Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO INTERAKTIF PADA MATERI

PENGERITINGAN DESAIN
Luluk Iliatul Hasanah
Program Studi S1 Pendidikan Tata Rias, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Lulukhasanah16050634088@mhs.unesa.ac.id
Dra. Hj. Suhartiningsih, M.Pd
Dosen Program Studi S1 Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
Suhartiningsih@unesa.ac.id

Abstrak

Pembelajaran adalah suatu proses mentransfer ilmu dari guru kepada siswa meggunakan sumber belajar pada
suatu lingkungan. Agar proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan tujuan maka pembelajaran wajib
melakukan pengembangan untuk menyempurnakan metode lama dengan metode baru yang disesuikan dengan
kondisi dan kebutuhan siswa saat ini. Mata pelajaran pengeritingan rambut adalah salah satu mata pelajaran yang
menjelaskan sebuah teori dan melakukan praktek pengeritingan, tetapi jika pembelajaran dilakukan dirumah maka
seorang guru membutuhkan sebuah media untuk menyampaikan materi. Media pembelajaran yang cocok untuk
pembelajaran jarak jauh adalah video interaktif. Video interaktif mampu menampilkan tulisan, gambar, suara serta
animasi gerak, sehingga siswa dapat melihat dan membayangkan secara nyata apa yang sedang dijelaskan. Tujuan
penulisan artikel ini adalah mendeskripsikan pengembangan media pembelajaran menggunakan video interaktif,
pada mata pelajaran pengeritingan desain. Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan bahwa video interaktif ini
memenuhi kriteria media untuk pembelajaran jarak jauh pada mata pelajaran pengeritingan rambut.

Kata kunci: pembelajaran, video interaktif, pengeritingan

Abstract

Learning is a process knowledge transferring from teacher to student using learning resources in an environment.
To make the learning process well so it needs the improvement to complete the last method with the new one that
adjust according to the condition and student. Hair curling learning is one of a learning that describe a theory and
practice, but if it be done at home so teacher need a media to deliver the learning. The right learning media for this
is interactive video. it can show text, pictures, sounds, also animation, so the student can see and imagine what
teacher mean. This study aims to describe the learning media improvement using interactive video, in hair curling
learning. Based on the study result video interactive is the appropriate learning media for hair curling learning.

Keywords: Learning, interactive video, curling.

