Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

CABANG-CABANG ILMU BIOLOGI

DISUSUN OLEH:
DEBY ANGGRAINI
KELAS: X IPS3

SMA NEGERI 1 TANJUNGPINANG


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Makalah yang berjudul
“Evolusi” yang mana merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh guru biologi
yang harus diselesaikan untuk memenuhi kewajiban sebagai siswa. Saya menyadari
bahwa makalah yang saya selesaikan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, demi
penyempurnaan makalah ini. Akhir kata saya mengucapkan banyak terima kasih. Dan
semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca.

Tanjungpinang, 29 September 2020

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan Penulisan 2

BAB II. PEMBAHASAN

A. Definisi Evolusi 3

B. Teori Evolusi 3

C. Mekanisme Evolusi 7

D. Bukti-bukti Terjadinya Evolusi 7

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan 12

B. Saran 12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehidupan yang ada di bumi saat ini merupakan kelanjutan yang
berkesinambungan dari makhluk hidup pertama di bumi. Yang selalu menjadi
pertanyaan di benak kita adalah, dari mana asal-usul makhluk hidup yang ada di bumi
ini? Dari mana asal-usul manusia? Dari mana asal-usul beraneka ragam makhluk
hidup lainnya? Semua pertanyaan tersebut sampai saar ini masih merupakan misteri
yang belum terungkap semuanya. Oleh manusia-manusia pemikir, misteri kehidupan
makhluk hidup di bumi ini coba dipelajari dalam evolusi.
Evolusi berasal dari kata to evolve (bahasa Inggris) yang berarti berkembang
atau berubah secara perlahan-lahan. Asal katanya adalah evolut (Latin) yang berarti
menggulir. Dalam Biologi, alam kehidupan di permukaan bumi ini bukan sesuatu
yang selesai dan sekali jadi, melainkan bertahap, berevolusi dari waktu ke waktu.
Oleh karena itu, evolusi juga dianggap sebagai sejarah biologis adanya makhluk
hidup di bumi dari waktu ke waktu.

Sebagaimana fenomena sejarah, kejadiannya tidak terulang. Sejarah yang


tidak terulang tersebut misalnya kejadian terbentuknya bumi pertama kali, kejadian
terentuknya makhluk hidup pertama kali, kejadian demi kejadian evolusi organisme
dan sebagainya. Masing-masing kejadian telah berada (menempati) di dalam ruang
waktunya. Kehidupan organism dewasa ini pun juga akan menjadi fosil dan menjadi
sejarah di masa yang akan datang. Dengan mempelajari evolusi kita memahami
sejarah masa lalu makhluk hidup, dan keterkaitan dengan makhluk hidup dewasa ini
sebagai jalinan turun-temurun yang mengevolusi kepada kehidupan dewasa ini.
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagaia berikut.

1. Apa definisi dari evolusi?


2. Bagaimana penjelasan tentang masing-masing teori evolusi?
3. Bagaimaana proses mekanisme terjadinya evolusi?
4. Apa bukti-bukti yang menunjukkan terjadinya evolusi?
C. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui definisi dari evolusi.


2. Untuk mengetahui penjelasan tentang masing-masing teori evolusi.
3. Untuk mengetahui proses mekanisme terjadinya evolusi
4. Untuk mengetahui bukti-bukti yang menunjukkan terjadinya evolusi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Evolusi

Evolusi adalah suatu perubahan pada makhluk hidup yang terjadi secara
berangsur-angsur dalam jangka waktu yang lama sehingga terbentuk spesies baru.
Sedangkan, berdasarkan ilmu biologi, evolusi merupakan cabang biologi yang
mempelajari sejarah asal-usul makhluk hidup dan keterkaitan genetik antara makhluk
hidup satu dengan yang lain. Evolusi biologi mencakup dua peristiwa, yaitu:

1. Evolusi anorganik merupakan evolusi mengenai asal-usul makhluk hidup yang


ada di muka bumi, berdasarkan fakta dan penalaran teoritis;
2. Evolusi organik (evolusi biologis) merupakan evolusi filogenetis, yaitu mengenai
asal-usul spesies dan hubungan kekerabatannya. 
B. Teori Evolusi

