Pengetahuan keilmuan,
KLASIFIKASI pengetahuan eksperimental,
PENGETAHUAN mengetahui makna dibalik
inderawi (materi-immateri).
Pengetahuan falsafi,
pengetahuan yang tdk dapat
diteliti tapi dapat dirasakan,
misal : Ketuhanan, kematian
dan Akhirat dll. (filsafat
eskatologis).
IBNU TAIMIYAH TENTANG ILMU
RELASI : ILMU,
AGAMA DAN ILMU :
BUDAYA Melahirkan keyakinan,
motivasi dan tindakan.
BUDAYA :
Manivestasi nilai-nilai
pemikiran dan keyakinan (cipta,
karsa dan rasa), bersifat bebas
nilai dan temporari.
•
HUBUNGAN
KAUNIYAH DAN
QOULIYAH
Maka Apakah mereka tidak memperhatikan unta
bagaimana Dia diciptakan, dan langit, bagaimana
ia ditinggikan? dan gunung-gunung bagaimana
ia ditegakkan? dan bumi bagaimana ia
dihamparkan? Maka berilah peringatan, karena
Sesungguhnya kamu hanyalah orang yang
memberi peringatan. (AlGhasyiyah, 17-21)
Alam memiliki sifat-sifat tertentu, sebagai
karakteristik, sesuai dengan tujuan
penciptaan sebagai Sunnatulllah meliputi
ayat qauliyah dan kauniyah, keduanya
tersistem dan terintegrasi dalam kebutuhan
hidup manusia.
Ayat qouliyah menjelaskan bagaimana
memahami dan memfungsikan ayat
SUNNATULLAH kauniyah, karena ayat kauniyah adalah bukti
kebenaran atas ayat qauliyah.
Interpretasi terhadap ayat qauliyah dan
kauniyah diperlukan dan dibenarkan,
sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan dasar (sunnatullah).
Kebenaran yang bersumber interpretasi
tidak sama nilainya dengan obyek yang
diteliti, karena tidak ada kebenaran mutlak
bagi pemikiran.
Islam memberi “penghargaan” terhadap
interpretasi manusia (mujtahid) sekalipun
kebenarannya bersifat relatif.
Interpretasi terhadap ayat kauniyah (sains
dan teknologi) harus berorientasi pada
kepentingan “mashlakhatul ummah” dan
pengembangannya menghindari
“mudhorotul ummah”.
SUNNATULLAH Alqur’an, sebagai “Hudan” (petunjuk)
bagi manusia, berfungsinya alqur’an,
sangat tergantung pemahaman dan
keyakinan manusia terhadap petunjuk
tersebut.
Parameter berfungsinya “Hudan” pada
manusia, adalah kesesuian kerja akal
dengan naql, sehingga semua aktifitas
yang dilakukan bernilai Ibadah.
Teknologi bukan akhir suatu kajian,
karena idealnya semakin canggih
teknologi yang dihasilkan, makin
tinggi nilai ketaataan kepada
penciptanya.
Islam mewajibkan setiap muslim
SUNNATULLAH mengkaji alqur’an, adalah bentuk
peringatan sekaligus bukti
pentingnya menciptakan teknologi
dengan spirit ilahiah.
Semakin luas wilayah kajian dengan
berbasis alqur’an, akan menuntun
manusia memperoleh ketaatan
hakiki (muttaqien).
dua k ut ub pemik iran islam
Fondamentalisme, Liberalisme,
VS Sekulerisme ;
Konservatifisme,
Tradisionalisme ; (fleksibel, dan
(formalistik kontekstual)
simbolik, literal-
verbal, dan
tekstual)
ISLAM JALAN LURUS
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu,
dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Alqashash, 77)
َوَم ْن اََر َاد اْالَ ِخَرَة فَ َعلَْي ِه بِاْلعِْل ِم َوَم ْن اََر َاد,• َم ْن اََر َاد الدُّنْيَا فَ َعلَْي ِه بِالْعِْل ِم
) (رواه امحد. مهُاَ فَ َعلَْي ِه بِاْلعِْل ِم
Barang siapa yang mengnginkan dunia maka harus dengan ilmu, dan barang siapa yang
menginginkan akhirat harus dengan ilmu dan barang siapa yang menginginkan
keduanya maka harus dengan ilmu (HR. Ahmad)
Manusia sebagai mahluk terbaik
) (احسن تقوميditentukan oleh
fungsionalisasi potensi, untuk
mewujudkan perilaku ) (احسن عمال