Kurikulum IPS SD tahun 2006 sangat simpel dan praktis dan lebih sederhana dibandingkan
dengan kurikulum IPS SD sebelumnya. Pengembang kurikulum (guru) lebih leluasa di dalam
mengembangkan
kurikulum karena kurikulum 1994 tidak menempatkan alokasi waktu
berdasarkan pokok bahasan melainkan alokasi waktu per caturwulan
serta di dalam penyampaian materi (kedalaman dan keluasan materi)
guru diberi kebebasan selama pokok bahasan tersebut masih dalam satu
caturwulan, sedangkan Kurikulum SD tahun 2006 lebih menekankan
pada ketercapaian kompetensi dasar dari standar kompetensi yang
dipersyaratkan pada setiap kelas.
Sejak Kurikulum 1975 materi Pendidikan Kewarganegaraan dalam
IPS dipisahkan dan dimasukkan ke dalam kurikulum Pendidikan Moral
Pancasila sampai dengan sekarang, dan mengalami perubahan nama,
yaitu Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN). Sejak
kurikulum 1986 Sejarah nasional dijadikan sub bidang studi IPS dan
diajarkan secara terpisah sejak kelas 4, pemisahan ini dilandasi dengan
pandangan bahwa cukup sulit memadukan topik-topik IPS dengan topiktopik