Banyak penjelasan mengenai teori evolusi yang dikemukakan oleh para ahli
biologi, baik pada masa sebelum teori evolusi darwin maupun pada masa sesudah
teori evolusi Darwin. Teori-teori tersebut sebagai berikut:

1. Aristoteles (384 – 322 SM)

Aristoteles adalah seorang filosof yang berasal dari Yunani, yang


mencetuskan teori evolusi. Ia mengatakan bahwa evolusi yang terjadi berdasarkan
metafisika alam, maksudnya metafisika alam dapat mengubah organisme dan
habitatnya dari bentuk sederhana kebentuk yang lebih kompleks.

2. Anaximander (500 SM)


Filsuf yunani ini sering disebut sebagai evolusionis pertama. Anaximander
memercayai bahwa manusia berevolusi dari makhluk akuatik mirip ikan yang pindah
ke darat.

3. Empedocles (495-435 SM)

Empedocles adalah seorang filsuf yunani yang menyatakan bahwa kehidupan


muncul dari lumpur dan tumbuhan kemudian berubah menjadi hewan. Menurut Ia,
makhluk-makhluk pertama memiliki bentuk seperti monster. Bentuk-bentuk ini
berubah dan makhluk-makhluk yang memiliki bentuk paling baik bertahan hidup.
Pemikiran empedocles ini adalah bentuk dari seleksi alam yang merupakan
mekanisme penting dalam evolusi.

4. Georges louis leclarc de Buffon (1707-1788)

Adalah naturalis pertama di era modern yang mengembangkan konsep


mengenai bentuk-bentuk kehidupan berevolusi. Buffon berpendapat bahwa variasi-
variasi yang terjadi karena pengaruh alam sekitar diwariskan sehingga terjadi
penimbunan variasi. Berdasarkan studi fosil, naturalis berkebangsaan Perancis ini
mengemukakan bahwa umur bumi kemungkinan lebih tua dari 6000 tahun. Lebih
lanjut, ia mengatakan bahwa kemungkinan fosil merupakan bentuk purba dari spesies
yang ada sekarang.

5. Erasmus Darwin (1731-1802)

Erasmus Darwin adalah kakek dari Charles Darwin.Ia menulis prosa berjudul
Zoonomia yang menentang teori evolusi versi Lamarck. Namun, tulisannya ini
dianggap kurang ilmiah. Teorinya adalah bahwa evolusi terjadi karena bagian
fungsional terhadap stimulasi adalah diwariskan.

6. Sir Charles Lyell (1797-1875)


Lyell adalah seorang ahli geologi skotlandia yang berpendapat bahwa
permukaan bumi terbentuk melalui proses bertahap dalam jangka waktu yang lama.
Pendapatnya ini bertentangan dengan pendapat kebanyakan pada waktu itu yang
menganggap bumi masih berusia muda. Lyell menerbitkan teorinya dalam
buku Principles Of Geology. Hasil karyanya ini memengaruhi pemikiran Charles
Darwin dan Lyell menjadi salah satu pendukung Darwin di kemudian hari.

7. Jean Baptise de Lamarck (1744-1829)

Lamarck ialah seorang ahli biologi prancis yang menjelaskan evolusi


berdasarkan suatu gagasan bahwa perubahan pada suatu individu disebabkan oleh
lingkungan dan bersifat diturunkan; disebut teori Lamarckisme.Dalam bukunya yang
berjudul “Philoshopic” Lamarck mengatakan sebagai berikut :
a. Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri dan sifat-sifat yang diwariskan
melalui proses adaptasi lingkungan.
b. Ciri dan sifat yang terbentuk akan diwariskan kepada keturunannya.
c. Organ yang sering digunakan akan berkembang dan tumbuh membesar,
sedangkan organ yang tidak digunakan akan mengalami pemendekan atau
penyusutan, bahkan akan menghilang.
8. Charles Robert Darwin (1809-1882)

Darwin adalah seorang peminat ilmu alam dari inggris. Teori Evolusi Darwin
tidak muncul begitu saja, namun berdasarkan hasil perjalanannya dengan kapal
Beagle ke kepulauan Galapagos dan studi terhadap berbagai disiplin ilmu.

