Anda di halaman 1dari 26

Laporan Pendahuluan

Sectio Caesaria

A. Defenisi
Sectio caesaria adalah suatu cara melahirkan janin dengan membuat sayatan pada dinding uterus
melalui dinding depan perut atau vagina atau suatu histerektomia untuk janin dari dalam rahim ( Mochtar,
1998 ). Sedangkan Wiknjosastro (2010), mengatakan bahwa Sectio caesaria (SC) adalah membuka perut
dengan sayatan pada dinding perut dan uterus yang dilakukan secara vertical atau mediana, dari kulit sampai
fasia (Wiknjosastro, 2010). 
Pendapat lain mengatakan bahwa SC adalah pembedahan untuk mengeluarkan anak dari rongga rahim
dengan mengiris dinding perut dan dinding rahim (Angraini, 2008). SC adalah suatu pembedahan guna
melahirkan janin lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus persalinan buatan, sehingga janin dilahirkan
melalui perut dan dinding perut serta dinding rahim agar anak lahir dengan keadaan utuh dan sehat
(Harnawatiaj, 2008).
Prawirohardjo (2005), berpendapat bahwa SC adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan
membuka dinding perut dan dinding uterus. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Sectio
Caesarea merupakan suatu pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding
uterus

B. Anatomi Fisiologi
1. Menurut Syaifuddin  ( 2009 : 312 ) , anatomi fisiologi sistem reproduksi wanita : 
a. Genitalia eksterna 

Genitalia  eksterna  sering  dinamakan  vulva,  yang  artinya  pembungkus  atau penutup vulva terdiri
dari : 
1) Mons pubis 
Merupakan bantalan jaringan lemak yang terletak di atas simpisis pubis 
2) Labia mayora 
Terdiri  dari  2  buah  lipatan  kulit  dengan  jaringan  lemak  di  bawah  nya  yang berlanjut  ke 
bawah  sebagai  perluasan  dari  mons  pubis  dan  menyatu  menjadi perinium 
3) Labia minora 
Merupakan  2  buah  lipatan  tipis  kulit  yang  terletak  di  sebelah  dalam  labia mayora, labia
minora tidak memiliki lemak subkutan. 
4) Klitoris
Merupakan  tonjolan  kecil  jaringan  erektif  yang  terletak  pada  titik  temu    labia minora  di 
sebelah  anterior  ,  sebagai  salah  satu  zona  erotik  yang  utama  pada wanita. 
5) Vestibulum 
Adalah rongga yang di kelilingi oleh labia minora.
6) Perinium 
Struktur  ini  membentang  dari  fourchette  (  titik  temu  labia  minora  di  sebelah posterioranus.
b. Genitalia interna

1) Vagina 
Merupakan  saluran  fibromuskuler  elastis  yang  membentang  ke  atas  dan ke belakang dari
vulva hingga uterus. Dinding anterior vagina memiliki panjang 7,5 cm dan dinding posteriornya 9
cm.
Fungsi vagina :
a) Lintasan bagi spermatozoa 
b) Saluran keluar bagi janin dan produk pembuahan lainnya saat persalinan
c) Saluran keluar darah haid 
2) Uterus 
Berbentuk  seperti  buah  advokat,  sebesar  telur  ayam.  Terdiri  dari  fundus  uteri, korpus 
uteri  dan  serviks  uteri.  Korpus  uteri  merupakan  bagian  uterus  terbesar dan sebagai tempat
janin berkembang.
Uterus terdiri dari :
a) Fundus uteri
b) Korpus uteri
Fungsi uterus adalah :

a) Menyediakan  tempat  yang  sesuai  bagi  ovum  yang  suadah  di  buahi  untuk
menanamkan diri.
b) Jika  korpus  luteum  tidak  berdegenerasi,  yaitu  jika  korpus  luteum dipertahankan  oleh 
kehamilan,  maka  estrogen  akan  terus  di  produksi sehingga  kadar  nya  tetap  berada 
di  atas  nilai  ambang  perdarahan  haid  dan amenorea merupakan salah satu tanda
pertama untuk kehamilan.
c) Memberikan perlindungan dan nutrisi pada embrio atau janin sampai matur.
d) Mendorong keluar janin dan plasenta pada persalinan.
e) Mengendalikan  perdarahan  dari  tempat  perlekatan  plasenta  melalui kontraksi otot-otot. 
3) Tuba fallopi 
Disebut  juga  dengan  oviduct,  saluran  ini  terdapat  pada  setiap  sisi  uterus  dan
membentang dari kornu uteri ke arah dinding lateral pelvis.
4)  Ovarium 
Merupakan kelenjar kelamin. Ada 2 buah ovarim  yang masing-masing terdapat pada  tiap  sisi 
dan  berada  di  dalam  kavum  abdomen  di  belakang  ligamentum latum  dekat  ujung  fibria 
tuba  falopi.Fungsi ovarium  adalah  untuk  produksi hormon dan ovulasi.

