Anda di halaman 1dari 12

Nama obat Indikasi Dosis Efek samping

Glimepirid Diabetes Dosis harian: 1- Efek samping


e mellitus tipe 8 mg/hari utama adalah
2.(4) hal.163 (diberikan 1× hipoglikemia dan
sehari). Dosis peningkatan berat
maksimal: 8 badan.
mg/hari.
Mual, muntah,
Diberikan
diare, konstipasi,
sebelum makan.
gangguan fungsi
(4) hal.164

hati (cholestatic
jaundice, hepatitis,
gagal fungsi hati),
reaksi
hipersensitivitas,
gangguan darah
(leukopenia,
trombositopenia,
agranulositosis,
pansitopenia,
anemia hemolitik,
dan anemia
aplastik). (4) hal.163

Glipizide Diabetes Dosis harian: 5- Efek samping


mellitus tipe 20 mg/hari. utama adalah
2.(4) hal.163 (diberikan 1× hipoglikemia dan
sehari). peningkatan berat
Diberikan badan. Mual,
sebelum makan. muntah, diare,
Dosis maksimal: konstipasi,
20 mg/hari. gangguan fungsi
Catatan: Obat hati (cholestatic
ditelan utuh, jaundice, hepatitis,
jangan dikunya / gagal fungsi hati),
(4)
dihancurkan. reaksi
hal. 164
hipersensitivitas,
gangguan darah
(leukopenia,
trombositopenia,
agranulositosis,
karbohidrat kompleks dalam usus halus. Dengan demikian, agen ini
akan memperlambat dan menghambat penyerapan karbohidrat.(3) hal. 35

Farmakokinetik: acarbose diabsorpsi dengan buruk. Obat ini


dimetabolisme terutama oleh bakteri usus dan beberapa metabolit
tersebut diabsorpsi dan diekskresi dalam urine. Di pihak lain,
miglitol diabsorpsi dengan sangat baik, tetapi tidak memiliki efek
sistemis. Obat ini diekskresikan tampa diubah oleh menjadi ginjal.
(6) hal. 347

Farmakodinamik: obat-obat ini digunakan saat permulaan makan.


Obat-obat ini bekerja menunda pencernaan karbohidrat sehingga
mengakibatkan penurunan kadar glukosa pascaprandial. Kedua obat
ini menghasilkan efek dengan menghambat α-glukosidase yang
terikat-membran secara reversible pada batas vili usus. Enzim ini
bertanggung jawab pada hidrolisis oligosakarida menjadi glukosa
dan gula-gula lainnya. [Catatan: Acarbose juga menghambat α-
amilase pankreas sehingga mengganggu pemecahan pati menjadi
oligosakarida]. Akibatnya peningkatan glukosa darah pascaprandial
ditumpahkan. Tidak seperti agen-agen hipoglikemik oral lainnya,
obat-obat ini tidak merangsang pelepasan insulin, juga tidak
meningkatkan kerja insulin pada jaringan target. Dengan demikian,
sebagai monoterapi, obat-obat ini tidak menyebabkan hipoglikemia.
Namun, ketika digunakan dalam bentuk kombinasi dengan
sulfonilurea atau insulin, hipoglikemia dapat terjadi. [Catatan: Pasien
hipoglikemik harus diobati dengan glukosa dan bukan sukrosa
karena sukrase juga dihambat oleh obat-obat ini].(6) hal. 347

Contoh obat Penghambat Enzim α-Glikosidase


Efek
Nama obat Indikasi Dosis
samping

Acarbose Sebagai tambahan Dosis harian: Flatulensi,


terhadap 100-300 diare, perut
sulfonilurea atau mg/hari. kembung
biguanid pada DM (Dalam 3 dosis dan nyeri,
yang tidak dapat terbagi) ikterus,
(3)
dikendalikan hepatitis.
Dosis maksimal: hal. 36
dengan obat dan
300 mg/hari.
diet. (3) hal. 36
Tablet dikunyah
bersama satu
suapan pertama
makanan atau
ditelan utuh
dengan sedikit
air segera
sebelum makan.
(4) hal. 167

Miglitol Sebagai tambahan Dosis: Flatulensi,


terhadap permulaan 3 dd diare, perut
sulfonilurea atau 50 mg a.c ., kembung
biguanid pada DM berangsur- dan nyeri,
yang tidak dapat angsur ikterus,
(3)
dikendalikan dinaikkan dalam hepatitis.
hal. 36
dengan obat dan waktu 4-12
diet. (3) hal. 36 minggu menjadi
dosis
pemeliharaan 3
(5) hal.
dd 100 mg.
708
6. Inkretin mimetik dan penghambat dpp-4

adalah hormon yang diproduksi oleh usus halus sebagai respons


terhadap peningkatan gula darah sesudah makan. Hormon ini
meningkatkan produksi yang lebih tinggi setelah pemberian glukoa oral
dibanding dengan pemberian glukosa intavena. (1) hal 504

