Anda di halaman 1dari 20

TUGAS INDIVIDU

“Keterampilan Berbahasa Reseptif dan Keterampilan Berbahasa Produktif”

Mata Kuliah : Pembelajaran Bahasa & Sastra Indonesia Kelas Rendah


Dosen Pembimbing : Dr. Mersty E. Rindengan, M.Pd

Disusun oleh :

DIAN SAVIRAWATI

18 105 047 / 5C

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Manado
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
tepat pada waktunya. Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, yang
telah menjadi suri tauladan umat islam didunia.

Dengan terwujudnya makalah ini yang membahas tentang “Keterampilan Berbahasa


Reseptif dan Keterampilan Berbahasa Produktif”. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan informasi, pelajaran dan ilmu yang bermanfaat bagi pembacanya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna oleh karena itu di harapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun, demi kesempurnaan makalah berikutnya.

Tomohon, 21 September 2020


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………..


DAFTAR ISI …………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………
C. Tujuan Penyusunan Makalah ….…………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
A. Keterampilan Berbahasa Reseptif ..……………………………………….
B. Keterampilan Berbahasa Produktif ……………………………………….
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………….
B. Saran ……………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….………….


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Keterampilan berbahasa mencakup keterampilan menyimak, keterampilan berbicara,
keterampilan menulis, dan keterampilan membaca. Keterampilan menyimak dan keterampilan
membaca merupakan dua kemampuan berbahasa yang bersifat aktif reseptif.
Dalam berkomunikasi kita menggunakan keterampilan berbahasa yang telah kita miliki
meskipun setiap orang memiliki tingkatan atau kualitas yang berbeda. Orang yang memiliki
keterampilan berbahasa secara optimal setiap tujuan komunikasinya dapat dengan mudah
tercapai. Sedangkan bagi orang yang memiliki tingkatan keterampilan berbahasa yang sangat
lemah sehingga bukan tujauannya yang tercapai tetapi malah terjadi kesalahpahaman.
            Kegiatan berbahasa yang pertama kali dilakukan adalah kegiatan menyimak atau
mendengar apa yang dituturkan orang lain melalui sarana lisan. Secara alami bahasa bersifat
lisan dan terwujud dalam kegiatan berbicara dan pemahaman terhadap pembicaraan yang
dilakukan. Hal itu akan lebih nyata terlihat pada masyarakat bahasa yang belum mengenal sistem
tulisan. Pada umumnya, dalam masyarakat, proses bahasa secara lisan jauh lebih banyak
daripada bahasa tulisan. Oleh karena itu, keterampilan menyimak dan membaca perlu mendapat
perhatian yang memadai.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan keterampilan berbahasa reseptif ?
2.      Apa yang dimaksud dengan keterampilan berbahasa produktif ?
C.     Tujuan Penyusunan Makalah
1.      Untuk mengetahui permasalahan dan solusi dari berbagai macam keterampilan
berbahasa.
2.      Sebagai salah satu syarat dalam pelaksanaan tugas mandiri dari dosen mata kuliah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keterampilan Berbahasa Reseptif
Bahasa reseptif adalah berbahasa yang digunakan untuk menangkap dan memahami

informasi yang disampaikan melalui bahasa lisan dan tertulis. Adapun yang termasuk dalam

keterampilan bahasa reseptif tersebut adalah kegiatan membaca dan menyimak :

a) Keterampilan Membaca
Membaca adalah kegiatan merespon lambang-lambang cetak atau lambang-lambang tulis
dengan pengertian yang tepat untuk mendapatkan informasi.
Permasalahan dalam membaca:
1. Pemahaman
2. Penguasaan kosakata
3. Konsentrasi
4. Motivasi
5. Inti bacaan
6. Rendahnya kecepatan membaca
7. Gerak bibir/vokalisasi
8. Keadaan ketika membaca

