Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN INTERIM PT.

RANCANG RENCANA INDONESIA


UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Menurut undang-undang Nomor 17 2019 tentang Sumber Daya
Air dijelaskan bahwa pengaturan sumberdaya air bertujuan untuk
memberikan perlindungan dan menjamin pemenuhan hak rakyat atas
Air, menjamin keberlanjutan ketersediaan Air dan Sumber Air agar
memberikan manfaat secara adil bagi masyarakat, mengendalikan Daya
Rusak Air secara menyeluruh yang mencakup upaya pencegahan,
penanggulangan, dan pemulihan. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai Maluku untuk implementasinya
adalah dengan membangun embung di Desa Arma Kecamatan Nirunmas
Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Setiap kegiatan atau usaha pada dasarnya dapat menimbulkan dampak
terhadap lingkungan hidup, kegiatan pembangunan yang makin
meningkat mengandung risiko pencemaran dan perusakan lingkungan
hidup sehingga struktur dan fungsi dasar ekosistem yang menjadi
penunjang kehidupan dapat rusak. Melihat kenyataan tersebut perlu
dilakukannya analisa sejak awal perencanaannya sampai pada saat
operasional kegiatan atau usaha tersebut, agar langkah pengendalian
dampak negative dan pengembangan dampak positif dapat disiapkan
sedini mungkin untuk pencegahan kerusakan lingkungan.
Perusahaan/pengelola usaha wajib melaksanakan upaya keseimbangan
dan kelestarian sumber daya alam serta pencegahan timbulnya

1
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup akibat kegiatan


usaha yang dilakukannya.
Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengatur bahwa
setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria
wajib Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), wajib memiliki
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UKL-UPL). Dokumen Lingkungan Hidup yang dihasilkan tersebut diatas
akan memberikan masukan tentang cara-cara untuk menangani,
mengelola dan memantau dampak-dampak tersebut sebagai akibat
pelaksanaan pembangunan. Dengan demikian maka dampak negatif
yang akan terjadi sebagai akibat pembangunan dapat diminimalisir dan
dapat ditangani secara tepat, serta dampak positif yang terjadi dapat
dikembangkan untuk membangun masyarakat.
Untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak negatif yang
timbul akibat adanya kegiatan pembangunan maka diperlukan studi
Penyususnan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Embung Arma Kabupaten
Kepulauan Tanimbar, Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup ini
merupakan kegiatan yang diperlukan untuk mengkaji dampak yang
timbul baik itu bersifat positif maupun negatif, antara lain dampak
terhadap perairan secara fisik, kondisi udara, flora dan fauna daratan,
kehidupan biota air, sosial ekonomi budaya dan kesehatan masyarakat
sekitar.
Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting
terhadap lingkungan hidup wajib memiliki Analisis Mengenai Dampak

2
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Lingkungan (AMDAL). Juga usaha dan/atau kegiatan yang berbatasan


dan/atau berlokasi di kawasan lindung wajib dilengkapi Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Dalam memenuhi persyaratan pengelolaan lingkungan
sebagaimana dinyatakan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2019 Tentang
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib memiliki Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup serta peraturan disusun sesuai
dengan pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup yang mana
secara substansi peraturan ini membahas tentang aspek lingkungan
yang dikaji meliputi aspek lingkungan fisik-kimia, biologi, sosial
ekonomi dan budaya serta kesehatan masyarakat, tahap ora konstruksi,
konstruksi dan pasca gambaran tentang kondisi lingkungan terkini.
Berdasarkan latar belakang diatas, studi ini dianggap penting
untuk dilakukan dalam mendukung pembangunan Embung Arma
Kepulauan Tanimbar, sebagai panduan dokumen lingkungan bagi
pemrakarsa Balai Sungai Wilayah Maluku dalam meminimalisir dampak
negatif lingkungan yang akan terjadi dan memaksimalkan dampak
positif.

1.2 DATA PEKERJAAN

Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :

Nama Pekerjaan : UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten


Kepulauan Tanimbar Provinsi. Maluku

3
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Lokasi Pekerjaan : Lokasi kegiatan berada di Desa


Arma Kecamatan Nirunmas Kabupaten
Kepulauan Tanimbar.

Jangka Waktu Pelaksanaan : 90 hari kalender dihitung sejak


dikeluarkannya Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK)

Sumber Pendanaan/ Nilai : APBN Tahun Anggaran 2020

Rp. 310.483.635 (Tiga Ratus Sepuluh


Juta Empat Ratus Delapan Puluh Tiga
Ribu Enam Ratus Tiga Puluh Lima
Rupiah)

Pejabat Pembuat Komitmen : PPK Perencanaan dan Program Satker


Balai Wilayah Sungai Maluku

Alamat Pejabat Pembuat

Komitment : Jalan Mr. Chr. Soplanit Rumah Tiga


Ambon

Nama Penyedia Jasa : PT. Rancang Rencana Indonesia

Alamat Penyedia Jasa : Komp. Taman Telkomas Jl. Telepon 2


No. 110A Telp. (0411) – 585980
Makassar

No SPMK/Tgl SPMK : -

No SP/Tgl SP : HK.02.03/SP/BWS-MAL/PPK-
PPG/01/II/2020, 14 Februari 2020 – 13
Mei 2020

Sistem Kontrak : Lumpsum

4
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

1.3 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN PEKERJAAN


A. Maksud Penyusunan UKL-UPL Pembangunan Embung Arma
Adapun maksud dan tujuan Penyusun Upaya Pengelolaan Lingkungan
(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) kegiatan
Pembangunan Embung Arma.
a. Mengidentifikasi komponen-komponen lingkungan yang
diprediksikan dapat terkena dampak oleh kegiatan pra konstruksi,
konstruksi dan Operasional.
b. Menentukan jenis dan sifat dampak yang secara sistematik,
berulang-ulang dan terencana/terjadwal selama kegiatan
berlangsung.
B. Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari penyusunan dokumen Penyusun Dokumen Upaya
Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan
(UPL) Embung Arma sebagai berikut:
a. Untuk mengelola kegiatan Pembangunan Embung Arma agar
meminimumkan dampak negative dan meningkatkan dampak
positif.
b. Untuk merekomendasikan beberapa alternatif upaya pemantauan
lingkungan yang perlu dilaksanakan terutama yang berkaitan
langsung dengan kegiatan konstruksi dan operasional.
C. Sasaran Penyusunan UKL-UPL Embung Arma
Sasarannya merupakan penjagaan dalam rencana usaha atau kegiatan
agar tidak memberikan dampak buruk bagi lingkungan.

5
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

1.4 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Berdasarkan Kontrak Pekerjaan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)
dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Embung Arma Waktu
pelaksanaan kegiatan selama 90 Hari Kalender
1.5 LOKASI PEKERJAAN
Lokasi pekerjaan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya
Pemantauan Lingkungan (UPL) Embung Arma Berada Di Desa Arma
Kecamatan Nirunmas Kabupaten Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku.
1.6 LINGKUP PEKERJAAN
1) Lingkungan Proyek
Garis besar rencana kegiatan proyek yang mencakup keseluruhan
wilayah proyek.
2) Lingkup Kegiatan yang di telaah
Rencana kegiatan Pembangunan Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku, yang di telaah dampaknya
adalah rencana kegiatan yang diperkirakan akan menjadi sumber
dampak penting pada/untuk tahap pra konstruksi, konstruksi dan
pasca konstruksi.
3) Lingkup Rona Lingkungan yang di telaah
 Fisik-Kimia
 Biologi
 Sosial Ekonomi - Budaya dan Kesehatan Masyarakat
4) Wilayah Studi
 Batas Proyek
 Batas Administrasi
 Batas Ekologis dan Sosial

6
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

BAB II
RENCANA USAHA ATAU KEGIATAN

2.1. SKALA ATAU BESARAN RENCANA/ USAHA

Pedoman Rencana embung mengacu pada literatur Pedoman Nomor:


04.00.139-HAB tentang Kriteria Desain Embung Kecil yang dikeluarkan
oleh Pusat Litbang Pengairan Badan Litbang Pekerjaan Umum DPU tahun
1994, Pedoman Nomor: A.R.46 tentang Pedoman Teknis Sederhana
Bangunan Pengairan Untuk Pedesaan oleh DPU tahun 1995 dan literatur
lain yang relevan dengan kriteria perencanaan embung atau bangunan
pengairan lainnya dan ditunjang dengan analisis pekerjaan serta
pekerjaan lapangan.
Kegunaan embung sangat bergantung dari musim yang terjadi. Pada
musim hujan embung dapat dipergunakan sebagai tampungan air.
Tampungan ini akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air pada
saat kekurangan, atau dapatjuga sebagai stabilisator kebutuhan air.
Dimusim kemarau bila catcment area masih baik dapat berfungsi sebagai
pensuplai air yang relative baik dan menguntungkan. Tetapi tidak jarang
terjadi jika pada musim kering tiba, suatu embung sama sekali tidak
dapat diharapkan airnya, dan kalau sudah demikian takbisa lain areal
dibiarkan kekeringan dan kebutuhan akan air tidak terpenuhi.
Dalam menentukan lokasi embung perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut :
1) Tujuan pembangunan embung

