawatan :
5. Pengalaman masalalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan tidak pernah mengalami masalalu yang tidak menyenagkan,
namun menurut klien hal yang paling tidak menyenagkan adalah jauh dari
keluarganya, terutama ibunya.

IV. FISIK
1. Tanda-tanda vital

 TD = 110/90 mmHg
 N = 96 x/m
 S = 370C
 RR = 20 x/m

2. Keluhan fisik ( Tidak Ada )


Masalahkeperawatan

11
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Garisperkawinan
: Garisketurunan
: Meninggal (Laki)
: Meninggal (Pr)
: tinggalserumah

12
Penjelasan :
Klien mengatakan kalau kakek dan neneknya telah meninggal dunia. Klien tinggal
serumah bersama orang tuanya.Klien merupakan anak bungsu dari 6 bersaudara.

2. Konsepdiri:
a. Citra tubuh
Klien mengatakan anggota tubuhnya baik dan klien menyukai tubuhnya apa
adanya
b. Identitas diri
Klien mengatakan anak terakhir dari 6 bersaudara. Klien bersekolah hanya sampai
SD, lalu bekerja sebagai buruh tani.
c. Peran
Klien mengatakan berperan sebagai anak ke-6 dalam keluarga. Klien belum
menikah. Biasanya klien membantu pekerjaan ibunya di rumah seperti mencuci,
menyapu dan membantu ayahnya dalam beraktivitas karena ayahnya dalam
kondisi buta.
d. Ideal diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera pulang berkumpul bersama
keluarganya dan bekerja serta menikah
e. Harga diri
Klien mengatakan merasa malu dengan orang lain
Masalah keperawatan :
3. Hubungan social
a) Orang yang terdekat
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah ibunya.
b) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien ikut berperan aktif dalam kegiatan kelompok.
c) Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan memiliki hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
karena merasa malu, dan tidak pandai dalam memulai percakapan.
Masalah Keperawatan :

13
4. Spriritual
a. Nilai dan keyakinan
Nilai dan keyakinan yang dipegang oleh klien adalah nilai – nilai islam dan klien
mengatakan shalat itu wajib.
b. Kegiatan Ibadah
Kegiatan ibadah klien adalah shalat, dan tidak pernah lalai untuk shalat
Masalah Keperawatan :

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan
Penampilan klien cukup rapi, rambut lurus, kemudian menggunakan baju yang
seharusnya, dan mandi 2 kali dalam sehari. Klien cukup memperhatikan
penampilannya.
2. Pembicaraan
Klien berbicara dengan keras, agak kacau serta terlihat cepat tersinggung
Masalah keperawatan :
3. Aktivitas motorik
Klien terlihat sehat dan selalu mengikuti kegiatan yang ada di rumah sakit
4. Alam perasaan
Klien mengatakan merasa senang dan bahagia tinggal di Rumah Sakit.
5. Afek
Afek klien labil, cepat marah dan tersinggung.
Masalah keperawatan :
6. Interaksi selama wawancara
Interaksi selama wawancara klienbaik, namun kontak mata tajam.
Masalah Keperawatan :
7. Persepsi
Klien mengatakan tidak pernah mendengar bisikan-bisikan aneh ataupun melihat
bayangan-bayangan aneh juga.

14
8. Proses pikir
Proses fikir klien adalah flight of ideas karena sering megganti topic pembicaraan
tanpa menyelesaikan topic pertama.
Masalah keperawatan :
9. Isi Pikir
Klien mengatakan dirinya memiliki suatu ilmu dan pernah bekerja di luar daerah
serta menganggap diri yang memiliki kekuatan.
Masalah Keperawatan :
10. Tingkat kesadaran
Compos mentis (Klien sadar akan dirinya)
Tingkat kesadaran klien baik dan klien tidak mengalami disorientasi terhadap waktu,
tempat dan orang. Buktinya klien masih mengingat tanggal masuk rumah sakit dan
di ata huberada di ruangWaraney.
11. Memori
Klien tidak mengalami gangguan daya ingat karena klien mampu menjelaskan
kegiatan sehari-hari dan juga menceritakan pengalaman-pengalaman saat sebelum
masuk rumah sakit.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Tingkat konsentrasi Klien baik karena masih dapat berhitung dan dapat menjawab
perhitungan sederhana yang diberikan perawat.
13. Kemampuan penilaian
Kemampuan penilaian klien mengalami gangguan penilaian ringan. Klien bisa tidak
bisa memilih antara dua pilihan.
14. Daya tilik diri
Klien mengatakan dirinya sehat dan tidak semestinya dibawa ke RumahSakit.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Klien makan 3 kali sehari dengan tanpa bantuan.