Solusi :
1.      Pemahaman
Membaca pemahaman merupakan jenis kegiatan memahami isi bacaan secara
mendalam.Membaca pemahaman menuntut kegiatan mengingat agar dapat mengetahui dan
mengingat hal-hal pokok.
Permasalahan yang dihadapi dalam hal ini yaitu lambatnya memahami materi bacaan yang
dibaca.Solusinya yaitu kita harus benar-benar konsentrasi dan fokus ketika membaca,menandai
hal-hal penting dari bacaan tersebut,menanyakan hal-hal yang belum difahami kepada orang
yang sudah faham,dan menghayati maksud dari bacaan tersebut.
2.      Penguasaan Kosakata
Penguasaan kosakata bahasa yang masih kurang menjadi kendala dalam proses
membaca.Oleh karena itu kita seharusnya memperluas dan memperbanyak pengetahuan
kosakata yaitu dengan cara sering membaca dan mencari kosakata dalam kamus besar bahasa
Indonesia,mencari sinonim dari kata-kata tersebut,memperbanyak membaca bacaan,dan banyak
berkomunikasi dengan orang-orang sehingga kosakata bahasa kita menjadi bertambah.
3.      Konsentrasi
Konsentrasi ketika membaca yang kurang maksimal bisa disebabkan karena situasi dan
kondisi kita yang kurang mendukung,ataupun minat membaca kita yang kurang sehingga
proses membaca tidak efektif.
Solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu hendaknya kita memfokuskan fikiran kita
terhadap bahan bacaan,cari tempat yang mendukung kenyamanan saat membaca,pikirkan
manfaat membaca untuk masa depan dan tingkatkan minat kita dalam membaca.
4.      Motivasi
Kurangnya motivasi untuk membaca,rasa malas dan bosan merupakan hal yang menjadi
faktor kurangnya keinginan kita dalam membaca.Untuk meningkatkan motivasi kita dalam
membaca ada baiknya kita mencari buku yang menarik,paksakan dalam hati bahwa membaca
itu merupakan suatu kebutuhan,dan ingatlah manfaat dari membaca untuk kemudian hari.
5.      Inti Bacaan
Mengalami kesulitan mencari gagasan utama ketika membaca merupakan hal yang dapat
mengganggu kegiatan membaca karena kita tidak akan tahu isi dari bacaan tersebut.Gagasan
utama dapat ditemukan di awal paragraf (deduktif) dan di akhir paragraf (induktif).Kalimat
utama memiliki ciri-ciri yaitu kalimat tersebut tidak memiliki kata penghubung,berdiri
sendiri,dan tidak menggunakan kata ganti tunjuk atau orang.
Untuk menemukan ide pokok dengan cepat,berikut ini langkah-langkahnya :
a.       Bacalah bacaan dengan cermat untuk mendapatkan ide pokok secara cepat,jangan
membaca kata demi kata,tapi seraplah idenya,bergeraklah lebih cepat tapi jangan
kehilangan pengertian ;
b.      Meskipun kalian membaca dengan cepat,kalian jangan terlalu cepat membaca di luar
hal yang normal sehingga kehilangan pemahaman;
c.       Jangan tergesa-gesa hingga mengkibatkan ketegangan;
d.      Berkonsentrasi dan lepaskan dunia luar.
6.      Rendahnya Kecepatan Membaca
Untuk kegiatan membaca cepat ada dua teknik yang dapat kita terapkan yaitu teknik pindai
(scanning) dan teknik layap (skimming).
Teknik meningkatkan kecepatan membaca :
a.       Biasakan membaca dalam kelompok-kelompok kata,hindari membaca kata demi kata;
b.      Jangan mengulang-ulang kalimat yang telah dibaca;
c.       Jangan terlalu berhenti lama diawal baris atau kalimat;
d.      Cari kata-kata kunci yang menandai adanya gagasan utama sebuah kalimat;
e.       Abaikan saja kata-kata tugas yang sifatnya berulang-ulang.
7.    Gerakan Bibir/Vokalisasi
Gerakan bibir dan vokalisasi akan menyebabkan kecepatan baca turun drastis menjadi
setara kecepatan bicara. Hindari hal tersebut. Cara mudah untuk mengurangin gerakan bibir dan
vokalisasi adalah dengan meletakkan pensil diantara kedua bibir Anda. Jika mulut mulai
berbicara, anda akan merasakan pensil yang jatuh dan ulangi terus sampai kebiasaaan tersebut
hilang.
8.      Keadaan ketika Membaca/Posisi Membaca
Siapkan kondisi yang baik,tidak boleh sambil tiduran,posisi duduk dalam keadaan
tegak,tangan berada diatas meja,dan buku berada di depan mata.

b)  Keterampilan Menyimak
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan
penuh perhatian,pemahaman,apresiasi serta interpretasi untuk memperoleh
informasi,menangkap isi atau pesan ,serta memahami makna komunikasi yang telah
disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Permasalahan dalam menyimak :