7
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

2) Keadaan topografi, tempat embung merupakan cekungan yang cukup


untuk menampung air, lebih disukai yang keadaan geologi tekniknya
yang tidak lulusair sehingga kehilangan air sedikit
3) Keadaan hidrologi dan klimatologi
4) Rencana bahan timbunan yang tersedia di lokasi
5) Hubungan dengan bangunan-bangunan pelengkap
6) Semua bangunan, baik embung dan bangunan pelengkap harus aman
terhadap banjir, longsoran, gempa bumi dan angin topan
7) Semua instalasi harus dapat beroperasi dengan baik, sampai usia
guna
8) Hasil galian tanah sedapat mungkin bisa dimanfaatkan untuk bahan
urugan (bila embung dari urugan), pondasi embung dan tanah rendah
9) Lokasi dekat dengan desa yang memerlukan air sehingga jaringan
distribusi tidak begitu panjang dan tidak banyak kehilangan energy
10) Lokasi dekat jalan atau mudah pencapaiannya
11) Adanya kesediaan masyarakat setempat untuk tidak menuntut ganti
rugi tanaman dan tanah yang terkena pembangunan embung atau
adanya jaminan Pemerintah Kabupaten dalam hal penyediaan lahan
untuk bangunan embungdan jaringan air bakunya.
Untuk menjamin fungsi dan keamanannya, maka bangunan embung
mempunyai beberapa bagian, yaitu :
1) Tubuh embung, berfungsi menutup lembah atau cekungan (depresi)
sehingga air dapat tertahan di hulunya
2) Kolam embung, selain berfungsi untuk menampung air baik base flow
atau air hujan untuk keperluan pemenuhan kebutuhan air yang akan

8
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

digunakan oleh rencana pemakai, juga berfungsi sebagai dead storage


dan tampungan banjir.
3) Alat sadap, berfungsi mengeluarkan air kolam untuk beberapa
keperluan baik air minum, air ternak dan kebutuhan air kebun/irigasi
(jika memungkinkan).
4) Jaringan transmisi, berupa rangkaian pipa berfungsi membawa air dari
kolam ke bak tandon air harian di atau dekat pemukiman secara
gravitasi dan bertekanan, sehingga pemberian air tidak menerus/
kontinyu
5) Pelimpah, berfungsi mengalirkan banjir dari kolam ke lembah untuk
mengamankan tubuh embung atau dinding kolam terhadap peluapan.
Faktor-faktor yang penting adalah dalam pemilihan tipe/jenis
embung antara lain adalah tujuan pembangunan, keadaan klimatologi,
hidrologi, geologi dan topografi setempat, keadaan di daerah genangan,
tersedianya bahan bangunan, hubungan dengan bangunan pelengkap
dan pembantu, keperluan untuk operasi waduk, keadaan lingkungan
setempat, biaya proyek dan gempa bumi.
Tubuh embung bertipe urungan (homogen dan majemuk) dapat
dibangun pada fondasi tanah atau batu, sedangkan tipe pasangan batu
atau beton hanya dapat dibangun pada fondasi batu. Disamping itu tipe
pasangan batu atau beton karena mahal hanya disarankan bila lembah
sempit (bentuk V) dimana kedua tebingnya curam dan terdiri dari
material batu. Bilamana lembah panjang/lebar dan terdiri dari material
batu maka tubuh embung akan lebih murah bilamana dipilih
tipekomposit. Beberapa tipe/jenis embung, yaitu :
1) Urugan Tanah Homogen

9
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Tubuh embung dapat didesain sebagai urugan homogen, dimana


bahan urugan seluruhnya atau sebagian besar hanya menggunakan
satu macam material saja yaitu lempung atau tanah berlempung,
dengan harga permeabilitas (K) antara 10-4 - 10-6. Tubuh embung
yang didesain dengan tipe ini harus memperhatikan kemiringan lereng
dan muka garis preatik atau rembesan. Kemiringan lereng umumnya
cukup landau terutama untuk menghindari terjadinya longsoran di
lereng hulu pada kondisi surut cepat serta menjaga stabilitas lereng
hilir urungan pada kondisi rembesan langgeng.
2) Urugan Majemuk
Tubuh embung dapat didesain sebagai urugan majemuk apabila
tersedia material urugan lebih dari satu macam. Urugan terdiri dari
urugan kedap air, urugan semi kedap air (transisi) dan urugan lulus
air. Urugan kedap air atau inti kedap air umumnya dari lempung atau
tanah berlempung, dan di tempatkan vertikal didesain dibagian
tengah. Tanah bahan urugan inti harus mengandung lempung minimal
25% (perbandingan berat). Bagian inti tanah ini dilindungi dengan
urugan semi kedap air di bagian hulu dan hilirnya. Sedangkan bagian
paling luar terdiri dari urugan lulus air. Dengan susunan seperti itu
koefisien kelulusan air dan gradasi material berubah secara bertahap,
makin ke luar makin besar. Untuk mencegah terangkutnya butiran
halus material urugan intike dalam urugan paling luar yang lulus air
oleh aliran rembesan, maka urugansemi kedap air di hulu dan di hilir
inti kedap air harus dapat berfungsi sebagai filter dan transisi. Apabila
tanah bahan inti tidak dapat diperoleh di tempat, maka inti dapat
dibuat dari bahan substitusi, misal beton atau semen tanah. Bila

10
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

bahan substitusi dipakai maka inti menjadi relatif tipis, tebal minimal
0,60m, dan disebut dinding diafragma.
3) Pasangan Batu/Beton
Apabila fondasi tubuh embung terdiri dari satuan batu, maka tubuh
embung dapat dibuat dari pasangan batu atau beton. Pada lembah
yang sempit dan curam, berbentuk V, tubuh embung tipe ini
umumnya didesain menjadi satu dengan bangunan pelimpah yang
terbuat dari material yang sama. Agar keamanan terhadap
stabilitas dapat terpenuhi maka tubuh embung di desain berbentuk
gravity, sehingga stabilitasnya dapat diperoleh dari berat strukturnya
sendiri. Tubuh embung bagian hilir didesain dengan kemiringan tidak
lebih curam dari IH:IV dan tidak terlalu tinggi, hal ini karena
pertimbangan kestabilan tubuh embung itu sendiri. Bangunan
pelimpah yang menjadi satudengan tubuh embung dapat berbentuk
ogee, bulat atau ambang lebar dengan peredam energi kolam loncatan
USBR atau lainnya.
4) Komposit
Tipe komposit dibangun pada fondasi yang terdiri dari satuan batu,
dengan lembah yang cukup panjang. Bangunan pelimpah dibangun
menjadi satu dengan tubuh embung. Bangunan pelimpah didesain
sebagai pelimpah dari pasangan batu atau beton, sedang tubuh
embung dibangun di kiri atau kanan pelimpah yang dapat didesain
sebagai urugan homogen atau urugan majemuk. Yang perlu
diperhatikan disini yaitu hubungan antara pelimpah dengan urugan
tubuh embung, karena bagian kontak ini merupakan tempat yang
kritis terhadap rembesan. Dibidang kontak antara pasangan

11
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

batu/beton dengan urugan ini perlu diberi tanah lempung yang


sangat plastik dan dipadatkan dalam keadaan basah.
Secara umum pondasi suatu embung harus memenuhi 3 (tiga)
persyaratan terpenting sebagai berikut:
1) Mempunyai daya dukung yang mampu menahan bahan dasar dari
tubuh embung dalam berbagai kondisi.
2) Mempunyai kemampuan penghambat aliran filltrasi yang memadai
sesuai dengan fungsinya sebagai penahan air.
3) Mempunyai ketahanan terhadap gejala-gejala sufosi (piping) dan
sembulan (boiling) yang disebabkan oleh aliran filtrasi yang
melalui lapisan – lapisan pondasi tersebut.
Volume total waduk terdiri dari volume waduk aktif (active storage),
volume waduk tidak aktif (inactive storage) dan volume waduk mati
(dead storage). Dalam pemilihan metode dalam penentuan volume
total waduk akan dipertimbangkan data–data dan hasil analisis yang
ada. Penentuaannya didasarkan 3 (tiga) faktor, yaitu berdasar data
topografi (Vp), berdasarkan debit aliran masuk embung (Vb)
danberdasarkan kebutuhan (Vu). Dari ketiga besaran tersebut di
atas (Vu, Vb dan Vp) dipilih yang terkecil sebagai volume/kapasitas
tampung desain embung (Vd). Bila Vb atau Vp yang menentukan,
maka kemampuan embung melayani berbagai keperluan akan
berkurang yaitu tidak sebesar yang diperlukan (Vu), tetapi hal ini
bisa dilakukan dengan cara mengoptimalkan potensi air (debit
andalan) yang ada atau dengan sistem golongan dan rotasi. Untuk
keperluan air baku penduduk tetap diprioritaskan, bahkan bila debit

12
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

yang tersedia atau topografi yang ada tidak cukup untuk kebutuhan
air baku.
Tinggi Embung merupakan perbedaan antara elevasi permukaan
pondasi dan elevasi mercu Embung. Makin tinggi embung makin
besar pula volume waduk yang terbentuk, sehingga manfaat waduk
akan bertambah, tetapi biaya pembangunan embung akan semakin
besar. Dalam menentukan tinggi embung rencana akan
mempertimbangkan kebutuhan tampungan air, dan keamanan
tubuh embung terhadap peluapan oleh banjir. Dengan demikian
tinggi tubuh embung sebesar tinggi muka air kolam pada kondisi
penuh (kapasitas tampung desain) ditambah tinggi tampungan banjir
dan tinggi jagaan.