PENDAHULUAN terinfeksi virus mengalami batuk atau bersin, atau


melalui tetesan air liur atau keluarnya cairan dari
Saat ini dunia sedang mengalami musibah akibat hidung serta menyentuh kebagian wajah seseorang
munculnya suatu penyakit yang dikenal dengan istilah seperti mata,hidung dan mulut. Sehingga dari
Covid-19. Jutaan ribu manusia terpapar virus ini pernyataan WHO tersebut pemerintah melakukan
diseluruh dunia termasuk Indonesia, sehingga WHO pembatasan interaksi sosial untuk memutus rantai
(world health organization) pada tanggal 11 maret penyebaran virus tersebut tak terkecuali bidang
2020 menetapkan wabah ini sebagai pandemi global. pendidikan. kemendikbud menerbitkan surat edaran
Salah satu penyebab semakin luasnya orang yang nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan Pendidikan
terkena virus ini adalah kegiatan sosial, penularan dalam masa darurat covid-19, dan kemendikbud juga
lewat kontak antar manusia. Dalam artikel yang mengeluarkan surat edaran nomor 15 tahun 2020
berjudul coronavirus disease advice for the public: tentang pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah
mtyh busters’ yang dimuat disitus resmi WHO dalam masa darurat penyelenggaraan belajar dari
menyatakan virus corona adalah virus yang menyebar rumah atau pendidikan jarak jauh. Pendidikan jarak
melalui tetesan yang dihasilkan ketika orang yang jauh adalah proses pendidikan yang terorganisasi yang
menjembatani keterpisahan antara siswa dengan Media pembelajaran adalah sebuah perangkat
pendidik dan dimediasi oleh pemanfaatan teknologi untuk memudahkan guru dalam proses penyampaian
sehingga siswa tetap memperoleh pendidikan selama sebuah materi pembelajaran. Berbagai jenis media
masa darutat. Seperti yang dijelaskan Permendikbud yang bisa digunakan untuk membantu mencapai
No. 109 tahun 2013 bahwa pendidikan jarak jauh tujuan pembelajaran. Jenis media pembelajaran
merupakan proses belajar mengajar yang dilakukan menurut Zainal Arifin dan Setiawan adhi (2012:29)
secara jarak jauh melalui penggunaan media ada 7 jenis yaitu: media audio visual gerak, audio
komunikasi. keputusan pemerintah yang mendadak visual diam, audio semi gerak, media visual gerak,
dengan meliburkan atau memindahkan proses media visual diam, media audio diam, media cetak.
pembelajaran dari sekolah menjadi dirumah menuntut Sedangkan menurut Azhar Arsyad (2012: 33)
guru untuk ikut serta dalam pemanfaatan teknologi membedakan jenis media menjadi 2, yaitu media
informasi dan komunikasi, agar siswa tetap medapat tradisional dan media teknologi mutakhir. Media
pendidikan meski dirumah saja. Metode dan media tradisional seperti contoh visual diam yang diproyeksi
pengajaran baru perlu dikembangkan untuk atau yang tidak diproyeksi, audio seperti kaset atau
menyesuaikan dengan kondisi pembelajaran saat ini. rekaman, media cetak, permainan. Sedangkan media
Media pembelajaran berfungsi sebagai alat komunikasi teknologi muktahir seperti Media berbasis
yang digunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat telekomunikasi yaitu telekonferen, sekolah jarak jauh.
merangsang pikiran, perasaan, dan kemampuan siswa Media berbasis mikroprosesor yaitu computer-assisted
sehingga dapat mendorong proses pembelajaran yang instruction, permainan komputer, sistem tutor intelijen,
efektif dan efisien (Risnawati, Amir, & Sari, 2018). interaktif, hipermedia, compact (video) dll. Salah satu
media yang bisa digunakan dalam kondisi saat masa
Pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan pandemik ini adalah audio visual berbasis teknologi.
yang terdiri dari beberapa komponen yang saling Media pembelajaran interaktif berbasis teknologi dapat
barkaitan. Komponen tersebut adalah pengajar, pelajar, menyediakan informasi pendidikan terkini kepada
kurikulum, perangkat pembelajaran, metode siswa, memberikan instruksi yang menarik dengan
pembelajaran, media pembelajaran, lingkungan dan media elektronik, dan mempromosikan kemahiran
system. Setiap komponen saling berkaitan dalam teknologi mereka, semuanya berkontribusi pada
mensukseskan sebuah proses pembelajaran, jika salah pengembangan profesional guru (Huang, 2003) Media
satu komponen mengalami kendala maka akan video adalah media yang menyajikan informasi melalui
berpengaruh terhadap proses pembelajaran (Simonson audio dan visual yang mempermudah siswa dalam
& Smaldino, et al. 2009). Menurut Degeng (1998) memahami suatu materi pembelajaran. Video interaktif
pembelajaran adalah upaya untuk memberikan sebuah menurut Niswa Auliya (2012:3) adalah media yang
ilmu kepada siswa melalu seorang pengajar. Prinsip disajikan lewat presentasi audio visual yang dilengkapi
pembelajaran menurut Basyiruddin (2002) adalah dengan suara penuntun berbahasa Indonesia yang jelas
menimbulkan rasa ingin tau dan perhatian siswa, dan mudah di pahami dan dikemas dalam program
memberikan motivasi, memberikan dukungan, autorun. Sehingga video interaktif ini sangat cocok
memberikan kesan yang mendidik kepada siswa. untuk media pembelajaran pada masa darurat dan
Menurut Tayar Yusuf dkk (1998) dalam Menerapkan mempermudah guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran harus didasari: kemampuan psikologis, pembelajaran. Keterampilan dalam membuat media
kemampuan mendidik, memiliki tujuan, kemampuan pembelajaran ini juga sangat dibutuhkan oleh guru
menghubungkan dengan keadaan nyata, mampu sekolah kejuruan.
melakukan pengembangan. Sedangkan peran guru
dalam pembelajaran adalah sebagai perencana SMK jurusan Tata kecantikan dituntut untuk
pembelajaran, sebagai peraga, sebagai kendali, sebagai menguasai materi pelajaran secara teori maupun
pemimpin dan sebagai pembimbing (Oemar Hamalik. praktek, sehingga mampu bersaing didunia kerja secara
2008:45). Pembelajaran bisa berjalan sesuai tujuan jika profesioanal, baik sebagai mandiri maupun sebagai
dalam pembelajaran tersebut terdapat perangkat tenaga pelaksana. Dalam mewujudkan tujuan tersebut
pembelajaran yang memadai. Salah satu perangkat guru sangat dituntut untuk kreatif, melakukan inovasi
yang membantu terselenggaranya pembelajaran adalah dalam proses belajara mengajar, tidak terkecuali pada
media pembelajaran saat belajar dirumah atau pada saat belajar jarak jauh
seperti yang terjadi pada saat ini. Salah satu mata tata cara mengubah rambut lurus menjadi keriting
pelajaran SMK Tata kecantikan yang membutuhkan kepada siswa, maka dari itu diperlukan sebuah kajian
teori dan praktek adalah Mata pelajaran pengeritingan yang membahas secara rinci tentang media
rambut. Mata pelajaran pengeritingan rambut adalah pembelajaran yang dapat digunakan pada materi
mata pelajaran yang menjelaskan tata cara merubah pengeritingan rambut.
bentuk rambut dari lurus menjadi ikal. Menjelaskan
susunan kimia dalam rambut dan proses kimia pada Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan
saat pengeritingan. Pengeritingan itu sendiri mulai bahhwa terdapat sebuah permasalahan, dan diperlukan
dikenal berabad-abad tahun yang lalu, tepatnya sejak adanya pengembangan media pembelajaran yang dapat
zaman Mesir Purba kurang lebih 4000 tahun yang lalu, membantu guru dan siswa, sehingga pembelajaran
mereka melakukan pengeritingan dengan cara pengeritingan rambut bisa terealisasikan dengan baik.
membentuk rambut dengan melapisi helai rambut penggunaan media pembelajaran video interaktif,
