Anda di halaman 1dari 17

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
I. Identitasklien
Nama : Na. E.A
Umur : 20 tahun
JenisKelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :-
Agama : Kristen Protestan
Status : belum kawin
Alamat : Tompaso Talikuran
Suku / Bangsa : minahasa / Indonesia
Tanggal MRS :
Tanggalpengkajian :
No. RM : 1612.9

Penanggung Jawab
Nama : Ny. S.S
Umur :-
Pekerjaan : IRT
Alamat : Tompaso. Talikuran
Hubungan : Ibu Kandung

II. Alasan masuk RS :


 marah – marah
 memberontak
 semua keinginan harus di penuhi
 sering juga memukul dan mencederai ayah dan ibunya

Keluhan saat pengkajian :

 saat dikaji klien mengatakan sering timbul perasaan marah apabila


keinginannya tidak terpenuhi, bila klien marah sering
memberontak, memukulil orang serta merusak barang dan klien
pernah memukul orang dirumah.
Masalah Keperawatan :Perilaku kekerasan

III. Faktor Predisposisi


1. Klien pernah masuk RS sebelumya
2. Pernah mengalami pengobatan tapi kurang berhasil karena putus obat
3. Dalam keluarga klien, tidak ada yang pernah mengalami gangguan
jiwa seperti klien
IV. Fisik
1. Tanda vital
TD : 110 / 80 mmHg, R : 30 X / menit, N : 80 X / menit
2. Keluhan fisik :tidak ada keluhan fisik.
Masalah Keperawatan :Tidak ada
V. Psikososial
1. Genogram
Ayah klien merupakan anak ke 3 dari tuga bersaudara, ibu klien anak
ke 4 dari delapan bersaudara dan klien merupakan anak pertama dari
dua bersaudara.
2. Konsep diri
1) Gambaran diri
Saat dikaji klien mengatakan menyukai dirinya seutuhnya.
2) Identitas Diri
Saat dikaji klien dapat menyebutkan namanya dengna lengkap
dan dapat menyebutkan alamatnya.
3) Peran diri
Saat dikaji klien mengatakan umurnya 20 tahun
4) Ideal diri
Saat dikaji klien mengatakan ingin segera pulang dari RS.
5) Harga diri
Saat dikaji klien mengatakan merasa trauma karena sering
dipukul oleh ayahnya dan sering mendapat tekanan dari ayah
dan ibunya.
Masalah Keperawatan : Depresi
Isolasi Sosial :Menarik Diri
3. Hubungan Sosial
1) Orang yang paling berarti bagi klien : -
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :
Klien dapat bersosialisasi dengan teman – temanya di RS
3) Hambatan dalam hubungan interaksi :
Tidak ada hambatan. Klien dapat menjawab semua pertanyaan
dengan baik.
Masalah Keperawatan :Tidak ada
4. Spiritual
1) Nilai dan kepercayaan
Klien mengatakan beragama Kristen Protestan
2) Kegiatan ibadah
Klien rajin mengikuti ibadah

VI. Status mental


1) Penampilan Fisik: tidak rapi
2) Pembicaraan :saat dikaji klien berbicara dengan cepat dan keras
3) Aktifitas Motorik :saat dikaji klien tampak gelisah
4) Alam perasaan :Saat dikaji klien tampak gembira berlebihan dan ingin
segera
keluar dari RS.
5) Afek :Klien tampak labil
6) Interaksi saat Wawancara:
Saat dikaji klien tidak memiliki kontak mata dengan perawat
7) Persepsi :saat dikaji klien mengatakkan sering melihat bayangan
( halusinasi penglihatan)
8) Proses pikir :klien dapat berpikir denga baik, saat dikaji klien dapt
menjawab pertanyaan dengan benar
9) Kemampuan penilaian :klien tahu kalau saat ini dia dirawat di RS
VII. Kebutuhan persiapan pulang
a. Makan / minum
Klien mampu makan dan minum tanpa bantuan. Klien makan 3X
sehari dengan menu nasi, ikan dan sayur.
b. BAB / BAK
BAB : 1 – 2 X sehari
BAK : 2 – 3 X sehari
c. Mandi
Klien dapat melakukan sendiri
d. Berpakaian
Klien dapat melakukan sendiri
e. Istirahat dan tidur
Klien tidur siang dari jam 11.00 – 14.00 dan tidur malam 08.30 –
04.00 WITA
f. Penggunaan Obat
Klien tidak memerlukan bantuan
g. Pemeliharaan Kesehatan
Bila klien dipulangkan akan diberikan obat yang harus diminum secara
teratur.
VIII. Mekanisme Koping
Bila ada masalah klien mengatakan ingin tidur dan kadang – kadang ia
memberontak dan berjalan tanpa arah tujuan.
IX. Aspek medic
Diagnosa Medik : Phsykotik
Terapi :- Hallopperidol 3 X 1
- THP 3 X 1
- B Com 3 X 1
X. Masalah keperawatan (Diagnosa keperawatan)
1. Perilaku kekerasan
2. Depresi
3. Isolasi Sosial : Menarik Diri
XI. Analisa Data