Mekanisme kerja: menghambat kerja enzim DPP-IV sehingga GLP-


1 (Glucosa like peptide-1) tetap dalam kosentrasi yang tinggi dalam
bentuk aktif. Aktifitas GLP-1 untuk meningkatkan sekresi insulin dan
menekan sekresi glukagon bergantung pada kadar glukosa darah.
Contoh obat golongan ini adalah: Sitagliptin dan Linagliptin. (4) hal 167

Farmakokinetik: sitaglitin dan Vildagliptin di absorpsi dengan baik


melalui saluran cerna dengan bioavailabilitas oral sekitar 85%, dan
tidak dipengaruhi oleh keberadaan makanan. Sekitar 80% sitaglintin
dieksresi dalam bentuk utuh melalui urin. Metabolisme masi terjadi
pada 15-20% oleh CYP3A4 dan CYP2C8. Waktu paruh sitaglintin
lebih kurang 12 jam. Sedangkan Vildaglintin hanya sekitar 20%
(1)
dieksresi dalam bentuk utuh di urin, sisanya mengalami metabolisme.
hal 50

II. ALAT DAN BAHAN


A. ALAT
1. Timbangan analtik
2. Lumpang dan alu
3. Gelas kimia
4. Gelas ukur
5. Batang penganduk
6. Labu ukur
7. Alat jarum oral dan suntik
8. Stopwatch
9. Sudip
10. Corong kaca
11. Timbangan hewan uji
12. Kandang hewan uji
13. Sendok tanduk
B. BAHAN
1. Tablet metformin
2. Tablet gliklazid
3. Na.CMC
4. Aquadest
5. Glukosa
6. Tissue
7. Plaster
8. Kapas
9. Glukometer
10. Strip glukometer
11. glukometer
12. Betadine

C. HEWAN PERCOBAAN
Hewan uji yang digunakan pada percobaan ini adalah mencit.

Klasifikasi mencit:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordate
Sub Filum : Mamalia
Ordo : Rodentia
Genus : Mus
Spesies :Mus musculus (7)

Karakteristik mencit:

Konsumsi pakan perhari : 5 g (umur 8 minggu)

Konsumsi air minum perhari : 6,7 ml (umur 8 minggu)

Diet protein : 20-25 %

Ekskresi urin per hari : 0,5-1 ml

Lama hidup : 1,5 tahun

Bobot badan dewasa jantan - betina : 25 - 40

Bobot lahir : 20 – 40 g

Dewasa kelamin (jantan = betina ) : 1-1,5 g

Siklus estrus ( menstruasi) : 28 - 49 hari

Umur sapih : 4 - 5 hari (polyestrus)

Mulai makan pekan kering : 21 hari

Rasio kawin : 10 hari

Jumlah kromosom : 1 jantan - 3 betina

Suhu reaksi : 40

Laju respirasi : 37,50C

Denyut jantung : 165 ×/mm


Pengambilan darah maksimum : 310 – 840 ×/ml

(erytrosit) : 8,7 - 10,5 × 106 ul

Jumlah sel darah merah : 7,7 ml/kg

Kadar hemoglobin (Hb) : 13,4 g/dl

Pack cell volume (PVC) : 44 %

Jumlah sel darah putih : 8,4, × 103/ul (2)hal.4-5

III. CARA KERJA


A. PENYIAPAN BAHAN
1. Pembuatan Suspensi Na.CMC (0,5%).
a) siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b) Timbang Na cmc sebanyak 0,5 gram dan larutkan dalam aquadest
sebanyak 100 ml.
c) aduk hingga homogeny.
2. Pembuatan suspensi metformin.
a) siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b) timbang metformin sebanyak 0.39 gram dan larutkan dengan
suspensi Na cmc secukupnya.
c) masukan dalam labu ukur dan tambahkan suspensi Na cmc
hingga 100 ml.
3. Puspensi gliklazid
a) siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b) timbang gliklazid sebanyak 0,0624 gram dan larutkan dengan
suspensi Na cmc secukupnya.
c) masukan dalam labu ukur dan tambahkan suspensi Na cmc
hingga 100 ml.

