SOP PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS & B3

KLINIK PRATAMA
KLINIK PRATAMA ULTRA MEDIKA TENGGARONG
ULTRA MEDICA
TENGGARONG NO. DOKUMEN NO. REVISI NO. HALAMAN
UMT/IK/LAB 00 1/4
17.8-18
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR LABORATORIUM ULTRA
MEDICA TENGGARONG,
INTRUKSI TANGGAL TERBIT
KERJA AGUSTUS 2019

SUYANTO, MSc
1. DASAR 1. Permen LHK No. 56 tahun 2015 Pasal 5 tentang pengelolaan
limbah B3 yang dihasilakan
2. Permen LHK No. 56 Bab IV tentang Penyimpanan Limbah B3
yang tercantum pada Pasal 7 sampai dengan Pasal 11 tentang
pengelolaan limbah B3 yang dihasilakan.
3. Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2014 Pasal 25 ayat 1 tentang
pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun
4. Undang-undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
5. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan
nomor : Kep-01/BAPEDAL/09/1995, tentang tata cara dan
persyaratan teknis penyimpanan dan pengumpulan limbah bahan
berbahaya dan beracun
6. Dokumen SPK Perjanjian Kerjasama Jasa Pengelolaan Limbah B3
Medis antara Laboratorium Klinik Ultra Medica dengan PT.Mitra
Hijau Asia No: 001/PK-LB3/UMT-MHA/15/1/2020
2. TUJUAN 1. Prosedur ini bertujuan sebagai acuan Petugas Sanitasi di dalam
melaksanakan penanganan dan pengolahan limbah medis dan non
medis
2. Pemilahan sampah medis dan non medis kemudian di lakukan
penanganan sampah sesuai dengan jenisnya.
3. RUANG 1. Ruang Laboratorium
TERKAIT 2. Ruang Sampling (Pengambilan darah)
3. Semua ruang pemeriksaan dan dapur
4. POSEDUR 1. Handscoen
2. Masker
3. Keamanan Kotak
4. Plastik Kuning
 5. Limbah Medis
6.TPS Sementara Limbah Medis
5. LANGKAH- 1. Setiap akan melakukan penanganan Limbah Analis dan petugas
LANGKAH sanitarian harus menggunakan hanscoon, masker dan plastik
penutup baju depan (celemek)

2. Sampah (Limbah) non medis setiap harinya petugas kebersihan

mengambil sampah dari ruang pelayanan termasuk dapur,
kemudian di kumpulkan di tempat pengumpulan sampah sementara.

3. Setiap hari petugas kebersihan mengambil sampah dari tempat

pengumpulan sampah sementara untuk di buang ke TPA

4. Limbah Medis di Ruang Sampling oleh Analis dipisahkan antara

SPUIT dan NEEDLE dan dimasukkan SAFETY BOX yang
berbeda, selanjutnya Analis memerintahkan petugas Sanitarian
untuk memasukkan ke Tempat Penampungan Limbah Medis
Sementara.

5. Limbah Medis di Ruang Laboratorium oleh Analis dimasukkan

dalam SAFETY BOX yang sudah tersedia, selanjutnya Analis
memerintahkan petugas Sanitarian untuk memasukkan ke Tempat
Penampungan Limbah Medis Sementara.

6. Limbah Medis Cair oleh Analis dimasukkan kedalam selanjutnya

Analis memerintahkan petugas Sanitarian untuk memasukkan ke
Tempat Penampungan Limbah Medis Sementara.

7. Proses Penanganan Limbah Non Medis dan Limbah B3 Medis

Selesai

8. Perlengkapan Safety (hanscoon, Masker dan celemek) dimasukkan

ke tempat pembuangan limbah.

9. Pengangkutan limbah yang dilakukan oleh PT. Mitra Hijau Asia

setiap 80 hari sekali, untuk selanjutnya di kirim menuju PT. BES
untuk dimusnahkan.

10.Dari pihak PT. Mitra Hijau Asia akan memberikan manifest limbah
sebagai bukti komitmen, kemudian pihak Fasyankes pun akan
menerima manifest dari PT. BES yang menyatakan limbah medis
dan B3 telah dimusnahkan.
6. DIAGRAM
ALIR Petugas pakai
handscoen &

Petugas memilah jenis

limbah

Petugas memasukkan
sSampah
ke dalam sampah non
Medis

Petugas
kebersihan
memasukkan
sampah non
medis ke dalam
Limbah
tong
Limbah medis medis
tajam dan Patologi:
mudah pecah: Limbah
handscoen,
jarum, ampul medis cair
Kapas/kasa
obat
hasil kegiatan
medis dll Diambil oleh
petugas
pengangkut
sampah
Petugas untuk
Petugas diangkut ke
masukkan ke Petugas masukan ke
dalam safety TPA
masukkan watafel
box kedalam
tempat
sampah medis
yang dilapisi Limbah
plastic kuning medis cair
masuk ke
Ipal
Petugas
memasukkan ke
dalam wadah
tertutup &
ditempastkan di
TPS sementara

Diangkut oleh PT. Dimusnahkan oleh

Mitra Hijau Asia PT. BES
7. HAL – HAL Alat Pelindung Diri
YANG PERLU
DIPERHATIKAN

8. UNIT TERKAIT 1. Ruang Tindakan dan Sampling

2. Ruang Pemeriksaan
3. Laboratorium
4. Ruang Obat / Farmasi