C. Etiologi
Manuaba (2012), indikasi ibu dilakukan sectio caesarea adalah ruptur uteri iminen, perdarahan
antepartum, ketuban pecah dini. Sedangkan indikasi dari janin adalah fetal distres dan janin besar melebihi
4.000 gram. Dari beberapa faktor sectio caesarea diatas dapat diuraikan beberapa penyebab sectio caesarea
sebagai berikut:
a. CPD ( Chepalo Pelvik Disproportion )
Chepalo Pelvik Disproportion (CPD) adalah ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran
lingkar kepala janin yang dapat menyebabkan ibu tidak dapat melahirkan secara alami. Tulang-tulang
panggul merupakan susunan beberapa tulang yang membentuk rongga panggul yang merupakan jalan
yang harus dilalui oleh janin ketika akan lahir secara alami. Bentuk panggul yang menunjukkan kelainan
atau panggul patologis juga dapat menyebabkan kesulitan dalam proses persalinan alami sehingga harus
dilakukan tindakan operasi. Keadaan patologis tersebut menyebabkan bentuk rongga panggul menjadi
asimetris dan ukuran-ukuran bidang panggul menjadi abnormal.
b. PEB (Pre-Eklamsi Berat)
Pre-a. eklamsi dan eklamsi merupakan kesatuan penyakit yang langsung disebabkan oleh kehamilan,
sebab terjadinya masih belum jelas. Setelah perdarahan dan infeksi, pre-eklamsi dan eklamsi merupakan
penyebab kematian maternal dan perinatal paling penting dalam ilmu kebidanan. Karena itu diagnosa dini
amatlah penting, yaitu mampu mengenali dan mengobati agar tidak berlanjut menjadi eklamsi.
c. KPD (Ketuban Pecah Dini)
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan dan ditunggu satu jam
belum terjadi inpartu. Sebagian besar ketuban pecah dini adalah hamil aterm di atas 37 minggu.
d. Bayi Kembar
Tidak selamanya bayi kembar dilahirkan secara caesar. Hal ini karena kelahiran kembar memiliki resiko
terjadi komplikasi yang lebih tinggi daripada kelahiran satu bayi. Selain itu, bayi kembar pun dapat
mengalami sungsang atau salah letak lintang sehingga sulit untuk dilahirkan secara normal.
e. Faktor Hambatan Jalan Lahir
Adanya gangguan pada jalan lahir, misalnya jalan lahir yang tidak memungkinkan adanya pembukaan,
adanya tumor dan kelainan bawaan pada jalan lahir, tali pusat pendek dan ibu sulit bernafas.
f. Kelainan Letak Janin
1) Kelainan pada letak kepala
a) Letak kepala tengadah
Bagian terbawah adalah puncak kepala, pada pemeriksaan dalam teraba UUB yang paling
rendah. Etiologinya kelainan panggul, kepala bentuknya bundar, anaknya kecil atau mati,
kerusakan dasar panggul.
b) Presentasi muka
Letak kepala tengadah (defleksi), sehingga bagian kepala yang terletak paling rendah ialah
muka. Hal ini jarang terjadi, kira-kira 0,27-0,5 %.
c) Presentasi dahi
Posisi kepala antara fleksi dan defleksi, dahi berada pada posisi terendah dan tetap paling
depan. Pada penempatan dagu, biasanya dengan sendirinya akan berubah menjadi letak muka
atau letak belakang kepala.
2) Letak Sungsang
Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala difundus uteri
dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri. Dikenal beberapa jenis letak sungsang, yakni
presentasi bokong, presentasi bokong kaki, sempurna, presentasi bokong kaki tidak sempurna
(Saifuddin, 2012).

D. Patofisiologi / WOC
Adanya beberapa kelainan / hambatan pada proses persalinan yang menyebabkan bayi tidak dapat lahir
secara normal / spontan, misalnya plasenta previa sentralis dan lateralis, panggul sempit, disproporsi cephalo
pelvic, rupture uteri mengancam, partus lama, partus tidak maju, pre-eklamsia, distosia serviks, dan
malpresentasi janin. Kondisi tersebut menyebabkan perlu adanya suatu tindakan pembedahan yaitu Sectio
Caesarea (SC).
Dalam proses operasinya dilakukan tindakan anestesi yang akan menyebabkan pasien mengalami
imobilisasi sehingga akan menimbulkan masalah intoleransi aktivitas. Adanya kelumpuhan sementara dan
kelemahan fisik akan menyebabkan pasien tidak mampu melakukan aktivitas perawatan diri pasien secara
mandiri sehingga timbul masalah defisit perawatan diri.
Kurangnya informasi mengenai proses pembedahan, penyembuhan, dan perawatan post operasi akan
menimbulkan masalah ansietas pada pasien. Selain itu, dalam proses pembedahan juga akan dilakukan
tindakan insisi pada dinding abdomen sehingga menyebabkan terputusnya inkontinuitas jaringan, pembuluh
darah, dan saraf - saraf di sekitar daerah insisi. Hal ini akan merangsang pengeluaran histamin dan
prostaglandin yang akan menimbulkan rasa nyeri (nyeri akut). Setelah proses pembedahan berakhir, daerah
insisi akan ditutup dan menimbulkan luka post op, yang bila tidak dirawat dengan baik akan menimbulkan
masalah risiko infeksi.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