1. Konsentrasi
2. Pendengaran
3. Pemahaman
4. Cepat Lupa/Daya Ingat
5. Motivasi
6. Situasi dan Kondisi
7. Bahasa/Kosakata
8. Jenis Menyimak
Solusi :
1.      Konsentrasi
Faktor yang mengganggu konsentrasi saat menyimak yaitu :
a)      Situasi dan kondisi lingkungan yang tidak nyaman
b)      Pakaian pembicara
c)      Orang yang datang terlambat
d)     Kurangnya penguasaan kata-kata ilmiah
e)      Cara pembicara menyampaian materi yang kurang menarik
Solusinya yaitu kita harus senantiasa menjaga pikiran agar selalu fokus dan berpusat pada
objek pembicaraan,selain itu juga yang terpenting yaitu niat dan motivasi dari diri kita sendiri. 
2.      Pendengaran
Kurangnya data dengar yang baik dan jelas dikarenakan bisingnya suasana
lingkungan,karena ada gangguan pendengaran dan kurangnya alat yang medukung dalam
kegiatan penyampain materi.
Solusi untuk mengatasi hal tersebut yaitu kita harus selalu berkonsentrasi supaya apa
yang disampaikan dapat kita terima dengan baik,apabila terdapat masalah dalam pendengaran
sebaiknya diperiksakan ke dokter,dan dalam menyampaikan bahan simakan sebaiknya
memakai alat bantu seperti microfon,auto focus,dan lain-lain.
      3.      Pemahaman
Hal-hal yang menjadi penghambat proses pemahaman bahan simakan yaitu pembicara
menggunakan kata-kata yang kurang baku,susunan kalimat yang tidak baik,dan kemampuan
mengolah kalimat yang kurang baik.
Solusi untuk hal tersebut yaitu seharusnya pembicara menggunakan kata-kata yang
baku,materi yang disampaikan harus memiliki susunan kalimat yang baik,dan sebagai
penyimak haris berlatih untuk meningkatkan kemampuan otak dalam konsentrasi dan mengolah
isi kalimat yang disampaikan.
       4.      Daya Ingat
Daya ingat yang kurang bisa menjadi penghambat dalam mengerti isi dari bahan simakan
tersebut.Oleh karena itu kita dapat mencatat poin-poin penting dari materi tersebut,mereview
catatan secara periodik,memperhatikan pembicara dengan seksama.
Ada beberapa langkah khusus dalam meningkatkan kemampuan mengingat adalah
sebagaimana dijelaskan oleh De Potter (2009) :
a.       Duduk di ruangan dengan pencahayaan yang baik.
b.      Gambarkan dengan nyata sesuatu yang bersifat abstrak.
c.       Buat sesuatu yang ingin diingat menjadi lucu,bahkan aneh sekalipun.
d.      Baca obyek pertama dan kedua,ucapkan keduanya dengan keras dan lantang tanpa
melihat tulisan.
e.       Ulangi cara ini sampai benar-benar bisa mengucapkannya tanpa bantuan tulisan.
f.       Setiap selesai mengingat obyek,ulangi ucapannya tanpa tulisan dengan lantang
g.      Jika tidak bisa melakukannya dengan baik,ulangi mulai dari awal.
h.      Setelah yakin bisa mengingatnya istirahatlah 10-20 menit.
i.   Uji kembali,jika masih belum bisa mengingat dengan baik,gunakan cara-cara mnemonic,
misalnya dengan mengingat kata awal, akronim, menyanyikan, atau membuat kategori.
5.      Motivasi
Faktor yang menjadi penyebab menurunnya motivasi kita untuk menyimak yaitu cara
penyampaian materi yang jenuh serta rasa malas untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Untuk meningkatkan motivasi,kita harus menguatkan tekad dan niat untuk mendapatkan
ilmu dari simakan tersebut,melawan rasa malas itu dengan cara mengingat akan manfaat dari isi
simakan tersebut,dan memiliki rasa keingintahuan dalam simakan tersebut.
 6.      Situasi dan Kondisi
Situasi dan kondisi yang kurang baik akan mengganggu konsentrasi kita saat
menyimak.Berkaitan dengan hal tersebut sebaiknya kita memperhatikan situasi dan kondisi
ruangan yaitu mengenai ketenangan ruangan,tempat yang dibutuhkan,dan alat-alat yang perlu
dilibatkan,serta harus siapkan fisik dan mental yang baik dan tidak lelah.
 7.      Bahasa/Kosakata
Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan keadaan yang ada,memperbanyak