Pada tahun 1831, ia mengikuti pelayaran HMS beagle untuk memetakan jalur
pelayaran.Saat berlayar dari Inggris menggunakan kapal HMS Beagle, Darwin
berusia 22 tahun (bulan Desember 1831). Tujuan utama pelayaran tersebut adalah
untuk memetakan pesisir pantai Amerika Selatan yang masih belum jelas. Selama
pelayaran ini, darwin banyak mengumpulkan fosil,batuan, dan mengamati berbagai
makhluk hidup yang ia jumpai. Pada saat awak kapal sibuk memetakan pesisir pantai,
Darwin turun ke pantai, mengamati, dan mengoleksi ratusan spesimen fauna dan flora
Amerika Selatan yang beraneka ragam dan endemik. Selain itu, saat kapal
mengelilingi benua Amerika, Darwin mengamati berbagai adaptasi tumbuhan dan
hewan yang menempati hutan Brazil, bentangan padang rumput di Argentina, daratan
terpencil Tierra del Fuego dekat Argentina dan pegunungan Andes.

Setelah mencatat flora dan fauna di berbagai wilayah Amerika Selatan,


Darwin menyimpulkan bahwa flora dan fauna di Amerika Selatan mempunyai
karakteristik khusus yang sangat berbeda dengan flora dan fauna di Eropa. Darwin
juga mengatakan bahwa flora dan fauna di daerah beriklim sedang mempunyai
hubungan yang lebih dekat dengan spesies yang hidup di wilayah tropis benua
tersebut, dibandingkan spesies di daerah beriklim sedang di Eropa.Fauna yang paling
membingungkan Darwin ditemukan diKepulauan Galapagos, yaitu kepulauan yang
berada di sebelah barat pesisir Amerika Selatan. Pada umumnya, spesies fauna di
Galapagos tidak ditemukan hidup di tempat lain, meskipun ada kesamaan dengan
hewan di Amerika Selatan. Setelah mengadakan pengamatan, diantaranya Darwin
menemukan 14 jenis burung finch di Galapagos. Meskipun jenisjenis tersebut agak
mirip, namun terlihat sebagai spesies yang berbeda, yang menunjukkan hubungan
dengan burung Finch yang ada di Amerika Selatan.