Data Masalah
1. Data subjektif : Perilaku
- Klien mengatakan sering timbul perasaan marah apabila kekerasan
keinginannya tidak terpenuhi, bila klien marah sering
memberontak, memukulil orang serta merusak barang dan
klien pernah memukul orang dirumah.
Data objektif :
- Wajah tampak tegang
- Mata merah
- Pandangan tajam
- Tangan mengepal

2. Data subjektif : Depresi


- Klien mengatakan merasa trauma karena sering dipukul oleh
ayahnya dan sering mendapat tekanan dari ayah dan ibunya.
Data objektif :
- Penampilan Fisik:
Tidak rapih
- Pembicaraan :
Saat dikaji klien berbicara dengan cepat dan keras
- Aktifitas Motorik :
Saat dikaji klien tampak gelisah
- Alam perasaan :
Saat dikaji klien tampak gembira berlebihan dan ingin segera
keluar dari RS.
- Afek :
Klien tampak labil
- Interaksi saat Wawancara:
Saat dikaji klien tidak memiliki kontak mata dengan perawat
XII. Pohon Masalah

Resiko mencederai diri sendiri,


orang lain dan lingkungan
(Efek)

Perilaku kekerasan
(Core problem)

Harga diri rendah


(Causa)
N0 Diagnosa Keperawatan Tujuan Keperawatan Intervensi Implemtasi Evaluasi
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
1 Perilaku kekerasan Setelah dilakukan SP I 1. Fase orientasi : Subjektif :
tindakan keperawatan, 1. Bina hubungan saling a. Salam terapeutik - Klien mampu
diharapkan dapat percaya. b. Evaluasi/validasi menyatakan tentang
memenuhi criteria hasil 2. Identifikasi penyebab c. Kontrak waktu : cara megontrol
amarahnya dengan
: marah 1) Topik
kegiatan fisik 1
1. Pasien mampu 3. Identifikasi tanda dan 2) Waktu (nafas dalam)
untuk mengontrol gejala PK. 3) Tempat
amarahnya. 4. Identifikasi PK yang 4) Maksud dan tujuan Objektif :
2. Pasien mampu dilakukan. 2. Fase kerja : - Klien mampu
membina 5.  Identifikasi akibat PK. a. Meminta klien menceritakan mempraktekkan cara
hubungan saling 6. Identifikasi cara kontrol apa yang membuat klien mengontrol
percaya. PK. merasa marah amarahnya seperti
melakukan kegiatan
3. Pasien mampu 7. Latih cara kontrol PK b. Tanyakan tentang apa yang fisik 1 (Nafas dalam)
menyebutkan tanda dengan Fisik I ( nafas dirasakan klien saat sedang - Klien mengenali
dan gejala dari dalam ). marah perawat yang
perilaku kekerasan 8. Bimbing pasien c. Menanyakan apakah klien mau melakukan
4. Pasien mamapu memasukkan dalam diajarkan cara untuk pengkajian pada
untuk jadwal kegiatan harian mengontrol amarahnya dirinya.
menyebutkan melalui :
Assement :
penyebab perilkau 1) Kegiatan fisik 1 (nafas
- Di lihat pada data
kekerasan. dalam) objektif apakah
2) Mengatakan secara kegiatan fisik mampu
langsung tanpa harus dilakukan oleh klien
menyakiti atau tidak
3) Dengan sholat/beribadah
(berdoa) Planning :
3. Fase terminasi : - Lanjut pada SP 2
a. Evaluasi
1) Subjektif :
- Menanyakan perasaan
klien setelah
berbincang-bincang
dengan perawat
2) Objektif
- Meminta klien untuk
menyebutkan kembali
hal yang dapat
membuat klien marah
- Meminta kembali pada
klien cara untuk
mengontrol amarahnya
melalui kegiatan fisik 1
(nafas dalam)
b. Rencana tindakan lanjutan
(RTL)
1) Mengatur jadwal klien untuk
kegiatan mengontrol amarah
dilakukan 5x dalam sehari.
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik pembicaraan sudah
tidak lagi sama dengan topic
awal
2) Waktu pelaksanaan
3) Tempat pelaksanaan
N0 Diagnosa Tujuan Keperawatan Intervensi Implemtasi Evaluasi
Keperawatan (SLKI) (SIKI)
(SDKI)
SP II 1. Fase orientasi Subjektif :
1. Memvalidasi masalah. a. Salam terapeutik - Klien mampu
2. Melatih cara kontrol b. Evaluasi/validasi menyatakan tentang
PK dengan Fisik II c. Kontrak waktu : cara megontrol
1) Topik amarahnya dengan
( pukul bantal )
kegiatan fisik 2
3. Membimbing pasien 2) Waktu
(pukul bantal)
memasukkan dalam 3) Tempat
jadwal kegiatan harian 4) Maksud dan tujuan Objektif :
2. Fase kerja : - Klien mampu
a. Meminta klien menceritakan apa mempraktekkan cara
yang membuat klien merasa marah mengontrol
b. Tanyakan tentang apa yang amarahnya seperti
dirasakan klien saat sedang marah melakukan kegiatan
fisik 2 (pukul bantal)
c. Menanyakan apakah klien mau
diajarkan cara untuk mengontrol Assement :
amarahnya melalui : - Di lihat pada data
1) Kegiatan fisik 2 (pukul bantal) objektif apakah
3. Fase terminasi : kegiatan fisik
a. Evaluasi mampu dilakukan
1) Subjektif : oleh klien atau tidak
- Menanyakan perasaan
Planning :
klien setelah berbincang-
bincang dengan perawat - Lanjut pada SP 3
2) Objektif
- Meminta klien untuk
menyebutkan kembali
hal yang dapat
membuat klien marah
- Meminta kembali pada
klien cara untuk
mengontrol amarahnya
melalui kegiatan fisik 2
(memukul bantal)
b. Rencana tindakan lanjutan (RTL)
1) Mengatur jadwal klien untuk
kegiatan mengontrol amarah
dilakukan 5x dalam sehari.
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik pembicaraan sudah
tidak lagi sama dengan topic
awal
2) Waktu pelaksanaan
3) Tempat pelaksanaan
N0 Diagnosa Tujuan Keperawatan Intervensi Implemtasi Evaluasi
Keperawatan (SLKI) (SIKI)
(SDKI)
SP III 1. Fase orientasi : Subjektif :
1. Memvalidasi masalah a. Salam terapeutik - Klien mampu
2. Melatih kontrol PK b. Evaluasi/validasi menyatakan tentang
dengan cara verbal c. Kontrak waktu : cara megontrol
amarahnya dengan
3. Membimbing pasien 1) Topik
mengatakan secara
memasukkan dalam 2) Waktu langsung pada
jadwal kegiatan harian 3) Tempat perawat
4) Maksud dan tujuan
2. Fase kerja : Objektif :
a. Meminta klien menceritakan apa - Klien mampu
yang membuat klien merasa mempraktekkan cara
marah mengontrol
amarahnya seperti
b. Tanyakan tentang apa yang menyatakan secara
dirasakan klien saat sedang langsung pada
marah perawat
c. Menanyakan apakah klien mau
diajarkan cara untuk mengontrol Assement :
amarahnya melalui : - Di lihat pada data
1) Mengatakan secara langsung objektif apakah
kegiatan fisik
tanpa harus menyakiti
mampu dilakukan
d. Menanyakan kegiatan klien oleh klien atau tidak
setiap pagi sampai pada sore
hari, agar perawat dapat
menyusun kegiatan klien
3. Fase terminasi : Planning :
a. Evaluasi - Lanjut pada SP 4
1) Subjektif :
- Menanyakan perasaan
klien setelah berbincang-
bincang dengan perawat
2) Objektif
- Meminta klien untuk
menyebutkan kembali
hal yang dapat
membuat klien marah
- Meminta kembali pada
klien cara untuk
mengontrol amarahnya
melalui kegiatan
menyatakan secara
langsung tanpa harus
menyakiti
b. Rencana tindakan lanjutan
(RTL)
1) Mengatur jadwal klien
untuk kegiatan mengontrol
amarah dilakukan 5x dalam
sehari.
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik pembicaraan sudah
tidak lagi sama dengan
topic awal
2) Waktu pelaksanaan
3) Tempat pelaksanaan
Diagnosa Keperawatan Tujuan Keperawatan Intervensi Implemtasi Evaluasi
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
SP IV 1. Fase orientasi : Subjektif :
