DISUSUN OLEH:
DEBY ANGGRAINI
KELAS: X IPS3
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah yang berjudul
“Evolusi” yang mana merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh guru biologi
yang harus diselesaikan untuk memenuhi kewajiban sebagai siswa. Saya menyadari
bahwa makalah yang saya selesaikan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, demi
penyempurnaan makalah ini. Akhir kata saya mengucapkan banyak terima kasih. Dan
semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
A. Definisi Evolusi 3
B. Teori Evolusi 3
C. Mekanisme Evolusi 7
A. Kesimpulan 12
B. Saran 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan yang ada di bumi saat ini merupakan kelanjutan yang
berkesinambungan dari makhluk hidup pertama di bumi. Yang selalu menjadi
pertanyaan di benak kita adalah, dari mana asal-usul makhluk hidup yang ada di bumi
ini? Dari mana asal-usul manusia? Dari mana asal-usul beraneka ragam makhluk
hidup lainnya? Semua pertanyaan tersebut sampai saar ini masih merupakan misteri
yang belum terungkap semuanya. Oleh manusia-manusia pemikir, misteri kehidupan
makhluk hidup di bumi ini coba dipelajari dalam evolusi.
Evolusi berasal dari kata to evolve (bahasa Inggris) yang berarti berkembang
atau berubah secara perlahan-lahan. Asal katanya adalah evolut (Latin) yang berarti
menggulir. Dalam Biologi, alam kehidupan di permukaan bumi ini bukan sesuatu
yang selesai dan sekali jadi, melainkan bertahap, berevolusi dari waktu ke waktu.
Oleh karena itu, evolusi juga dianggap sebagai sejarah biologis adanya makhluk
hidup di bumi dari waktu ke waktu.
PEMBAHASAN
A. Definisi Evolusi
Evolusi adalah suatu perubahan pada makhluk hidup yang terjadi secara
berangsur-angsur dalam jangka waktu yang lama sehingga terbentuk spesies baru.
Sedangkan, berdasarkan ilmu biologi, evolusi merupakan cabang biologi yang
mempelajari sejarah asal-usul makhluk hidup dan keterkaitan genetik antara makhluk
hidup satu dengan yang lain. Evolusi biologi mencakup dua peristiwa, yaitu:
Banyak penjelasan mengenai teori evolusi yang dikemukakan oleh para ahli
biologi, baik pada masa sebelum teori evolusi darwin maupun pada masa sesudah
teori evolusi Darwin. Teori-teori tersebut sebagai berikut:
Erasmus Darwin adalah kakek dari Charles Darwin.Ia menulis prosa berjudul
Zoonomia yang menentang teori evolusi versi Lamarck. Namun, tulisannya ini
dianggap kurang ilmiah. Teorinya adalah bahwa evolusi terjadi karena bagian
fungsional terhadap stimulasi adalah diwariskan.
Darwin adalah seorang peminat ilmu alam dari inggris. Teori Evolusi Darwin
tidak muncul begitu saja, namun berdasarkan hasil perjalanannya dengan kapal
Beagle ke kepulauan Galapagos dan studi terhadap berbagai disiplin ilmu.
Pada tahun 1831, ia mengikuti pelayaran HMS beagle untuk memetakan jalur
pelayaran.Saat berlayar dari Inggris menggunakan kapal HMS Beagle, Darwin
berusia 22 tahun (bulan Desember 1831). Tujuan utama pelayaran tersebut adalah
untuk memetakan pesisir pantai Amerika Selatan yang masih belum jelas. Selama
pelayaran ini, darwin banyak mengumpulkan fosil,batuan, dan mengamati berbagai
makhluk hidup yang ia jumpai. Pada saat awak kapal sibuk memetakan pesisir pantai,
Darwin turun ke pantai, mengamati, dan mengoleksi ratusan spesimen fauna dan flora
Amerika Selatan yang beraneka ragam dan endemik. Selain itu, saat kapal
mengelilingi benua Amerika, Darwin mengamati berbagai adaptasi tumbuhan dan
hewan yang menempati hutan Brazil, bentangan padang rumput di Argentina, daratan
terpencil Tierra del Fuego dekat Argentina dan pegunungan Andes.
Perbedaan utama burung finch, yaitu pada bentuk dan ukuran paruhnya yang
merupakan adaptasi terhadap makanan tertentu. Kelompok pertama burung Finch
yang hidup di tanah (Geospiza magnirostris) mempunyai paruh yang besar yang
teradaptasi untuk memecahkan biji, kelompok kedua finch (Camarhynchus pallidus)
yang menggunakan suatu duri kaktus atau ranting kecil sebagai alat untuk mengorek
semut atau serangga lainnya, dan kelompok ketiga adalah kelompok kecil finch
(Camarhynchus parvulus) yang menggunakan paruhnya. Setelah kembali ke inggris,
Darwin kembali memikirkan ide-idenya tentang evolusi. Satu hal yang
mengganggunya adalah evolusi seharusnya terjadi dalam waktu yang lama, ratusan
ribu hingga jutaan tahun. Padahal pendapat yang populer di kalangan ahli geologi saat
itu adalah bumi ini baru berusiia 6000 tahun. Darwin menemukan jawabannya dalam
buku karangan Charles Lyell, Principles of Geology. Setelah mempelajari buku
tersebut, Darwin berkesimpulan bahwa:
a. Deretan fosil yang terdapat di batuan muda berbeda dengan fosil pada batuan
yang lebih tua.