membaca karena dari sana kosakata kita akan bertambah,mencari tahu arti dari kata yang belum
kita tahu,serta konsentrasi agar kita dapat memahami materi yang sedang kita simak.
Cara memperluas kosa kata seseorang antara lain dapat dikemukakan:melalui proses
belajar,melalui konteks,melalui kamus,kamus sinonim dan tesaurus,dan dengan menganalisa
kata-kata.
 8.      Jenis Menyimak
Jenis jenis menyimak yaitu sebagai berikut :
a.       Menyimak Ekstensif
Menyimak ekstensif adalah kegiatan menyimak mengenai hal-hal yang lebih umum dan
lebih bebas terhadap suatu ujaran,tidak perlu dibawah bimbingan seorang guru.
Menyimak ekstensif meliputi :
1)      Menyimak Sosial/Menyimak Konversional/Menimak Sopan
Biasanya berlangsung dalam situasi tempat orang mengobrol atau bercengkrama mengenai
hal-hal yang menarik perhatian semua orang yang hadir.
Menyimak sosial mencaku dua hal :
a)      Menyimak secara sopan santun dan penuh perhatian terhadap percakapan dalam
situasi sosial dengan suatu maksud.
b)      Menyimak dan memahai peranan peranan pembicara dan penyimak dalam proses
komunikasi.
2)      Menyimak Sekunder
Menyimak sekunder adalah kegiatan menyimak secara kebetulan (casual listening) dan
secara ekstentif (extensive listening).Contohnya saat berpartisipasi dalam kegiatan sekolah
seperti melukis sambil mendengarkan musik.
3)      Menyimak Estetik (Aestetic Listening)
Menyimak estetik adalah fase terakhir dan kegiatan termasuk ke dalam menyimak secara
kebetulan dan menyimak secara ekstensif.Menyimak estetik mencakup :
a)      Menyimak musik,puisi,pembacaan bersama,atau drama radio dan rekaman-rekaman.
b)      Menikmati cerita ,puisi,irama dan lakon-lakon yang diceritakan.
4)      Menyiamak Pasif (Passive Listening)
Menyimak pasif adalah penyerapan suatu ujaran tanpa upaya sadar yang biasanya
menandai uapaya-uoaya kita saat belajar dengan kurang teliti,tergesa-gesa,menghafal luar
kepala,berlatih snatai,serta menguasai suatu bahasa.
Teknik-teknik menyimak pasif :
a)      Berilah otak dan telinga kesempatan menyimak banyak-banyak.
b)      Tenang dan santai
c)      Jangan memasang rintangan bagi bunyi
d)     Berilah waktu yang cukup bagi otak dan telinga
e)      Beri kesempatan bagi otak dan telinga bekerja,sementara kita mengerjakan sesuatu
yang lain.
b.      Menyimak Intensif
Menyimak intensif diarahkan pada suatu kegiatan yang jauh lebih diawasi dan dikontrol.
Jenis-jenis menyimak intensif :
1)      Menyimak Kritis (Critical Listening)
Menyimak kritis merupakan sejenis kegiatan menyimak berupa pencarian
kesalahan,kekeliruan atau hal-hal yang baik dan benar dari ujaran pembicara dengan
alasan-alasan yang kuat dan masuk akal.
2)      Menyimak Konsentratif (Conentrative Listening)
Menyimak konsentratif disebut juda a study type listening atau menyimak sejenis telaah.
3)      Menyimak Kreatif (Creative Listening)
Menyimak kreatif adalah sejenis kegiatan menyimak yang mengakibatkan kesenangan
rekonstruksi imajinatif para penyimak terhadap bunyi,penglihatan,gerak,serta perasaan-
perasaan kinetetik yang dirangsang oleh sesuatu yang disimaknya.
4)      Menyimak Eksploratif
Menyimak eksploratif bersifat menyelidiki,atau exploratory listening adalah kegiatan
menyimak intensif dengan maksud dan tujuan menyelidiki sesuatu lebih terarah dan lebih
sempit.
5)      Menyimak Interogatif
Menyimak interogatif adalah sejenis kegiatan menyimak intensif yang menuntut lebih
banyak konsentrasi dan seleksi,pemusatan perhatian dan pemilihan butir-butir dari ujaran
pembicara,karena penyimak akan banyak mengajukan pertanyaan.
6)      Menyimak Selektif
Menyimak selektif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan secara selektif dan terfokus
untuk mengenal bunyi-bunyi asing,nada dan suara,bunyi-bunyi homogen,kata-kata,frase-
frase,kalimat-kalimat,dan bentuk-bentuk bahsa yang sedang dipelajarinya.

