Anda di halaman 1dari 19

HAKEKAT IPTEKS DALAM ISLAM

Konsep tentang peradaban dan sunnatullah

Drs. Machfudz Asyrofi, MSi


maskoepwes@gmail.com
Ilmu dan
Pengetahuan
Pengetahuan, Ilmu, pengetahuan
pemahaman bersifat yang tersistem,
global, belum berdasarkan hasil
menghasilkan kajian dalam bidang
informasi yang tertentu, memiliki
lengkap dan metode dan
manfaat.
menyeluruh, tidak
fokus pada obyek
tertentu. (Knowledge).

Pengetahuan akan menjadi ilmu,


jika diperoleh berdasarkan
kriteria standar sifat dasar
keilmuan. (Science).
Kriteria Standar dan
sifat Ke“Ilmu“an
“Ilmu, bersifat ideal,
• Logis. Obyektif bebas nilai,
menuntun
• Metodologis seseorang untuk
• Sistematis meyakini yang
• Relatif benar dan yang
• Akumulatif salah, melakukan
atau menolak
suatu perbuatan”
(Imam Ghazali)
Pengetahuan inderawi,
pengetahuan yang dapat
dijangkau indera manusia
(materi).

Pengetahuan keilmuan,
KLASIFIKASI pengetahuan eksperimental,
PENGETAHUAN mengetahui makna dibalik
inderawi (materi-immateri).

Pengetahuan falsafi,
pengetahuan yang tdk dapat
diteliti tapi dapat dirasakan,
misal : Ketuhanan, kematian
dan Akhirat dll. (filsafat
eskatologis).
IBNU TAIMIYAH TENTANG ILMU

Annaqlu Albahtsu Tidak ada dikotomi Terjadinya


almushoddaqu almuhaqqoqu, dalam ilmu, karena “Kekacauan
ilmu bersifat
, pemahaman pemahaman universal, klasifikasi ilmu”, disebabkan
terhadap terhadap hasil dan diferensiasi karena
alqur‟an dan penelitian (pembagian dan “kebenaran
penjelasan dalam suatu perbedaan) terletak Agama" diukur
pada konsep bukan
rasul (al „ulum kajian tertentu pada implementasi. berdasarkan
assyar‟iyyah) (al „ulum al nalar akal
„alamiyyah) semata.
Kajian tentang alam, tidak akan
bertentangan dengan alqur‟an,
karena alam merupakan kesatuan
terhadap Realitas Tuhan. Sehingga
kesadaran ilmuan terhadap Tauhid
harus menjadi sumber motivasi dari
KETERPADUAN IPTEK semangat ilmiah dalam konsep dan
DENGAN ALQUR’AN implementasi.

Fungsi ilmu sebagai alat manusia


pada kesadaran tentang siapa
“diri”nya dan “tuhan”nya, pada
tingkat itu, manusia memiliki
kedudukan yang tinggi dibanding
mahluk lain.
ALQUR’AN : SPIRIT KEILMUAN
Penjelasan ayat secara Alqu’an, menjadi subyek
secara umum bersifat dan obyek dalam
“mujmal”, memberi ruang mengungkap tentang alam
bagi umat Islam untuk dan peradaban
melakukan kajian secara
“tafsili”

Secara doktrinal, Islam menekankan


pengembangan ilmu ; afalaa
ta’qiluun, afalaa tubshiruun, afalaa
tatadabbaruun.
AKAL MENGETAHUI KEBENARAN

         •


           

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami
di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi
mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa
Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas sesuatu? (fushilat, 53)

        •


Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya (hukum-hukum-Nya)
supaya kamu memahaminya. (Al Baqarah, 242)
             
    
Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di
bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
kaum yang berfikir. (Al Jatsiyah, 13)

           •


   
        

Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi
itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah
mereka tiada juga beriman? (Al Anbiya’. 30)
        
       
Dan Tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main
dan senda gurau belaka. dan sungguh kampung akhirat itu
lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa, maka tidakkah
kamu memahaminya ? (Al An’am, 32)
ISLAM
PADUKAN        
AGAMA DAN       
DUNIA        
    
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan
Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan
pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah
beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah
kesenangan yang memperdayakan. (Ali Imran, 185)
AGAMA :
Petunjuk memahami dunia,
mengungkap rahasia hubungan
manusia dengan Tuhan.

RELASI : ILMU,
AGAMA DAN ILMU :
BUDAYA Melahirkan keyakinan,
motivasi dan tindakan.