Perbedaan utama burung finch, yaitu pada bentuk dan ukuran paruhnya yang
merupakan adaptasi terhadap makanan tertentu. Kelompok pertama burung Finch
yang hidup di tanah (Geospiza magnirostris) mempunyai paruh yang besar yang
teradaptasi untuk memecahkan biji, kelompok kedua finch (Camarhynchus pallidus)
yang menggunakan suatu duri kaktus atau ranting kecil sebagai alat untuk mengorek
semut atau serangga lainnya, dan kelompok ketiga adalah kelompok kecil finch
(Camarhynchus parvulus) yang menggunakan paruhnya. Setelah kembali ke inggris,
Darwin kembali memikirkan ide-idenya tentang evolusi. Satu hal yang
mengganggunya adalah evolusi seharusnya terjadi dalam waktu yang lama, ratusan
ribu hingga jutaan tahun. Padahal pendapat yang populer di kalangan ahli geologi saat
itu adalah bumi ini baru berusiia 6000 tahun. Darwin menemukan jawabannya dalam
buku karangan Charles Lyell, Principles of Geology. Setelah mempelajari buku
tersebut, Darwin berkesimpulan bahwa:
a. Deretan fosil yang terdapat di batuan muda berbeda dengan fosil pada batuan
yang lebih tua.
b. Perbedaan itu disebabkan adanya perubahan secara perlahan-lahan. Darwin juga
mempelajari buku mengenai hubungan ekonomi dan penduduk dunia di
antaranya buku karangan Thomas R. Malthus (1766-1834) yang berjudul An
Essay on The Principle of Population, dimana Malthus berpendapat bahwa
kenaikan jumlah penduduk cenderung lebih cepat daripada kenaikan produksi
pangan. Oleh karena itu, timbul masalah bagi manusia dalam menyelamatkan diri
dari bahaya kelaparan.
C. Mekanisme Evolusi
Tidak ada makhluk hidup yang sama persis meskipun berada dalam satu
spesies. Keberadaan macam-macam karakteristik yang dimiliki individu berperan
sebagai pembeda antara individu yang satu dengan yang lain. Sifat-sifat yang berbeda
yang terdapat pada individu-individu dalam satu spesies disebut variasi. Individu
yang mengalami variasi disebut varian. Jika satu spesies hidup pada suatu tempat
yang berbeda dari asal-usulnya, keturunan-keturunan berikutnya akan mengalami
perubahan sehingga spesies tersebut tidak sama dengan spesies dari asalusulnya,
dengan demikian muncul varian.
D. Bukti-bukti Terjadinya Evolusi
Evolusi  dapat dilihat dari dua segi, yaitu sebagai proses historis dan cara
bagaimana proses itu terjadi. Sebagai proses historis, evolusi telah dipastikan secara
menyeluruh dan lengkap, sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu tentang suatu
kenyataan mengenai masa lalu yang tidak dapat disaksikan oleh mata. Untuk
menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat melakukan
pendekatan terhadap kenyataan yang ada. Kenyataan-kenyataan yang ada terus
diinterprestasikan oleh para ahli dan dijadikan bahan bukti evolusi.
Para ahli menggunakan bukti-bukti sebagai petunjuk evolusi dengan tujuan
akhir ingin mencari jawaban tentang fenomena alam, sebagaimana yang terdapat
dalam buku “On The Origin Species” karya Charles Darwin. Sebenarnya rambu-
rambu untuk mencari bukti telah ada dalam buku Darwin, sedangkan petunjuk adalah
rambu-rambu untuk memperoleh bukti, dengan alasan bahwa pendekatan
monodisipliner tidak dapat dijangkau atau dilihat dan fosil bukti tidak dapat dipakai
bukti dan kurang kuat. Hal ini karena fosil merupakan benda mati yang sudah tidak
utuh dan lengkap, sehingga interpretasi para ahli sangat dituntut ketajamannya.
Apalagi perilaku organisme yang telah memfosil sulit sekali diinterpretasi.

Untuk menunjukkan bukti-bukti bahwa proses evolusi itu ada, kita dapat
melakukan pendekatan terhadap kenyataan/fakta yang ada di sekitar kita. Walaupun
dapat tidaknya kenyataan-kenyataan tersebut dijadikan bahan bukti adanya evolusi
tergantung dari interpretasi para pakar yang bersangkutan.Beberapa petunjuk adanya
evolusi, yaitu :

1. Peninggalan fosil di berbagai lapisan batuan bumi

Fosil merupakan makhluk hidup atau sebagian dari makhluk hidup yang
tertimbun oleh tanah, pasir, lumpur dan akhirnya membatu. Kadang-kadang hanya
berupa bekas-bekas organisme. Pada umumnya fosil yang telah ditemukan terdapat
dalam keadaan tidak utuh, yaitu hanya merupakan suatu bagian atau beberapa  bagian
dari tubuh makhluk hidup. Hancurnya tubuh makhluk hidup yang telah mati
disebabkan pengaruh air, angin, bakteri pembusuk, hewan-hewan pemakan bangkai
dan lain-lain.

Fosil-fosil dapat ditemukan di berbagai macam lapisan bumi, sehingga


penentuan umurnya didasarkan atas umur lapisan yang mengandung fosil-fosil itu.
Umumnya fosil yang terdapat di lapisan yang paling dalam, mempunyai umur yang
lebih tua sedangkan umur fosil yang ditemukan pada lapisan yang lebih atas
mempunyai umur yang lebih muda. Fosil-fosil yang ditemukan di berbagai lapisan
bumi yaitu mulai sederetan fosil-fosil yang telah ditemukan dalam lapisan batuan
bumi dari yang tua sampai yang muda, dapat disimpulkan bahwa keadaan
lingkungan di masa lampau berbeda dengan sekarang. Perubahan lingkungan
tersebut terjadi secara bertahap dan  diikuti dengan penyesuaian diri organisme yang
ada di dalamnya,  sehingga  perubahan  keadaan di  bumi ini  mengakibatkan 
terjadinya perubahan jenis-jenis  makhluk  hidup  yang  terjadi  secara  berangsur-
angsur. Kesimpulannya bahwa fosil merupakan petunjuk adanya evolusi.

2. Anatomi perbandingan.

Pendekatan untuk menginterpretasi bukti-bukti paleontologi adalah anatomi


perbandingan. Para ahli anatomi perbandingan mencoba menemukan persamaan-
persamaan dan perbedaan-perbedaan antara struktur dasar (fundamental structure)
organisme hidup. Mereka mempelajari bentuk-bentuk struktur dasar setiap kelompok
organisme. Sebagai contoh, semua hewan vertebrata memiliki struktur dasar yang
sama, yakni: suatu kerangka utama penyanggah tengkorak dan tulang belakang;
tulang rusuk yang melindungi jantung dan paru-paru, tertancap pada tulang belakang;
sepasang organ tambahan; dan sistem peredaran darah, pernafasan atau respirasi,
pencernaan, pengeluaran yang sama.

Para ahli anatomi membandingkan ciri-ciri anatomi hewan masa kini, tetapi
studi perbandingan anatomi kerangka lebih penting bagi para paleontologi karena
bukti-bukti fosil anatomi yang tersusun hampir semua adalah metrial rangka.

3. Adanya alat-alat tubuh yang tersisa.

Rudimentasi organ merupakan petunjuk adanya evolusi. Organ yang berguna


pada suatu makhluk hidup, pada makhluk hidup lain mungkin kurang berfungsi.
Contoh tulang ekor pada manusia kurang berfungsi sehingga mengalami  rudimenter. 
Organ yang mengalami rudimenter akan membuang waktu saja untuk terus-menerus
menyediakan darah, zat makanan, dan  ruangan bagi organ yang tidak lagi memiliki
fungsi  penting. Seleksi alam cenderung menguntungkan individu yang memiliki
organ dalam bentuk tereduksi, dan dengan demikian cenderung akan menghilangkan
struktur yang tidak berfungsi lagi. Namun pada kelompok mamalia lain, ekor  sangat
berkembang dan berfungsi sebagai ekor, begitu juga pada kelompok Vertebrata
lainnya.

Alat-alat sisa digunakan sebagai petunjuk adanya evolusi. Kenyataanya


meskipun alat tersebut tidak lagi menunjukkan suatu fungsi nyata tapi tetap dijumpai
secara nyata dan jumlahnya boleh dikatakan cukup banyak. Penganut faham evolusi
melihat adanya kelemahan dari penganut faham ciptaan khusus, bertolak dari alat-alat
tersisa yang tidak lagi ada gunanya itu. Adapun organ-organ sisa antara lain:
apendiks, selaput mata sebelah dalam, otot-otot penggerak telinga, tulang ekor, gigi
taring yang runcing, geraham ketiga, rambut didada, mammae pada laki-laki,
musculus piramidalis dan masih banyak lagi. Sisa-sisa organ tubuh pada hewan yang
masih ditemukan antara lain sisa kaki belakang pada ular piton yang mirip benjolan
kuku, dan sisa bangunan sayap pada burung kiwi.

4. Bukti biogeografi

Biogeografi adalah mempelajari distribusi geografi dari tanaman dan hewan.