1. Memvalidasi masalah a. Salam terapeutik - Klien mampu
2. Melatih kontrol PK b. Evaluasi/validasi menyatakan tentang
dengan cara spiritual c. Kontrak waktu : cara megontrol
amarahnya dengan
3. Membimbing pasien 1) Topik
kegiatan spiritual
memasukkan dalam 2) Waktu seperti
jadwal kegiatan harian 3) Tempat sholat/beribadah
4) Maksud dan tujuan bersama
2. Fase kerja :
a. Meminta klien menceritakan apa Objektif :
yang membuat klien merasa - Klien mampu
marah mempraktekkan
cara mengontrol
b. Tanyakan tentang apa yang amarahnya seperti
dirasakan klien saat sedang melakukan kegiatan
marah spiritual seperti
c. Menanyakan apakah klien mau sholat/beribadah
diajarkan cara untuk mengontrol bersama
amarahnya melalui :
Assement :
1) Melakukan sholat/ibadah
- Di lihat pada data
bersama
objektif apakah
e. Menanyakan kegiatan klien kegiatan fisik
setiap pagi sampai pada sore mampu dilakukan
hari, agar perawat dapat oleh klien atau tidak
menyusun kegiatan klien
3. Fase terminasi : Planning :
a. Evaluasi - Lanjut pada SP 5
1) Subjektif :
- Menanyakan perasaan
klien setelah berbincang-
bincang dengan perawat
2) Objektif
- Meminta klien untuk
menyebutkan kembali
hal yang dapat
membuat klien marah
- Meminta kembali pada
klien cara untuk
mengontrol amarahnya
melalui kegiatan
keagamaan seperti
sholat/beribadah
bersama
b. Rencana tindakan lanjutan
(RTL)
1) Mengatur jadwal klien
untuk kegiatan mengontrol
amarah dilakukan setiap
kali amarahnya timbul.
c. Kontrak yang akan datang
1) Topik pembicaraan sudah
tidak lagi sama dengan
topic awal
2) Waktu pelaksanaan
3) Tempat pelaksanaan
N0 Diagnosa Tujuan Keperawatan Intervensi Implemtasi Evaluasi
Keperawatan (SLKI) (SIKI)
(SDKI)
SP V 1. Fase orientasi : Subjektif :
1. Memvalidasi masalah a. Salam terapeutik - Klien mampu
2. Menjelaskan cara b. Evaluasi/validasi menyatakan tentang
kontrol PK dengan c. Kontrak waktu : cara megontrol
amarahnya dengan
minum obat teratur 1) Topik
kegiatan minum obat
3. Membimbing pasien 2) Waktu
secara teratur
memasukkan dalam 3) Tempat
Objektif :
4) Maksud dan tujuan
jadwal kegiatan harian - Klien mampu
2. Fase kerja :
mempraktekkan cara
a. Meminta klien menceritakan apa
mengontrol
yang membuat klien merasa amarahnya seperti
marah melakukan kegiatan
b. Tanyakan tentang apa yang minum obat secara
dirasakan klien saat sedang teratur serta klien
marah mengingat jam kapan
c. Menanyakan apakah klien mau klien harus minum
obat
diajarkan cara untuk mengontrol
amarahnya melalui : Assement :
1) Meminta klien untuk minum - Di lihat pada data
obat secara teratur objektif apakah
d. Menanyakan kegiatan klien kegiatan fisik
setiap pagi sampai pada sore mampu dilakukan
hari, agar perawat dapat oleh klien atau tidak
menyusun kegiatan klien
3. Fase terminasi : Planning :
a. Evaluasi - Lanjut SP
1. Subjektif :
- Menanyakan perasaan
klien setelah berbincang-
bincang dengan perawat
2. Objektif
- Meminta klien untuk
menyebutkan kembali
hal yang dapat
membuat klien marah
- Meminta kembali pada
klien cara untuk
mengontrol amarahnya
melalui kegiatan minum
obat secara teratur
b. Rencana tindakan lanjutan
(RTL)
1. Mengatur jadwal klien
untuk kegiatan mengontrol
amarah dilakukan setiap
kali amarahnya timbul.
c. Kontrak yang akan datang
1. Topik pembicaraan sudah
tidak lagi sama dengan
topic awal
2. Waktu pelaksanaan
3. Tempat pelaksanaan

Anda mungkin juga menyukai