menggunakan tanah liat dan dibentuk menggunakan diharapkan dapat memudahkan guru dalam
kayu lalu di jemur di bawah terik matahari hingga menyampaikan materi pada saat Pendidikan jarak jauh
tanah liat mengering, setelah tanah liat mengering, ataupun pada saat pembelajaran normal di sekolah.
tanah liat dibersihkan menggunakan air dan rambut Sehingga tujuan dari penulisan artikel ini adalah
dilepas dari lilitas kayu. Sebelum akhir abad XIX membahas tentang pengembangan media belajar
pengeritingan diambil alih oleh bangsa yunani dan menggunakan media video interaktif pada mata
berlanjut kebangsa romawi dan terus berkembang pelajaran pengeritingan desain. Manfaat penelitian ini
keseluruh penjuru dunia hingga saat ini (Rostamilis, adalah memudahkan guru dalam menyampaikan materi
2018). Seiring perkembangan teknologi, metode pengeritingan pada masa pandemic, dan memberikan
pengeritingan juga mengalami banyak sekali guru sebuah media pembelajaran baru yang inovatif
perubahan. mulai dari teknik pengeritingannya, alat Sehingga dari uraian diatas penulis mengangkat judul
dan kosmetik yang digunakan, bentuk ikal yang “Pengembangan Media Pembelajaran Video Interaktif
dihasilkanpun juga bervariasi, seperti wavy hair Pada Materi Pengeritingan Desain”.
(berombak), curly hair (keikalan rambut melebihi
50%), coily hair (kribo) (tresemme:2020). Namun PEMBAHASAN
bentuk ikal yang dihasilkan dapat ditetukan oleh
keinginan pemilik rambut. Ditnjau dari sejarahnya, A. Media Pembelajaran
pengeritingan di bsgi menjadi 2 yaitu pengeritingan Media pembelajaran adalah sebuah alat
dingin dan pengeritingan panas. komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan
sebuah materi pembelajaran. Menurut Daryanto,
Pengeritingan panas (Hot perm) adalah prosedur (2011: 4) “Media merupakan salah satu komponen
pengeritingan yang membutuhkan panas dalam proses komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari
pembentukan rambut baru. Reaksi kimia dalam komunikator menuju komunikan”. Sedangkan
Hotperm adalah reaksi oksidasi-reduksi ikatan menurut Arsyad (2011: 3) media pembelajaran adalah
disulfide. Pertama rambut di reaksi menggunakan alat sebagai alat tulis grafis, fotografis, atau elektronik
reduktor atau kosmetik pengeritingan step 1 yang untuk menangkap, memproses, dan menyusun
mampu memecahkan ikatan S-S- menjadi 2 gugus SH, kembali informasi visual atau verbal. Arsyad, 2010:
hal ini mengakibatkan terpisahnya rantai protein dalam 21 mengemukakan dampak positif dari penggunaan
rambut, kemudian rambut yang sudah direduksi dan media pembelajaran, yaitu penyampaian pelajaran
dibentuk menggunakan rotto dan dipanasi, kemudian menjadi lebih baku, pembelajaran bisa lebih menarik,
kembali dioksidasi dengan oksidator (netralizer)untuk pembelajaran menjadi lebih interaktif, lama waktu
membentuk ikatan silang disulfide kembali pembelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat,
(arnisfarida, 2010). Didunia industri merubah rambut kualitas hasil belajar meningkat, pembelajaran dapat
menjadi ikal ataupun lurus banyak diminati sehingga diberikan kapan dan dimana saja, sikap positif siswa
jika pembelajaran disekolah terhenti maka siswa akan terhadap apa yang mereka pelajari dan proses belajar
mengalami kesulitan ketika mereka melakukan praktek dapat ditingkatkan, peran guru dapat berubah ke arah
industri atau pada saat mereka bekerja. Diperlukan yang lebih positif. Media pembelajaran juga
teknik dan metode terbaru perihal penyampaian materi memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri
(Zainal Arifin dan Adhi Setiyawan, 2012: 128).
(Sudjana & Ahmad Rivai (2002: 2) mengemukakan desain pembelajaran adalah mudahnya siswa untuk
bahwa manfaat media pembelajaran adalah belajar, dan siswa mampu memiliki wawasan yang
menumbuhkan motivasi belajar, memperjelas suatu luas tentang suatu pelajaran. salah satu cara agar
materi, pembelajaran lebih menaik, dan semua panca siswa memiliki wawasan yang luas yaitu dengan cara
indera tubuh bekerja seperti melihat, mendengar, mengembangkan materi pembelajaran.
memperagakan, sehingga materi bisa dengan mudah Materi pembelajaran  (instructional
diserap oleh siswa materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan
Media pembelajaran yang baik adalah media yang sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka
bisa memberikan informasi tentang materi yang memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.
disampaikan secara jelas dan menarik. Arsyad (2013: Menurut Ika Lestari (2013: 2) materi adalah bahan
75-76) kriteria pemilihan media pembelajaran yang dalam pembelajaran yang mengacu pada kurikulum
yang pertama adalah media yang digunakan mudah digunakan dalam rangka mencapai standar
dan ekonomis, kedua guru bisa mengoprasikan media kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
tersebut dengan baik, ketiga isi dari media sesuai ditentukan. Tujuan pengembangan materi adalah
dengan tujuan pembelajaran, keempat praktis dan bisa untuk memperoleh solusi dari masalah belajar. Prinsip
digunakan dalam kondisi belajar kapan pun dalam mengembangkan sebuah materi pembelajaran
(disekolah maupun Ketika sekolah jarak jauh), yang yaitu: kesesuaian (relevansi) yaitu sesuai dengan
keenam isi didalamnya mengandung fakta, konsep, pencapaian standar kompetensi dan pencapaian
prinsip dan mudah dipahami siswa. Sehingga dapat kompetensi dasar, keajegan (konsistensi) yang
disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran dimaksud adalah konsisten antara tujuan
yang baik tidak dilihat dari sisi kecanggihannya pembelajaran dengan materi yang akan disampaikan,
melainkan dari sisi peranan dalam meningkatkan dan kecukupan (adequacy) yang artinya materi yang
proses belajar mengajar. disampaikan cukup membuat siswa paham akan
B. Pengembangan Media Pembelajaran materi yang disampaikan dan tidak melebih-lebihkan.
Pengembangan menurut KBBI (kamus besar Keberhasilan dari materi yang telah dikembangkan
Bahasa Indonesia) adalah suatu proses menigkatkan dapat didukung dengan melakukan pengembangan
mutu agar dapat dipakai untuk berbagai keperluan pada media pembelajaran.
dalam kehidupan masyarakat. Pengembangan adalah Pengembangan media pembelajaran yaitu
suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan proses menyempurnakan sebuah sarana komunikasi
teknis,.teoritis,.konseptual, dan.moral sesuai dengan pembelajaran agar materi bisa tersampaikan dengan
kebutuhan melalui pendidikan dan latihan. Maka baik. Minat dan motivasi belajar siswa dapat
pengembangan pembelajaran adalah suatu upaya ditimbulkan dengan menggunakan media
meningkatkan mutu pembelajaran agar lebih efektif pembelajaran yang menarik. Prinsip pengembangan
dan efisien. Menurut Abdul Majid (2005) media pembelajaran menurut Saud (2009: 97) adalah
pengembangan pembelajaran adalah usaha efektivitas (ketepatan dalam penggunaannya),
meningkatkan kualitas proses pembelajaran, baik relevansi (kesesuaian dengan tujuan, dan karakter
secara materi maupun metode dan subtitusinya. materi yang disampaikan), efesiensi (berhubungan
Pengembangan yang dimaksud adalah dari aspek dengan keefektifan waktu, murah atau hemat biaya
bahan ajar yang disesuaikan dengan perkembangan tetapi dapat menyampaikan inti pesan yang
pengetahuan, sedangkan secara metodologis dan dimaksud), dapat digunakan (media yang
subtansinya berkaitan dengan pengembangan strategi dikembangkan benar-benar bisa diterapkan pada suatu
