Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

STRATEGI DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN

Dosen Pengampu :
Sofiatul Khotimah, S.Pd, M.Si
Nama Anggota:
Aldi Purnomo (C1L018002)
Suci Indah Pratiwi (C1L018011)
Hikmah Millenia Saputri (C1L018023)
Yngwie Satriani (C1L018050)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah Strategi dan Pendekatan
Pembelajaran.

Penyusun sadar bahwa makalah ini tidak akan terwujud dan terselesaikan dengan baik
tanpa adanya bimbingan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini perkenankanlah
penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Sofiatul selaku Dosen Pengampu Mata Desain Pembelajaran


2. Segenap anggota kelompok selaku penyusun.
3. Orang tua yang selalu memberikan bantuan dan mendukung kami.

Sekalipun makalah ini masih jauh dari sempurna, namun penyusun berharap laporan
ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Atas segala bantuan, saran, dan masukan dari berbagai
pihak, penyusun mengucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb

Purwokerto, Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
D. Manfaat Makalah

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Pembelajaran
B. Macam-macam Strategi Pembelajaran
C. Pengertian Pendekatan
D. Jenis-jenis pendekatan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi sekolah pada umumnya
adalah rendahnya mutu pendidikan. Usaha peningkatan kualitas pendidikan terus
dilaksanakan secara sistematis. Pembaharuan pendidikan tersebut merupakan
upaya sadar yang sengaja dilakukan dengan tujuan memperbaiki praktek
pendidikan dengan sungguh-sungguh. Upaya peningkatan mutu pendidikan salah
satunya adalah menciptakan kurikulum yang lebih memberdayakan peserta didik.
Untuk itu, perlu dirancang sebuah kurikulum yang berorientasi pada pencapaian
tujuan pendidikan nasional yakni menghasilkan manusia yang berkualitas dan
berkompeten.
Selain itu, mutu pendidikan juga sangat ditentukan oleh
pendekatanpendekatan yang digunakan para guru dalam proses belajar mengajar
untuk mencapai tujuan pendidikan. Ketepatan dalam menggunakan pendekatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan dapat membangkitkan motivasi dan
minat siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan, serta terhadap proses dan
hasil belajar siswa. Siswa akan mudah menerima materi yang diberikan oleh guru
apabila pendekatan pembelajaran yang digunakan tepat dan sesuai dengan tujuan
pembelajarannya.
Adapun permasalahan yang dihadapi siswa antara lain kemandirian dan
kedewasaan yang lambat, ini dilihat dari perilaku siswa di kelas yang sering ramai
dan tidak merespon materi yang disampaikan oleh guru.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Strategi Pembelajaran ?
2. Apa saja macam-macam Strategi Pembelajaran ?
3. Apa yang dimaksud dengan Pendekatan ?
4. Apa saja jenis-jenis Pendekatan ?

C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian Strategi Pembelajaran.


2. Untuk mengetahui macam-macam Strategi Pembelajaran
3. Untuk mengetahui pengertian Pendekatan.
4. Untuk mengetahui jenis-jenis Pendekatan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Pembelajaran


Strategi Pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Strategi pembelajaran berbeda dengan
metode. Strategi pembelajaran menunjuk pada sebuah perencanaan untuk
mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk
melaksanakan strategi.
B. Macam-macam Strategi Pembelajaran
1. Strategi Pembelajaran Ekspositori (SPE)
Strategi pembelajaran ekpositori adalah strategi pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang
guru kepada sekelompok siswa degan maksud agar siswa dapat menguasai
pembalajaran secara optimal. Strategi ekspositori ini dikenal dengan istilah
strategi pembelajaran langsung (direct instruction).
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher center approach).
Dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru memegang peran yang
sangat dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi pembelajaran
secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan dapat
dikuasai siswa dengan baik. Fokus utama strategi ini adalah kemampuan
akademik siswa.
Strategi pembelajaran ekspositori memiliki beberapa karakteristik :
a. Strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran
secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam
melakukan strategi ini.
b. Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang
sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus
dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
c. Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi itu sendiri.

Tidak ada satu strategi pembelajaran yang dianggap lebih baik dibandingkan dengan
strategi pembelajaran yang lain. Baik tidaknya suatu strategi pembelajaran bisa dilihat
dari efektif tidaknya strategi tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan. Dengan demikian, pertimbang-an pertama penggunaan strategi
pembelajaran adalah tujuan apa yang harus dicapai. Dalam penggunaan strategi
pembelajaran ekspositori terdapat beberapa prinsip berikut ini, yang harus diperhatikan
oleh setiap guru.

a. Berorientasi pada Tujuan


Walaupun penyampaian materi pelajaran merupakan ciri utama dalam
strategi pembelajaran ekspositori melalui metode ceramah, namun tidak berarti
proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran. Justru tujuan itu-lah
yang harus menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan strategi ini. Karena
itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu guru harus merumuskan
tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur. Seperti kriteria pada umumnya,
tujuan pembelajaran harus dirumuskan dalam bentuk tingkah laku yang dapat
diukur atau berorientasi pada kompetensi yang harus dicapai oleh siswa. Hal ini
sangat penting untuk dipahami, karena tujuan yang spesifik memungkinkan kita
bisa mengontrol efektivitas penggunaan strategi pembelajaran. Memang benar,
strategi pembelajaran ekspositori tidak mungkin dapat mengejar tujuan
kemampuan berpikir tingkat tinggi, misalnya kemampuan untuk menganalisis,
mensintesis sesuatu, atau mungkin mengevaluasi sesuatu, namun tidak berarti
tujuan kemampuan berpikir taraf rendah tidak perlu dirumuskan. Justru tujuan
itulah yang harus dijadikan ukuran dalam menggunakan strategi ekspositori.

b. Prinsip Komunikasi
Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang
menunjuk pada proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan)
kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan). Pesan yang ingin
disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran yang diorganisir dan disu-
sun sesuai dengan tujuan tertentu yaang ingin dicapai. Dalam proses komuni-
kasi guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa berfungsi sebagai penerima
pesan. Dalam proses komunikasi, bagaimanapun sederhananya, selalu terjadi
urutan pemindahan pesan (informasi) dari sumber pesan ke penerima pesan.
Sistem komunikasi dikatakan efektif manakala pesan itu dapat mudah ditangkap
oleh penerima pesan secara utuh. Sebaliknya, sistem komunikasi dikatakan
tidak efektif, manakala penerima pesan tidak dapat menangkap setiap pesan
yang disampaikan. Kesulitan menangkap pesan itu dapat terjadi oleh berbagai
gangguan (oise) yang dapat menghambat kelancaran proses komunikasi. Akibat
gangguan (noise) tersebut memungkinkan penerima pesan (siswa) tidak
memahami atau tidak dapat menerima sama sekali pesan yang ingin
disampaikan. Sebagai suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada
proses penyampaian, maka prinsip komunikasi merupakan prinsip yang sangat
penting untuk diperhatikan. Artinya, bagaimana upaya yang bisa dilakukan agar
setiap guru dapat menghilangkan setiap gangguan (noise) yang bisa meng-
ganggu proses komunikasi.
c. Prinsip Kesiapan
Siswa dapat menerima informasi sebagai stimulus yang kita berikan, terlebih
dahulu kita harus memposisikan mereka dalam keadaan siap baik secara fisik
maupun psikis untuk menerima pelajaran. Jangan mulai kita sajikan mata
pelajaran, manakala siswa belum siap untuk menerimanya.
d. Prinsip Berkelanjutan
Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau
mempelajari materi pelajaran lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya
berlangsung pada saat itu, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya. Ekspositori
yang berhasil adalah manakala melalui proses penyampaian dapat membawa
siswa pada situasi ketidakseimbangan (disequilibrium), sehingga mendorong
mereka untuk mencari dan menemukan atau menambah wawasan melalui
proses belajar mandiri. Keberhasilan penggunaan strategi ekspositori sangat
tergantung pada kemampuan guru untuk bertutur atau menyampaikan materi
pelajaran.

Keunggulan dan kelemahan strategi belajar ekspositori adalah sebagai


berikut :
1. Keunggulan :
a. Guru dapat menguasai kelas , mengatur dengan leluasa materi yang
diberikandan dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai
bahan pelajaranyang disampaikan
b. Strategi pembelajaran ekspositori sangat efektif dilakukan pada kelas
dengan jumlah siswa banyak , materi yang diberikan cukup luas dan waktu
pertemuan terbatas.
2. Kelemahan :
a. Keberhasilan strategi pembelajaran ini sangat tergantung pada apa yang
dimiliki oleh guru seperti persiapan, pengetahuan, motivasi dan
kemampuan bertutur serta berkomunikasi seorang guru.
b. Strategi pembelajaran ini menyamaratakan kemampuan siswa dalam
menguasai pelajaran, menangkap makna dari bertutur guru, minat dan gaya
belajar siswa
c. Dalam strategi pembelajaran ini komunikasinya searah dari guru ke siswa
akan dapat mengakibatkan siswa hanya memiliki pengetahuan terbatas
pada apa yang diberikan oleh guru.
2. Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran
yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari
dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada siswa (student centered approach).
Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini siswa memegang peran yang
sangat dominan dalam proses pembelajaran.
Strategi pembelajaran inkuiri memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menemukan, artinya strateg inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek
belajar.
b. Seluruh aktivitas siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban
sendiri dari suatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat
menumbuhkan sikap percaya diri.
c. Tujuan dari penggunaan strategi inkuiri adalah mengembangkan
kemampuan berpikir secara sistematis, logis dan kritis, atau
mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses
mental.

Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Inkuiri ialah :

a. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual


Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan
berpikir. Dengan demikian, strategi pembelajaran ini selain berorientasi
kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar.
b. Prinsip Interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik inter-aksi
antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara
siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti
menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur
lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.
c. Prinsip Bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan strategi ini adalah
guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap
pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir.
Karena itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri
sangat diperlukan.
d. Prinsip Belajar untuk Berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah
proses berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan
potensi seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan
penggunaan otak secara maksimal.
e. Prinsip Keterbukaan
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan
berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan
kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan
kesempatan kepada siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka
membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya.

Adapun keunggulan dan kelemahan strategi belajar inkuiri adalah sebagai berikut:

1. Keunggulan
a. Strategi pembelajaran inkuiri mampu mendorong siswa untuk berpikir
atas inisiatif sendiri , membantu siswa mengembangkan konsep diri
yang positif,mengembangkan bakat individu siswa secara optimal dan
menciptakan suasana akademik yang mendukung berlangsungnya
pembelajaran yang berpusat pada siswa.
b. Strategi pembelajaran inkuiri dapat melayani kebutuhan siswa yang
memilikikemampuan diatas rata-rata
c. Strategi inkuiri memberikan ruang bagi siswa belajar sesuai dengan gaya
belajar masing-masing

2. Kelemahan
a. Kegiatan dan keberhasilan siswa sulit dikontrol
b. Akan terjadi kesenjangan kemampuan antara siswa yang memiliki
kemapuandiatas rata-rata dengan siswa yang berkemampuan rata-rata.
c. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi pelajaran, maka strategi pembelajaran inkuiri akan
sulit diimplementasikan oleh setiap guru.

3. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM)


Strategi pembelajaran berbasis masalah adalah rangkaian aktivitas
pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang
dihadapi secara ilmiah. Untuk mengimplementasikan SPBM, guru perlu memilih
bahan pelajaran yang memiliki permasalahan yang dapat dipecahkan.
Permasalahan tersebut bisa diambil dari buku teks atau dari sumber-sumber
lain misalnya peristiwa yang terjadi di lngkungan sekitar atau peristiwa
kemasyarakatan.
SPBM memiliki 3 ciri utama, yaitu :
a. SPBM tidak mengharapkan siswa hanya sekedar mendengarkan, mencatat,
kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi pada sobm ini siswa aktif
berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya
menyimpulkan.
b. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah
c. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir
secara ilmiah.

Hakikat masalah dalam SPBM adalah gap atau kesenjangan antara situasi nyata dan
kondisi yang diharapkan, atau antara kenyataan yang terjadi dengan apa yang
diharapkan. Kesenjangan tersebut bisa dirasakan dari adanya keresahan, keluhan,
kerisauan, atau kecemasan. Oleh karena itu, maka materi pelajaran atau topik tidak
terbatas pada materi pelajaran yang bersumber dari buku saja, akan tetapi juga dapat
bersumber dari peristiwa-peristiwa tertentu sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Di
bawah ini diberikan pemilihan bahan pelajaran dalam SPBM.

1. Bahan pelajaran harus mengandung isu-isu yang mengandung konflik (Conflict


issue) yang bisa bersumber dari berita, rekaman video, dan yang lainnya.
2. Bahan yang dipilih adalah bahan yang bersifat familiar dengan siswa, sehingga
setiap siswa dapat mengikutinya dengan baik.
3. Bahan yang dipilih merupakan bahan yang berhubungan dengan kepentingan orang
banyak (universal), sehingga terasa manfaatnya.
4.  Bahan yang dipilih merupakan bahan yang mendukung tujuan atau kompetensi
yang harus dimiliki oleh siswa sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
5. Bahan yang dipilih sesuai dengan minat siswa sehingga setiap siswa merasa perlu
untuk mempelajarinya.

Keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran berbasis masalah


antara lain :
1. Keunggulan
a. Pemecahan masalah dapat merangsang kemampuan siswa serta
memberikan kepuasan siswa untuk menemukan pengetahuan yang
baru danmengembangkan pengetahuan baru tersebut
b. Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa
untuk berpikir kritis , inovatif , meningkatkan motivasi dari dalam
diri siswa untuk belajar dan mengembangkan kemampuan mereka
untuk menyesuaikan dengan pengetahuan yang baru.
c. Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan bagi siswa
untukmengaplikasikan pengetahuan mereka dalam dunia nyata
d. Pemecahan masalah dapat mendorong siswa untuk belajar
sepanjang hayat
e. Pemecahan masalah tidak hanya memberikan kesadaran kepada
siswa bahwa belajar tidak tergantung pada kehadiran guru namun
tergantung pada motivasi intrinsik siswa
2. Kelemahan
a. Apabila siswa tidak memiliki minat dan memandang bahwa masalah
yang akan diselidiki adalah sulit, maka mereka akan merasa enggan
untuk mencoba
b. Membutuhkan waktu untuk persiapan, apabila guru tidak
mempersiapkan secara matang strategi ini, maka tujuan
pembelajaran tidak tercapai
c. Pemahaman siswa terhadap suatu masalah di masyarakat atau di
dunia nyataterkadang kurang, sehingga
4. Strategi Pembelajaran Kooperatif (SPK)
Strategi pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar
yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Strategi pembelajaran kooperatif
ini dianjurkan oleh para ahli pendidikan untuk digunakan, hal ini karena 2
alasan, pertamabeberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penggunaan
pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi siswa sekaligus dapat
meningkatkan kemampuan hubungan sosial, menumbuhkan sikap menerima
kekurangan diri dan orang lain, serta dapat meningkatkan harga diri.
Keduapembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam
belajar berpikir, memecahkan masalah, dan mengintegrasikan pengetahuan
dengan ketrampilan.
Karakteristik strategi pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut :
a. Pembelajaran secara tim
b. Didasarkan pada manajemen kooperatif
c. Kemauan untuk bekerjasama
d. Keterampilan bekerjasama

Pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning prinsip-prinsip dasar sebagai


berikut:

1. Prinsip Ketergantungan Positif (Positive Interdependence)

Kerja kelompok adalah kerja tim yang berarti keberhasilan kelompok tersebut
tergantung pada keberhasilan semua individu dalam suatu kelompok. Ketergantungan
antar anggota dalam kelompok akan efektif jika setiap anggota kelompok mengetahui
tugas masing-masing dengan baik yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
berdasarkan job description. Inilah yang dinamakan sebagai ketergantungan positif.

2. Tanggung jawab perseorangan (Individual Accountability)


Keberhasilan dalam kerja kelompok merupakan keberhasilan individu, oleh karena
itu setiap anggota harus memiliki tanggung jawab terhadap tugas masing-masing. Selain
tanggung jawab, setiap angggota juga harus memberikan kontribusi yang baik untuk
keberhasilan kelompoknya. Keterkaitannya dengan evaluasi guru juga harus
memberikan penilaian individu di samping penilaian kelompok.
3. Interaksi tatap muka (Face to face Promotive Interaction)
Penerapan pembelajaran kooperatif dapat memberikan ruang dan kesempatan kepada
masing-masing anggota untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling
membelajarkan. Dengan bertatap muka akan memberikan pengalaman yang berharga
kepada setiap anggota, bisa menghargai setiap perbedaan, serta memanfaatkan setiap
kelebihan dan mengisi setiap kekurangan masing-masing anggota.
4. Partisipasi dan komunikasi
Pembelajaran kooperatif diharapkan dapat melatih peserta didik untuk berpartisipasi
aktif dan berkomunikasi.

Keunggulan dan Kelemahan strategi Pembelajaran kooperatif dapat


diuraikan sebagai berikut :
1. Keunggulan
a. Melatih siswa dalam kelas multikultural yang saling menghargai
dalam perbedaan
b. Melatih siswa dalam bekerja secara team work, bertanggung jawab
secara individu dan kelompok
c. Melatih siswa untuk belajar mandiri, tidak selalu tergantung pada
guru
2. Kelemahan
a. Memerlukan periode waktu yang lama untuk menghasilkan
kemandirian dan keterampilan siswa dalam melakukan kerja
berbasis teamwork.
b. Siswa yang kurang mampu dalam belajar akan menjadi penghambat
dalamteam work, karena mereka kurang mampu beradaptasi
dengan teman yang lain
c. Apabila guru tidak dapat membagi kelompok kooperatif secara
heterogen,maka hasil pembelajaran tidak akan berimbang antara
kelompok satu dengan yang lain.
C. Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan merupakanterjemahan dari kata approach. Lawson mengartikan
pendekatan sebagai cara atau strategi yang digunakan pendidik untuk menunjang
keefektifan, keefisienan, dalam proses pembelajaran materi tertentu. Pendekatan
pembelajaran diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran. Istilah pendekatan ini menunjuk kepada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum.
D. Jenis-jenis Pendekatan Pembelajaran
Menurut Roy Killen (1998) ada dua jenis pendekatan pembelajaran, yaitu :
1. Pendekatan yang berpusat pada guru (Teacher Center Approach)
Dalam pendekatan yang berpusat pada guru, manajemen dan
pengelolaan pembelajaran ditentukan sepenuhnya oleh guru. Peran siswa
dalam pendekatan ini hanya melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan
petunjuk guru. Pendekatan yang berpusat kepada guru menurunkan strategi
pembelajaran langsung (direct instruction), pembelajaran deduktif atau
pembelajaran ekspositori.
2. Pendekatan yang berpusat pada siswa (Student Center Approach)
Dalam pendekatan yang berpusat pada siswa, manajemen dan
pengelolaan pembelajaran di tentukan oleh siswa. Siswa pada pendekatan ini
memiliki kesempatan yang terbuka untuk melakukan aktivitas sesuai dengan
minat dan keinginannya. Pendekatan ini menurunkan strategi pembelajaran
discovery dan inkuiri serta pembelajaran induktif yakni pembelajaran yang
berpusat pada siswa.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien. Strategi pembelajaran menunjuk pada sebuah
perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang
dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.
Pendekatan pembelajaran dapat berarti anutan pembelajaran yang
berusaha meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran
belajar. Dalam belajar tentang pendekatan pembelajaran tersebut,orang
dapat melihat (i)pengorganisasian siswa (ii)posisi guru-siswa dalam
pengolahan pesan, dan (iii)pemerolehan kemampuan dalam pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran dengan pengorganisasian siswa dapat dilakukan
dengan (i)pembelajaran secara individual (ii)pembelajaran secara
kelompok. (iii)pembelajaran secara klasikal. Pada ketiga pengorganisasian
siswa tersebut selaginya digunakan untuk pembelajaran siswa menghadapi
kecepatan informasi pada masa kini.
B. Saran

Hendaknya seorang guru dapat mendesain proses pembelajaran dan


mengimplementasikan strategi pembelajaran yang baik serta disesuaikan
dengan sasaran dalam strategi pembelajaran. Dan hendaknya seorang guru
dapat mengimplementasikan pendekatan yang sesuai dengan perbedaan
karakteristik setiap siswa, Sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

1. Sanjaya, Wina (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar


Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, Prenada Media Group.
2. Mudlofir, Ali dan Rusidyah, Evi F. (2016). Desain Pembelajaran Inovatif
dari Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali Pers.
3. http://islamiceducation001.blogspot.com/2019/02/konsep-dasar-
desain-strategi-pendekatan.html

Anda mungkin juga menyukai