2.2. GARIS BESAR KOMPONEN RENCANA USAHA KEGIATAN

a. Kesesuaian Kegiatan dengan Rencana Tata Ruang

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Maluku Tenggara Barat


(Kabupaten Kepulauan Tanimbar) No 14 tahun 2012 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Maluku Tenggara Barat (Kabupaten
Kepulauan Tanimbar) Tahun 2012–2032 Bahwa Lokasi Embung Arma
tidak berada pada Kawasan lindung dan merupakan bagian dari
Kawasan Budidaya Peruntukan Hutan Produksi, Hal ini sejalan
dengan fungsinya bahwa Embung Arma dibangun sebagai bagian dari
upaya pemerintah dalam mendukung program infrastruktur
pengairan yang berfungsi untuk pengembangan lahan pertanian dan
penggunakan untuk masyarakat setempat yang membutuhkan.

13
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Gambar 2.1. Peta Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat
(Kepulauan Tanimbar)

14
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

b. Persetujuan Prinsip atas Rencana Kegiatan

Persetujuan prinsip kegiatan rencana pembangunan Embung Arma


bahwa secara prinsip telah disetujui oleh Balai Wilayah Sungai
Maluku dan beberapa izin lainnya dari pihak yang berwenang. Bukti
formal atas persetujuan prinsip tersebut terlampir.

c. Komponen Rencana Kegiatan

Komponen rencanana kegiatan yang dapat menimbulkan dampak


lingkungan sebagai berikut :
1) Tahap Pra – Kontruksi
 Penentuan Lokasi dan Trase Embung
Kegiatan ini meliputi identifikasi titik awal dan titik akhir proyek
pengukuran dan pemasangan patok khususnya untuk
menentukan lengkung kapasitas Embung, serta survey untuk
mendapatkan batas tanah/lahan yang akan digunakan untuk
pembangunan Embung Arma.
 Pembebasan Tanah
Kegiatan pembebasan tanah ada yang meliputi daerah genangan,
sitedan pelimpah, Untuk itu diperlukan adanya koordinasi dengan
warga sekitar embung Arma yang tanahnya terkena pembangunan
embung.
2) Tahap Konstruksi
a. Pekerjaan Persiapan
 Mobilisasai dan Demobilisasi
Pekerjaan mobilisasi menyangkut persiapan pelaksanaan
pekerjaan di lapangan seperti pembuatan bangunan direksi keet

15
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

dan kantor kontraktor, papan nama proyek dan


perlengkapannya serta mobilisasi peralatan yang dibutuhkan di
lapangan. Peralatan utama dalam pekerjaan ini meliputi :
concrete mixer 15HP kapasitas 0,35 M3 sebanyak 2 buah, dump
truk kapasitas 6 M3 sebanyak2 buah, Excavator kapasitas 0,8
M3 PC200 sebanyak 1 buah, Roller Vibro kapasitas 10 ton 1 unit,
Water Tangker Truck 4500 liter 1 unit, pompa air 6 HP 2 unit,
hand stamper 1 unit, las listrik 1 unit, Theodolit 1 unit. Lamanya
mobilisasi ini akan disesuaikan dengan kebutuhan peralatan di
lapangan sehingga tidak perlu menyediakan tempat khusus.
untuk bangunan dan fasilitas penunjang akan dipersiapkan
segera di proyek dan termasuk pada kegiatan mobilisasi yang
paling awal.
 Papan Nama Proyek
Papan nama proyek berisi tentang data proyek yang selengkap
mungkin menjelaskan nama proyek, besarnya nilai proyek,
jangka waktu pekerjaan, jangka waktu pemeliharaan, pemilik
proyek, penyedia jasa dll. Diletakkan di sekitar lokasi pekerjaan
yang mudah dilihat dengan persetujuan direksi pekerjaan
 Pembersihan Lokasi
Untuk pembersihan ini akan dilakukan pada saat mulai
melaksanakan pekerjaan ataupun setelah pelaksanaan
pekerjaan. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan tanah,
pembersihan lokasi pekerjaan dari semua tumbuhan harus
dikerjakan maka terlebih dahulu harus mendapat persetujuan
dari direksi. Pembersihan terdiri dari penebangan pohon-pohon

16
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

perdu, semak belukar, rumput, termasuk lapisan tanah


humus/top soil yang mengganggu yang ada di lokasi pekerjaan.
Kami akan membongkar akar-akar, mengisi lubang-lubangnya
dengan tanah kemudian membuang dari tempat pekerjaan
semula bahan–bahan hasil pembersihan lapangan. Untuk semua
pohon dan semak-semak yang tidak harus dibersihkan/tidak
harus ditebang dan tetap berada di tempatnya, maka kami akan
melindunginya dari kerusakan. Setelah pelaksanaan pekerjaaan
selesai semua, lokasi areal pekerjaan juga harus dibersihkan dari
sisa – sisa semua material yang tidak terpakai, serta areal
diratakan dan dirapikan kembali sesuai dengan petunjuk Direksi
Pekerjaan.
 Pembuatan Jalan Masuk
Jalan masuk Menuju lokasi Embung Arma dapat ditempuh
dengan kendaraan roda empat, dimana dari jalan raya menuju
lokasi melalui jalan desa atau yang berupa jalan pengerasan
 Keselamatan Kerja Alat Pelindung Diri dan Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan (APD dan P3K)
Dengan berusaha seoptimal mungkin untuk menjada keselamatan
dan kesehatan kerja diharapkan produktivitas tenaga kerja lebih
meningkatdan diharapkan tingkat penyelesaian proyek dapat lebih
cepat dari yang ditentukan schedule. Untuk keselamatan kerja,
setiap pekerja dilengkapi dengan helm pengaman, sarung tangan,
sepatu kerja, sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing
pekerjaan. Pada bagian mesin dan alat yang mudah atau rawan
terhadap kecelakaan kerja, akan dibuat pengaman/pagar yang

17
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

diperlukan. Untuk kesehatan kerja dibuat tempat-tempat sampah


agar tidak berserakan dan bila sudah penuh dibuang keluar area
proyek. Potongan kayu dan besi sisa ditempatkan tersusun rapi,
agar tidak menganggu kelancaran pekerjaan. Penyediaan obat-
obatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) bagi pekerja
yang terluka atau mendapat kecelakan kerja di proyek disediakan
obat- obatan yang ditempatkan secara khusus dan selalau
ditambah bila ada obat yang kurang. Apabila keadaan pekerja
yang mendapat kecelakaan tersebut memerlukan perawatan yang
lebih, maka segera dibawa ke rumah sakit terdekat.
b. Pekerjaan Kolam Embung
 Pekerjaan Galian Tanah
Komponen kegiatan ini akan terdiri pekerjaan galian tanah.
Sedangkan pekerjaan galian tanah dimaksudkan untuk
menyiapkan genangan untuk menyiapkkan genangan untuk
pembangunan embung dan pelimpah. Tanah hasil kegiatan ini
nanti akan dipilah dan yang sesuaidengan bahan timbunan akan
digunakan sebagai bahan timbunan embung, sedangkan yang
tidak terpakai akan di buang.
 Beton K 175
Sebelum pekerjaan dimulai terlebih dahulu disiapkan gambar
shop drawing dan pengajuan request yang berisikan sket gambar
dan perhitungan volume. Sebelum pengecoran beton dimulai,
harus mendapatkan izin dan pengetahuan pemimpin kegiatan
dan pengawas lapangan, dengan perbandingan adukan beton
sesuai dengan ketentuan dalam gambar kerja. Perubahan atau

18
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

penambahan penulangan dan ukuran beton yang berubah dari


gambar kerja harus sepengetahuan dan seijin disetujui direksi
kegiatan. Saaat pembongkaran cetakan beton, harus seijin dan
sepengetahuan Direksi Teknik.
 Buangan Hasil Galian
Salah satu pekerjaan dalam pekerjaan penggalian adalah
pengangkutan tanah galian ketempat penimbunan atau
pembuangan. Adapun proses pengangkutan
dilakukan berdasarkan jarak antara lokasi galian dengan lokasi
penimbunan serta Volume galian yang akan dipindahkan. Jika
volume galian yang akan dipindahkan cukup besar serta jarak
antaranya kurang dari 100 meter maka pengangkutan bisa
dilakukan dengan mendorong tanah hingga lokasi timbunan
dengan bulldozer. Jika jaraknya lebih dari 100 meter dapat
menggunakan dump truck dengan catatan hauling road mesti
dilakukan road maintenance yang biasa dikerjakan oleh
motor greeder, bulldozer atau compactor yang dibantu oleh truck
water sprayer. Ini bertujuan agar hauling road dapat dilalui oleh
dump truck tanpa hambatan.
c. Pekerjaan Tubuh Embung
Dasar perencanaan tubuh embung adalah terciptanya bangunan
yang berfungsi secara baik dan selama dalam masa pelaksanaan
pembangunan dan pengoperasian hingga akhir usia guna harus
aman dan sesuai dengan yang direncanakan. Pelaksanaan
konstruksi terdiri dari :
 Galian tanah (mekanik)

