UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM
PENGELOLAAN LIMBAH PETERNAKAN
No. Dokumen: Tanggal Berlaku: Revisi: Halaman:
MODUL PRAKTIKUM - 02 9-9-2019 5 1 dari 7
LAPORAN PRAKTIKUM
1. Judul Praktikum
Persiapan untuk Dekomposisi Awal : Perhitungan Nisbah C/N dan Kadar Air Bahan
Organik
2. Tujuan Praktikum
Praktikan dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses dekomposisi awal
3. Kajian Pustaka
mikroorganisme atau proses penghancuran bahan organik berasal dari hewan dan tanaman
sampah, daun, kertas, dan sisa makanan menjadi material seperti tanah yang disebut
kompos. Jerami diperlukan oleh bakteri perombak untuk dijadikan bahan tambahan pada
proses dekomposisi Menurut Haryanto dkk (2009), jerami padi dapat digunakan sebagai
awal bertujuan untuk mengubah bahan organik kompleks menjadi sederhana dan juga
keberadaan mikroorganisme pengurai, komposisi bahan organik harus tepat (nisbah C/N
sesuai dengan persyaratan antara 25-30), kandungan air berkisar 40-60%, oksigen harus
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM
PENGELOLAAN LIMBAH PETERNAKAN
No. Dokumen: Tanggal Berlaku: Revisi: Halaman:
MODUL PRAKTIKUM - 02 9-9-2019 5 2 dari 7
cukup dan pengendalian yang benar. Menurut Rynk (1992), dalam
kadar air, suhu pengomposan, derajat keasaman (pH), dan aktivitas mikroorganisme.
4. Hasil Pengamatan
5. Pembahasan
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM
PENGELOLAAN LIMBAH PETERNAKAN
No. Dokumen: Tanggal Berlaku: Revisi: Halaman:
MODUL PRAKTIKUM - 02 9-9-2019 5 4 dari 7
Pembuatan dekomposer diawali dengan menyiapkan bahan dan alat yang akan
digunakan seperti feses sapi, jerami, karung, tali rapia, karton tebal, jarum jahit,
thermometer, dan tongkat bambu. Setelah menyiapkan bahan feses dan jerami ditimbang
lalu dihomogenkan jika pada proses ini kadar air campuran kurang maka dapat dilakukan
penambahan air tetapi jika kelebihan kadar air dilakukan pengeringan atau penambahan
jerami. Menyiapkan karung yang sudah diisi jerami kering sebanyak 1 kg atau setebal 2
Cm berfungsi untuk menyerap kelebihan air pada campuran yang akan dimasukkan yaitu
feses dan jerami yang dihomogenkan. Setelah dimasukkan lalu dipadatkan menggunakan
tongkat bambu dan dipadatkan kembali sampai tidak ada rongga udara lalu ditambahkan
kembali jerami kering sebanyak 1 Kg atau setebal 2 Cm berfungsi untuk menyerap bau
busuk saat proses dekomposisi.Hal ini sesuai dengan pernyataan Yuwono (2005) bahwa
proses dekomposisi secara anaerobik dihindari selama proses pengomposan karena akan
dihasilkan bau yang tidak sedap serta memerlukan waktu lebih lama. Proses anerobik akan
(asam asetat, asam butirat, asam valerat, puttrecine), amonia, dan H2S. Setelah itu ditutup
menggunakan karton tebal agar terhindar dari penguapan lalu diikat menggunakan tali
rapia. Setalah karung diikat karung diberikan lubang di bagian atas tengah dan bawah
pada hari ke 1. Menurut Saludes dkk, (2007) Pada dekomposisi awal melewati fase
mesofilik dan fase thermofilik. Secara gradual suhu menurun sampai mencapai suhu
kamar . Selanjutnya fase ketiga pengomposan akan kembali ke mesofilik dimana suhu
berkisar 30-37 C. Setelah hari ke 7 hasil dekomposisi diamati kondisinya pada warna
terjadi perubahan yakni berubah dari yang berwarna kuning menjadi agak gelap dan coklat
tua. Hal ini sesuai dengan pernyataan Djuarnani, N (2005) bahwa kompos yang telah
matang ditandai oleh warna yang gelap, tidak berbau busuk, struktur remah dan tidak
dihinggapi lalat. Sedangkan pada teksturnya menjadi lebih rapuh dan baunya pun tidak
berbau busuk. Setelah digelar pada alas kayu dekomposan ini di remahkan dan dikeringkan
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM
PENGELOLAAN LIMBAH PETERNAKAN
No. Dokumen: Tanggal Berlaku: Revisi: Halaman:
MODUL PRAKTIKUM - 02 9-9-2019 5 5 dari 7
selama 14 hari hingga kadar airnya kurang lebih 20%. Menurut Yuliarti, N (2009) bahwa
selama proses pengomposan akan terjadi penyusutan berat. Penyusutan berat dapat
mencapai 30-40 % dari berat awal bahan. Proses dekomposisi awal dianggap selesai
apabila suhu kompos sudah mencapai suhu awal. Setelah melewati fase mesofilik,
kompos akan mengalami fase thermofilik dimana suhu yang tercapai lebih dari 40oC.
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM
PENGELOLAAN LIMBAH PETERNAKAN
No. Dokumen: Tanggal Berlaku: Revisi: Halaman:
MODUL PRAKTIKUM - 02 9-9-2019 5 6 dari 7
6. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, terjadi perubahan suhu dari
hari ke hari. Selain perubahan suhu, terjadi perubahan warna dari coklat menjadi coklat tua
seperti tanah, aroma menyengat feses menjadi tidak berbau feses, tekstur menggumpal
menjadi remah/rapuh dan penyusutan berat dikarenakan adanya proses dekomposisi dan
7. Daftar Pustaka
Djuarnani, N., Kristiani, dan B.S Setiawan. 2005. Cara Cepat Membuat Kompos. Agromedia
Pustaka. Jakarta
Sutedjo MM, Kartasapoetra AG, Sastromodjo RS. 1991. Mikrobiologi tanah. PT Rineka
Cipta. Jakarta.
Yuliarti, Nugraherti. 2009. 1001 Cara Menghasilkan Pupuk Organik. Yogyakarta :Lyli
Publiser.
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
MODUL PRAKTIKUM
PENGELOLAAN LIMBAH PETERNAKAN
No. Dokumen: Tanggal Berlaku: Revisi: Halaman:
MODUL PRAKTIKUM - 02 9-9-2019 5 7 dari 7