pembelajaran, baik secara teoritis maupun praktis mata pelajaran yang akan dijelaskan), kontekstual
(Hamdani Hamid, 2013). Menurut Hamzah B. Uno (pembelajaran yang berhubungan dengan suasana
(2016) Upaya dalam mengembangkan proses tertentu). Menurut Cheppy Riyana (2007: 11-13)
pembelajaran dengan asumsi: untuk memperbaiki dalam mengembangkan video pembelajaran harus
kualitas pembelajaran, untuk merencanakan suatu mempertimbangkan: jenis materi, materi yang cocok
pembelajaran dan meciptakan desain pembelajaran untuk media video yaitu meteri yang membutuhkan
yang diacukan kepada seseorang yang belajar, demonstrasi sebuah konsep atau mendeskripsikan
perencanaan pembelajaran harus melibatkan segala suatu penyataan. Durasi waktu, hal ini berkaitan
aspek pembelajaran, Sasaran akhir dari perencanaan dengan isi video tersebut bahwa materi yang
disampaikan secukupnya tidak melebih-lebihkan materi ataupun siswa sebagai penerima materi.
karena kemampuan siswa untuk konsentrasi hanyak Menurut Azhar Arsyad (2006: 6) video yang
15-20 menit. Dan yang terkahir format sajian video, digunakan harus memiliki kualitas video yang baik,
format sajian video disesuaikan dengan jenis meteri dan dapat digunakan secara klasikal ataupun secara
yang disampaikan individual yaitu media tersebut bisa digunakan
C. Media Video Interaktif disekolah maupun dirumah, bisa diakses oleh siswa
Pembelajaran menggunakan media video Ketika siswa berada dimana saja yang artinya media
adalah pembelajaran yang sangat efektif dalam tersebut tidak disetting hanya untuk di sekolah.
menyampaikan materi pembelajaran. Karena media Video interaktif memiliki kelebihan dan
video dapat menampilkan informasi atau peristiwa kelemahan, menurut Nana Sudjana (2003: 137-138)
secara jelas tanpa harus mengalami secara langsung. kelebihan video interaktif adalah mampu mnampilkan
Seperti yang di kemukakan Sadiman (2009:74) bahwa teks, gambar, warna, animasi gerak dan suara, dapat
media video adalah media audio visual yang menjelaskan atau memperagakan materi yang sulit,
menampilkan gambar dan suara. Pesan yang disajikan melatih kemandirian siswa, dan jika penjelasan
bisa berupa fakta (kejadian, peristiwa penting, berita) kurang dimengerti, video bisa diputar Kembali.
maupun fiktif (seperti misalnya cerita), bisa bersifat Sedangkan kelemahan video interaktif menurut Wasis
informatif, edukatif maupun instruksional. Sedangkan D. Dwiyogo (2013:215-216) adalah membutuhkan
menurut Cheppy Riyana (2007: 6) tujuan media peralatan computer yang memadai seperti laptop,
pembelajaran berupa video yaitu memperjelas proyektor dan media pendukung lainnya.
penyampaian materi, mengatasi keterbatasan waktu Membutuhkan kemapuan khusus untuk membuat
dan tempat. Salah satu jenis media video video interaktif, dan media video memerlukakan
pembelajaran yang bisa digunakan adalah video aliran listrik. Dapat disimpulkan bahwa dari kelebihan
interaktif. video interaktif adalah media audio visual menggunakan video interaktif adalah mempermudah
yang digunakan untuk memancing minat siswa dalam guru pada saat proses belajar mengajar, siswa menjadi
belajar, karena media ini melibatkan semua panca lebih aktif, dan suasana didalam kelas lebih kondusif.
indra seperti melihat, mendengar dan mempraktikkan. Tapi jika dilihat dari kelemahannya guru wajib
menurut Adisusilo (2010: 7) video interaktif memiliki kemampuan khusus dalam memprogram
merupakan video yang digabungkan dengan komputer computer untuk menciptakan video yang menarik,
sehingga siswa tidak saja mendengar dan melihat dan bagi guru yang tidak bisa memprogram komputer
gambar-gambar tetapi siswa juga dapat dengan baik media ini akan mempersulit guru pada
menanggapinya/meresponnya secara aktif. Sehingga saat proses belajar mengajar. Mempersiapkan metode
dapat disimpulkan bahwa video interaktif dapat lain untuk berjaga-jaga sewaktu waktu listrik padam,
merangsang siswa untuk berfikir dan merespon apa sehingga tidak menggaggu proses belajar mengajar.
yang sudah dilihat dan didengar kemudian siswa D. Tinjauan Mata Pelajaran Pengeritingan
melakukan timbal balik secara positif. Konsep Rambut
penggunaan media video iteraktif menurut Azhar Mata pelajaran pengeritingan rambut
Arsyad, 2011:100 didasari 3 unsur yaitu: urutan merupakan salah satu kompetensi kejuruan yang
materi yang disampaikan bisa disesuaikan, respon terpadat pada kurikulum 2013 program keahlian Tata
pekerjaan siswa, timbal balik yang bisa disesuaikan. Kecantikan. Mata pelajaran pengeritingan rambut
Karakteristik media video iteraktif menurut dibagi dalam 4 kompetensi dasar yaitu menerapkan
pratata rambut, menerapkan pengeritingan,
Cheppy Riyana (2007: 8-11) yaitu yang pertama
menerapkan pengeritingan menggunakan teknik dasar
video interaktif memuat informasi yang jelas tentang dan yang terakhir menerapkan pengeritingan rambut
isi yang ingin sampaikan. Yang kedua video interaktif desain. Berdasarkan silabus kurikulum 2013, mata
berdiri sendiri, maksudnya adalah media ini hanya pelajaran pengeritingan rambut merumuskan
dibuat untuk satu mata pelajaran saja atau 1 materi kompetensi inti sebagai berikut: KI.1 mengahayati dan
saja tidak berhubungan dengan materi lain atau tidak mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI.2
Mengembangkan perilaku (jujur,disiplin, tanggung
bergantung dengan materi lain. Yang ketiga yaitu
jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong
bersahabat dengan pemakainya, maksudnya adalah royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan
mudah dalam mengoprasikan, dan murah dalam proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
pengaplikasian baik untuk guru sebagai pemberi solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial yang telah di tentukan secara permanen”. Menurut
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai Endang (2001) keriting desain adalah proses
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI.3 pengeritingan yang dilakukan dengan menerapkan
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan berbagai teknik penggulungan ataupun dengan
mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, menggunakan alat penggulung (roto), untuk
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan menghasilkan berbagai variasi ikal sesuai dengan
bidang dan lingkup kerja Tata Kecantikan pada tingkat desain ikal yang diinginkan. Pengeritingan dasar
teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan sebagai acuan dalam menciptakan pengeritingan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan desain, namun metode yang digunakan dalam
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri pengeritingan desain berfariasi tergantung desain dan
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, hasil yang diinginkan. Kosmetik yang digunakan pada
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional. pengeritingan desain berbahan dasar sama dengan
KI.4 Melaksanakan tugas spesifik dengan pengeritingan dasar yaitu ammonia. Pengeritingan
menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang panas maupun pengeritingan dingin juga memiliki
lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai perbedaan pada hasil keriting, jika menginginkan hasil
dengan bidang kerja Kecantikan Kulit dan Rambut. keritingan yang pekat bisa menggunakan metode