19
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

 Pasangan Batu ad. 13


 Plesteran ad. 13
 Selimut Beton K225
 Pembesian
 Timbunan dan Pemadatan Tanah dilokasi Pekerjaan
 Acian
 Pengadaan dan Pemasangan Pintu Air
 Urungan Pasir
d. Pekerjaan Pagar dan Bak Resevoir

Pagar BRC (British Reinforced Concreter) atau Galvanized Fence adalah


pagar siap pasang terbuat dari material besi U-50 yang sangat praktis
dan berpenampilan menarik. Lembaran pagar ini dibentuk dahulu,
kemudian dilapisi galbani dengan cara hot dip (celup panas 4650) atau
electroplating, sehingga terjamin ketahanannya terhadap bahaya
korosi/karat. Perawatan maupun pengecatan ulang tidak perlu
dilakukan untuk jangka waktu yang lama karena kualitas galbaninya
yang unggul. Pelaksanaan kontruksinya meliputi :
 Beton tumbuk
 Pemasangan Pipa GIP 3
 Pipa HDPE 100 mm
 Pipa Suling PVC 2
 Beton K 175
 Bekesting

20
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

e. Pekerjaan Saluran Pembuangan/ Spillway


Bangunan pelimpah berfungsi untuk mengalirkan air banjir yang
masuk ke dalam embung agar tidak membahayakan keamanan tubuh
embung dengan pekerjaan konstruksi meliputi :
 Galian tanah (mekanik)
 Pasangan Batu ad. 13
 Plesteran ad. 13
 Kubus Beton (1 x 1 x 1M3)
 Acian
3) Tahap Pasca–Konstruksi
a. Demobilisasi Alat
Setelah pekerjaan dianggap selesai semua sesuai dengan
pemeriksaan awal Pra Provisional Hand Over (PHO), maka
peralatan kerja yang dipergunakan untuk bekerja yang sudah
dipergunakan untuk Pekerjaan Pemeliharan ditarik kembali dari
lokasi pekerjaan menuju gudang/bengkel kontraktor.
b. Pembersihan Lokasi
Setelah pekerjaan selesai maka diadakan pembersihan dilokasi
pekerjaan dari sisa-sisa material kotoran bekas bongkaran dan
kotoran lain yang dapat menggangu kelancaran lalu lintas, bekas
kotoran dibuang diluar lokasi pekerjaan.
c. Penyerahan Pekerjaan
Setelah pekerjaan selesai maka kontraktor mengajukan permohonan
untuk diadakan pemeriksaan pekerjaan dalam rangka penyerahan
yang pertama kalinya Provisional Hand Over (PHO), Kegiatan

21
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Provisional Hand Over (PHO) yang dimaksud dengan Provisional Hand


Over (PHO), adalah serah terima awal dari seluruh pekerjaan fisik
yang dilaksanakan oleh kontraktor dengan baik dan benar. Pada
umumnya dipersyaratkan bahwa Provisional Hand Over (PHO) dapat
diusulkan oleh kontraktor jika pekerjaan major sudah mencapai
prestasi 100%. Tujuannya memastikan bahwa seluruh pekerjaan
yang telah dikerjakan oleh kontraktor, secara prinsip telah diterima,
namun secara total kontraktor masuh harus menyelesaikan sisa
pekerjaan yang masih belum terselesaikan dan harus tetap
memeliharanya sampai batas Final Han Over (FHO) dinyatakan
selesai. Prosedur Provisional Hand Over (PHO) :
 Pekerjaan telah mencapai 100% pekerjaan major item, Kontraktor
mengajukan tertulis request Provisional Hand Over (PHO) kepada
Konsultan Pengawas untuk Provisional Hand Over (PHO).
 Konsultan Pengawas meneliti dan mengajukan permohonan
tersebut kepada Pemberi Tugas dalam tempo paling lama 10 hari
sejak hari permohonan Kontraktor.
 Konsultan membuat rekomendasi kepada Pemberi Tugas tentang
usulan Provisional Hand Over (PHO) yang diajukan oleh
kontraktor.
 Pemberi Tugas memproses pembentukan Panitia Penilai
Provisional Hand Over (PHO)
 Panitia Penilai Provisional Hand Over (PHO) membuat daftar
kerusakan dan kekurangan dari pekerjaan dan hasil pengujian
yang relevan harus dilampirkan pada proses verbal Provisional
Hand Over (PHO).

22
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

 Untuk perbaikan penyimpangan–penyimpangan dan kerusakaan-


kerusakan, Panitia Penilai hanya memberi ijin satu periode tidak
lebih dari 30 hari sejak terakhir penyelesaian pelaksanaan
pekerjaan (atau perpanjangannya)
 Dibuat Berita Acara Provisional Hand Over (PHO) jika seluruh
persyaratan telah dipenuhi.
d. Pengoperasian Embung
Kegiatan pengoperasian Embung mecakup kegiatan yang dilakukan
setelah Embung pada saluran distribusi berfungsi atau dapat
digunakan airnya oleh masyarakat.
e. Pemeliharaan Embung
Kegiatan pemeliharaan embung dan saluran/irigasi distribusi ini
dilakukan guna mempertahankan kondisi embung dan
saluran/irigasi distribusi agar tingkat penggunaannya tetap baik.
Kegiatan diatas ini antara lain meliputi kontrol rutin terhadap
adanya kerusakan saluran/irigasi distribusi dan perlengkapannya.
Perbaikan selama masa jaminan pemeliharaan yang sudah di-PHO-
kan, sebagai berikut :
 Masa pemeliharaan adalah masa dimulainya pemeliharaan hasil
pekerjaan yang dihitung dari mulai tanggal perkiraan pekerjaan
100% konstruksi berdasarkan rekomendasi Konsultan Pengawas
sampai dengan berakhirnya kontrak pekerjaan yang sudah
disetujui.
 Meberikan waktu kepada kontraktor untuk memperbaiki,
menyempurnakan hasil pekerjaan yang belum dapat diterima atau

23
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

memuaskan Tim Panitia Penilai Serah Terima pada waktu


Provisional Hand Over (PHO), mengenai kualita atau kuantitas.
 Memberikan waktu kepada kontraktor untuk menyelesaikan
pekerjaan minor yang belum selesai dan lain-lain.
 Prosedur
Setelah berakhir waktu perbaikan atau penyempurnaan
Kontraktor memberitahukan kepada Pemberi Tugas. Tim Panitia
Penilai Serah Terima yang sudah ditunjuk oleh Pemberi Tugas
mengadaakn pemeriksaan ulang. Apabila menurut Tim Panitia
Penilai Serah Terima tidak ada kekurangan atau cacat lag, maka
Panitia Penilai membuat Berita Acara pemeriksa hasil pekerjaan
yang disampaikan pada Pemberi Tugas.
 Selama masa pemeliharaan harus ada kesepakatan antara

pemilik, kontraktor dan konsultan tentang personel pengawas

yang dipertahankan, personel kontraktor yang dipertahankan dan

daftar peralatan yang masih akan digunakan.

 Pemeriksaan Masa Pemeliharaan Oleh Konsultan

Kegiatan Final Han Over (FHO) :

- Final Han Over (FHO) adalah serah terima akhir dari seluruh

pekerjaan fisik yang dilaksanakan oleh kontraktor dengan

baik dan benar, setelah Kontraktor menyelesaikan seluruh

perbaikan yang tertera pada daftar perbaikan yang disusun

24
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

oleh Panitia Penilai Provisional Hand Over (PHO), dan telah

melewati masa pemeliharaan sesuai bunyi kontrak

- Tujuan untuk memastikan bahwa seluruh pekerjaan yang

dilakukan oleh kontraktor telah selesai dan dapat diterima

dengan baik

- Yang perlu diperhatikan adalah unsur – unsur kelengkapan

administrasi, kondisi fisik pekerjaan yang baik dan benar

sesuai spesifik teknik dan kesesuaian dengan perencanaan

Prosedur pemberi tugas mengundang kembali Panitia PHO/FHO

untuk melaksanakan proses Final Han Over (FHO). Panitia Penilai

memeriksa ulang seluruh data yang terdapat pada daftar

pekerjaan yang harus diperbaiki. Panitia Penilai akan memeriksa

pekerjaan–pekerjaan dan mendokumentasikan semua kerusakan.

Jika telah dilakukan penyelesaian semua perbaikan pekerjaan,

Konsultan Pengawas akan memberikan rekomendasi dan Pemberi

Tugas akan memberi keputusan dan mengeluarkan berita acara

Final Han Over (FHO). Setelah proses verfikasi Final Han Over

(FHO) dilaksanakan seperti diuraikan dan kerusakan-kerusakan

diperbaiki seperti dijelaskan maka pada saat yang sama

“Retention Money “ yang masih tertinggal dikembalikan.

25
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

BAB III
KEMAJUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
3.1. LINGKUP DAN RENCANA KEGIATAN

Berdasarkan rencana kerja yang telah disepakati bersama antara Balai


Wilayah Sungai Maluku dengan tim tenaga ahli, pada bulan pertama
beberapa rencana kerja yang dikerjakan, meliputi :
 Koordinasi tim dan penyusunan rencana kerja dan metodologi;
 Melakukan pengumpulan data sekunder.

3.2. PROGRES PENCAPAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN


Adapun pencapian kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:
 Sosialisasi Pelaksanaan Kegiatan di daerah.
Kegiatan sosialisasi pelaksanaan kegiatan diselenggarakan di
Tanimbar setelah laporan pendahuluan dirampungkan. Keluaran yang
dihasilkan dari kegiatan ini adalah kesamaan pemahaman mengenai
proses, prosedur, dan produk dari penyusunan Dokumen UKL-UPL
Pembangunan Embung Arma kegiatan, yaitu :
 Koordinasi tim dan penyusunan rencana kerja dan metodologi.
Pada bulan kedua ini dilakukan koordinasi tim dan penyusunan
rencana kerja dan metodologi pelaksanaan pekerjaan yang sudah
dimatangkan dari usaha teknis yang kemudian akan didiskusikan
dan disepakati bersama
 Pengumpulan data dan informasi. Hasil pengumpulan data dan
informasi yang sudah didapatkan meliputi data seperti terlihat
pada tabel 3.1.

26
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Tabel 3.1 List Data Yang Telah Diperoleh


No. Perolehan Data Sumber
1. Pengamatan Unsur Iklim (Data Suhu Badan Pusat Statistik
dan Kelembaban) Menurut Bulan Kabupaten Kepulauan
distasiun Kepulauan Tanimbar, Tanimbar Dalam Angka 2020
2019
2. Pengamatan Unsur Iklim (Data Badan Pusat Statistik
Kecepatan Angin dan Tekanan Kabupaten Kepulauan
Udara) Menurut Bulan distasiun Tanimbar Dalam Angka 2020
Kepulauan Tanimbar, 2019
3. Pengamatan Unsur Iklim (Data Cura Badan Pusat Statistik
Hujan dan Penyinaran Matahari) Kabupaten Kepulauan
Menurut Bulan distasiun Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2020
Tanimbar, 2019
4. Data Penduduk Kebupaten Badan Pusat Statistik Dalam
Kepulauan Tanimbar 2019 Angka 2020
5. Peta Lokasi Pembangunan Google Earth
Embung Arma
6. Peta Administrasi Kecamatan Data Potensi Desa
Nirunmas Kebupaten Kepulauan
Tanimbar
7. Peta Administrasi Desa Data Potensi Desa
Kecamatan Nirunmas Kebupaten
Kepulauan Tanimbar
Sumber : Konsultan Perencana 2020

 Perumusan Tujuan Upaya Pengelolaan dan Upaya Pemantauan


Lingkungan Pembangunan Embung

27
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Proses perumusan tujuan dan kebijakan ini dilakukan melalui


Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) yang direncanakan akan
dilaksanakan pada bulan kedua kontrak.
3.3. DRAFT RANCANGAN AKHIR
1. Klimatologi
Berdasarkan Peta Zona Agroklimat Provinsi Maluku (LTA-72, 1986)
dan Klasifikasi Oldeman (1980), gugus pulau Tanimbar termasuk
dalam tiga zona agroklimat, yaitu:
 Zona II.3: curah hujan tahunan 1500-1800 mm, tercakup dalam
zona C3 menurut Oldeman, dengan bulan basah 5-6 bulan dan
bulan kering 4-6 bulan.
 Zona II.4: curah hujan tahunan 1800–2100 mm, tercakup dalam
Zona C3 menurut Oldeman, dengan bulan basah 5-6 bulan dan
bulan kering 4 – 6 bulan.
 Zona IV.1: curah hujan tahunan 3000-4000 mm, tercakup dalam
zona A3 menurut Oldeman, dengan bulan basah lebih dari 9
bulan dan bulan kering kurang dari 2 bulan.

Gambar 2.2 : Jumlah Curah Hujan Menurut Bulan di Kabupaten


Kepulauan Tanimbar, 2019

28
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Catatan: TTU:Tidak Terukur


Sumber : Badan Meteorologi, dan Geofisik Saumlaki (Badan Pusat Statistik
, Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2020)

Di wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar sangat dipengaruhi oleh


sirkulasi angin musim yang bergerak dari dan ke arah ekuator. Sehingga,
pola iklim di wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar adalah pola
ekuatorial yang dicirikan oleh bentuk pola hujan yang bersifat bimodal.
Berdasarkan sumber data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten
Kepulauan Tanimbar, Kecamatan Nirunmas Dalam Angka 2020, selama
periode April-September sirkulasi udara didominasi oleh angin pasat
tenggara atau angin timuran dari Australia yang dingin dan relatif kering

29
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

sehingga kurang mendatangkan hujan, terutama pada bulan Juli,


Agustus, dan September.
Selama periode Oktober-Maret, angin pasat timur laut dari lautan pasifik
dan Asia yang lembab dan panas bertiup secara dominan dan konvergen
menuju ekuator kemudian berubah arah menjadi barat laut atau angin
barat menuju bagian selatan ekuator, diantaranya melewati laut Banda
yang cukup luas. Angin tersebut banyak mengandung uap air yang
tercurah sebagai hujan di wilayah Kepulauan Tanimbar.
Jumlah curah hujan selama tahun 2019 sesuai data dari Stasiun
Meteorologi Saumlaki adalah 2.362,2 mm, dengan curah hujan tertinggi
terjadi pada bulan Mei yaitu 864 mm. Jumlah hari hujan selama tahun
2019 adalah 177 hari, dengan hari hujan terbanyak pada bulan Januari,
yaitu sebanyak 39 hari.
Suhu, Kelembaban, Tekanan Udara, Kecepatan Angin dan Penyinaran
Matahari. Sesuai data dari Stasiun Meteorologi Saumlaki, suhu rata–rata
terendah pada tahun 2019 adalah 25,3 0C yaitu pada bulan Februari,
sedangkan suhu rata-rata tertinggi pada bulan Desember, sebesar
30,20C. Rata-rata kelembaban udara tertinggi tahun 2018 terjadi pada
bulan Januari yaitu sebesar 86 persen.
Tekanan udara rata-rata tertinggi pada tahun 2019 terjadi pada bulan
September dan durasi penyinaran matahari tertinggi terjadi pada bulan
September masing-masing sebesar 1015,4 milibar dan 64 persen.
Kecepatan angin tertinggi terjadi pada bulan Juni, Juli dan September
yaitu sebesar 8 m/det.

30
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Tabel 2.3. Pengamatan Unsur Iklim Menurut Bulan distasiun Kepulauan Tanimbar, 2019
Suhu (0C) Kelembaban (%)
Bulan Mini Maksi Rata – Minim Rata –
Maksimum
mum mum Rata um Rata
Januari 23,6 31,5 28,1 63 86 98
Febuari 23,4 27,6 25,3 61 82 97
Maret 23,1 32,4 27,9 61 86 100
April 24,2 32,0 28,6 63 80 99
Mei 24,7 30,5 27,1 64 84 99
Juni 23,8 28,8 25,5 61 81 99
Juli 23,7 28,8 26,0 58 77 94
Agustus 23,5 29,5 26,0 46 77 93
September 22,8 29,3 26,2 51 76 95
Oktober 23,4 30,8 27,9 52 76 96
November 23,8 33,2 29,5 47 72 92
Desember 25,3 34,2 30,2 48 74 97
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisik Saumlaki (Badan Pusat
Statistik , Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2020)

Tabel 2.4. Pengamatan Unsur Iklim Menurut Bulan distasiun Kepulauan Tanimbar, 2019
Kecepatan Angin
Tekanan Udara (mb)
(m/det)
Bulan Min Rata
Maksim Minim Rata –
imu – Maksimum
um um Rata
m Rata
Januari - 6 30 1004,3 1009,6 1012,7
Febuari 5 16 1006,2 1010,5 1014,4
Maret - 4 18 1006,0 1010,6 1012,5
April - 5 17 1006,1 1011,1 1012,9
Mei - 6 20 1008,2 1012,2 1014,4
Juni - 8 16 1010,4 1013,2 1014,3
Juli - 8 14 1010,1 1014,4 1016,1
Agustus - 8 15 1011,2 1014,8 1016,8
September - 8 20 1007,2 1015,4 1016,4
Oktober - 6 17 1007,2 1012,9 1014,5
November - 3 16 1006,3 1011,4 1013,0
Desember - 2 14 1005,6 1010,2 1011,9

31
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisik Saumlaki (Badan Pusat


Statistik , Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2020)

Tabel 2.5. Pengamatan Unsur Iklim Menurut Bulan distasiun Kepulauan Tanimbar, 2019
Bulan Curah Hujan Jumlah hari Penyinaran Matahari
(mm) hujan (Hari) (%)
Januari 406 39 30
Febuari 92 7 50
Maret 428 21 48
April 297 19 47
Mei 864 27 60
Juni 96 25 31
Juli 71 11 55
Agustus 23 15 59
September 3 5 64
Oktober TTU 1 65
November 0,2 1 43
Desember 82 6 30
Catatan: TTU:Tidak Terukur
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisik Saumlaki (Badan Pusat
Statistik , Kabupaten Kepulauan Tanimbar Dalam Angka 2020)

2. Kualitas Udara
Kualitas udara ambien di sekitar lokasi studi Pembangunan
Embung Arma Kecamatan Nirunmas, Kabupaten Kepulauan Tanimbar,
ditentukan berdasarkan parameter NO2, SO2, Pb, Debu (TSP) sesaat, Debu
(TSP) 24 Jam, CO, Kelembaban dan Kebising. Lokasi pengukuran kualitas
udara adalah lokasi Pembangunan Embung Arma. Sedangkan mutu udara
di masing-masing lokasi tersebut ditetapkan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor: 41 Tahun 1999 tentang baku mutu udara ambien

32
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

nasional, dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: KEP


-50/MENLH/II/1996 tentang baku mutu tingkat kebisingan serta
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: Kep-
48/MENLH/II/1996 tentang baku tingkat kebisingan. Data hasil
pengukuran pada kedua lokasi pengukuran tersebut seperti tercantum
dalam Tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3. Kualitas Udara di Sekitar lokasi Pembangunan Embung Arma Kabupaten Kepulauan
Tanimbar
Baku Akreditasi KAN
No Parameter Satuan Hasil Ket
Mutu
1 2 3 4 5 6 7
1. Nitrogen µg/Nm3 400 -
dioksida (NO2)
2. Sulfur dioksida µg/Nm3 900 -
(SO2)
3. Pb (Timbal) µg/Nm3 2 -
4. Debu (TSP) 24 µg/Nm3 230 -
Jam
5. Karbon µg/Nm3 30.000 -
monoksida (CO)

Sumber: Hasil Analisis Tim 2020

Berdasarkan:
1. PP No. 41 Tahun 1999 tentang baku mutu udara ambien nasional
2. *) Kep. MENLH No. Kep-50/MENLH/II/1996 tentang tingkat kebauan
3. **) Kep. MENLH No. Kep-48/MENLH/II/1996 tentang baku tingkat
kebisingan.

Catatan : Pengukuran kualitas udara akan dilakukan setelah kondisi Bencana


Non Alam Covid-19 mulai membaik serta kebijakan
diperbolehkannya bepergian untuk pegawai dilingkup Balai Teknik

33
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Ambon ke luar


daerah.

a. Nitrogen Dioksida (NO2)


Gas nitrogen dioksida dapat bersumber dari alam, hasil pembakaran
bahan atau asap kendaraan bermotor. Pada konsentrasi tertentu,
misalnya diatas nilai ambang batas konsentrasi atau baku mutu, gas ini
dapat menimbulkan iritasi hingga pendarahan paru-paru pada manusia
dan kerusakan terhadap vegetasi. Disamping itu, NO 2 berkontribusi
pada hujan asam. Nilai ambang batas gas NO 2 dalam udara ambien
adalah 400 µg/Nm3.
Catatan : Pengukuran kualitas udara untuk parameter NO2 akan
dilakukan setelah kondisi Bencana Non Alam Covid-19
mulai membaik serta kebijakan diperbolehkannya pegawai
dilingkup Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit Ambon ke luar daerah.

b. Sulfur Dioksida (SO2)


Sulfur dioksida merupakan salah satu parameter kualitas udara yang
dapat bersumber dari hasil pembakaran pada proses, kendaraan
bermotor, generator listrik, atau sampah. Baku mutu gas ini dalam
udara ambien adalah 900 µg/Nm3. Pada konsentrasi tinggi atau diatas
baku mutu, gas ini dapat menyebabkan gangguan pada saluran
pernafasan. Reaksi SO2 dengan uap air di udara dapat menyebabkan
hujan asam.
Catatan : Pengukuran kualitas udara untuk parameter SO2 akan
dilakukan setelah kondisi Bencana Non Alam Covid-19
mulai membaik serta kebijakan diperbolehkannya bepergian

34
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

untuk pegawai dilingkup Balai Teknik Kesehatan


Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Ambon ke luar
daerah.

c. Timbal (Pb)
Emisi Pb ke udara dapat berupa gas atau partikel sebagai hasil
samping pembakaran yang kurang sempurna dalam mesin kendaraan
bermotor. Semakin kurang sempurna proses pembakaran dalam mesin
kendaraan bermotor, maka semakin banyak jumlah Pb yang akan di
emisikan ke udara. Senyawa yang terdapat dalam kendaraan bermotor
yaitu PbBrCl, PbBrCl.2PbO, PbCl2, Pb (OH)Cl, PbBr2, dan
PbCO3.2PbO, diantara senyawa tersebut PbCO3. PbO merupakan
senyawa yang berbahaya bagi kesehatan. Manusia menyerap timbal
melalui udara, debu, air dan makanan. Tetraethyl lead (TEL), yang
merupakan bahan logam timah hitam (timbal) yang ditambahkan ke
dalam bahan bakar berkualitas rendah untuk menurunkan nilai oktan.
Pb diabsorbsi terutama melalui saluran pencernaan dan pernafasan
dan merupakan sumber Pb utama di dalam tubuh. (Anonim, 2010).
Catatan : Pengukuran kualitas udara untuk parameter Pb akan
dilakukan setelah kondisi Bencana Non Alam Covid-19
mulai membaik serta kebijakan diperbolehkannya
bepergian untuk pegawai dilingkup Balai Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Ambon
ke luar daerah.

d. Debu (TSP) Sesaat


Menurut Suma’mur (2013) debu adalah partikel zat kimia padat yang
disebabkan oleh kekuatan alami atau mekanis seperti pengolahan,

35
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

penghancuran, pelembutan, pengepakan yang cepat, peledakan dan


lain-lain dari benda, baik organis, maupun anorganis.
Menurut Departemen Kesehatan RI (2003) dalam Rahardjo (2010) debu
ialah partikel-partikel kecil yang dihasilkan oleh proses mekanis. Jadi
pada dasarnya pengertian debu adalah partikel yang berukuran kecil
sebagai hasil dari proses alami maupun mekanis.
Debu sering disebut juga sebagai partikel yang melayang di udara
(Suspended Particulate Matter/SPM) dengan ukuran 1 mikron sampai
dengan 500 mikron. Kasus pencemaran udara baik dalam maupun di
ruang (Indoor and Out Door Pollution) debu sering dijadikan salah satu
indikator pencemaran yang digunakan untuk menunjukkan tingkat
bahaya baik terhadap lingkungan maupun terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja.
Catatan : Pengukuran kualitas udara untuk parameter Debu (TSP)
Sesaat akan dilakukan setelah kondisi Bencana Non Alam
Covid-19 mulai membaik serta kebijakan
diperbolehkannya bepergian untuk pegawai dilingkup
Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian
Penyakit Ambon ke luar daerah.

e. Debu (TSP) 24 Jam


Catatan : Pengukuran kualitas udara untuk parameter Debu (TSP) 24
Jam akan dilakukan setelah kondisi Bencana Non Alam
Covid-19 mulai membaik serta kebijakan
diperbolehkannya bepergian untuk pegawai dilingkup
Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian
Penyakit Ambon ke luar daerah.

36
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

f. Karbon Monoksida (CO)


Kandungan gas CO dalam udara pada lokasi Rencana Pembangunan
Embung Arma belum di ketahui.
Catatan : Pengukuran kualitas udara untuk parameter CO akan
dilakukan setelah kondisi Bencana Non Alam Covid-19
mulai membaik serta kebijakan diperbolehkannya
bepergian untuk pegawai dilingkup Balai Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Ambon
ke luar daerah.

g. Kondisi lingkungan udara lainnya


Kondisi lingkungan udara lainnya yang telah diukur pada lokasi
Rencana Pembangunan Embung Arma dan daerah sekitarnya Seperti
Kebisingan dan Kelembaban, Hasil pengukuran kualitas udara untuk
parameter Kebisisngan dan Kelembabapan belum di ketahui.
Catatan : Pengukuran kualitas udara untuk parameter Kebisingan
dan Kelembapan akan dilakukan setelah kondisi Bencana
Non Alam Covid-19 mulai membaik serta kebijakan
diperbolehkannya bepergian untuk pegawai dilingkup
Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian
Penyakit Ambon ke luar daerah.