b. Perbedaan itu disebabkan adanya perubahan secara perlahan-lahan. Darwin juga
mempelajari buku mengenai hubungan ekonomi dan penduduk dunia di
antaranya buku karangan Thomas R. Malthus (1766-1834) yang berjudul An
Essay on The Principle of Population, dimana Malthus berpendapat bahwa
kenaikan jumlah penduduk cenderung lebih cepat daripada kenaikan produksi
pangan. Oleh karena itu, timbul masalah bagi manusia dalam menyelamatkan diri
dari bahaya kelaparan.
C. Mekanisme Evolusi
Tidak ada makhluk hidup yang sama persis meskipun berada dalam satu
spesies. Keberadaan macam-macam karakteristik yang dimiliki individu berperan
sebagai pembeda antara individu yang satu dengan yang lain. Sifat-sifat yang berbeda
yang terdapat pada individu-individu dalam satu spesies disebut variasi. Individu
yang mengalami variasi disebut varian. Jika satu spesies hidup pada suatu tempat
yang berbeda dari asal-usulnya, keturunan-keturunan berikutnya akan mengalami
perubahan sehingga spesies tersebut tidak sama dengan spesies dari asalusulnya,
dengan demikian muncul varian.
D. Bukti-bukti Terjadinya Evolusi
Evolusi dapat dilihat dari dua segi, yaitu sebagai proses historis dan cara
bagaimana proses itu terjadi. Sebagai proses historis, evolusi telah dipastikan secara
menyeluruh dan lengkap, sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu tentang suatu
kenyataan mengenai masa lalu yang tidak dapat disaksikan oleh mata. Untuk
menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat melakukan
pendekatan terhadap kenyataan yang ada. Kenyataan-kenyataan yang ada terus
diinterprestasikan oleh para ahli dan dijadikan bahan bukti evolusi.
Para ahli menggunakan bukti-bukti sebagai petunjuk evolusi dengan tujuan
akhir ingin mencari jawaban tentang fenomena alam, sebagaimana yang terdapat
dalam buku “On The Origin Species” karya Charles Darwin. Sebenarnya rambu-
rambu untuk mencari bukti telah ada dalam buku Darwin, sedangkan petunjuk adalah
rambu-rambu untuk memperoleh bukti, dengan alasan bahwa pendekatan
monodisipliner tidak dapat dijangkau atau dilihat dan fosil bukti tidak dapat dipakai
bukti dan kurang kuat. Hal ini karena fosil merupakan benda mati yang sudah tidak
utuh dan lengkap, sehingga interpretasi para ahli sangat dituntut ketajamannya.
Apalagi perilaku organisme yang telah memfosil sulit sekali diinterpretasi.
Untuk menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat
melakukan pendekatan terhadap kenyataan/fakta yang ada di sekitar kita. Walaupun
dapat tidaknya kenyataan-kenyataan tersebut dijadikan bahan bukti adanya evolusi
tergantung dari interpretasi para pakar yang bersangkutan.Beberapa petunjuk adanya
evolusi, yaitu :
Fosil merupakan makhluk hidup atau sebagian dari makhluk hidup yang
tertimbun oleh tanah, pasir, lumpur dan akhirnya membatu. Kadang-kadang hanya
berupa bekas-bekas organisme. Pada umumnya fosil yang telah ditemukan terdapat
dalam keadaan tidak utuh, yaitu hanya merupakan suatu bagian atau beberapa bagian
dari tubuh makhluk hidup. Hancurnya tubuh makhluk hidup yang telah mati
disebabkan pengaruh air, angin, bakteri pembusuk, hewan-hewan pemakan bangkai
dan lain-lain.
2. Anatomi perbandingan.
Para ahli anatomi membandingkan ciri-ciri anatomi hewan masa kini, tetapi
studi perbandingan anatomi kerangka lebih penting bagi para paleontologi karena
bukti-bukti fosil anatomi yang tersusun hampir semua adalah metrial rangka.
4. Bukti biogeografi
5. Peristiwa domestikasi.
6. Perbandingan fisiologi.
7. Embriologi perbandingan.
8. Variasi antar individu dalam satu keturunan.
9. Perbandingan genetik.
10. Petunjuk secara biokimia.
11. Bukti molekuler.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evolusi adalah suatu perubahan pada makhluk hidup yang terjadi secara
berangsur-angsur dalam jangka waktu yang lama sehingga terbentuk spesies baru.
Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau
langka dalam suatu populasi. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi 3
proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Evolusi didorong oleh 2 mekanisme
utama, yaitu seleksi alam dan variasi genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses
yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan
reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan sebaliknya,
sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang.
B. Saran