Untuk mendidik anak, para pendidik tidak hanya perlu memahami teori-teori perkembangan, tetapi
juga perlu memahami prinsip-prinsip
kata, kalimat, dan sebagainya). Sesuai dengan prinsip ini, maka dalam
pendidikan.
lambat.
sama
} selisih sedikit
B : berjalan 1,5 tahun
yang umum. Sebagai konsekuensi dari prinsip ini ialah adanya pendidikan
lama.
yang digunakan bisa relatif lama karena anak tidak boleh masuk TK
4. Prinsip interaksi
IPA dan IPS. Jadi mula-mula diberi situasi yang luas agar anak dapat
mengembangkan bakatnya.
karena itu kemauan anak harus dipupuk, tidak boleh mengekang anak
5. Prinsip kematangan
a. Mempertahankan diri
b. Mengembangkan diri
bersamaan.
pengaruh dari luar. Oleh karena itu, untuk mencapai perkembangan yang
normal, pengaruh ini harus diberikan secara sadar dan terencana Apabila pengaruh itu tidak
disadari, maka pertumbuhan dan
Prinsip-prinsip Perkembangan
1. Perkembangan Merupakan Proses yang Tidak Pernah Berhenti (Never Ending Process)
Individu secara terus-menerus berkembang atau berubah yang dipengaruhi oleh pengalaman atau
belajar sepanjang hidupnya. Perkembangan, baik fisik maupun psikis berlangsung secara terus-
menerus sejak masa konsepsi sampai mencapai kematangan atau masa tua.
Setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, intelektual, emosi, sosial, maupun moral-spiritual,
satu sama lainnya saling memengaruhi. Pada umumnya terdapat hubungan atau korelasi yang positif
antara aspek-aspek tersebut. Apabila seorang anak dalam pertumbuhan fisiknya mengalami
gangguan (sering sakit-sakitan), maka dia akan mengalami kemandegan dalam perkembangan aspek
lainnya, seperti: kecerdasan dan emosinya. Begitu pula, apabila perkembangan spiritualitas
keagamaan anak kurang baik, maka anak akan berkembang menjadi seorang yang berkarakter atau
berkepribadian yang tidak baik.
Perkembangan terjadi secara teratur mengikuti pola atau arah tertentu. Setiap tahap perkembangan
merupakan hasil perkembangan tahap sebelumnya, dan merupakan prasyarat bagi perkembangan
selanjutnya. Menurut Yelon dan Weinstein (1977) pola perkembangan itu sebagai berikut.
a. Cephalocaudal (perkembangan itu dimulai dari kepala ke kaki, artinya yang matang duluan itu
adalah bagian atas kemudian ke bagian bawah, dan tidak mungkin terbalik), dan Proximodistal
(perkembangan itu bergerak dari tengah: seperti paru-paru dan jantung, ke pinggir: tangan).
b. Struktur mendahului fungsi, yang berarti bahwa anggota tubuh individu akan berfungsi setelah
matang strukturnya. Seperti mata dapat melihat setelah otot-ototnya matang.
c. Perkembangan itu berdiferensiasi, yang berarti bahwa perkembangan fisik maupun psikis
berlangsung dari umum ke khusus (spesifik). Contoh: (1) bayi menendang- nendangkan kakinya
secara sembarangan sebelum dia dapat mengoordinasikannya untuk merangkak atau berjalan; (2)
bayi melihat benda-benda yang lebih besar sebelum dia dapat melihat benda-benda kecil; (3) bayi
meraban (mengoceh) sebelum dapat mengucapkan kata- kata yang berarti; dan (4) bayi
menunjukkan rasa takut yang umum terhadap semua orang atau benda yang asing baginya,
kemudian lambat laun rasa takutnya menjadi lebih tertuju kepada hal-hal tertentu.
d. Perkembangan berlangsung dari konkret ke abstrak, yang berarti bahwa perkembangan itu
berproses dari kemampuan berpikir konkret (objeknya tampak) menuju ke abstrak (objeknya tak
tampak).
f. Perkembangan berlangsung dari out-control ke inner-control, yang berarti bahwa pada awalnya
anak sangat tergantung kepada pengawasan atau bantuan orang lain dalam memenuhi kebutuhan
atau untuk melakukan suatu kegiatan yang terkait dengan kedisiplinan. Seiring dengan
bertambahnya pengalaman atau belajar dari pergaulan sosial tentang norma atau nilai-nilai, baik di
lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat, anak dapat mengembangkan
kemampuannya untuk mengontrol tindakan atau perilakunya oleh dirinya sendiri (inner- control).
Pola perkembangan individu ini dapat pula berlangsung dari keadaan atau kondisi yang lemah
(seperti masa bayı). kemudian berkembang menjadi kuat (masa remaja dan dewasa awal), dan
selanjutnya kembali lagi ke kondisi lemah (masa pikun atau usia lanjut). Perubahan pola
perkembangan ini dijelaskan dalam Al-Qur'an, surat Al-Rum ayat 54, yang artinya sebagai berikut.
Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu)
sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah
(kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dia lah Yang Maha
Mengetahui dan Maha Kuasa.
Perkembangan fisik dan psikis mencapai kematangannya terjadi pada waktu dan tempo yang
berbeda (ada yang cepat dan ada yang lambat). Contoh: (a) otak mencapai bentuk ukurannya yang
sempurna pada umur 6 8 tahun; (b) tangan, kaki, dan hidung mencapai pertumbuhannya yang
maksimum pada usia remaja; dan (c) imajinasi kreatif berkembang dengan cepat pada masa kanak-
kanak dan mencapai puncaknya pada masa remaja.
5. Setiap Fase Perkembangan Mempunyai Ciri Khas Prinsip ini dapat dijelaskan dengan contoh: (a)
sampai usia 2 tahun, anak memusatkan perhatiannya untuk menguasai gerak-gerik fisik dan belajar
berbicara; dan (b) pada usia 3-6 tahun, perkembangan dipusatkan untuk menjadi manusia sosial
(belajar bergaul dengan orang lain).
6. Setiap Individu yang Normal Akan Mengalami Tahapan atau Fase Perkembangan Prinsip ini berarti
bahwa dalam menjalani kehidupannya yang normal dan berusia panjang, individu akan mengalami
masa atau fase perkembangan: masa konsepsi, bayi, kanak-kanak, anak, remaja, dan dewasa.
Tahapan perkembangan manusia itu dijelaskan dalam Al-Qur'an, surat Al-Hajj ayat 5, yang artinya
sebagai berikut.
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan, maka ketahuilah sesungguhnya kami
telah menciptakan kamu dari tanah (turab), kemudian dari tetesan mani (nuthfah), kemudian
segumpal darah (alaqah), kemudian struktur daging (mudhgah) yang sempurna kejadiannya dan
yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepadamu, dan Kami tetapkan dalam rahim siapa yang
Kami kehendaki sampai waktu yang ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi,
kemudian berangsur-angsur kamu menjadi dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan
ada pula yang diperpanjang umurnya sampai pikun, supaya tidak diketahui lagi sesuatu pun yang
dulu diketahuinya.
Sejatinya, setiap manusia memiliki tahapan perkembangan seperti tersebut di atas, hanya dalam
kenyataannya tidak semua manusia memiliki perjalanan hidup sesuai dengan rentang tahapan
perkembangan tersebut. Ada individu yang hidupnya hanya sampai masa bayi, kanak-kanak, anak,
atau remaja. Namun, ada juga yang rentang kehidupannya sampai usia dewasa atau masa pikun
(usia lanjut).
6. Prinsip-prinsip Perkembangan.
Melalui perkembangan segala-sesuatu yang masih bersifat kemungkinan dapat berubah menjadi
kenyataan. Hal demikian dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar
Apa saja yang dimiliki individu sejak kelahirannya sebagai kemampuan potensial membutuhkan
stimuli atau pengaruh dari lingkungan terutama lingkungan sosial.
Beberapa individu yang usianya sama atau hampir sama, tingkat perkembangannya tidak selalu
sama, ada yang cepat, ada yang sedang, ada pula yang lambat. Misalnya kemampuan berjalan, ada
anak yang sudah bisa berjalan ketika berusia 11 bulan, anak yang lain bisa berjalan ketika usianya 13
bulan, dan yang lain lagi baru bisa berjalan pada saat dia berusia 15 bulan.
f. Bahwa perkembangan berlangsung secara bertahap, di mana setiap tahap perkembangan memiliki
karakteristik tertentu dan tugas-tugas perkembangan tertentu, serta resiko tertentu pula.
Sehingga terjadi pola-pola perkembangan yang sistematis. Atas dasar itu, maka para
Prinsip ini sering disebut sebagai hukum kesatuan organis (fungsional). Prinsip ini
fantasi, fungsi motivasi dan sebagainya, bahkan tidak terpisah dengan organ-organ
jasmaniah.
tidaklah sama,belum tentu sama pula tingkat perkembangan yang dicapainya pada
suatu saat tertentu, baik pola perkembangan seluruhnya, maupun dalam aspek
tertentu dari perkembangan itu. Dengan kata lain senantiasa terdapat perbedaan-
pada saat yang lain sebaliknya, dalam waktu yang lebih lama hanya mendapat
penambahan sedikit ataupun tidak mendapatkan kosa kata yang lain lagi. Prinsip
aturan yang relatif tetap, sesuai dengan perkembangan itu sendiri. Misalnya,
Dengan prinsip ini berarti apa yang sudah dicapai pada saat-saat yang lalu
tulang-tulang kaki dan sebagainya. Prinsip ini dipandang sebagai hukum kolerasi
perkembangan.
berkaitan erat. Hal ini membuktikan bahwa manusia merupakan satu kesatuan
berkesinambungan.
khusus.
secara berantai.
sendiri.
hasrat mempertahankan diri dari hal-hal yang negatif seperti rasa sakit, rasa
berkembang dengan cepat jika mendapat latihan yang baik dan kontinu.
HUKUM PERKEMBANGAN
perkembangan.
1. Hukum Konvergensi
cermat. Proses belajar akan terjadi dengan sangat mudah pada saat yang
dan perilakunya dapat dijelaskan dengan baik dengan proses belajar yang
kebutuhan dan karakteristik yang unik pada tahap tertentu. Hal ini
perkembangan)
dari yang umum kepada yang khusus. Dengan memperhatikan prinsip ini
itu, dan bahkan antara pribadi dengan pribadi, juga terdapat perbedaan-perbedaan tertentu.
Perbedaan
1. Hukum Cephalocoudal
2. Hukum Proximodistal
ada di tepi. Hal ini tentu saja karena alatalat tubuh yang
seperti yang dikemukakan oleh Werner. Anak akan lebih dulu mampu menggerakkan lengan atas,
lengan
Tahapan Perkembangan
fiksasi.