4. Kualitas Air
Diskripsi kualitas air di sekitar lokasi studi lingkungan Rencana
Pembangunan Embung Arma, dapat dilihat dari hasil analisis sampel air
sungai, mata air dan sumur penduduk di sekitar lokasi pembangunan.
Lokasi sampel air air sungai di lokasi rencana. Kualitas air dianalisis

37
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

berdasarkan parameter-parameter yang telah ditetapkan untuk jenis air ini


(Fisika, Kimia, dan Bakteriologi). Penetapan mutu air sungai mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor: 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian Pencemaran Air dan Penetapan mutu air bersih
mengacu pada PERMENKES N0.492/Menkes/Per/IV/2010, dan peraturan
no 32 tahun 2017 soul Pengukuran parameter kualitas air sebagian
dilakukan secara langsung di lokasi dan sebagian lainnya dilakukan di
Laboratorium. Data hasil analisis parameter kualitas air sungai di sekitar
lokasi studi lingkungan rencana Pembangunan Embung Arma, Kecamatan
Nirunmas Kabupaten Kepulauan Tanimbar, disajikan dalam Tabel berikut:

Tabel 3.4. Kualitas Air Sungai di Sekitar lokasi studi rencana


pembangunan Embung Arma, Desa Arma Kecamatan Nirunmas, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar
No Parameter Satuan Baku Hasil Metode
Mutu Analisis
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
A. Fisika
1. Jumlah Zat Padat Mg/l 1000 -
Terlarut (TSS)
2. Jumlah Zat Padat Mg/l 50 -
Terlarut (TDS)
o
3. Suhu C deviasi -
3
B. Kimia

38
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

4. BOD Mg/l 2 -
5. COD Mg/l 10 -
6. DO Mg/l 6 -
7. Besi (Fe) Mg/l 0,3 -
8. Mangan Mg/l 0,1 -
9. Nitrat Mg/l 0,06 -
10. pH 6-9 -
11. Tembaga Mg/l 0,02 -
12. Timbal (Pb) Mg/l 0,03 -
13. Detergen Mg/l 200 -
14. Minyak Lemak Mg/l 1000 -
C. Mikrobiologi
15. Colitinja Jumlah/100 0 -
ml
16. Coliform Jumlah/100 0
ml
Sumber: Hasil Analisis Laboratorium 2020
Catatan : Pengukuran kualitas Air akan dilakukan setelah kondisi Bencana
Non Alam Covid-19 mulai membaik serta kebijakan
diperbolehkannya bepergian untuk pegawai dilingkup Balai Teknik
Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Ambon ke luar
daerah.

5. Parameter Fisik
a. Residu Tersuspensi (TSS)
Parameter residu tersuspensi yang biasa disingkat TSS (Total Suspended
Solid) merujuk pada bahan padatan yang tersuspensi dalam air. Padatan
tersuspensi dapat bersumber dari air limbah sanitasi, limbah industri,
erosi tanah dari kegiatan pertanian, kegiatan konstruksi, atau kegiatan
lainnya. TSS badan air yang tinggi dapat menyebabkan suhunya
meningkat dan jumlah oksigen terlarut berkurang serta penetrasi sinar
matahari ke dalam air berkurang sehingga menyebabkan kehidupan
biota yang ada di dalamnya akan terganggu.

39
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Kandungan residu terlarut yang biasa disebut TDS (total dissolved solid)
merupakan ukuran kandungan bahan anorganik dan organik
tersuspensi (sol koloid). Secara opersional, TDS didefinisikan sebagai
padatan halus yang lolos suatu saringan 2 mikrometer. Sumber
penerimaan TDS adalah buangan pertanian dan pemukiman, leaching
tanah, dan polutan dari industri. Bahan kimia penyusun utama TDS
seperti: kalsium, fosfat, nitrat, natrium, kalium dan klorida.
Kandungan TDS yang terukur dalam sampel air di sekitar lokasi rencana
pembangunan Embung Arma belum diketahui.
Catatan : Pengukuran kualitas air untuk parameter TSS dan TDS akan
dilakukan setelah kondisi Bencana Non Alam Covid-19 mulai
membaik serta kebijakan diperbolehkannya bepergian untuk
pegawai dilingkup Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit Ambon ke luar daerah.

b. Suhu
Suhu air normal adalah suhu air yang memungkinkan makhluk hidup
dapat melakukan metabolisme dan berkembang biak. Kenaikan suhu air di
badan air dapat menyebabkan jumlah oksigen terlarut di dalamnya
menurun, kecepatan reaksi kimia meningkat, kehidupan biota terganggu,
bahkan dapat menyebabkan ikan dan hewan air lainnya mati jika batas
suhu yang mematikan terlampaui.
Catatan : Pengukuran kualitas air untuk parameter suhu akan dilakukan
setelah kondisi Bencana Non Alam Covid-19 mulai membaik
serta kebijakan diperbolehkannya bepergian untuk pegawai
dilingkup Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian
Penyakit Ambon ke luar daerah.

40
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

6. Parameter Kimia
a. BOD (Biological Oxygen Demand)

Parameter ini merujuk pada jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh
bakteri untuk menguraikan (mengoksidasi) hampir semua bahan organik
yang terlarut dan sebagian bahan-bahan organik yang tersuspensi dalam
air.
Catatan : Pengukuran kualitas air untuk parameter BOD akan dilakukan
setelah kondisi Bencana Non Alam Covid-19 mulai membaik
serta kebijakan diperbolehkannya bepergian untuk pegawai
dilingkup Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian
Penyakit Ambon ke luar daerah.

b. COD (Chemical Oxygen Demand)

Parameter COD merujuk pada jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan


untuk menguraikan (mengoksidasi) hampir semua bahan organik dan
anorganik dalam air. Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air
oleh zat-zat organik yang secara alami dapat dioksidasikan melalui proses
mikrobiologis yang mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut di dalam
air. Nilai COD yang tinggi dapat memberikan indikasi kemungkinan
adanya pencemaran limbah.
Catatan : Pengukuran kualitas air untuk parameter COD akan dilakukan
setelah kondisi Bencana Non Alam Covid-19 mulai membaik serta
kebijakan diperbolehkannya bepergian untuk pegawai dilingkup

41
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit


Ambon ke luar daerah.

c. DO (Dissolved Oxygen)

Oksigen terlarut (DO) merupakan kebutuhan dasar untuk kehidupan


makhluk hidup di dalam air. Perubahan konsentrasi oksigen terlarut
dapat menimbulkan efek langsung yang berakibat pada kematian
organisme di dalamnya. Sedangkan pengaruh yang tidak langsung adalah
meningkatkan toksisitas bahan pencemar yang pada akhirnya dapat
membahayakan organisme itu sendiri. Penyebab utama berkurangnya
oksigen terlarut di dalam air adalah adanya bahan-bahan buangan
organik yang banyak mengkonsumsi oksigen sewaktu penguraian
berlangsung.
Catatan : Pengukuran kualitas air untuk parameter DO akan dilakukan
setelah kondisi Bencana Non Alam Covid-19 mulai membaik
serta kebijakan diperbolehkannya bepergian untuk pegawai
dilingkup Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian
Penyakit Ambon ke luar daerah.

d. Parameter tingkat keasaman (pH)

Keasaman air menunjukkan konsentrasi asam-basa di dalamnya yang


sesuai dengan konsentrasi ion hidrogen (H+).
Catatan : Pengukuran kualitas air untuk parameter pH akan dilakukan
setelah kondisi Bencana Non Alam Covid-19 mulai membaik
serta kebijakan diperbolehkannya bepergian untuk pegawai
dilingkup Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian
Penyakit Ambon ke luar daerah.

42
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

e. Logam
Logam-logam yang penting di lingkungan termasuk mikronutrien (Fe, Cu,
dan sebagainya), dan beberapa unsur yang tidak diketahui fungsinya
secara biologis (Pb, dan sebagainya) yang umumnya dianggap sebagai
racun. Daya racun logam tergantung pada sifat atau persenyawaannya
serta konsentrasinya. Pada konsentrasi tertentu logam berat dapat
berubah sifat menjadi racun. Di antara logam tersebut, jenis logam berat
diketahui sangat beracun bagi manusia dan organisme. Keberadaan
logam-logam berat dapat bersumber dari pengikisan mineral batuan,
jatuhan dari udara, dan limbah industri atau limbah rumah tangga.
Logam-logam yang akan dianalisis dalam sampel air, adalah: Besi (Fe),
Mangan (Mn), Nitrat (sbg NO3) Tembaga (Cu), Timbal (Pb), belum di
ketahui hasilnya.
Catatan : Pengukuran kualitas air untuk parameter Fe, Mn, Nitrat (sbg
NO3), Tembaga (Cu), dan Timbal (Pb) akan dilakukan setelah
kondisi Bencana Non Alam Covid-19 mulai membaik serta
kebijakan diperbolehkannya bepergian untuk pegawai dilingkup
Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit
Ambon ke luar daerah.

f. Parameter Kimia Organik


Minyak dan Detergen belum terdeteksi dalam sampel air yang dianalisis.

Catatan : Pengukuran kualitas air untuk parameter Minyak Lemak akan


dilakukan setelah kondisi Bencana Non Alam Covid-19 mulai
membaik serta kebijakan diperbolehkannya bepergian untuk
pegawai dilingkup Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit Ambon ke luar daerah.

43
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

g. Parameter Bakteriogi
Colitinja dan Coliform dalam sampel air yang dianalisis belum diketahui.
Catatan : Pengukuran kualitas air untuk parameter Colitinja dan Coliform
akan dilakukan setelah kondisi Bencana Non Alam Covid-19
mulai membaik serta kebijakan diperbolehkannya bepergian
untuk pegawai dilingkup Balai Teknik Kesehatan Lingkungan
dan Pengendalian Penyakit Ambon ke luar daerah.
7. Komponen Biologi
Rencana Pembangunan Embung Arma bertujuan untuk menunjang
kebutuhan energi kelistrikan kepada masyarakat sebagai bagian pokok
dalam kehidupan sehari-hari. Lokasi rencana Pembangunan tidak bisa
dipungkiri bahwa akan mempengaruhi lingkungan sekitarnya, yang salah
satu komponennya adalah komponen yang berhubungan dengan aspek
biologinya. Komponen biologi yang diamati di lokasi rencana Pembangunan
Embung Arma meliputi flora, fauna dan hidrobiota di sekitarnya.
a. Flora

Flora atau vegetasi darat yang tumbuh di lokasi rencana


Pembangunan Embung Arma, didapatkan dengan pengamatan langsung
di lapangan dan informasi masyarakat terhadap jenis hewan dan
tumbuhan yang ada dilokasi rencana kegiatan. Gambaran umum
mengenai jenis-jenis flora di sekitar lokasi rencana merupakan hutan
sekunder dan semak belukar. Vegetasi yang tumbuh terdiri dari flora
yang hidup secara alami. Flora/Vegetasi hutan yang terdapat tumbuh
relatif tidak terlalu banyak jenisnya, dan tumbuh bercampur dengan
tumbuhan yang hidup alami. Vegetasi/flora yang hidup secara alami
dan memiliki manfaat adalah sagu, dan vegetasi yang berupa

44
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

rerumputan dan perdu, seperti, sidaguri, alang-alang, perdu dan lain-


lain. Jenis-jenis flora yang terdapat di lokasi rencana Pembangunan
Embung Arma.
Kondisi flora/vegetasi yang terdapat di sekitar lokasi
Pembangunan Embung Arma menampakan kondisi yang baik atau
normal dan tidak menampakan gejala-gejala klorosis atau kelainan
pada tanaman sebagai dampak adanya pencemaran lingkungan
sekitarnya. Agar kondisi flora di sekitar lokasi Pembangunan Embung
Arma diperlukan penanaman berupa tanaman pelindung atau tanaman
hias yang bernilai estetika, setelah pembangunan selesai, sehingga
lingkungan disekitar Embung Arma menampakan kesejukan. Selain itu
dengan terciptanya kondisi flora yang baik akan dapat mendukung
pengurangan pencemaran gas karbondioksida (CO2) di sekitar lokasi
serta menciptakan iklim lokal. Hasil pengamatan juga memperlihatkan
bahwa tidak ditemukan jenis flora/vegetasi yang termasuk dalam
kategori tumbuhan langka atau yang dilindungi.
Tabel 3.5. Jenis-Jenis Flora di Lokasi Rencana Pembangunan Embung Arma,
Desa Arma, Kecamatan Nirunmas, Kabupaten Kepulauan Tanimbar
No. Nama Flora
1 Padi Ladang
2 Jagung
3 Ketela Pohon
4 Ketela Rambat
5 Kacang Tanah
6 Kacang Hijau
7 Kacang-kacangan
8 Umbi-umbian
9 Bawang merah
10 Ketimun
11 Terong
12 Petsai

45
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

13 Tomat
14 Buncis
15 Kangkong
16 Bayam
17 Kelapa
18 Jambu mete
19 Manga
20 Papaya
21 Pisang
22 Nagka
23 Sukun
Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Kepulauan Tanimbar (Badan Pusat
Statistik, Kecamatan Nirunmas Dalam Angka 2020)
Catatan : Pengamatan Jenis Flora akan dilakukan setelah kondisi
Bencana Non Alam Covid-19 mulai membaik serta kebijakan
diperbolehkannya bepergian.

b. Fauna

Jenis fauna yang berada di kecamatan Nirunmas, relatif tidak begitu


beragam.
Tabel 3.6. Jenis-Jenis Fauna di Lokasi Rencana Pembangunan Embung Arma, Desa
Arma, Kecamatan Nirunmas, Kabupaten Kepulauan Tanimbar
No. Nama Fauna
1 Sapi
2 Kambing
3 Babi
4 Itik
5 Ayam Kampung
Sumber: Kecamatan Nirunmas Dalam Angka, 2019
Catatan : Pengamatan Jenis Fauna akan dilakukan setelah kondisi
Bencana Non Alam Covid-19 mulai membaik serta kebijakan
diperbolehkannya bepergian.

46
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

8. Komponen Sosial Ekonomi-Budaya dan Kesehatan masyarakat


Penduduk di Kecamatan Nirunmas Desa Arma, Kabupaten Kepulauan
Tanimbar akhir Tahun 2018 berdasarkan Data di Badan Pusat Statistik
Kecamatan Nirunmas Dalam angka sebanyak 2.158 jiwa, yang terdiri
dari laki-laki berjumlah 1.085 jiwa dan perempuan berjumlah 1.073
jiwa.

3.4. Evaluasi
Semua kegiatan yang berkaitan dengan uji lingkungan belum dapat
dilakukan karena adanya wabah virus corona/Covid-19 yang
mengharuskan tim konsultan untuk melakukan social distancing sesuai
dengan keputusan Presiden dan Kapolri sampai dengan batas waktu
yang ditentukan.

47
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

BAB IV
KENDALA DAN SOLUSI

4.1. KENDALA
Dalam penyusunan Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan
Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku, Tim Penyusun menemukan
berbagai macam kendala yaitu :
1. Keterlambatan Pengelolaan Data akibat Wabah Covid-19
2. Wabah Covid-19 sebagai bencana non-alam sehingga pekerjaan
yang berkaitan dengan koordinasi, konsultasi dan survey lapangan
menjadi terhambat, terutama pengujian pengambilan sample
lingkungan.
3. Akibat wabah Covid-19 terjadinya penutupan akses keluar masuk
dari tanggal 1 April – 14 April 2020 dan di perpanjang sampai 14
Juni 2020 serta pemberlakuan karantina yang di lakukan oleh

48
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

pemerintah daerah yang didasarkan oleh instruksi Presiden,


Maklumat Polri dan Pemerintah Provinsi Maluku.
(https://www.tualnews.com/cegah-covid-19-bupati-tanimbar-
tutup-akses-masuk-keluar-kapal-pelni/).

4.2. SOLUSI
Terkait dengan kendala-kendala yang dihadapi oleh Tim Penyusun
dalam menyusun Dokumen UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar, maka solusi untuk menyelesaikan masalah
tersebut adalaha :
1. Tim konsultan akan berkoordinasi kembali dengan Pemerintah
Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar agar hal-hal yang berkaitan
dengan pertemuan, konsultasi langsung dengan pemerintah daerah
dan pertemuan konsultasi masyarakat Desa Arma, akan dilakukanan
secara daring atau melalui vidio komfrensi.
2. Terkait dengan data-data komponen lingkungan seperti Geo-Fisik-
Kimia-Biologi, tim konsultan akan berkoordinasi dengan pemerintah
daerah untuk menggunakan pendekatan data sekunder baik itu dari
Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Cipta Karya Dan Tata Ruang,
maupun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (KBMKG) Kota
Saumlaki, dengan data-data yang terlah di perbaharui mengingat
situasional dan kondisi saat ini yang tidak memungkinkan tim
laboratorium dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Ambon ke luar daerah mengingat

49
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

himbauan larangan bepergian bagi pegawai lingkup Kementerian


Kesehatan.
3. Terkait dengan uji kualitas air tim konsultan akan mengambil sampel
air di lokasi Pembangunan Embung Arma Kecamatan Nirunmas
untuk dikirim ke laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan
dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Ambon, bila mana telah
mendapatkan akses transportasi ke Ambon.
4. Terkait dengan analisa dampak dan prediksi pada kelanjutan
Laporan Akhir Dokumen Upaya pengelolaan Lingkungan dan Upaya
Pemantauan Lingkungan tim konsultan akan melakukan pendekatan
alternative dalam penyusunan matriks Upaya Pengelolaan
Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan dengan
menggunakan metode ambang batas dalam menilai potensi bilamana
komponen Geo-Fisik-Kimia-Biologi Lingkungan dibawah standar
baku mutu, memenuhi standar, maupun diatas standar baku mutu,
sehingga hasil yang dikeluarkan tetap dapat dilakukan sebagai
pedoman dokumen lingkungan.

50
LAPORAN INTERIM PT. RANCANG RENCANA INDONESIA
UKL-UPL Embung Arma, Kabupaten
Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku Tahun
Anggaran 2020

51

Anda mungkin juga menyukai