B.  Keterampilan Berbahasa Produktif


Bahasa produktif adalah berbahasa yang diguakan untuk menyampaikan informasi atau

gagasan baik secara tertulis maupun lisan. Adapaun yang termasuk dalam keterampilan bahasa

produktif adalah kegiatan berbicara dan menulis :

a) Keterampilan Berbicara
Permasalahan dalam keterampilan berbicara :

1. Kepercayaan diri
2. Pengetahuan
3. Penyampaian
4. Topik/materi
5. Penguasaan materi
6. Situasi dan kondisi
7. Penampilan
8. Diksi/pengetahuan bahasa (verbal)

Solusi :
1.      Kepercayaan Diri
Percaya diri merupakan suatu apresiasi bagi diri sendiri.Faktor kurangnya kepercayaan
diri kita yaitu selalu gemetar,tegang,kurang pengalaman,belum terbiasa berbicara ,kurang
persiapan,dan pemalu sehingga sulit berbicara.
Solusi untuk permasalahn tersebut yaitu hendaknya sebelum berbicara kita berdoa
terlebih dahulu,selalu berpikir positif dan tenang,yakin dan fokus pada apa yang tengah kita
sampaikan,sering berkumpul dengan orang yang pandai berbicara,melatih berbicara yaitu bisa
dengan berbicara di depan kaca atau di tempat sepi,sikap kita harus sipan,menebar senyum,dan
berpakaian rapi,serta mempersiapkan kerangka pembicaraan.
Untuk mengurangi rasa gugup saat membawakan materi kita harus menjadi diri
sendiri,biarkan personalitas anda menjadi rileks,gunakan teknik menari nafas dalam,mulai
presentasi dimana anda merasa nyaman atau latihan dengan teman bagi perasaan takut dengan
teman.
2.      Pengetahuan
Kurangnya pengetahuan tentang apa yang akan dibicarakan dapat disebabkan karena kita
tidak rajin membaca,sehingga saat akan menyampaikan materi kita akan tidak percaya
diri.Solusinya yaitu rajin membaca,jadikan membaca sebagai kebutuhan.
3.      Cara Penyampaian dan Penyajian
Cara penyampaian materi yang kurang baik akan membuat pendengar merasa bosan.Hal
itu disebabkan karena percaya diri yang kurang ,ekspresi yang kurang,persiapan yang kurang
dan pemberian penyegaran yang kurang.Oleh karena itu agar cara kita menyampaikan materi
baik kita harus melakukan persiapan yang maksimal yaitu dengan membaca dan menguasai
materi,berkatih berbicara/menyampaikannya dengan bahasa lisan yang baik dan melatih
keterampilan dalam berbicara.
4.      Topik/Materi
Salah satu masalah dalam keterampilan berbicara yaitu materi yang disampaikan kurang
menarik.Oleh sebab itu sebelu kita menyampaikan materi kita harus pintar dan kreatif mencari
topik yang sedang hangatdibicrakan di umum,dan bertanya kepada yang ahli untuk menambah
informasi.
Untuk memilih sebuah topik yang baik,maka pembicara harus memerhatikan beberapa
aspek berikut :
a.       Topik yang dipilih hendaknya telah diketahui serba sedikit,serta ada kemungkinan untuk
memperoleh lebih banyak keterangan atau informasi.
b.      Persoalan yang dibawakan hendaknya menarik perhatian pembicara sendiri.
c.       Persoalan yang dibicrakan hendaknya menarik pula perhatian pendengar.Suatu topik
dapat menarik perhatian pendengar karena :
1)      Topik itu mengenai persoalan para pendengar sendiri;
2)      Merupakan suatu jalan keluar dari suatu persoalan yang sedang dihadapi;
3)      Merupakan persoalan yang ramai dibicarakan dalam masyarakat atau persoalan yang
jarang terjadi;
4)      Persoalan yang dibawakan mengandung konflik pendapat;
5)      Persoalan yang dibahas tidak boleh melampaui daya tangkap pendengar atau
sebaliknya terlalu mudah untuk gaya intelektual pendengar;dan
6)      Persoalan yang dibawakan dalam penyajian itu harus dapat diselelsaikan dalam waktu
yang disediakan.Bila penyajian itu melampaui waktu yang ditetapkan ,maka perhatian
pendengar akan merosot dan bahkan akan lenyap sama sekali.
5.      Penguasaan Materi
Masalah yang dihadapi yaitu kurangnya memahami materi yang akan dibicarakan dan
malas memahmi materi.Solusinya yaitu rajin membaca buku agar dapat menguasai materi yang
akan disampaikan.
6.      Situasi Kondisi
Pembicara harus menyiapkan diri lahir maupun batin,suasana harus mendukung kegiatan
tersebut,sarana dalam proses berbicara harus disesuaikan dengan kebutuhan,serta
menyesuaikan pembicaraan dengan keadaan yang sedang berlansung saat itu dan perhatikan
psikologi pendengaran.
Aristoteles mengemukakan bahwa situasi itu mencakup psikologi pendengaran :tua
-muda,kaya-miskin,dan sebagainya.Situasi juga mencakup tujuan berbicara yaitu apakah pidato
itu dimaksudkan untuk pengadilan,politik,pementasan atau ibadah.Atau apakah pidato bersifat
umum atau khusus.
7.      Penampilan
Penampilan adalah penentu keberhasilan dalam berbicara.Oleh karena itu penampilan
harus disesuaikan dengan keadaan acara,untuk menarik perhatian pendengar,kita harus berani
berbicara di depan umum,serta kondisi tubuh harus fit.
8.      Diksi/Pengetahuan Bahasa
Permasalahn dalam pengetahuan bahasa yaitu meliputi bahasa / pilihan kata yang tidak
mudah di mengerti, berbicara dengan kosa kata yang salah, ketika melafalkan kosa kata tidak di
bacakan kepanjangannya .Oleh karena itu pengucapan dalam jeda kata-kata di sesuaikan oleh
kemampuan pendengar,bahasa yang baik dan benar terlihat dengan meyakinkan si
pendengar,apabila ada singkatan kata maka disebutkan arti singkatannya.