B. PERLAKUAN HEWAN UJI


1. Hitunglah dosis konversi sesuai denga hewan uji yang digunakan.
2. Hitunglah larutan stok masing-masing obat.
3. Hitunglah volume pemejanan obat masing-masing hewan uji.
4. Mencit dikelompokkan menjadi 3 kelompok.
5. Ukur dan kadar glukosa darah awal semua mencit dengan mengiris
bagian ekor mencit, (setelah pengambilan darah, balurkan obat luka
dan berikan plaster pada lukanya).
6. Berikan larutan glukosa P.O sesuai dengan volume yang telah
disesuaikan dengan berat badan mencit dan kembalikan ke
kandangnya.
7. Setelah 60 menit, ukur kembali kadar glukosa darah mencit dengan
mengiris ekor mencit diermpat yang berbeda dari sebelumnya.
(setelah pengambilan darah, balurkan obat luka dan berikan plaster
pada lukanya).
8. Setelah diketahui peningkatan kadar gula darah pada mencit, maka
masing-masing kelompok diberikan tindakan perlakuan yaitu:
a. Kelompok 1: diberikan suspensi Na.CMC 0,5%.
b. Kelompok 2: diberikan suspensi metformin.
c. Kelompok 3: diberikan suspensi gliklazid.
9. Setelah 60 menit ukur kadar glukosa darah akhir dengan mengiris
ekor mencit ditempat yang berbeda dari sebelumnya. (setelah
pengambilan darah, balurkan obat luka dan berikan plaster pada
lukannya.

IV. PERHITUNGAN DAN HASIL PENGAMATAN

A. PERHITUNGAN
1. Metformin
Langkah 1
Dosis konversi = Dosis manusia x Dosis konversi Mencit

= 500 mg x 0,0026

= 1,3 mg/20 g

Langkah

Dosis stok 20 ml = Dosis konversi x BB max Mencit

½ x volume max pemejahan P.O

= 1,3 mg/20 g x 30 g

½ x 1 ml

= 3,9 mg/ml

Langkah 3

Larutan stok 100 ml = 3,9 mg/ml x 100 ml

= 390 mg

2. Gliklazid
Langkah 1

Dosis konversi = Dosis manusia x Dosis konversi Mencit

= 80 mg x 0,0026

= 0,208 mg/20 g

Langkah 2

Dosis stok 20 ml = Dosis konversi x BB max Mencit

½ x volume max pemejahan P.O

= 0,208 mg/20 g x 30 g

½ x 1 ml

= 0,624 mg/ml

Langkah 3
Larutan stok 100 ml = 0,624 mg/ml x 100 ml

= 62,4 mg

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. 2016. Farmakologi Dan Terapi Edisi VI Dapartemen


Farmakologi Dan Terapeutik. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Jakarta.
2. Anonim. 1995. Farmakologi Dan Terapi Edisi IV Dapartemen
Farmakologi Edisi Iv. Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia. Jakarta.
3. Prof.Dr. Yulinah Elin Sukandar,Apt, Dr.Andrajati,Apt. 2008. Iso
Farmakoterapi Buku 1. Jakarta Barat.

4. Team Medical Mini Notes.2017. Basic Pharmacology Dan Drug


Notes.Mmn Publishing. Makassar.

5. Drs. Rahardja Kirana, Drs. Tjay Tan Hoan 2002. Obat-Obat Penting.Edisi
V .Jakarta.

6. Harvey A. Richard, Champe C. Pamela. 2013. Farmakologi Ulasan.


Bergambar Edisi IV. Jakarta

7. Ikatan Apoteker Indonesia. 2016. Informasi Spesialite Obat Indonesia.


Jakarta Barat.

8. Putri Randi Yulistia. 2014/2015. Diabetes Melitus. Politehnik Kesehatan


Denpasar. https://www.academia.edu/8180050/diabetes_mellitus_fix.
(diakses. (tahun 2019).

9. Detikhealth .2010. Nateglinide. Https://Health.Detik.Com/Obat/D-


1402858/Nateglinide. (di akses selasa 20 juli).

10. Detikhealth.2010. Sitagliptin. Https://Health.Detik.Com/Obat/D-


1402848/Sitagliptin. (di akses selasa 20 juli)

11. Detikhealth.2010. Repaglinide. Https://Health.Detik.Com/Obat/D-


1402862/Repaglinid . (di akses selasa 20 juli).

12. Amalia Riza.2016. Pengujian Hewan Coba Pada Mencit, Kelinci, Tikus
Putih Dan Marmut. Universitas Darusalam Gontor.
Https://Www.Slideshare.Net/Rhizamalia/Penanganan Hewan.Coba. (di
akses 1 mei 2016).

Anda mungkin juga menyukai