15
2. BAK/BAB
Klien dapat defekasi atau berkemih tanpa bantuan dengan frekueansi kurang lebih
4x sehari.
3. Mandi
Klien bisa mandi 2 kali sehari pagi dan sore hari tanpa bantuan orang lain
4. Berpakaian/berhias
Klien dapat berpakaian dengan rapi tanpa bantuan orang lain.
5. Istirahat dan tidur
Klien tidak mengalami gangguan tidur. Klien tidur siang 4-5 jam dan untuk tidur
malam 8-9 jam.Aktivitas sebelum tidur biasanya pasien hanya berjalan-jalan dan
mengobrol bersama teman sekamar maupun perawat.
6. Penggunaan obat
Untuk pengguanaan obat Klien tidak membutuhkan bantuan karena Klien bisa
melakukannya sendiri dan mengetahui obat-obat yang di konsumsi
7. Pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan jarang pergi kepusat kesehatan untuk memeriksakan diri.
8. Aktivitas di dalam rumah
Klien mampu melakukan kegiatan rumahan dengan baik misalnya, mononton TV,
menyiapkan makanan atau pun menjaga kerapian rumah.
9. Aktivitas di luar rumah
Klien masih dapat melakukan aktivitas diluar rumah secara mandiri seperti
berkendaraan atau pun berjalan-jalan dan mengobrol dengan keluarganya.

VIII. MEKANISME KOPING


Mekanisme koping maladaptive karena klien mengatakan saat dia mengalamima salah
biasanya klien merusak barang-barang di sekitarnya
Masalah Keperawatan :

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


a. Masalah dukungan kelompok
Klien mengatakan keluarga dan saudaranya mendukung untuk kesembuhannya

16
b. Masalah hubungan dengan lingkungan
Klien megatakan mengalami masalah dengan lingkungan karena sering diejek dan
ingin memukul orang-orang yang mengejeknya.
c. Masalah dengan pendidikan
Klien mengatakan putus sekolah sejak kelas 5 SD.
d. Masalah dengan pekerjaan
Klien tidak mengalami masalah dalam bekerja
e. Masalah ekonomi
Klien mengatakan hidupnya dan keluarganya masih mampu dan berkecukupan.

X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG


Klien kurang mampu menahan diri untuk memukul orang karena orang-orang
sekitarnya selalu mengejeknya.
Masalah keperawatan :

XI. ASPEK MEDIK


DiagnosaMedik : Skizofrenia paranoid
Terapimedik : - Risperidon 2 x 1 mg

I. MASALAH KEPERAWATAN
1. Perilaku kekerasan
2. Depresi
3. Isolasi Sosial : Menarik Diri

17
12. Analisa Data

Data Masalah
1. Data subjektif : Perilaku
- Klien mengatakan sering timbul perasaan marah apabila kekerasan
keinginannya tidak terpenuhi, bila klien marah sering
memberontak, memukuli orang.
Data objektif :
- Wajah tampak tegang
- Mata merah
- Pandangan tajam
- Tangan mengepal

2. Data subjektif : Depresi


- Klien mengatakan merasa trauma karena sering dipukul
oleh ayahnya dan sering mendapat tekanan dari ayah dan
ibunya.
Data objektif :
- Penampilan Fisik:
Tidak rapih
- Pembicaraan :
Saat dikaji klien berbicara dengan cepat dan keras
- Aktifitas Motorik :
Saat dikaji klien tampak gelisah
- Alam perasaan :
Saat dikaji klien tampak gembira berlebihan dan ingin
segera keluar dari RS.
- Afek :
Klien tampak labil
- Interaksi saat Wawancara:
18
Saat dikaji klien tidak memiliki kontak mata dengan
perawat