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan pengeritingan dingin tapi jika menginginkan hasil yang
mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar lebih natural bisa menggunakan metode pengeritingan
kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, panas, karena hasil ikal dari pengeritingan panas
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, menggunakan alat hotperm 1 tingkat lebih besar dari
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan roto (cetakan).
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, 7 Teknik pengeriting desain menggunakan
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah metode pengeritingan dingin menurut rostamailis
pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan (2008:336) dan teknik pengeritingan panas, sebagai
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
berikut:
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya 1. Pengeritingan Selang Seling
di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik Pengeritingan selang seling adalah
di bawah pengawasan langsung. pengeritingan yang dilakukan untuk memberikan efek
Sub kompetensi yang akan dipakai pada ikal natural, bentuk ikal yang dihasilkan adalah besar
pengembangan video interaktif kali ini adalah namun bervolume karena penggunan rotto ukuran
kompetensi dasar pengeritingan rambut desain. berbeda, sehingga teknik penggulungan yang
E. Pengeritingan Rambut
digunakan adalah selang seling menggunakan roto
Prinsip dasar pengeritingan adalah mengubah
tata letak ikatan silang keratin dalam rambut, yang ukuran besar dan roto ukuran sedang. Langkah
merubah posisi keratin dari posisi tegak lurus menjadi penggulungannya adalah 5 section rambut bagian
tidak sejajar (kusumadewi, 2001). Pengeritingan dibagi depan digulung menggunakan roto ukuran besar
menjadi 2 yaitu pengeritingan dasar dan pengeritingan selanjutnya menggunakan roto ukuran besar dan
desain. Pengeritingan dasar memiliki ruang lingkup sedang diselang seling, gambarannya adalah 2 roto
yang lebih sederhana, tujuan pengeritingan dasar besar mengapit 1 roto ukuran sedang, lakukan teknik
dilakukan untuk mengubah bentuk rambut lurus
seperti itu pada seluruh kepala. Sehingga rambut yang
menjadi bergelombang tanpa memperhatikan proporsi
bentuk wajah, dan estetika. Alat yang digunakan menggunakan roto ukuran sedang akan menopang
adalah roto yang memiliki ukuran diameter yang sama, rambut lainnya agar terlihat lebih bervolume.
sehingga hasil ikal setelah melakukan pengeritingan 2. Pengeritingan Vertical
dasar adalah sama seluruh kepala. Bahan kimia yang merupakan pengeritingan dengan hasil yang
digunakan adalah kosmetik berbahan dasar ammonia. natural dengan teknik penggulungan roto yang
Pengeritingan desain, pengeritingan desain dilakukan berbeda dengan pengeritingan lainnya, yaitu dengan
untuk mendapatkan sebuah keindahan, kesempurnaan
sehingga pengeritingan desain sangat memperhatikan posisi roto berdiri tegak (vertical). Langkah-
bentuk wajah, proporsi kepala dan keinginan personal. langkahnya sebagai berikut: parting rambut menjadi 6
Pengeritingan desain adalah sebuah usaha mengubah bagian dengan garis horizontal yang sama, lalu
bentuk rambut menjadi ikal dengan tujuan memberikan lakukan section dengan garis vertical kemudian
kesan dinamika yang bebas. Menurut Sri maryawati gulung rambut menggunakan roto, ukuran roto yang
(2016:34) “Pengeritingan desain merupakan digunakan adalah sama. Penggulungan secara vertical
pembuatan ikal atau keriting pada rambut yang
bertujuan untuk menunjang terciptanya disain penataan
akan memberikan hasil ikal yang sangat alami karna kembali seperti rambut di bagian pelipis sebaiknya
tidak akan terlihat bergaris atau patah. menggunakan ukuran roto yang kecil, dan untuk
3. Pengeritingan Zig-Zag rambut dibagian dahi gunakan roto berukuran besar.
Perbedaan pengeritingan zigzag dengan Teknik penempatan roto pada pengeritingan batu bata
pengeritingan lainnya adalah pengambilan section sebagai berikut buatlah slide 1 untuk mempermudah
yang tidak lurus namun berbentuk seperti orang penempatan roto selnajutnya, pertama lakukan
menjahit atau gelombang, agar lebih mudah penggulungan mulai dari rambut bagian dahi lalu
membentuk garis gelombang pada kepala bisa dibagian pelipis (slide pertama), pada slide kedua
menggunakan ekor sisir besi. Pengeritingan ini dimulai dari arah telinga namun agak sedikit bergeser
diperuntukan untuk rambut pendek dan teknik ini agar roto seakan akan menumpuk, ketika slide kedua
bertujuan agar hasilnya tidak bergaris atau patah pada selesai lakukan slide ketiga dari arah telinga sama
pangkal kepala. Langkah langkah pengertingan zigzag seperti slide kedua namun roto lurus dengan slide
tidak berbeda dengan pengeritingan dasar, bentuk roto yang pertama lakukan selang seling seperti itu hingga
yang digunakan pada pengeritingan zigzag adalah tengkuk kepala.
ukuran kecil atau sedang sesuai desain dan panjang 6. Pengeritingan Batang
rambut klien. Pengeritingan batang menghasilkan ikal
4. Pengeritingan Berganda dibagian bawah atau yang terkenal dengan sebutan
Pengeritingan berganda tidak jauh berbeda keriting gantung, dibagian atas rambut tetap lurus.
dengan pengeritingan mesh a mesh (selang-seling), Alat yang digunakan pada pengeritingan batang selain
penempatan roto sama-sama disusun yaitu 2 roto roto adalah stick, stick ini digunakan untuk menahan
dibagian bawah mengapit 1 roto, posisinya seperti agar roto tidak menumpuk, sehingga mempermudah
menyusun sebuah benda. Perbedaannya dengan pada saat aplikasi kosmetik. Pembagian rambut dibuat
pengeritingan mesh a mesh terdapat pada ukuran roto menjadi lima bagian. Dua bagian di depan dan tiga
yang digunakan, jika pada pengeritingan mesh a mesh bagian di belakang. Garis-garis pembagian dilakukan
menggunakan dua jenis ukuran roto yang berbeda, secara vertikal dan pola pembagian simetris
pada pengeritingan berganda hanya menggunakan Penggulungan dimulai dari bagian bawah tengkuk,
satu ukuran. Hasil dari pengeritingan berganda tidak roto terbawah digulung menempel di kulit, dan terus
memberikan efek bervolune seperti pada menuju ke atas. roto berikutnya digulung dengan
pengeritingan mesh a mesh hanya saja pada bagian diberi sedikit sela, posisi stick sama dengan posisi
pangkal rambut dari hasil pengeritingan berganda roto semakin keatas maka semakin mengarah keluar.
lebih natural. Pengeritingan berganda di khususkan 7. Metode Pengeritingan Panas
untuk rambut panjang atau sangat panjang sehingga Pengeritingan panas adalah pengeritingan
Teknik penggulungan pada pengeritingan berganda yang mampu menghasilkan bentuk ikal C curl, J curl
menurut Rostamailis (2008: 338) penggulungan S curl dan triple S curl, hasil ikal pada pengeritingan
pangkal rambut hingga setengah panjang rambut panas lebih natural dibanding pengeritingan dingin
dilakukan tanpa menggunakan kertas pengeritingan Kosmetik yang digunakan pada pengeritingan panas
(kertas toni), kemudian sisa rambut digulung adalah jenis kosmetik keratin atau kosmetik yang
menggunakan kertas toni hingga menempel pada roto biasa digunakan untuk obat pelurusan karna konsep
yang sebelumnya. dari panas adalah membuat rambut terlihat di blow
5. Pengeritingan Batu Bata secara natural (keriting yang tidak kencang)
dikatakan pengeritingan batu bata karna dibanding keriting rambut biasa. Step 1 teknik
penyusunan roto tidak lurus seperti pada pengeritingan panasadalah mengaplikasikan kosmetik