MUHAMMADIYAH MANADO

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN

Alamat : Jl. Sasuit Tubun No. 9. Kel. Istiqlal Kec. Wenang – Manado

Telp : 0431 – 850372 HP : 085240134436 / Fax : 0431 – 870358

E-mail : stikesmuhammadiyahmdo@yahoo.com

PENGKAJIAN POST PARTUM

DATA UMUM KLIEN

1. Inisial klien : Ny. S.M Inisial Suami : Tn. A.S


2. Usia : 22Thn Usia : 21Thn
3. Status perkawinan : Menikah Status perkawinan : Menikah
4. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
5. Pendidikan terakhir : SMA Pendidikan terakhir : SD
Riwayat Kehamilan dan Persalinan Yang Lalu

No. Tahun Tipe Persalinan Penolong Jenis kelamin BB lahir Keadaan bayi waktu lahir Masalah kehamilan
1 0Thn Sectio Dokter Laki-laki Sehat Tidak ada
Caesaria dan
Perawat

Pengalaman menyusui : tidak berapa lama : Pasien belum pernah menyusui

Riwayat Kehamilan saat ini

1. Berapa kali periksa kehamilan : 2x (1X di puskesmas kombos & 1x dokter prktek)
2. Masalah kehamilan : Tidak ada gangguan selam kehamilan
Riwayat Persalinan

1. Jenis persalinan : spontan (letkep/letsu)/Tindakan (EV,EF)


SC ......................... Tgl/jam : Selasa, 10-Maret-2020/Jam 22.00 (Malam)

2. Jenis kelamin bayi : Laki-laki, BB/PB : 2.700gram/46 cm,


3. Perdarahan : 400 ml
4. Masalah dalam persalina : Bayi letak lintang
Riwayat Ginekologi

1. Masalah ginekologi : Tidak ada


2. Riwayat KB : Belum pernah menggunakan KB

DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI

Status obstetrik : G0P1 A0 H1 Bayii Rawat Gabung : Ya

Jika tidak, alasan : Tidak ada

Keadaan umum : Cukup baik Kesadaran : Compos mentis BB/TB : Kg/cm

Tanda Vital

Tekanan Darah : 110/70 mmHg Nadi : 72 x/menit Suhu : 36,30C

Pernapasan : 20 x/menit

Kepala Leher

Kepala : Tampak bersih, tidak terdapat adanya pembekakan dan lesi,

Mata : Konjungtiva tidak anemis, tidak ikterik, pasien tidak memiliki gangguan penglihatan

Hidung : Spektum tegak lurus, tampak bersih, tidak terdapat adanya lesi

Mulut : Rongga mulut tampak bersih, bibir tampak lembab dan berwarna merah muda

Gigi : Tidak terdapat palsu, tidak terdapat lesi

Telinga : Tampak bersih dan tidak ada gangguan pendengaran

Leher : Tidak ada pembebekan kelenjar tiroid dan tidak ada gangguan saat menelan

Masalah Khusus : Tidak ada

Dada

Jantung : Normal, irama ireguler

Paru : Normal, irama vesikuler

Payudara : SImetris kiri dan kanan

Puting susu : Tampak menonjol keluar


Pengeluaran ASI : Saat ini belum ada pengeluaran ASI

Masalah Khusus : Belum ada pengeluaran ASI

Abdomen

Involusi Uterus

Fundus Uteri : 2 jari d atas pusar kontraksi : Aktif Posisi :

Kandung kemih : Kosong, saat ini pasien terpasang kateter, urin bag sudah tertampung sebanyak
200cc

Diastasis rektus abdominis : ……………..x......................cm

Fungsi pencernaan : Baik

Masalah Khusus : Terdapat nyeri di daerah abdomen bagian bawah karena adnya luka bekas operasi,

wajah tampak meringis, keadaan luka tampak adanya darah pada kassa saat

dilakukan perawatan luka, panjagn luka 6cm.