BUDAYA :
Manivestasi nilai-nilai
pemikiran dan keyakinan (cipta,
karsa dan rasa), bersifat bebas
nilai dan temporari.
     
 •
    
     
     
HUBUNGAN
KAUNIYAH DAN     
QOULIYAH
Maka Apakah mereka tidak memperhatikan unta
bagaimana Dia diciptakan, dan langit, bagaimana
ia ditinggikan? dan gunung-gunung bagaimana
ia ditegakkan? dan bumi bagaimana ia
dihamparkan? Maka berilah peringatan, karena
Sesungguhnya kamu hanyalah orang yang
memberi peringatan. (AlGhasyiyah, 17-21)
 Alam memiliki sifat-sifat tertentu, sebagai
karakteristik, sesuai dengan tujuan
penciptaan sebagai Sunnatulllah meliputi
ayat qauliyah dan kauniyah, keduanya
tersistem dan terintegrasi dalam kebutuhan
hidup manusia.
 Ayat qouliyah menjelaskan bagaimana
memahami dan memfungsikan ayat
SUNNATULLAH kauniyah, karena ayat kauniyah adalah bukti
kebenaran atas ayat qauliyah.
 Interpretasi terhadap ayat qauliyah dan
kauniyah diperlukan dan dibenarkan,
sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan dasar (sunnatullah).
 Kebenaran yang bersumber interpretasi
tidak sama nilainya dengan obyek yang
diteliti, karena tidak ada kebenaran mutlak
bagi pemikiran.
 Islam memberi “penghargaan” terhadap
interpretasi manusia (mujtahid) sekalipun
kebenarannya bersifat relatif.
 Interpretasi terhadap ayat kauniyah (sains
dan teknologi) harus berorientasi pada
kepentingan “mashlakhatul ummah” dan
pengembangannya menghindari
“mudhorotul ummah”.
SUNNATULLAH  Alqur’an, sebagai “Hudan” (petunjuk)
bagi manusia, berfungsinya alqur’an,
sangat tergantung pemahaman dan
keyakinan manusia terhadap petunjuk
tersebut.
 Parameter berfungsinya “Hudan” pada
manusia, adalah kesesuian kerja akal
dengan naql, sehingga semua aktifitas
yang dilakukan bernilai Ibadah.
 Teknologi bukan akhir suatu kajian,
karena idealnya semakin canggih
teknologi yang dihasilkan, makin
tinggi nilai ketaataan kepada
penciptanya.
 Islam mewajibkan setiap muslim
SUNNATULLAH mengkaji alqur’an, adalah bentuk
peringatan sekaligus bukti
pentingnya menciptakan teknologi
dengan spirit ilahiah.
 Semakin luas wilayah kajian dengan
berbasis alqur’an, akan menuntun
manusia memperoleh ketaatan
hakiki (muttaqien).
dua k ut ub pemik iran islam

Fondamentalisme, Liberalisme,
VS Sekulerisme ;
Konservatifisme,
Tradisionalisme ; (fleksibel, dan
(formalistik kontekstual)
simbolik, literal-
verbal, dan
tekstual)
ISLAM JALAN LURUS

           
             
     
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu,
dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Alqashash, 77)

‫ َوَم ْن اََر َاد اْالَ ِخَرَة فَ َعلَْي ِه بِاْلعِْل ِم َوَم ْن اََر َاد‬,‫• َم ْن اََر َاد الدُّنْيَا فَ َعلَْي ِه بِالْعِْل ِم‬
)‫ (رواه امحد‬. ‫مهُاَ فَ َعلَْي ِه بِاْلعِْل ِم‬
Barang siapa yang mengnginkan dunia maka harus dengan ilmu, dan barang siapa yang
menginginkan akhirat harus dengan ilmu dan barang siapa yang menginginkan
keduanya maka harus dengan ilmu (HR. Ahmad)
 Manusia sebagai mahluk terbaik
)‫ (احسن تقومي‬ditentukan oleh
fungsionalisasi potensi, untuk
mewujudkan perilaku ) ‫(احسن عمال‬

       


INSAN KAMIL Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dalam bentuk yang sebaik-baiknya (Attien : 4)

      


      
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia
menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih
baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun (AlMulk : 2)
‫واهلل اعلم بالصىاب واعلم مبراده‬
‫الفقري ‪:‬‬
‫حمفىظ اشريف‬

Anda mungkin juga menyukai