pengeritingan dasar ataupun pengeritingan desain pada kondisi rambut 80% basah, hal ini dilakukan
sebelumnya. Susunan roto pada pengeritingan batu agar rambut tetap berada di pH normal sehingga
bata sama seperti menyusun batu untuk membuat rambut tidak mengalami kekeringan setelah
tembok. Hasil ikal dari pengeritingan batu bata adalah melakukan pengeritinga.
tidak beraturan, dan bisa dikatakan terlihat paling Alat yang harus disediakan adalah digital
natural dari pengeritingan sebelumnya. Penggunaan perm, roto plastik dengan ukuran yang sama dengan
ukuran roto pada pengeritingan ini dipengaruhi oleh roller listrik milik digital perm, botol sprayer,
sifat rambutnya, bagian rambut yang cepat lurus hairdryer, dan sisir ekor besi. Digital perm adalah
pengeritingan panas yang menghasilkan energi panas bertujuan untuk menyesuaikan kondisi darurat seperti
yang dihasilkan dari aliran listrik. Digital perm terdiri saat ini. Pengembangan bisa dilakukan pada media
dari roller listrik, dan mesin utama. Roller listrik yang digunakan karena media merupakan salah satu
bentuknya seperti roto pada umumnya namun lebih alat untuk mempermudah proses belajar mengajar.
berat karna di dalamnya terdapat kompone-komponen Yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan media
yang mampu menghasilkan panas. Mesin utama pembelajaran menurut hasil kajian literatur pada
berguna untuk mengatur panas yang akan dihasilkan, pembahasan diatas bahwa media harus sejalan dengan
dan terdapat kabel-kabel yang menghubungkan mesin tujuan pembelajaran, media mempermudah
utama dengan roller listrik. Macam-macam alat penggunanya dalam menyampaikan dan menerima
pegeritingan panas sebagai berikut: digital perm, materi, media cocok dengan materi yang akan
ceramic perm, pin curl, dan curling iron disampaikan, yang terakhir media berdiri sendiri.
Tahap - tahap melakukan pengeritingan panas Sehingga dari kriteri yang sudah disebutkan diatas
sebagai berikut : cuci rambut hingga bersih media yang cocok untuk mata pelajaran pengeritingan
menggunakan shampoo, keringkan rambut desain yaitu menggunakan media video interaktif.
menggunakan handuk saja kemudian parting rambut
menjadi 4 bagian (tergantung desain), aplikasikan Dan berdasarkan hasil penilaian dari 5 ahli ,
kosmetik keratin mulai dari ujung rambut hingga antaranya yaitu 2 dosen mata kuliah kecantikan, dan 3
setengah rambut jangan sampai kepangkal, peresapan mahasiswa tata kecantikan yang menyatakan bahwa
dilakukan maksimal 45 menit karna hanya pengembangan video interaktif sudah sesuai dengan
membutuhkan kondisi rambut relax 50% jangan materi pengeritingan desain, gambar-gambar yang
sampai lebih karna akan mempengaruhi bentuk digunakan juga menarik, dan kualitas video dan suara
ikalnya, jika relax lebih dari 50% akan semakin juga bagus. Sehingga menurut penilai media video
terlihat lurus (mengurangi kepekatan ikal rambut), interaktif ini layak untuk diuji cobakan lebih lanjut,
jika rambut sudah relax maka bilas tanpa sehingga bisa dipergunakan pada proses belajar
menggunakan shampoo atau conditioner, gulung mengajar.
rambut menggunakan roller listrik keudian
hubungkan roller listrik dengan kabel kabel yang SARAN
terhubung dengan mesin utama hot perm, start dan
proses pemanasan dimulai, setelah selesai biarkan Setelah dilakukan kajian dengan hasil yang diperoleh
rambut tetap pada posisi yang sama hingga suhu pada dari uraian sebelumnya bahwa :
roller listrik dingin, selanjutnya ganti roller listrik
1. Membuat video interaktif membutuhkan
dengan roto plastik untuk pengaplikasian step 2 atau
kemapuan khusus dalam menciptakannya, dan
netral, pengaplikasian step 2 dilakukan 2 kali di 7
kreatifitas tinggi. Agar siswa memahami dan
menit pertama dan 7 menit kedua, hal ini bertujuan
tertarik dengan materi yang kita sampaikan.
agar netral benar-benar teraplikasi pada seluruh
2. Video interaktif harus disesuaikan dengan tujuan
rambut. setelah itu rambut dibilas menggunakan
pembelajaran agar mendapatkan hasil sesuai yang
shampoo dan dan conditioner, tearakhir styling,
diharapkan.
gunakan corong hairdryer supaya tidak merusak
3. Video pembelajaran sebaiknya tidak terlalu lama
bentuk rambut, catatan untuk perawatan panas
karena konsetrasi siswa pada suatu hal hanya
sebaiknya diperuntukan bagi rambut yang belum
bertahan pada 5 menit pertama saja.
pernah melakukan pelurusan karna kondisi rambut
4. Melakukan perngembangan pembelajaran yang
yang sudah diluruskan adalah relax 100%, akan sulit
bersifat continue didasari kesalahan pada masa
dibentuk ikal dan mengakibatkan rambut semakin
lalu dan berusaha memperbaiki dimasa depan.
kering.
5. Melakukan pengembangan yang bersifat
KESIMPULAN discontinue sebaiknya didasari oleh kondisi
permasalahan.
Berdasarkan pembahasan diatas bahwa
Pengembangan pembelajaran perlu dilakukan untuk UCAPAN TERIMAKASIH
menyempurnakan proses pembelajaran yang lebih
efektif dan efisien. Pengembangan juga dilakukan
Dalam penyusunan artikel ilmiah ini tidak terlepas Arif S. Sadiman, dkk. (2014). Media pendidikan :
dukungan dari berbagai pihak. Penulis secara khusus pengertian, pengembangan dan
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pemanfaatannya. Depok: PT. Raja Grafindo
Persada.
kepada:
Arifin, Zainal dan Setiawan Adhi. 2012.
1. Allah SWT dengan segala rahmat serta Pengembangan Pembelajaran Aktif dengan
karuniannya yang memberikan kekuatan bagi ICT. Yogyakarta : Skripta Media Creative.
penulis dalam menyelesaikan artikel ilmiah ini.
2. Kepada kedua orang tua yang selama ini telah Arsyad, Azhar. 2012. PerencanaanPembelajaran.
mendukung penulis dalam menyelesaikan artikel Bandung: PT. RemajaRosdakarya.
ilmiah ini.
3. Kepada ibu Dra. Hj. Suhartiningsih, M.Pd, selaku Azhar Arsyad. (2006). Media Pendidikan. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
dosen pembimbing yang selalu memberikan
bimbingan, arahan, dorongan, dan semangat pada Azhar Arsyad. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta:
penulis, sehingga artikel ini dapat terselesaikan. PT. Raja Grafindo Persada.
4. Kepada ibu Octaverina Kecvara Pritasari, S.Pd.,
M.Farm., selaku ketua jurusan S1 Pendidikan Azhar Arsyad. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta:
Kesejahteraan Keluarga. PT. Raja Grafindo Persada.
5. Kepada ibu Dr. Maspiyah, M.Kes., selaku dosen
Azhar Arsyad. (2011). Media pembelajaran. Jakarta:
pembimbing akademik sekaligus dekan Fakultas
Rajawali Press.
Teknik Universitas Negeri Surabaya.
6. Segenap dosen dan seluruh staf akademik yang Azhar Arsyad. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta:
selalu membantu dalam memberikan fasilitas, PT.Raja grafindo Persada.
ilmu serta pendidikan pada penulis.
7. Dan teman-teman tata rias 2016 yang telah Cheppy, Riyana. (2007). Pedoman Pengembangan
memberikan masukan, serta dukungan kepada Media Video. Jakarta: P3AI. UPI.
penulis.
Daryanto. (2011). Media Pembelajaran.Bandung: PT
Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
Semoga Allah SWT senantiasa membalas semua
kebaikan yang telah diberikan. Semoga artikel ini Effendi, Hefni. 2003. Telaah kualitas air: bagi
dapat bermanfaat bagi penulis, hingga bermanfaat bagi pengelolaan sumber daya dan lingkungan.
para pembaca. Penerbit: kanisius. Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA Farida, arnis. 2010. Aplikasi kimia fisik pengeritingan


