Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian Research and Development.

Penelitian Research and Development (R&D) adalah metode penelitian yang

digunakan untuk meneliti sehingga menghasilkan produk baru dan selanjutnya

menguji keefektifan produk tersebut. Metode penelitian dan pengembangan

adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan

validitas produk tersebut (Sugiyono, 2012: 297). Tujuan R&D dalam penelitian

bukanlah untuk memformulasi atau menguji teori, tetapi untuk mengembangkan

produk- produk yang efektif yang digunakan disekolah.

Penelitian Research and Development (R&D) merupakan penelitian yang

berbentuk siklus, yang diawali dengan adanya kebutuhan, permasalahan yang

membutuhkan pemecahan dengan suatu produk tertentu. Menurut Nana S. (2009:

164) berpendapat bahwa penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses

atau langkah-langkah untuk menciptakan suatu produk baru atau

menyempurnakan suatu produk yang telah ada sebelumnya, yang dapat

dipertanggungjawabkan. Adapun penelitian dan pengembangan yang peneliti

lakukan adalah untuk mengembangkan media video pembelajaran berbantuan

mind mapping.

B. Model Penelitian Dan Pengembangan

Menurut Sugiyono (2012: 1) penelitian merupakan suatu cara atau kegiatan

yang dilakukan dengan langkah-langkah ilmiah untuk mendapatkan data dengan


tujuan dan kegunaan tertentu. Model pengembangan yang digunakan untuk

penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development (R&D). R&D

merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk

tertentu serta menguji keefektifan produk yang dikembangkan tersebut.

Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian pengembangan karena

penelitian ini menghasilkan sebuah produk video pembelajaran. Sebelum

melakukan penelitian dan pengembangan, dilakukan sebuah analisis kebutuhan

produk ataupun kebutuhan konsumen. Harapannya agar setelah dilakukan sebuah

analisa maka produk yang dikembangkan dapat digunakan manfaatnya. Model

pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan produk yang akan

dihasilkan. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

bentuk 4D yaitu Define, Design, Develop, dan Disseminate.

C. Prosedur Penelitian Dan Pengembangan

Prosedur dan pengembangan merupakan tahap penelitian yang akan

dilakukan untuk pengembangan produk. Model pengembangan 4D terdiri dari

empat langkah yang meliputi define (pendefinisian), design (perancangan),

development (pengembangan), dan dissemination (penyebarluasan).

Menurut Endang M. (2012:195-199), tahapan dalam prosedur

pengembangan penelitian adalah:

1. Define (pendefinisian) pada tahap ini dilakukan untuk menganalisis

kurikulum, menganalisis karakteristik pada peserta didik, serta menganalisis

materi. Analisis dilakukan untuk menentukan tujuan dalam membatasi

penelitian.
2. Design (perancangan) pada tahap ini dilakukan guna membuat rancangan

atau kerangka media yang akan dikembangkan yaitu membuat flowchart,

strotyboard, skrip.

3. Develop (pengembangan) pada tahap yang ini dilakukan proses

memproduksi video, memprogram materi, menyiapkan komponen

pendukung, setelah media yang dikembangkan selesai selanjutnya dilakukan

tahap uji validasi guru, dosen, dan peserta didik. Hasil uji validasi kemudian

digunakan sebagai revisi sehingga media yang dikembangkan benar-benar

layak untuk digunakan.

4. Disseminate (penyebarluasan) dalam tahap ini dilakukan dengan cara

sosialisasi media pembelajaran yang telah dikembangkan kepada guru dan

peserta didik.

D. Uji Coba Produk

Uji coba produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang digunakan

sebagai dasar untuk menetapkan tingkat keefektifan, efesiensi, dan daya tarik dari

produk yang dihasilkan. Dalam bagian ini secara berurutan akan dikemukakan.

1. Desain Uji Coba

Desain uji coba pada penelitian dan pengembangan ini terdiri dari empat

tahap, yaitu pendefenisian, perancangan, pengembangan, dan penyebarluasan.

Desain uji coba dimaksudkan untuk mendapatkan umpan balik secara langsung

dari pengguna tentang kualitas produk yang sedang dikembangkan. Sebelum

dilakukan uji coba produk yang dibuat dikonsultasikan kepada ahli media,

mendapatkan revisi produk, langkah berikutnya uji kepada siswa dimaksudkan


untuk merevisi produk sehingga pada saat digunakan produk sudah benar-benar

valid.

Berdasarkan model pengembangan tersebut, berikut adalah bagan diagram

alir prosedur pengembangan media pembelajaran:

Analisis Awal

Define
Analisis Kebutuhan

Membuat Rancangan story board,


script
Design
Proses produksi video pembelajaran

Validasi Produk

Revisi
Development
Media Pembelajaran Berbentuk Video

Uji Coba Terbatas

Penyebaran dan Penggunaan Media Desseminate

Gambar 3.Adaptasi Prosedur Pengembangan 4D Thiagarajan


2. Subjek Uji Coba

Subjek penelitian merupakan orang atau benda atau hal yang melekat pada

variabel penelitian (Arikunto, 2010: 108). Objek penelitian yaitu sesuatu yang

merupakan inti dari problematika penelitian. Sedangkan objek penelitian yang

diteliti yaitu kelayakan dari pengembangan video pembelajaran. Subjek uji coba

dalam penelitian ini yaitu, 38 siswa kelas X Perawat dan X Farmasi SMK

Kesehatan Widya Tanjungpinang.

3. Jenis Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini mencakup data kualitatif dan

kuantitatif, yaitu:

a. Data kualitatif merupakan data tentang proses pengembangan video

pembelajaran yang berbantuan mind mapping berupa kritik dan saran ahli

media, ahli media pembelajaran dan ahli materi yang mendeskripsikan

kemudian dibuat kesimpulan secara umum. Hasil analisis validasi ahli

merupakan masukan, tanggapan, kritikan, dan saran yang digunakan sebagai

acuan dalam perbaikan media pembelajaran yang dikembangkan.

b. Data kuantitatif merupakan data pokok dalam bahasan penelitian yang

berupa pengembangan video pembelajaran berbantuan mind mapping dari

ahli media pembelajaran, ahli materi, data wawancara, penilaian

praktikalitas dari guru dan siswa, serta hasil belajar.

4. Instrumen Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2014:134) instrumen penelitian merupakan suatu alat

yang digunakan untuk mengukur fenomena alam dan sosial yang diamati. Alat-
alat yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dalam sebuah penelitian

selanjutnya kita sebut dengan instrumen penelitian. mengukur fenomena alam

maupun untuk mengukur fenomena sosial yang diamati. Sedangkan menurut

Suharsimi A. (2013: 160) berpendapat bahwa alat pengumpulan data atau

instrumen penelitian merupakan fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

pengumpulan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam

arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah untuk diolah. Pendapat

lain mengatakan mengatakan bahwa instrumen penelitian merupakan alat bagi

peniliti yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi yang relevan

dengan permasalahan peneliti (Rully I. & Poppy Y., 2016: 112). Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen wawancara, ahli materi, ahli

media, dan juga para siswa yang mengikuti proses pembelajaran dengan produk

media pembelajaran. Instrumen tersebut sebagai berikut:

5. Teknik Analisis Data

a. Aspek Validitas dan Pratikalitas

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dalam

dua tahap. Tahap pertama yaitu memvalidasi instrumen berupa angket ahli media

pembelajaran, ahli materi, ahli angket guru dan siswa. Pengujian validitas yang

digunakan pada tahap ini validitas konstruk. Analisis data yang diperoleh dari

hasil uji angket validasi para ahli dan siswa digunakan untuk mengetahui

kelayakan media pembelajaran yang telah dibuat. Ahli yang diminta pendapatnya

mengenai instrumen penelitian berasal dari dosen pendidikan Biologi FKIP

UMRAH.
Tahap kedua yaitu untuk memvalidasi video pembelajaran biologi yang

dikembangkan oleh peneliti. Validasi tahap kedua dilakukan oleh ahli media

pembelajaran, dan ahli materi. Penguji ahli media pembelajaran dan ahli materi

berasal dari dosen pendidikan BIOLOGI FKIP UMRAH yang mengampu mata

kuliah Media Pembelajaran dan mata kuliah Taksonomi Invertebrata dan guru

mata pelajaran Biologi SMK Kesehatan Widya Tanjungpinang.

Aspek praktikalitas yaitu aspek yang mengukur praktik penggunaan video

pembelajaran biologi saat penelitian. Teknik praktikalitas yang dilakukan saat

pandemi Corona Virus Desease (COVID19) adalah dengan cara belajar dari

rumah secara sistem Online, yaitu dengan menggunakan aplikasi Google Meet.

Instrumen yang digunakan berupa angket yang diisi oleh guru dan siswa saat

penelitian berlangsung. Instrumen angket yang digunakan yaitu skala likert

dengan 4 alternatif jawaban yaitu sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Agar

diperoleh data kuantitatif, maka setiap alternatif jawaban diberi skor yakni sangat

baik = 4, baik = 3, cukup = 2, dan kurang = 1.

Menurut Rully I. & Poppy Y. (2016: 117) skala likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

terhadap suatu objek sikap atau perlakuan. Angket yang digunakan pada

penelitian ini berupa angket dengan skala likert, sebagai berikut:

Tabel 3. Skor Penilaian Kelayakan Media Pembelajaran


Kategori Skor
Sangat baik 4
Baik 3
Cukup 2
Kurang 1
Analisis data pada aspek praktikalitas dan validitas tahap kedua

menggunakan rumus yaitu rumus penelitian media oleh Akbar, (2013:41)

F
K= X 100 %
N.I.R

Keterangan:

K = Nilai pensen yang dicari

F = Jumlah seluruh jawaban responden

N = Skor maksimal

I = Jumlah pertanyaan dalam angket

R = Jumlah responden

Kategori validasi dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel . Kriteria Penilaian Tingkat Validasi


Persentase pencapaian Kriteria
85,01 % – 100% Sangat Valid
70,01%– 85,00% Valid
50,01%– 70,00% Kurang Valid
01,00% – 50,00% Tidak Valid

Sumber : Modifikasi Dari Akbar, (2013:41)

b. Aspek efektivitas

Aspek efektivitas diukur menggunakan data hasil belajar siswa selama

proses belajar mengajar menggunakan video pembelajaran berbantuan mind

mapping. Teknik efektivitas yang dilakukan pada masa pandemi Corona Virus

Disease (COVID 19) adalah dengan cara melihat keaktifan dan respon siswa

belajar dari rumah dengan cara sistem online, yakni dengan menggunakan aplikasi
Google Meet. Hasil belajar pada penelitian ini hanya berfokus pada dua aspek

yaitu aspek kognitif dan aspek afektif.

Anda mungkin juga menyukai