Perineum dan Genital

Vagina : Tampak ada pegeluaran cairan (darah) integritas kulit : Baik edema : Tidak ada memar
: Tidak ada hematom : Tidak ada

Perineum : Utuh/episiotomi/ruptur Tanda REEDA

R : Kemerahan : Tidak

E : Edema : Ttidak

E : Ekimosis : Tidak

D : Dischargeseru : Tidak ada

A : Approximate : Baik

Kebersihan : Bersih

Lokia

Jumlah : Jenis/warna : Rubra (warna merah bersih) Konsistensi : Cair Bau : Khas

Hemorrhoid : Tidak ada

Derajat : Tidak ada lokasi : Tidak ada

Berapa lama : Tidak ada nyeri : Tidak ada

Masalah khusus : Tidak ada

Ekstremitas
Ekstremitas Atas

Edema : Tidak

Varises : Tidak

Ekstremitas Bawah

Edema : Tidak

Varises : Tidak

Tanda Homan : +/- (Negativ)

Masalah khusus : Tidak ada

Eliminasi

Urin : kebiasaan BAK : Sebelum sakit : 4-5x perhari, warna kuning jernih, bau amoniak

: Saat sakit : Pasien saat ini menggunakan kateter, urin bag terisi 200cc

BAK saat ini : Baik (Pasien terpasang kateter)

Nyer : Tidak ada

Fekal : kebiasaan BAB : Sebelum sakit : 2x perhari, konsistensi lembek, bau khas feses

: Saat sakit : Pasien belum BAB sejak masuk RS sampai sudah di rawat inap

BAB saat ini : Pasien belum BABA

Konstipasi : Tidak ada

Masalah Khusus : Pasien saat ini ingin BAB tetapi takut untuk pergi ke WC d karenakan adanya luka

operasi

Istirahat dan Kenyamanan

Pola tidur : Baik

Kebiasaan tidur : Biasanya pasien main HP

Lama tidur : Sebelum sakit : Tidur siang : 2-3 jam

: Tidur malam : 4-6 jam

: Saat sakit : Tidur siang : 1 jam

: Tidur malam : 3 jam

Frekuensi : Siang : 3x Malam : 5x

Pola tidur saat ini : Sedikit terganggu karena jam tidur pasien tidak cukum jam
Keluhan ketidaknyamanan : Tidak, lokasi : Tidak ada sifat : Tidak ada intensitas : Tidak ada

Mobilisasi dan Latihan

Tingkat mobilisasi : Terganggu, pasien tampak lemah dan tampak terbaring di atas tempat tidur

Latihan/senam : Saat ini pasien hanya dapat melakukan latihan MIKA MIKI di atas tempat tidur

Masalah khusus : Pasien mengalami keletihan

Nutrisi dan Cairan

Asupan nutrisi : Baik, frekuensi 3x perhari nafsu makan : Baik

Asupan cairan : Saat ini pasien terpasang IVFD RL 20 gtt/menit pada tanagn sebelah kiri, cukup

Masalah khusus : Tidak ada

Keadaan Mental

Adaptasi psikologis :

Penerimaan terhadap bayi : Pasien sangat senang denga kedatangan anak pertamanya

Masalah khusus : Tidak ada

Kemampuan menyusui : Pasiem belum mampu menyusui anaknya karena adanya luka operasi

Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini :

1. Cefadroxil 500mg, per 8 jam (oral)


2. Asam mefenamat 500mg, per 8 jam (oral)
3. Metrodinazole 500mg, per 8njam (oral)

Hasil pemeriksaan penunjang : Hasil LAB pada hari rabu, 11-maret-2020, Jam : 05.48 (Pagi)

Leukosit : 8,2 Nilai normal : 4,0-10,0

Trombosit : 4,04 Nilai normal : 4,70-6,10

Hemoglobin : 11,5 Nilai normal : 12,0-16,0

Hematokrit : 31,6 Nilai normal : 37,0-47,0

Trombosit : 198 Nilai normal : 150-450

MCH : 28,5 Nilai normal : 27,0-35,0

MCHC : 36, 4 Nilai normal : 30,0-40,0

MCV : 78,2 Nilai normal : 80.0-100,0

RANGKUMAN HASIL PENGKAJIAN


Setekah dilakukan pengkajian di dapatkan beberapa masalah pada pasien yakni pasien mengeluh nyeri di daerah
abdomen,merasa lemah serta pasien juga mengatakan belumada pengeluaran ASI

Masalah :

1. Nyeri akut
2. Resiko infeksi
3. Keletihan
4. Ketidakefektifan pemberian ASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

MUHAMMADIYAH MANADO

PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN


Alamat : Jl. Sasuit Tubun No. 9. Kel. Istiqlal Kec. Wenang – Manado

Telp : 0431 – 850372 HP : 085240134436 / Fax : 0431 – 870358

E-mail : stikesmuhammadiyahmdo@yahoo.com

FORMAT RESUME BAYI BARU LAHIR

Tanggal lahir bayi : 10-maret-2020 Tanggal pengkajian : 11-maret-2020

Proses Kelahiran bayi

Bayi laki-laki lahir pada tgl 10-maret-2020 jam : 22.06, secara SC atas indikasi letak sunsang , BBL : 2.700, PB : 46cm, AS : 6-
8, DJJ : 145x1m, dari ibu G1P0 A0 hamil 38-39 minggu.

Perawatan bayi yang dilakukan : Bayi di rawat oleh ibu dari pasien, serta di lakukan pemantauan oleh dokter. Bayi telah di
berikan Vitamin K dan salpe mata chloramphenicol-1%
Data Etiologi Masalah

1. Nyeri akut b/d adanya Adanya luka pembedahan pasca Nyeri akut
proses pembedahan, operasi
ditandai dengan :
Data Subjektif:
- Pasien mengatakan
nyeri pada luka operasi

Data objektif
- Wajah tampak meringis
- P : Luka operasi
Q : Seperti di sayat
R : Abdomen
bagian bawah
S : 6 (menganggu
Aktivitas)
T : 2 menit
- TTV
TD : 120/80mmHg
N : 88x/menit
R : 23x/menit
SB : 36,80C
- Tampak adanya luka
post-op dengan panjang
8cm.
2. Resiko infeksi b/d adanya Adanya pembedahan infasif Resiko infeksi
prosedur ibfasif di tandai
dengan:
Data subjektif :
- Tidak ada

Data objektif :
- Tampak adanya luka
dengan panjang 8cm.
- Tampak adanya bekas
darah yang terdapat
pada kassa yang
tertutup pada luka.
- Luka tampak tertutup
dan terawatt
- Pasien tampak
terpasang IVFD RL
20gtt/menit pada tangan
sebelah kiri
- Leukosit 8,2
3. Keletihan b/d kondisi Adanya ketidaknyamanan yang Keletihan
fisiologis di tandai dengan di alami seperti adanya proses
Data subjektif : operasi
- Pasien mengatakan
merasa kurang mampu
dalam melakukan
aktivitas

Data objektif :
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak terbaring
lemah di atas tempat
tidur
- Aktivitas pasien di bantu
sebagian (berada dalam
skroring 2 di mana
aktivitas pasien di bantu
sebagian) mulai dari :
- Makan dan minum
di bantu sebagian
(2)
- MIKA MIKI di bantu
sebgaian (2)
- Memakai baju di
bantu sebagian (2)
- Kekuatan otot pasien
yaitu 5 5
3 3
- Keterangan :
- Di mana kekuatan
otot tangan normal
tetapi kekuatan otot
kaki sedikit
terganggu (Mampu
melawan gaya
gravitasi tetapi tidak
mampu menahan
tahanan yamg di
berikan)
4. Ketidakefektifan pengeluaran Kurangnya pengetahuan pasien Ketidakefketifan pengeluaran ASI
ASI berhubungan dengan dalam memproduksi ASI
suplai ASI yang tidak
adekuat, ditandai dengan :
Data subjektif :
- Pasien mengatakan
pengeluaran ASI sedikit

Data objektif :
- Putting susu tampak
menonjol dan besar
sesar
- Pengeluaran ASI sedikit
- Tampak bayi masih
belum mampu
menghisap ASI dengan
efektif.
- Tampak adanya
pengeluaran kolostrum.
Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Keperawatan Implementasi Evaluasi
(SDKI) (SLKI) (Skoring SLKI) (SIKI)

1 Nyeri akut b/d adanya Setelah dilakukan Scoring yang Observasi Rabu, 10-03-20 Jam : 11.00 Rabu, 10-03-20 Jam : 14.00
proses pembedahan, tindakan diharapkan setelah 1. Observasi KU dan 1. Mengobservasi KU dan Subjektif
ditandai dengan : keperawatan selama dilakukan tindakan kerakteristik nyeri kerakteristik nyeri, hasil : - Pasien mengatakan masi
Data Subjektif: 3x24 jam keperawatan, - KU pasien : Cukup baik merasa nyeri didaerah luka
- Pasien mengatakan diharapkan dapat diharapkan dapat - Kerakteristik nyeri
nyeri pada luka operasi
memenuhi criteria memenuhi criteria P : Luka operasi Objektif :
hasil : hasil : Q : Seperti di sayat - Wajah tampak meringis
Data objektif 1. Keluhan nyeri 1. Menurun (5) R : Abdomen - P : Luka operasi
- Wajah tampak 2. Meringis 2. Mebaik (5) bagian bawah Q : Seperti di sayat
meringis 3. Gelisah 3. Membaik (5) S : 6 (menganggu R : Abdomen
- P : Luka operasi 4. Frekuensi nadi 4. Menurun (5) Aktivitas) bagian bawah
Q : Seperti di sayat T : 2 menit S : 4 (menganggu
R : Abdomen - TTV Aktivitas)
bagian bawah TD : 120/80mmHg T : 2 menit
S : 6 (menganggu N : 88x/menit - TTV
Aktivitas) R : 23x/menit TD : 120/90mmHg
T : 2 menit SB : 36,80C N : 86x/menit
- TTV R : 22x/menit
TD : 120/80mmHg Terapeutik Jam : 11.10 SB : 36,80C
N : 88x/menit 2. Ajarkan untuk melakukan 2. Mengajarkan untuk - Tampak adanya luka post-op
R : 23x/menit tekhnik nafas dalam melakukan tekhnik nafas dengan panjang 8cm.
SB : 36,80C dalam, hasil
- Tampak adanya luka - Meminta pasien untuk Assesment :
post-op dengan menarik nafas dalam - Masalah belum teratasi
panjang 8cm. melalui hidung kemudian
tahan selam 5 detik Planning :
setelah itu hembuskan - Lanjutkan intervensi
melalui mulut secara
perlahan-lahan
Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Keperawatan Implementasi Evaluasi
Keperawatan (SLKI) (Skoring SLKI) (SIKI)
(SDKI)
Edukasi Jam : 11. 20 Rabu, 10-03-20 Jam : 14.00
3. Ajarkan pasien untuk 3. Mengajarkan pasien untuk Subjektif
dapat mengubah posisi mengubah posisi, hasil : - Pasien mengatakan masi
- Membantu pasien merasa nyeri didaerah luka
untuk mengubah
posisi, yakni dalam Objektif :
melakukan MIKA - Wajah tampak meringis
MIKI untuk - P : Luka operasi
mengurangi nyeri Q : Seperti di sayat
yang dirasakan R : Abdomen
bagian bawah
Kolaborasi Jam : 11.25 S : 4 (menganggu
4. Kolaborasi dalam 4. Berkolaborasi dalam Aktivitas)
pemberian teraphy pemberian teraphy, hasil : T : 2 menit
- Cefadroxil 500mg, per 8 - TTV
jam (oral) TD : 120/90mmHg
- Asam mefenamat N : 86x/menit
500mg, per 8 jam (oral) R : 22x/menit
- Metrodinazole 500mg, SB : 36,80C
per 8njam (oral) - Tampak adanya luka post-op
dengan panjang 8cm.

Assesment :
Masalah belum teratasi

Planning :
- Lanjutkan intervensi
Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Keperawatan Implementasi Evaluasi
(SDKI) (SLKI) (Skoring SLKI) (SIKI)

2 Resiko infeksi b/d Setelah dilakukan Scoring yang Observasi Rabu, 10-03-20 Jam : 11.30 Rabu, 10-03-20 Jam : 1410
adanya prosedurtindakan diharapkan setelah 1. Observasi tanda-tanda 1. Mengobservasi tanda-tanda Subjektif :
ibfasif ditandai dengan:keperawatan selama dilakukan tindakan infeksi infeksi, hasil : - Tidak ada
Data subjektif : 3x24 jam di keperawatan, di - Tidak tampak adanya
- Tidak ada harapkan dapat harapkan dapat kemerahan, PUS dan Objektif :
memenuhi criteria memenuhi criteria oedem. - Tampak adanya luka dengan
Data objektif : hasil : hasil : - Tampak adanya jahitan panjang 8cm.
- Tampak adanya luka 1. Tanda-tanda 1. Tidak ada (5) pada luka post-op - Tampak adanya bekas darah
dengan panjang infeksi - Luka tampak tertutup rapi yang terdapat pada kassa
8cm. 2. Keadaan luka 2. Membaik (5) dengan kassa serta luka yang tertutup pada luka.
- Tampak adanya 3. Nyeri 3. Menurun (5) terawatt - Luka tampak tertutup dan
bekas darah yang terawatt
terdapat pada kassa Terapeutik Jam : 11.35 - Leukosit 8,2
yang tertutup pada 2. Lakukan perawatan luka 2. Melakukan perawatan luka
luka. post-op, hasil : Assessment :
- Luka tampak - Dilakukan perawatan luka - Masalah belum teratasi
tertutup dan terawatt post-op dengan tekhnik
- Leukosit 8,2 steril, perawatan luka Planning :
dilakukan oleh perawat - Lanjutkan intervensi
ruangan

Edukasi Jam : 11.40


3. Ajarkan cara cuci tangan 3. Mengajarkan cara cuci
tangan, hasil :
- Pasien diajarkan 6
langkah cara cuci
tangan dengan
menggunakan hand-
rup, dengan tutjuan
untuk mencegah
terjadinya infeksi, cuci
tangan ini juga
berguna untuk
menjaga kesterilan
luka pasien.
Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Keperawatan Implementasi Evaluasi
Keperawatan (SLKI) (Skoring SLKI) (SIKI)
(SDKI)
Kolaborasi Jam : 11. 45 Rabu, 10-03-20 Jam : 1410
4. Kolaborasi dalam 4. Berkolaborasi dalam Subjektif :
pemberian nutrisi pemberian nutrisi, hasil : - Tidak ada
- Pasien diberikan
makanan berupa Objektif :
nasi, ikan ayam kuah - Tampak adanya luka dengan
dan sayur kuah panjang 8cm.
bening/sup - Tampak adanya bekas darah
yang terdapat pada kassa
yang tertutup pada luka.
- Luka tampak tertutup dan
terawatt
- Leukosit 8,2

Assessment :
- Masalah belum teratasi

Planning :
- Lanjutkan intervensi
Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Keperawatan Implementasi Evaluasi
(SDKI) (SLKI) (Skoring SLKI) (SIKI)

3 Keletihan b/d kondisi Setelah dilakukan Scoring yang Observasi Rabu, 10-03-20 Jam : 11.55 Keletihan b/d kondisi fisiologis di
fisiologis di tandai dengan tindakan diharapkan setelah 1. Observasi kekuatan otot 1. Mengobservasi kekuatan tandai dengan
Data subjektif : keperawatan dilakukan tindakan pasien otot pasien, hasil : Data subjektif :
- Pasien mengatakan selama 3x24 jam di keperawatan, di - Kekuatan otot pasien - Pasien mengatakan merasa
merasa kurang mampu harapkan dapat harapkan dapat yaitu 5 5 kurang mampu dalam
dalam melakukan memenuhi criteria memenuhi criteria 3 3 melakukan aktivitas
aktivitas hasil : hasil : Keterangan :
1. Keluhan lelah 1. Menurun (5) Di mana kekuatan otot Data objektif :
Data objektif : 2. Kekuatan otot 2. Membaik (5) tangan normal tetapi - Pasien tampak lemah
- Pasien tampak lemah 3. Frekuensi nadi 3. Membaik (5) kekuatan otot kaki sedikit - Pasien tampak terbaring
- Pasien tampak terbaring 4. Kekuatan 4. Membaik (5) terganggu (Mampu lemah di atas tempat tidur
lemah di atas tempat ekstermitas melawan gaya gravitasi - Aktivitas pasien di bantu
tidur bawah tetapi tidak mampu sebagian (berada dalam
- Aktivitas pasien di bantu menahan tahanan yamg skroring 2 di mana aktivitas
sebagian (berada dalam di berikan) pasien di bantu sebagian)
skroring 2 di mana mulai dari :
aktivitas pasien di bantu Terapeutik Jam : 12.00 - Makan dan minum di bantu
sebagian) mulai dari : 2. Lakukan latihan rentang 2. Melakukan latihan rentang sebagian (2)
- Makan dan minum di gerak gerak, hasil : - MIKA MIKI di bantu sebgaian
bantu sebagian (2) - Melakukan pijat kecil (2)
- MIKA MIKI di bantu pada kaki pasien - Memakai baju di bantu
sebgaian (2) sambil meminta pasien sebagian (2)
- Memakai baju di bantu untuk menggerakan - Kekuatan otot pasien yaitu
sebagian (2) kaki dan ujung-ujung 5 5
- Kekuatan otot pasien jari kaki secara 3 3
yaitu 5 5 bersamaan, hasil Keterangan :
3 3 pasien mampu untuk Di mana kekuatan otot tangan
Keterangan : melakukannya normal tetapi kekuatan otot
Di mana kekuatan otot kaki sedikit terganggu (Mampu
tangan normal tetapi Jam : 12.10 melawan gaya gravitasi tetapi
kekuatan otot kaki 3. Lakukan mobilisasi dini 3. Melakukan mobilisasi dini, tidak mampu menahan
sedikit terganggu hasil : tahanan yamg di berikan)
(Mampu melawan gaya - Pasien masih belum
gravitasi tetapi tidak mampu dalam
mampu menahan melakukan mobilisasi
tahanan yamg di dini seperti duduk di
berikan) sisi tempat tidur di
Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Keperawatan Implementasi Evaluasi
(SDKI) (SLKI) (Skoring SLKI) (SIKI)

- Pasien tampak Karenakan luka Pasien tampak terpasang


terpasang IVFD RL operasi masih terasa IVFD RL 20gtt/menit pada
20gtt/menit pada tangan nyeri tangan sebelah kiri
sebelah kiri - Porsi makan dihabiskan
- Porsi makan dihabiskan Edukasi Jam : 12.15
4. Anjurkan melakukan 4. Menganjurkan melakukan Assement :
aktivitas secara bertahap aktivitas secara bertahap, - Masalah belum teratasi
hasil :
- Meminta pasien Planning :
untuk melakukan - Lanjutkan intervensi
aktifitas bertahap jika
pasien sudah merasa
mampu untuk
melakukan aktivitas
diatas tempat tidur,
seperti mnjulurkan
kaki ke kursi,
kemudian perlahan
belajar untuk berdiri
di samping tempat
tidur

Kolaborasi Jam : 12. 20


5. Kolaborasi dalam 5. Berkolaborasi dalam
pemberian teraphy cairan pemberian teraphy cairan,
hasil :
- Pasien di berikan
cairan infuse RL
dengan factor tetesan
20gtt/menit pada
tangan kiri.
Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Keperawatan Implementasi Evaluasi
(SDKI) (SLKI) (Skoring SLKI) (SIKI)

4 Ketidakefektifan Setelah dilakukan Skring yang di Observasi Rabu, 10-03-20 Jam : 12.30 Rabu, 10-03-20 Jam : 14.00
pengeluaran ASItindakan harapkan setelah 1. Kaji keadaan payudara 1. Mengkaji keadaan Subjektif
berhubungan dengankeperawatan selama dilakukan tindakan dan pengeluaran ASI payudara dan - Pasien mengatakan
suplai ASI yang tidak kurang lebih 1x24 keperawatan, pengeluaran ASI, hasil : pengeluaran ASI sedikit
adekuat, ditandai denganjam, diharapkan dengan criteria - Keadaan payudara
: dapat memenuhi hasil : baik, tidak terdapat Objektif
Data subjektif : criteria hasil : adanya lesi serta - Putting susu tampak
- Pasien mengatakan 1. Pengetahuan 1. Meninggkat tampak bersih. menonjol dan besar sesar
pengeluaran ASI dalam - Saat dilakukan - Pengeluaran ASI sedikit
sedikit pemberian ASI penyapihan oleh - Tampak bayi masih belum
2. Penyapihan 2. Membaik pasien pengeluaran mampu menghisap ASI
Data objektif : pemberian ASI ASI sedikit serta dengan efektif.
- Putting susu tampak 3. Pemenuhan gizi 3. Membaik tampak adany - Tampak adanya
menonjol dan besar pengeluaran pengeluaran kolostrum.
sesar kolostrum. - Pengetahuan dalam
- Pengeluaran ASI pemberian ASI cukup
sedikit Terapeutik Jam : 12.35 membaik.
- Tampak bayi masih 2. Lakukan terapi pijat 2. Melakukan terapi pijat - Penyapihan pemberian ASI
belum mampu oksitosin oksitosin, hasil : cukup membaik
menghisap ASI - Dilakukan pemijatan - Pemenuhan gizi membaik
dengan efektif. oksitosin dengan cara
- Tampak adanya memijat daearh Assesment
pengeluaran payudara pasien - Masalah belum teratasi
kolostrum. dengan
menggunakan waslap Planning
yang sudah di basahi - Lanjutkan intervensi
dengan air hangat
dimulai dari bagian
atas sampai pada
bagin bawah
payudara dengan
cara di pijat pelan
dari atas smpai ke
bawah, pemijatan
dilakukan selama 5
menit.
Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Keperawatan Implementasi Evaluasi
(SDKI) (SLKI) (Skoring SLKI) (SIKI)

Edukasi Jam : 12.40


3. Berikan informasi tentang 3. Memberikan informasi
pentinggnya pemenuhan tentang pentinggnya
gizi pada ibu menyusui pemenuhan gizi pada ibu
menyusui hasil :
- Saat ini pasien
mengkonsumsi
makanan yang di
sediakan oleh rumah
sakit, seperti : nasi,
daging ayam kuah
terang dan sayur sup
mihun.
- Pasien dianjurkan
untuk bayak
mengkonsumsi putih
telur.
- Tidak ada pantangan
dalam hal makanan
pada pasien pasca
operasi SC dan juga
persalinan normal,
kecuali makanan
yang dapat
menyebabkan alergi
pada pasien.
- Pasien juga
dianjurkan untuk
mengkonsumsi buah-
buahan.
Perencanaan Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Keperawatan Implementasi Evaluasi
(SDKI) (SLKI) (Skoring SLKI) (SIKI)

Hasil :
Pasien dan keluaga
memahami tentang
informasi yang
diberikan oleh perawat.

Edukasi Jam : 12.45


4. Berikan informasi 4. Memberikan informasi tentang
tentang perawatan perawatan payudara, hasil :
payudara - Memberikan informasi cara
perawatan payudara yaitu :
1. Menggunakan BRA
yang tepat
2. Lakukan kompres
hangat sebelum
memberikan ASI pada
bayi
3. Lakukan pijat kecil
pada area payudara
dengan tujuan untuk
memperlancar
pengeluaran ASI
4. Memeriksakan ke
dokter
5. Makan makanan sehat
Hasil :
Pasien dan keluaga
memahami tentang
informasi yang
diberikan oleh perawat.
Jam Implementasi Keperawatan Evaluasi Keperawatan Paraf

Anda mungkin juga menyukai