rambut (reaksi redoks).
Adisusilo, S. 2010. Pengembangan Media https://www.google.com/amp/s/arnisfarida.wo
Pembelajaran dan Sumber Ajar (Online). rdpress.com/2010/02/16/aplikasi-kimia-fisik-
diakses pada 10 juli 2020. pengeritingan-rambut-reaksi-redoks/amp/.
https://veronikacloset.files.wordpress.com/20
10/06/media-pbm.pdf Hamid, Hamdani. 2013. Pengembangan Sistem
Pendidikan di Indonesia, Bandung : Pustaka
Alora. 2019. Panduan dasar untuk perming rambut dan Setia.
bagaimana cara mengatakannya saat membuat
janji di salon. Diakses pada 10 juli 2020. Huang, C. (2003). Changing learning with new
https://www.alora.id/blog/2019/1/30/panduan- interactive and media-rich instruction
dasar-untuk-perming-rambut-dan-bagaimana- environments: virtual labs case study report.
cara-mengatakannya-saat-membuat-janji-di- Computerized Medical Imaging and
salon. Graphics, 27, 157–164.

Arief S. Sadiman, dkk. 2009. Media Pendidikan, Ika Lestari. 2013. Pengembangan bahan ajar berbasis
Pengertian, Pengembangan, dan kompetensi. Padang: Akademia Permata.
Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Press.
Kusumadewi,dkk. 2001. Tata Kecantikan Rambut Saud, Udin Syaefuddin. 2009. Inovasi Pendidikan.
terampil, .Meuthia Cipta Sarana, Bandung: Alpabeta.
Jakarta.1985.
Simonson & Smaldino, et al. 2009. Teaching and
Majid, Abdul. 2005. Perencanaan Pembelajaran. Learning at a Distance. Boston: Pearson
Bandung: Remaja Rosdakarya. Education, Inc.

