Disusun oleh:
DOSEN :
Sofyana, S.T., M.T. 196704121993032001
b. Baja Paduan
Baja dikatakan di padu jika komposisi unsur-unsur paduannya secara khusus ,
bukan baja karbon biasa yang terdiri dari unsur silisium dan mangan. Baja paduan
semakin banyak di gunakan.Unsur yang paling banyak di gunakan untuk baja
paduan , yaitu : Cr, Mn, Si, Ni, W, Mo, Ti, Al, Cu, Nb, Zr.
KLASIFIKASI BAJA
Baja paduan dapat di klasifikasikan sesuai dengan :
1. Komposisi
Berdasarkan komposisi baja paduan dibagi menjadi :
Baja tiga komponen : terdiri satu unsur pemandu dalampenambahan Fe dan C.
Baja empat komponen : terdiri dari dua unsur pemandu dst.
2. Struktur
Baja di klasifikasikan berdasarkan :
- Baja pearlit (sorbit dan trostit)
Di dapat jika unsur-unsur paduan relative kecil maximum 5 %, baja ini
mampu di mesin, sifat mekaniknya meningkat oleh heat treatmen
hardening &tempering)
- Baja martensit
Unsur pemandunya lebih dari 5 % sangat keras dan sukar di mesin.
- Baja austensit
Terdiri dari 10 – 30 % unsur pemadu tertentu (Mi, Mn, atau Co) misalnya :
baja tahan karat (stainlees steel), non magnetic dan baja tahan panas (heat
resistant steel).
- Baja ferrit
Terdiri dari sejumlah besar unsur pemadu (Cr, W atau Si) tetapi karbonnya
rendah. Tidak dapat dikeraskan.
- Baja karbit / ledeburit
Terdiri sejumlah karbon dan unsur-unsur pembentuk karbit (Cr, W, Mn,
Ti, Zr)
3. Penggunaan
Berdasarkan penggunaan dan sifat-sifatnya, baja paduan diklasifikasikan :
- Baja konstruksi (structural steel)
- Baja perkakas (tool steel)
- Baja dengan sifat fisik khusus
Baja konstruksi, dibedakan lagi menjadi tiga golongan tergantung persentaseunsur
pemadunya, yaitu :
Baja paduan rendah (maximum 2 %)
Baja paduan menengah (2 – 5 %)
Baja paduan tinggi ( lebih dari 5 %)
Setelah di heat treatmen baja jenis ini sifat – sifat mekaniknya lebih baik daribaja
karbon biasa. Baja perkakas, di pakai untuk alat pemotong,
komposisinyatergantung bahan dan tebal benda yang di potong / di sayat pada
kecepatanpotong, suhu kerja. Baja paduan rendah, kekerasannya tidak berubah
hinggapada suhu 250 c. Baja paduan tinggi, kekerasannya tidak berubah hingga
pada suhu 600 c.
BAJA DENGAN SIFAT-SIFAT FISIK KHUSUS
Baja dengan sifat – sifat fisik khusus, dapat di bedakan sebagaiberikut :
- Baja tahan karat : 0,1 – 0,45 % C ; 12 – 14 % Cr.
- Baja tahan panas :12 – 14 % Cr tahan hinggga suhu 750 – 800 c
15 – 17 % Cr tahan hingga suhu 850 – 1000 c
- Baja tahan pakai pada suhu tinggi .
23 % Cr, 18 – 21 % Ni, 2 – 3 % Si
13 % - 15 % Cr, 13 – 15 % Ni
2 % - 5 % W, 0,25 – 0,4 % Mo, 0,4 – 0,5 % C
2. Sifat Mekanis
Sifat mekanis suatu bahan adalah kemampuan bahan tersebut
memberikanperlawanan apabila diberikan beban pada bahan tersebut. Atau dapat
dikatakansifat mekanis adalah kekuatan bahan didalam memikul beban yang
berasal dariluar. Sifat mekanis pada baja meliputi :
a. Kekuatan
Sifat penting pada baja adalah kuat tarik. Pada saat baja diberibeban, maka baja
akan cenderung mengalami deformasi/perubahan bentuk.
Pada waktu bajadiberi beban, maka terjadi regangan. Pada waktu terjadi regangan
awal,dimana baja belum sampai berubah bentuknya dan bila beban
yangmenyababkan regangan tadi dilepas, maka baja akan kembali ke
bentuksemula. Regangan ini disebut dengan regangan elastis karena sifat
bahanmasih elastis.
Ada 3jenis tegangan yang terjadi pada baja, yaitu :
- tegangan , dimana baja masih dalam keadaan elastis
- tegangan leleh, dimana baja mulai rusak/leleh
- tegangan plastis, tegangan maksimum baja, dimana baja
mencapaikekuatan maksimum.
b. Keuletan (ductility)
Keuletan maksudnya adalah kemampuan baja untuk berdeformasi sebelum baja
putus.Keuletan ini berhubungan dengan besarnya regangan/strain yang
permanensebelum baja putus. Keuletan ini juga berhubungan dengan sifat
dapatdikerjakan pada baja. Cara ujinya berupa uji tarik.
c. Kekerasan
Kekerasan adalah ketahanan baja terhadap besarnya gaya yang dapatmenembus
permukaan baja. Cara ujinya dengan kekerasan Brinell, Rockwell,ultrasonic, dan
lain-lain.
d. Ketangguhan (toughness)
Ketangguhan adalah hubungan antara jumlah energi yang dapatdiserap oleh baja
sampai baja tersebut putus. Semakin kecil energi yangdiserap oleh baja, maka baja
tersebut makin rapuh dan makin kecilketangguhannya. Cara ujinya dengan cara
memeberi pukulan mendadak(impact/pukul takik).
2. UNP