b) Keterampilan Menulis
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung,tidak secara tatap muka dengan orang lain.
Permasalahan dalam keterampilan menulis :
1.      Tata kalimat
2.      Tidak terbiasa
3.      Tata tulis
4.      Motivasi
5.      Pengetahuan
6.      Kecepatan
7.      Kurang percaya diri
8.      Menentukan tema

Solusi :
1.      Tata Kalimat
Cara untuk menghindari tata kalimat yang tidak beraturan :
a)      Perhatikan susunan pembahasan
b)      Perhatikan SPOK
c)      Perhatikan EYD
d)     Perhatikan alinea
2.      Tidak Terbiasa
Menulis akan tersa sulit karena kita belum terbiasa menulis,oleh karena itu agar kita
terbiasa dengan menulis kita harus terus mencoba,tulislah apa yang ada di dalam pikiran
kita,jangan takut dengan tulisan kita yang jelek,jangan memikirkan teori menulis.
3.      Tata Tulis
Tata tulis yang baik dan benar itu sangat diperlkan dalam menulis karya
ilmiah.Permasalahannya kita sering kali tidak mengetahui tata bahas yang benar.Oleh karena
itu kita harus cermat dalam memakai kata-kata yang benar dan sesuai dengan EYD,bukan
hanya itu tanda baca pun harus diperhatikan agar tidak menimbulkan salah arti.
4.      Motivasi
Faktor penghambat dalam keterampilan menulis yaitu motivasi yang masih kurang,hal itu
disebabkan oleh rasa cepat capek,tulisan yang kurang sisitematis,tidak mengerti mengenai
tulisan yang baik sehingga semua itu menjadikan kita malas untuk menulis.
Solusinya yaitu kita harus dipaksakan untuk menulis walaupun hanya perfaragraf,sering
berlatih menulis.mempersiapkan fisik dan mental,serta berdoa kepada Tuhan.
5.      Pengetahuan
Pengetahuan kita yang kurang akan menghambat kegiatan proses menulis,karena menulis
itu memerlukan ide yang dan pengetahuan yang luas.Maka kita harus memperbanyak ilmu
pengetahuan dan sering mencari informasi dimanapun itu.
6.      Kecepatan dalam Menulis
Lambanya kita menulis dapat menyebabkan tertinggalnya informasi penting yang harus
di tulis,hal itu bisa disebabkan karena penyajian materi yang terlalu cepat atau karena ada hal
yang mengganggu.
Maka agar kegiatan menulis itu cepat sebaiknya menulis dengan menyingkat sesuai
dengan perkataan yang kita mengerti,tutup aplikasi yang sekiranya dapat mengganggu kita saat
menulis,dan sering membiasakan diri untuk menulis.
7.      Kurang Percayadiri
Faktor penghambatnya yaitu pemalu dan kurang berlatih menulis.Solusinya ialah
kembangkan ekspresi,hilangkan kata, rasa dan pikiran malu,memiliki motivasi,dan hilangkan
rasa takut.
8.      Menentukan Tema
Kesulitan dalam menentukan tema suatu bahan pembicaraan disebabkan oleh
keterbatasan ide,minimnya kosakata,dan tidak fokusnya tema.Sehinnga kita harus benar-benar
memiliki ide yang kreatif,selanjutnya membuat kerangka tema,membuat poin-poin tema lalu
membuat tema yang sesuai.
         Cara menentukan topik dan tema yang baik :
a.       Sesuatu  yang menarik perhatian penulis,topik yang menarik perhatian akan memotivasi
penulis secara terus menerus,mencari data-data untuk memecahkan masalah-masalah yang
dihadapi dan akan dituangkan dalam tulisannya.
b.      Usahakan topik merupakan hal yang umum diketahui oleh penulis karena hal ini penting
sebagi bahan eksplorasi dan sangat berguna untuk mengembangkan tulisan.
c.       Topik hendaknya bukan hal yang terlalu luas atau terlalu sempit.
d.      Topik yang dipilih hendaknya bermanfaat,ditinjau dari segi akademis dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari
maupun dari segi praktis.
e.       Topik bukanlah sesuatu yang terlalu baru,terlalu teknis,dan terlalu kontroversial.Topik
yang terlalu baru akan menyulitkannya dalam mencari referensi karena memang belum
ada.Topik yang terlalu teknis kemungkinan dapat menjebak penulis bila tidak benar-benar
menguasai bahan penulisannya.Topik yang terlalu kontroversial akan menimbulkan
kesulitan untuk bertindak secara obyektif.[9]
BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
A. Keterampilan berbahasa reseptif adalah berbahasa yang digunakan untuk menangkap dan
memahami informasi yang disampaikan melalui bahasa lisan dan tertulis. Adapun yang
termasuk dalam keterampilan bahasa reseptif tersebut adalah kegiatan menyimak dan
membaca:
a. Menyimak:suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa,
mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai dan mereaksi atas makna yang
terkandung didalamnya.
b. Membaca: perbuatan yang dilakukan berdasarkan kerjasama beberapa
keterampilan, yakni mengamati, memahami, memikirkan.
B. Keterampilan berbahasa produktif adalah berbahasa yang diguakan untuk menyampaikan
informasi atau gagasan baik secara tertulis maupun lisan. Adapaun yang termasuk dalam
keterampilan bahasa produktif adalah kegiatan menulis dan berbicara:
a. Menulis: kegiatan penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain. Menulis
adalah proses bernalar.
b. Berbicara: kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan, mengatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan
perasaan.

B.Saran
Dalam penyusunan makalah ini penulis mengharapkan agar pembaca berkenan
menyampaikan kekurangan-kekurangan yang ada dalam makalah ini,serta memberikan saran dan
masukan atas kekurangan tersebut.Kritik dan saran yang pembaca ajukan akan saya jadikan
sebagai bahan perbaikan untuk penyusunan makalah yang selanjutnya,agar tidak terjadi
kesalahan yang sama lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Alek dan Ahmad.2010.Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.


            Jakarta : Kencana Prenada Media.
Keraf,Gorys.1984.Diksi dan Gaya Bahasa.Jakarta : Nusa Indah.
Marfhuki,Wahono,dkk.2007.Bagaimana Meningkatkan Kemampuan 
Membaca.Jakarta : Erlangga.
Tarigan,Henry Guntur.2008.Membaca.Bandung : Angkasa.
Tarigan,Henry Guntur.2008.Menulis.Bandung : Angkasa.
Tarigan,Henry Guntur.2008.Menyimak.Bandung : Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai