Anda di halaman 1dari 43

5- 1

Bab

Lima

McGraw-Hill/Irwin © 2005 The McGraw-Hill Companies, Inc., All Rights Reserved.


5- 2
Bab Lima
Konsep Survai dan Probabilitas
Tujuan
Setelah mempelajari bab ii diharapkan saudara dapat:

SATU
Mendefinisikan probabilitas.
DUA
Menjelaskan pendekatan klasik, empiris dan subyektif dari
probabilitas.
TIGA
Memahami istilah eksperimen, kejadian, outcome, permutasi
dan kombinasi.
Goals
5- 3
Bab Lima

EMPAT
Mendefiniskan istilah: probabilitas kondisional dan join
probabilitas.
LIMA
Menghitung probabilitas menggunakan ketentuan
penjumlahan dan perkalian.
ENAM
Menggunakan diagram pohon untuk mengorganisir dan
menghitung probabilitas. Goals
5- 4

Bab Lima

TUJUH
Menghitung probabilitas menggunakan teorema Bayes.

Goals
5- 5

Pengertian Probabilitas

Perngukuran kemungkinan kejadian pada masa yang akan


datang yang akan terjadi.
5- 6

Terdapat Tiga Definisi dari Probabilitas : Klasik,


Empiris, dan Subyektif.

Definisi Definisi Subyektif


Kemungkinan
Klasik Empiris yang
definisi didasarkan
Definisi
digunakan digunakan ketika pada
ketika jumlah kejadian ketersediaan
terdapat n yang terjadi informasi.
kemungkinan dibagi jumlah
yang sama pengamatan.
Definitions continued
5- 7

Percobaan adalah pengamatan beberapa aktifitas atau kegiatan yang


dilakukan dengan menggunakan pengukuran yang sama

Movie
5- 8

Outcome adalah
hasil tertentu dari
suatu percobaan Kemungkinan outcome:
Angka: 1, 2, 3, 4, 5, 6
Kemungkinan genap:
Kejadian adalah Kejadian yang
kumpulan satu menghasilkan bilangan
atau lebih genap. Kita dapat
autcome dari mengumpulkan outcome 2,
suatu experiment. 4, dan 6.

Definitions continued
5- 9

Kejadian Mutually
Kejadian Independent
Exclusive jika Jika suatu kejadian tidak akan
suatu kejadian tidak mempengaruhi kejadian yang
akan muncul sebagai lain.
kejadian lain pada
waktu yang sama
Independence: Angka pada
suatu undian tidak akan
Mutually exclusive: mempengaruhi hasil pada
Angka 2 maka pengundian ke 3 dan
kemungkinan yang seterusnya.
lain pada satu waktu
1, 3, 4, 5, 6. Mutually Exclusive Events
5- 10

Kejadian Collectively Exhaustive


jika minimal satu atau kejadian harus
terjadi ketika percobaan dilakukan.

Collectively Exhaustive Events


5- 11

Selama karirnya Untuk mendapatkan


sebagai Dosen, Jono probabilitas mahasiwa yang
telah memberikan mendapatkan nilai A:
nilai A sebanyak
186 dari 1200
mahasiswa. Berapa
probabilitas
mahasiswa yang
akan mendapatkan
nilai A dalam kelas
yang Jono ajar
sekarang?
Example 2
5- 12

Contoh probabilitas subyektif adalah:

Probabilitas Persija menjuarai


Indonesia Super Leage Tahun ini.
Estimasi laju pertumbuhan
ekonomi tahun yang akan datang

Estimasi hari akan hujan besok

Subjective Probability
5- 13

Jika dua kejadian A dan B


mutuali ekslusif,
Ketentuan penjumlahan
menyatakan bahwa probabilitas
A atau B yang terjadi sama dan
menggambarkan probabilitasnya

P(A or B) = P(A) + P(B) Basic Rules of Probability


5- 14

Maskapai penerbangan Emprit Airways menyajikan


data Penerbangan dari WaterGold ke Jakarta:

Example 3
5- 15

Jika A kejadian Jika B kejadian datang


datang lebih awal, terlambat, maka P(B) =
makaP(A) = 75/1000 = .075.
100/1000 = .10.

Probabilitas datang lebih awal atau terlambat


maka:
P(A atau B) = P(A) + P(B) = .10 + .075 =.175.

Example 3 continued
5- 16

Ketentuan tentang komplemen digunakan untuk


menentukan probabilitas suatu kejadian dengan
mengurangi 1 (satu) dengan kejadian yang tidak terjadi.

Jika P(A) adalah probabilitas kejadian A dan


P(~A) adalah komplemen dari A,
P(A) + P(~A) = 1 atau P(A) = 1 - P(~A).

The Complement Rule


5- 17

Venn digambarkan ketentuan


Pada Diagram
tentang komplemen adalah sebagai berikut:

A
~A

The Complement Rule continued


5- 18

Dengan mengguakan contoh 3. Gunakan


ketentuan komplemen cari probabilitas
datang lebih awal (A) atau terlambat (B)

Jika B kejadian datang


tepat waktu, maka P(B) =
800/1000 = .8.

Jika D kejadian
dibatalkan maka,
P(D) = 25/1000 = .025.

Example 4
5- 19

P(A atau C) = 1 - P(B atau D)


= 1 - [.8 +.025]
=.175

D
B .025
.8
~(C atau D) = (A atau B)
.175

Example 4 continued
5- 20

Jika A dan B adalah


dua peristiwa yang
tidak mutuali ekslusif ,
maka P(A atau B)
menggunakan formula
sebagai berikut:

P(A atau B) = P(A) + P(B) - P(A dan B)

The General Rule of Addition


5- 21

Diagram Venn untuk menggambarkan hal ini:

A and B
A

The General Rule of


Addition
5- 22

Pada sampel dari 500 mahasiswa, 320 menyatakan


bahwa mereka punya stereo, 175 menyatakan punya
TV, dan 100 memiliki keduanya. 5 menyatakan
tidak memiliki semuanya.

TV
175
Both
Stereo 100
320

EXAMPLE 5
Jika mahasiswa dipilih 5- 23

secara random, Berapa


kemungkinan mahasiswa
memiliki stereo atau TV?
Berapa kemungkinan
mahasiswa memiliki
keduanya stereo dan TV?

P(S atauTV) = P(S) + P(TV) - P(S dan TV)


= 320/500 + 175/500 – 100/500
= .79.
P(S dan TV) = 100/500
= .20
Example 5 continued
5- 24
Joint Probability mengukur kemungkinan dua atau lebih
kejadian yang terjadi dengan persyaratan tertentu.

Sebagai contoh mahasiswa


yang memiliki stereo dan
TV di tempat kosnya.

Joint Probability
5- 25

Ketentuan khusus Perkalian mensyaratkan


bahwa dua kejadian A dan B adalah
independent.

Kejadian A dan B independent jika kejadian


pertama tidak mempempengaruhi kejadian
kejadian yang lainnya.

Ketentuan: P(A dan B) = P(A)P(B)

Special Rule of Multiplication


5- 26

Tugino memeiliki dua saham


yaitu saham IMB dan GE.
Kemungkinan bahwa saham
IBM meningkat tahun depan
adalah 0,5 dan kemungkinan
saham GE naik adalah 0,7.
Dengan asumsi bahwa dua
saham adalah independen.
Berapa kemungkinan
probabilitas kedua saham
tersebut meningkat.?

P(IBM dan GE) = (.5)(.7) = .35

Example 6
5- 27

Berapa probabilitas P(minimal satu)


bahwa paling sedikit satu = P(IBM tetapi tidak GE)
saham ini meningkat + P(GE tetapi tidak IBM)
ditahun yang akan + P(IBM dan GE)
datang? Ini berarti bahwa
salah satu saham
meningkat atau keduanya
(.5)(1-.7)
+ (.7)(1-.5)
+ (.7)(.5)
= .85

Example 6 continued
5- 28

Probabilitas Kondisional jika kejadian


tertentu terjadi, dan kejadian yang lainnya
terjadi.

Probabilitas
kejadian A terjadi
jika kejadian B
terjadi maka ditulis
P(A|B).

Conditional Probability
5- 29

Ketentuan perkalian Hal ini menyatakan


jika digunakan untuk bahwa dua kejadian A
mencari probabilitas dan B, kemungkinan
gabungan dimana dua akan terjadi jika dengan
kejadian terjadi. mengalikan
kemungkinan bahwa
kejadian A akan terjadi
dengan syarat kejadian
B terjadi lebih dulu.

General Multiplication Rule


5- 30

Probabilitas Gabungan,
P(A dan B), menggunakan
formula sebagai berikut::

P(A dan B) = P(A)P(B/A)


or
P(A dan B) = P(B)P(A/B)

General Multiplication Rule


5- 31

Dekan Sekolah bisnis mengumpulkan informasi tentang


mahasiswa berdasarkan jurusan dan jenis kelamin
sebagai berikut:

Example 7
5- 32
Jika mahasiwa dipilih secara random, berapa
probabilitas mahasiswa tersebut perempuan
(F) dan jurusan akuntansi (A)?

P(A dan F) = 110/1000.

Jika mahasiswa tersebut


perempuan, berapa
kemungkinan dia jurusannya
akuntansi ?

P(A|F) = P(A and F)/P(F)


= [110/1000]/[400/1000] = .275
Example 7 continued
5- 33

Diagram pohon Contoh 8:Dalam tas


digunakan untuk terdapat 7 bola
menggambarkan merah dan 5 bola
kondisional dan biru. Jika anda
joint probabilitas memilih 2 bola tanpa
terutama jika melakukan
digunakan untuk pengembalian. Maka
melakukan analisis model diagram
keputusan bisnis pohon adalah sebagai
yang memeiliki berikut:
beberapa tahap.
Tree Diagrams
5- 34

6/11 R2

7/12 R1
5/11 B2

7/11 R2
5/12 B1
4/11 B2

Example 8 continued
5- 35

Bayes’ Theorem adalah


metode untuk melakukan
perbaikan dengan informasi
tambahan.
Rumus yang digunakan
adalah sebagai berikut:

Bayes’ Theorem
5- 36

Perusahan Minuman
Ringan menerima komplain
karena isi botol yang tidak
penuh.Komplain yang
diterima hari ini tetapi
manajer tidak dapat
mengidentifikasi dua pabrik
mana yang menghasilkan
botol tidak penuh ? (A atau
B). Berapa kemungkinan
berasal dari pabrik A?

Example 9
5- 37

Berikut ini ringkasan dari Hasil produksi


berdasarkan pengalaman.

% of
% of total underfilled
production bottle

A 5.5 3.0

B 4.5 4.0

Example 9 continued
5- 38

Kemungkinan botol dari pabrik A


menurun dari dari.55 sampai.4783.

Example 9 continued
5- 39

The Rumus perkalian


Contoh 10: Pak
menunjukkan Jono memiliki 10
terdapat m cara untuk baju dan 8 dasi.
melakukan sesuatu dan n Berapa pasang
untuk melakukan yang baju dan dasi
lain m x n cara untuk yang dimiliki?
melakukan keduanya.

(10)(8) = 80

Some Principles of Counting


5- 40

Permutation adalah susunan r obyek dari


n kemungkinan obyek.

Note: Urutan susunan merupakan hal penting


dalam permutasi.

Some Principles of Counting


5- 41

Kombinasi
jumlah cara untuk
memilih r obyek
dari sekelompok n
obyek tanpa
memperhatikan
urutan.

Some Principles of Counting


5- 42

Terdapat 12 pemain
di Timbasket ABC.
Pelatih harus
memilih 5 pemain
dari 12 pemain
sebagai starting
lineup. Berapa group
yang dapat
terbentuk? (Urutan
tidak penting)

Example 11
5- 43

Seandainya
dalam pemilihan
tim pelatih harus
memilih anggoita
tim berdasarkan
pada
kemampuannya
maka (urutan
penting).

Example 11 continued

Anda mungkin juga menyukai