II. Pohon Masalah

Resiko mencederai diri sendiri,


orang lain dan lingkungan
(Efek)

Perilaku kekerasan
(Core problem)

Harga diri rendah


(Causa)

19
N0 Diagnosa Tujuan Keperawatan Intervensi Implemtasi Evaluasi
Keperawatan (SLKI) (SIKI)
(SDKI)
1 Perilaku kekerasan Setelah dilakukan SP I 1. Fase orientasi : Subjektif :
tindakan 1. Bina hubungan saling a. Salam terapeutik - Klien mampu
keperawatan, percaya. b. Evaluasi/validasi menyatakan
tentang cara
diharapkan dapat 2. Identifikasi penyebab c. Kontrak waktu :
megontrol
memenuhi criteria marah 1) Topik amarahnya dengan
hasil : 3. Identifikasi tanda dan 2) Waktu kegiatan fisik 1
1. Pasien mampu gejala PK. 3) Tempat (nafas dalam)
untuk mengontrol 4. Identifikasi PK yang 4) Maksud dan tujuan
amarahnya. dilakukan. 2. Fase kerja : Objektif :
2. Pasien mampu 5.  Identifikasi akibat PK. a. Meminta klien menceritakan - Klien mampu
mempraktekkan
membina 6. Identifikasi cara apa yang membuat klien
cara mengontrol
hubungan saling kontrol PK. merasa marah amarahnya seperti
percaya. 7. Latih cara kontrol PK b. Tanyakan tentang apa yang melakukan kegiatan
3. Pasien mampu dengan Fisik I ( nafas dirasakan klien saat sedang fisik 1 (Nafas
menyebutkan dalam ). marah dalam)
tanda dan gejala 8. Bimbing pasien c. Menanyakan apakah klien - Klien mengenali
dari perilaku memasukkan dalam mau diajarkan cara untuk perawat yang
melakukan
kekerasan jadwal kegiatan harian mengontrol amarahnya
pengkajian pada
4. Pasien mamapu melalui : dirinya.
untuk 1) Kegiatan fisik 1 (nafas
menyebutkan dalam) Assement :
penyebab 2) Mengatakan secara - Di lihat pada data

20
perilkau langsung tanpa harus objektif apakah
kekerasan. menyakiti kegiatan fisik
3) Dengan sholat/beribadah mampu dilakukan
oleh klien atau
(berdoa)
tidak
3. Fase terminasi :
a. Evaluasi Planning :
1) Subjektif : - Lanjut pada SP 2
- Menanyakan
perasaan klien setelah
berbincang-bincang
dengan perawat
2) Objektif
- Meminta klien untuk
menyebutkan
kembali hal yang
dapat membuat klien
marah
- Meminta kembali
pada klien cara untuk
mengontrol
amarahnya melalui
kegiatan fisik 1 (nafas
dalam)
b. Rencana tindakan lanjutan
(RTL)
1) Mengatur jadwal klien
untuk kegiatan

21
mengontrol amarah
dilakukan 5x dalam
sehari.
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik pembicaraan sudah
tidak lagi sama dengan
topic awal
2) Waktu pelaksanaan
3) Tempat pelaksanaan

N0 Diagnosa Tujuan Intervensi Implemtasi Evaluasi


Keperawatan Keperawatan (SIKI)
(SDKI) (SLKI)
SP II 1. Fase orientasi Subjektif :
1. Memvalidasi a. Salam terapeutik - Klien mampu
masalah. b. Evaluasi/validasi menyatakan
c. Kontrak waktu : tentang cara
2. Melatih cara kontrol
megontrol
PK dengan Fisik II 1) Topik
amarahnya dengan
( pukul bantal ) 2) Waktu kegiatan fisik 2
3. Membimbing pasien 3) Tempat (pukul bantal)
memasukkan dalam 4) Maksud dan tujuan
jadwal kegiatan 2. Fase kerja : Objektif :
harian a. Meminta klien menceritakan - Klien mampu
apa yang membuat klien merasa mempraktekkan
cara mengontrol
marah
amarahnya seperti

22
b. Tanyakan tentang apa yang melakukan
dirasakan klien saat sedang kegiatan fisik 2
marah (pukul bantal)
c. Menanyakan apakah klien mau
Assement :
diajarkan cara untuk mengontrol - Di lihat pada data
amarahnya melalui : objektif apakah
1) Kegiatan fisik 2 (pukul kegiatan fisik
bantal) mampu dilakukan
3. Fase terminasi : oleh klien atau
a. Evaluasi tidak
1) Subjektif :
Planning :
- Menanyakan perasaan
- Lanjut pada SP 3
klien setelah
berbincang-bincang
dengan perawat
2) Objektif
- Meminta klien untuk
menyebutkan kembali
hal yang dapat
membuat klien marah
- Meminta kembali pada
klien cara untuk
mengontrol amarahnya
melalui kegiatan fisik 2
(memukul bantal)

23
b. Rencana tindakan lanjutan
(RTL)
1) Mengatur jadwal klien
untuk kegiatan mengontrol
amarah dilakukan 5x dalam
sehari.
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik pembicaraan sudah
tidak lagi sama dengan topic
awal
2) Waktu pelaksanaan
3) Tempat pelaksanaan

N0 Diagnosa Tujuan Keperawatan Intervensi Implemtasi Evaluasi


Keperawatan (SLKI) (SIKI)
(SDKI)
SP III 1. Fase orientasi : Subjektif :
1. Memvalidasi masalah a. Salam terapeutik - Klien mampu
2. Melatih kontrol PK b. Evaluasi/validasi menyatakan

24
dengan cara verbal c. Kontrak waktu : tentang cara
3. Membimbing pasien 1) Topik megontrol
memasukkan dalam 2) Waktu amarahnya dengan
mengatakan secara
jadwal kegiatan 3) Tempat
langsung pada
harian 4) Maksud dan tujuan perawat
2. Fase kerja :
a. Meminta klien menceritakan Objektif :
apa yang membuat klien - Klien mampu
merasa marah mempraktekkan
b. Tanyakan tentang apa yang cara mengontrol
amarahnya seperti
dirasakan klien saat sedang
menyatakan secara
marah langsung pada
c. Menanyakan apakah klien perawat
mau diajarkan cara untuk
mengontrol amarahnya Assement :
melalui : - Di lihat pada data
1) Mengatakan secara objektif apakah
kegiatan fisik
langsung tanpa harus
mampu dilakukan
menyakiti oleh klien atau
d. Menanyakan kegiatan klien tidak
setiap pagi sampai pada sore
hari, agar perawat dapat
menyusun kegiatan klien
3. Fase terminasi : Planning :
- Lanjut pada SP 4
a. Evaluasi

25
1) Subjektif :
- Menanyakan perasaan
klien setelah
berbincang-bincang
dengan perawat
2) Objektif
- Meminta klien untuk
menyebutkan kembali
hal yang dapat
membuat klien marah
- Meminta kembali pada
klien cara untuk
mengontrol amarahnya
melalui kegiatan
menyatakan secara
langsung tanpa harus
menyakiti
b. Rencana tindakan lanjutan
(RTL)
1) Mengatur jadwal klien
untuk kegiatan
mengontrol amarah
dilakukan 5x dalam
sehari.
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik pembicaraan sudah
tidak lagi sama dengan

26
topic awal
2) Waktu pelaksanaan
3) Tempat pelaksanaan
Diagnosa Tujuan Keperawatan Intervensi Implemtasi Evaluasi
Keperawatan (SLKI) (SIKI)
(SDKI)
SP IV 1. Fase orientasi : Subjektif :
1. Memvalidasi masalah a. Salam terapeutik - Klien mampu
2. Melatih kontrol PK b. Evaluasi/validasi menyatakan
tentang cara
dengan cara spiritual c. Kontrak waktu :
megontrol
3. Membimbing pasien 1) Topik amarahnya
memasukkan dalam 2) Waktu dengan kegiatan
jadwal kegiatan 3) Tempat spiritual seperti
harian 4) Maksud dan tujuan sholat/beribadah
2. Fase kerja : bersama
a. Meminta klien menceritakan
Objektif :
apa yang membuat klien
- Klien mampu
merasa marah mempraktekkan
b. Tanyakan tentang apa yang cara mengontrol
dirasakan klien saat sedang amarahnya seperti
marah melakukan
c. Menanyakan apakah klien kegiatan spiritual
mau diajarkan cara untuk seperti
sholat/beribadah
mengontrol amarahnya
bersama
melalui :

27
1) Melakukan sholat/ibadah Assement :
bersama - Di lihat pada data
e. Menanyakan kegiatan klien objektif apakah
kegiatan fisik
setiap pagi sampai pada sore
mampu dilakukan
hari, agar perawat dapat oleh klien atau
menyusun kegiatan klien tidak

3. Fase terminasi :
a. Evaluasi Planning :
1) Subjektif : - Lanjut pada SP 5
- Menanyakan perasaan
klien setelah
berbincang-bincang
dengan perawat
2) Objektif
- Meminta klien untuk
menyebutkan kembali
hal yang dapat
membuat klien marah
- Meminta kembali pada
klien cara untuk
mengontrol amarahnya
melalui kegiatan
keagamaan seperti
sholat/beribadah
bersama

28
b. Rencana tindakan lanjutan
(RTL)
1) Mengatur jadwal klien
untuk kegiatan
mengontrol amarah
dilakukan setiap kali
amarahnya timbul.
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik pembicaraan sudah
tidak lagi sama dengan
topic awal
2) Waktu pelaksanaan
3) Tempat pelaksanaan

N0 Diagnosa Tujuan Keperawatan Intervensi Implemtasi Evaluasi


Keperawatan (SLKI) (SIKI)
(SDKI)
SP V 1. Fase orientasi : Subjektif :
1. Memvalidasi masalah a. Salam terapeutik - Klien mampu
2. Menjelaskan cara b. Evaluasi/validasi menyatakan
tentang cara
kontrol PK dengan c. Kontrak waktu :
megontrol
minum obat teratur 1) Topik amarahnya dengan
3. Membimbing pasien 2) Waktu kegiatan minum
memasukkan dalam 3) Tempat obat secara teratur
4) Maksud dan tujuan Objektif :
jadwal kegiatan
2. Fase kerja : - Klien mampu
harian
a. Meminta klien menceritakan mempraktekkan

29
apa yang membuat klien cara mengontrol
merasa marah amarahnya seperti
b. Tanyakan tentang apa yang melakukan
kegiatan minum
dirasakan klien saat sedang
obat secara teratur
marah serta klien
c. Menanyakan apakah klien mengingat jam
mau diajarkan cara untuk kapan klien harus
mengontrol amarahnya minum obat
melalui :
1) Meminta klien untuk Assement :
minum obat secara teratur - Di lihat pada data
d. Menanyakan kegiatan klien objektif apakah
kegiatan fisik
setiap pagi sampai pada sore
mampu dilakukan
hari, agar perawat dapat oleh klien atau
menyusun kegiatan klien tidak
3. Fase terminasi :
a. Evaluasi Planning :
1. Subjektif : - Lanjut SP
- Menanyakan perasaan
klien setelah
berbincang-bincang
dengan perawat
2. Objektif
- Meminta klien untuk
menyebutkan kembali

30
hal yang dapat
membuat klien marah
- Meminta kembali pada
klien cara untuk
mengontrol amarahnya
melalui kegiatan
minum obat secara
teratur
b. Rencana tindakan lanjutan
(RTL)
1. Mengatur jadwal klien
untuk kegiatan
mengontrol amarah
dilakukan setiap kali
amarahnya timbul.
c. Kontrak yang akan datang
1. Topik pembicaraan sudah
tidak lagi sama dengan
topic awal
2. Waktu pelaksanaan
3. Tempat pelaksanaan

31

Anda mungkin juga menyukai