Dengan mempelajari biogeografi kita dapat menjelaskan mengapa spesies-spesies
berdistribusi, dan apa bentuk distribusi yang diperlihatkan mengenai habitat dan
daerah asal mula mereka. Dari perjalanan Darwin mengelilingi dunia dengan H.M.S.
Beagle, ia menemukan bahwa spesies tanaman dan hewan  umumnya tidak
berdistribusi jauh dari habitat yang potensial. Studi-studi mengenai biogeografi sejak
Darwin dibuktikan berulang-ulang oleh para ilmuan.
Kesimpulan mendasar dari studi biogeografis memperlihatkan bahwa suatu
spesies baru muncul pada satu tempat dan kemudian menyebar menuju keluar dari
titik atau tempat asal. Beberapa spesies kemudian menjadi lebih luas distribusinya,
tetapi mereka tidak dapat melewati barier-barier alami yang terpisah daerah
biogeografis yang besar. Oleh karena itu, meskipun lingkungan hidup sesungguhnya
identik pada daerah biogeografis berbeda, jarang ditempati oleh spesies yang sama.
Buktinya, setiap daerah geografi besar di dunia mempunyai karakteristik kelompok
tanaman dan hewan. Sebagai contoh, di Australia semacam kanguru (marsupial)
mempunyai kantong yang berperan sebagai tempat menyusui dan melindugi anaknya,
pada daerah biogeografi yang lain kanguru (marsupial) hampir tidak ditemukan.
Selanjutnya, catatan fosil setiap daerah menampilkan suatu garis evolusioner
kejadian-kejadian biologis yang terpisah dari semua daerah-daerah lain. Dengan
setiap garis evolusioner, banyak fosil-fosil yang telah ditemukan dapat dibentuk atau
disusun suatu spesies yang pernah hidup pada daerah tertentu. Bukti-bukti observasi
atau pengamatan memperkuat konsep bahwa seleksi alam berlaku, oleh kekuatan
besar dari lingkungan sehingga muncul spesies baru yang hanya dapat hidup
beradaptasi atau dapat menyesuaikan diri dengan kondisi topografinya maupun
kondisi iklim disekelilingnya. Sebagai buktinya, apa yang dilihat Darwin ketika
menemukan bahwa spesies pada pulau tertentu terhalang untuk berhubungan dengan
spesies pada pulau-pulau dekat, dan bahwa spesies sepulau umumnya berhubungan
dengan spesies terdekat yang hidup sedaratan. Sebaliknya, tidak ada bukti yang
mendukung keberadaan sekelompok “island species” (spesies yang hanya ada pada
pulau tertentu) dengan karakteristik tertentu ditemukan dalam habitat-habitat pulau
lain kemanapun kita mengelilingi dunia.

5. Peristiwa domestikasi.
6. Perbandingan fisiologi.
7. Embriologi perbandingan.
8. Variasi antar individu dalam satu keturunan.
9. Perbandingan genetik.
10. Petunjuk secara biokimia.
11. Bukti molekuler.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Evolusi adalah suatu perubahan pada makhluk hidup yang terjadi secara
berangsur-angsur dalam jangka waktu yang lama sehingga terbentuk spesies baru.
Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau
langka dalam suatu populasi. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi 3
proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Evolusi didorong oleh 2 mekanisme
utama, yaitu seleksi alam dan variasi genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses
yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan
reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan sebaliknya,
sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang.

Bukti-bukti adanya proses evolusi dapad dilihat dari Peninggalan fosil di


berbagai lapisan batuan bumi,anatomi perbandingan,adanya alat-alat tubuh yang
tersisa,bukti biogeografi,perbandingan fisiologi,embriologi perbandingan,variasi
antar individu dalam satu keturunan,perbandingan genetik,petunjuk secara biokimia,
dan bukti molekuler. Pandangan baru mengenai evolusi yaitu dari pihak yang tidak
setuju dengan pendapat Darwin mengemukakan bahwa mahluk hidup tercipta dengan
betuk yang ada seperti saat ini. Ini disebut teori penciptaan dan berkembang menjadi
teori-teori yang pada intinya mendukung teori penciptaan (creationism).

B. Saran

Melalui makalah ini Penulis mengharapkan bagi para pembaca untuk bisa


mengembangkan maksud dari evolusi itu dan juga ikut berperan dalam menggali
evolusi di muka bumi ini yang mana kita tahu bahwa evolusi adalah suatu hal yang
belum jelas dan dapat di buktikan secara langsung. Oleh karena itu teori – teori
tentang evolusi janganlah dijdikan sebuah momen untuk berperang pemikiran karena
akan menimbulkan perpecahan.

Anda mungkin juga menyukai