Manabe, Keiji, dkk. 1982. Electrichair Curling Tresemme.com. 2020. Mengenal model rambut ikal
Iron With Rechargeable Battery Power berdasarkan tingkat keikalannya.
Supply. Jurnal internasional: 1-13. https://www.tresemme.com/id/caranya/menge
nal-model-rambut-ikal-berdasarkan-tingkat-
Maryawati, Sri, dkk. 2016. Paket keahlian tata keikalannya.html.
kecantikan rambut sekolah menengah
kejuruan (SMK). Direktorat jendral Usman, basyiruddin. 2002. Metodologi Pembelajaran
guru dan tenaga kependidikan Agama Islam, Jakarta:CiputatPers.
kementerian pendidikan dan
kebudayaan. Wasis D. Dwigyono. (2013). Media Pembelajaran.
Malang: Wineka Media.
N.S. Degeng. 1993 Buku Pegangan Teknologi
Pendidikan Pusat Antar Universitas untuk Yuwono, 2010. Pandemi resistensi antimikroba:
Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Belajar dari MRSA, jurnal kedokteran dan kesehatan,
Instruksional Universitas Terbuka 1 (sza42), 2837-2850.
(Jakarta: Depdikbud RI, Dirjen Dikti).
Zainal Arifin dan Adhi Setiyawan. (2012).
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. (2002). Tekhnologi Pengembangan Pembelajaran Aktif dengan
Pengajaran. Bandung: CV.Sinar Baru. ICT. Yogyakarta: Skripta Media Kreatif.

Nana Sudjana. (2003). Teknologi Pengajaran.


Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Niswa, Auliyah. 2012. Pengembangan Bahan Ajar


Mendengarkan Berbasis Video Interaktif
Bermedia Flash Kelas VIIID SMP Negeri 1
Kedamean. Jurnal Bahasa dan Sastra
Indonesia VOL 01. No. 1. Hal : 1-17.

Oemar Hamalik. 2008 Perencanaan Pembelajaran


Berdasarkan Pendekatan Sistem (Cet. VII, Jakarta:
Bumi Aksara).

Puspuyo, Endang. 2001. Petunjuk Praktis Untuk


Pengeritingan Desain. Jakarta : Merindo Kites
& Gallery.

Risnawati, Amir, Z., & Sari, N. 2018. The


development of learning media based on
visual, auditory, and kinesthetic (VAK)
approach to facilitate students’ mathematical
understanding ability. Journal of Physics:
Conference Series, 1028(012129), 1–9.

Rostamailis, dkk. 2008. Tata Kecantikan Rambut


Jilid 1. Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai