Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Imu Peternakan Terapan.

2(1):27-33, Oktober 2018 ISSN 2579-9479

PENGARUH SUPLEMENTASI VITAMIN C DAN JARAK TRANSPORTASI TERHADAP


PENYUSUTAN BOBOT BADAN BROILER

Supplementation of Vitamin C and Tranportation Distance to loss body weight of broiler

Nurkholis1, Ujang Suryadi1, Faturrahman Roni2


1Jurusan Perternakan, Politeknik Negeri Jember
2Produksi Ternak, Politeknik Negeri Jember

Email: nur78.nk@gmail.com

INTISARI
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suplementasi vitamin C dan jarak
transportasi terhadap penyusutan bobot badan broiler. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode eksperimen menggunakan broiler umur 30 hari unisexing
sebanyak 128 ekor. Rancangan percobaan yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap pola
Faktorial. Percobaan terdiri dari 2 faktor yaitu faktor jarak dengan 2 taraf yaitu 24 km (a1) dan
48 km(a2) dan faktor dosis vitamin C dengan 4 taraf yaitu 0 mg/L (b1), 250 mg/L (b2), 500
mg/L (b3), dan 750 mg/L (b4). Percobaan diulang sebanyak 4 kali. Apabila diperoleh perbedaan
yang nyata, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Suplementasi vitamin C
berpengaruh nyata terhadap penyusutan bobot badan, detak jantung, glukosa darah, dan
mortalitas pada broiler saat transportasi. Jarak tempuh transportasi berpengaruh nyata
terhadap penyusutan bobot badan dan detak jantung pada broiler. Suplementasi vitamin C dan
jarak tempuh transportasi memberikan interaksi yang nyata terhadap penyusutan bobot badan,
detak jantung, glukosa darah, dan mortalitas pada broiler.

Kata Kunci: Suplementasi, Vitamin C, Jarak Transportasi, Penyusutan Bobot Badan, Broiler

ABSTRACT
The purpose of this study was to know the effect of vitamin C supplementation and distance
transportation on broiler weight loss. The method used in this study using 128 days of unisexing
broiler. The experimental design used a Factorial Completely Randomized Design. The
experimental factor consisted of 2 factors, such as the distance factor with 2 levels, 24 km (a1) and
48 km (a2), and the sumplemetation factor of vitamin C with 4 levels such as 0 mg/L (b1), 250
mg/L (b2), 500 mg/L (b3), and 750 mg/L (b4). The experiment was 4 times replication. If obtained
significantly result, continued by Least Significant Difference test (LSD). Vitamin C
supplementation was significant to weight loss, heart rate, glucose, and mortality in broilers
during transportation. The transportation mileage was significant to weight loss and heart rate in
broilers. Supplementation of vitamin C and transportation mileage provided a significant
interaction weight loss, heart rate, glucose, and mortality in broilers.

Keywords: Supplementation, Vitamin C, Distance of Transportation, Weight Loss, Broiler

PENDAHULUAN kebutuhan pangan meningkat sejalan dengan


kecepatan pertumbuhan populasi manusia,
Usaha pengembangan peternakan saat seperti di Indonesia dalam 5 tahun terakhir
ini menunjukkan prospek yang bagus dan sebesar 4,5 juta jiwa (1,49%) per tahun.
mempunyai peranan penting dalam Kebutuhan pangan sektor peternakan
pertumbuhan ekonomi. Prospek usaha mengalami peningkatan dari tahun 2009,
peternakan sangat terbuka lebar karena 2010, 2011 berturut turut adalah 3,45%,

27
Jurnal Imu Peternakan Terapan. 2(1):27-33, Oktober 2018 ISSN 2579-9479

4,06%, dan 4,23% (Kementan, 2012). Faktor mengalami penurunan bobot badan mencapai
lain yang mempengaruhi pengembangan 6 sampai 7% dengan jarak perjalanan 106 km.
usaha peternakan yaitu produk pangan asal Tingginya penurunan bobot badan tersebut
ternak mempunyai nilai gizi yang berkualitas. akan berdampak negatif bagi pengusaha
Peternakan unggas merupakan sektor rumah potong ayam sehingga diperlukan
peternakan yang mengalami kemajuan pesat, suatu upaya untuk meminimalkan
diantaranya adalah ayam broiler. Menurut penyusutan bobot badan selama transportasi.
Sudaryani et al. (2008) broiler dapat tumbuh Pemberian vitamin C terhadap broiler
dengan cepat, memiliki konversi pakan yang merupakan salah satu upaya menekan
baik, dan waktu produksinya sangat singkat, dampak negatif stress akibat transportasi,
yaitu 35 sampai 40 hari. Budidaya broiler sebab menurut Pardue dan Thaxton (1985)
pada tahun 2008 mengalami peningkatan vitamin C berperan sebagai kosubtrat dalam
sebesar 8,7% dengan tingkat konsumsi daging hidroksilasi tirosin pada pelepasan
ayam di Indonesia yang semakin meningkat, norepineprin dan dalam medulla adrenalin
yaitu 4,5 kg/kapita tahun 2007 menjadi 6,46 untuk pelepasan kotekolamin lain yaitu
kg/kapita tahun 2008. Hal ini membuat usaha epinefrin. Peranan ini penting untuk fungsi
peternakan ayam broiler menjadi usaha syaraf secara normal dan untuk kesediaan
potensial yang menarik minat peternak untuk epinefrin yang berhubungan dengan stress.
menjalani bisnis ini. Kusnadi (2006) mengemukakan bahwa
Transportasi merupakan kegiatan yang sublementasi vitamin C 250 ppm/3 ekor/ hari
tidak dapat dihindarkan dalam dunia dapat mengatasi stress akibat cekaman panas.
peternakan karena hal tersebut dilakukan Vitamin C memungkinkan menjadi
antara lain untuk keperluan pengangkutan ke bahan yang dapat meminimalkan penyusutan
tempat pemotongan dan pemasaran. Tetapi, bobot badan broiler. Penelitian tentang
transportasi mempunyai efek negatif pemberian vitamin C dalam air minum sudah
terhadap performa broiler. Transportasi pernah dilakukan. Hasil penelitian yang telah
dianggap sebagai stresor utama yang dilakukan menunjukkan pemberian vitamin C
berdampak pada kesehatan ternak itu sendiri berpengaruh terhadap konsumsi pakan dan
dan menurunkan performa produksi dengan pertambahan bobot badan. Penelitian lebih
tingginya penyusutan bobot badan. lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui
Penyusutan bobot badan disebabkan apakah vitamin C dapat meminimalkan
oleh hilangnya cairan tubuh, elektrolit, dan penyusutan bobot badan broiler selama
zat nutrisi serta terganggunya keseimbangan transportasi.
pH dalam tubuh ayam. Peningakatan fungsi
kardiovaskuler dan metabolisme umum MATERI DAN METODE
merupakan penyebab dari terganggu
keseimbangan cairan tubuh pada broiler. Penelitian ini bersifat eksperimental
Peningkatan fungsi kardiovaskuler seperti dengan menggunakan broiler umur 30 hari
jantung dan pembuluh darah serta unisexing sebanyak 128 ekor. Rancangan
metabolisme umum terjadi karena saat stress percobaan yang digunakan yaitu Rancangan
tubuh ayam merespon dengan mensekresikan Acak Lengkap pola Faktorial. Percobaan
kotekolamin. terdiri dari 2 faktor yaitu faktor jarak dengan
Hilangnya cairan, elektrolit, zat nutrisi, 2 taraf yaitu 24 km (a1) dan 48 km(a2) dan
dan terganggunya keseimbangan pH pada faktor dosis vitamin C dengan 4 taraf yaitu 0
tubuh broler akibat transportasi akan mg/L (b1), 250 mg/L (b2), 500 mg/L (b3),
berdampak pada penurunan bobot badan dan 750 mg/L (b4). Percobaan diulang
broiler. Broiler selama transportasi sebanyak 4 kali. Apabila diperoleh perbedaan

28
Jurnal Imu Peternakan Terapan. 2(1):27-33, Oktober 2018 ISSN 2579-9479

nyata atau sangat nyata, maka dilanjutkan Keterangan:


dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). SbT = Sebelum Transportasi
SsT = Sesudah Transportasi
Parameter yang Diamati
Penyusutan bobot badan HASIL DAN PEMBAHASAN
Penyusutan bobot badan broiler
diperoleh dengan mengurangi bobot badan Rataan hasil data setiap parameter
broiler sebelum pengangkutan dengan bobot pengamatan suplementasi vitamin C dan jarak
badan broiler sesudah pengangkutan. Satuan tempuh saat transportasi dapat dilihat pada
dari parameter penyusutan bobot badan Tabel 4.1, Tabel 4.2, Tabel 4.3, dan Tabel 4.4.
adalah gram (g).
Penyusutan Bobot Badan
Detak jantung Pada Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa
Detak jantung diukur dengan rataan penurunan penyusutan bobot badan
menggunakan stetoskop yang ditempelkan tanpa suplementasi vitamin C memberikan
pada bagian bawah dada broiler. Peningkatan hasil lebih besar dibandingkan perlakuan
detak jantung diperoleh dengan mengurangi dengan suplemenatasi vitamin C.
detak jantung sesudah transportasi dengan Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa
detak jantung sebelum transportasi. Satuan suplementasi vitamin C memberikan
dari parameter detak jantung adalah kali per pengaruh terhadap penurunan penyusutan
menit (kali/menit). bobot badan broiler. Rataan penurunan
penyusutan bobot badan dengan level
Kadar glukosa darah pemberian vitamin C sebesar 250 mg/L
Pengambilan darah dilakukan sebelum memberikan hasil lebih rendah dibandingkan
pengangkutan broiler dan sesudah dengan perlakuan yang lain.
pengangkutan broiler. Darah diambil melalui Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa
pembuluh vena pada sayap dengan faktor jarak memberikan pengaruh nyata
mengguanakan syringe yang steril. Sebelum terhadap penurunan penyusutan bobot badan
pengambilan, daerah yang akan ditusuk broiler. Penurunan penyusutan bobot badan
syringe digosok dengan alkohol 70%. Darah broiler dengan jarak tempuh 24 km
diambil sebanyak 3 ml pada setiap sampel. memberikan hasil lebih rendah dibandingkan
Darah yang telah diambil selanjutnya transportasi dengan jarak tempuh 48 km.
ditempatkan pada tabung reaksi dan ditutup Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa
dengan menggunakan plastik pembungkus. faktor jarak tempuh dan suplementasi
Kadar glukosa darah diketahui dengan vitamin C memberikan pengaruh nyata
menguji sampel darah broiler dengan terhadap penurunan penyusutan bobot badan
menggunakan alat Automatic Analyzer kimia broiler. Pada jarak tempuh 24 km dengan
klinik. level suplementasi vitamin C sebesar 750
mg/L memberikan penurunan penyusutan
Mortalitas bobot badan paling rendah dibandingkan
Mortalitas ditentukan dengan perlakuan yang lain. Sedangkan pada jarak
menghitung jumlah ayam yang mati setelah tempuh 48km dengan level suplementasi
dilakukan transportasi. Mortalitas dihitung vitamin C sebesar 250 mg/L memberikan
dalam satuan persen dengan rumus seperti penyusutan bobot badan lebih rendah
dibawah ini: dibandingkan perlakuan yang lain.
(∑ − ∑ ) Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa
(%) = 100%
∑ suplementasi vitamin C berpengaruh

29
Jurnal Imu Peternakan Terapan. 2(1):27-33, Oktober 2018 ISSN 2579-9479

terhadap penyusutan bobot badan broiler. Hal bahwa pemberian vitamin C dan jarak
ini diduga pemberian vitamin C dapat transportasi memberikan pengaruh berbeda
meningkatkan resistensi terhadap panas dan nyata terhadap bobot hidup broiler (P<0.05).
menurunkan kadar hormon yang Hal ini diduga pemberian vitamin C dapat
menyebabkan stres pada broiler. Menurut meningkatkan resistensi terhadap panas pada
hasil penelitian Meade (2004) suplementasi saat kondisi stres. Kondisi stres menyebabkan
vitamin C menurunkan kadar hormon meningkatnya fungsi kardiovaskuler dan
kortikosteron dan dapat meningkatkan metabolisme umum. Peningkatan fungsi
plasma vitamin C dalam tubuh. Anim et al. kardiovasuler dan metabolisme umum ini
(2000) menyatakan bahwa vitamin C dapat menybabkan hilangnya cairan tubuh,
menangkal cekaman pada ayam. Menurut elektrolit dan zat nutrisi serta terganggunya
Blokhina (2000) vitamin C merupakan keseimbangan pH dalam tubuh ayam yang
antioksidan yang larut dalam air yang mampu berdampak pada menyusutnya bobot badan
meredam radikal bebas dengan cara broiler. Stres menyebabkan terjadinya
memberikan atom hidrogen dan elektron perubahan penggunaan vitamin C sehingga
kepada radikal bebas sehingga menghentikan terjadi defisiensi vitamin C (Habibie, 2010).
atau mengurangi proses cekaman oksidatif Vitamin C berperan sebagai kosubstrat dalam
lebih lanjut. Jarak tempuh saat transportasi hidroksilasi tirosin pada pelepasan
memberikan pengaruh terhadap penyusutan norepineprin dan dalam medulla adrenalin
bobot badan broiler. Menten et al. (2006) untuk pelepasankotekolamin lain yaitu
menyatakan bahwa penyusutan bobot badan epinefrin yang berhubungan dengan stres
dengan lama perjalanan 0 menit, 30 menit, 60 (Pardue dan Thaxton, 1985). Vitamin C dapat
menit, 90 menit, dan 120 menit berturut turut menurunkan rasio heterophil lymphocyte dan
adalah 0 g, 16,7 g, 90 g, 111,7 g, dan 106,7 g. plasma kortikosteron yang berhubungan
Hasil analisis data selisih rata-rata dengan stres baik saat pemanenan maupun
penyusutan bobot hidup broiler menunjukkan transportasi (Zulkifli et al., 2000).

Tabel 4.1 Rataan selisih bobot badan broiler sebelum dan sesudah transportasi (g)
Level
Jarak 0 mg/L 250 mg/L 500 mg/L 750 mg/L
Rataan
(B1) (B2) (B3) (B4)
24 km (A1) 50 cd 40 bc 37,5 ab 35a 40,625a
48 km (A2) 90g 60d 77,5ef 80fg 76,875b
Rataan 70c 50a 57,5ab 57,5b
a,b,c Superskrip huruf yang berbeda pada kolom atau baris yang sama menunjukkan berbeda nyata (P<0,05)
a,b,c,d,e,f,g, Superskrip huruf yang berbeda pada kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda nyata (P<0,05)

Detak Jantung memberikan hasil lebih besar dibandingkan


Tabel 4.2 menunjukkan bahwa rataan dengan perlakuan yang lain. Rataan detak
detak jantung tanpa suplementasi vitamin C jantung dengan level suplementasi vitamin C
memberikan hasil lebih besar dibandingkan sebesar 250 mg/L dan 750 mg/L memberikan
perlakuan dengan suplementasi vitamin C. hasil lebih rendah dibandingkan dengan
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa faktor perlakuan yang lain. Hasil sidik ragam
suplementasi vitamin C memberikan menunjukkan bahwa faktor jarak
pengaruh nyata (P<0,05) dalam menurunkan memberikan pengaruh nyata (P<0,05)
peningkatan detak jantung broiler. Rataan terhadap peningkatan detak jantung broiler.
detak jantung tanpa suplementasi vitamin C Detak jantung broiler dengan jarak tempuh

30
Jurnal Imu Peternakan Terapan. 2(1):27-33, Oktober 2018 ISSN 2579-9479

24 km memberikan hasil yang lebih rendah 250 mg/L dan 500 mg/L memberikan
dibandingkan transportasi dengan jarak peningkatan detak jantung lebih rendah
tempuh 48 km. Hasil sidik ragam dibandingkan perlakuan yang lain. Sedangkan
menunjukkan bahwa faktor jarak tempuh dan pada jarak tempuh 48 km dengan level
suplementasi vitamin C memberikan suplementasi vitamin C sebesar 750 mg/L
pengaruh nyata (P<0,05) dalam menurunkan memberikan peningkatan detak jantung lebih
detak jantung broiler. Jarak tempuh 24 km rendah dibandingkan dengan perlakuan yang
dengan level suplementasi vitamin C sebesar lain.

Tabel 4.2 Rataan selisih detak jantung broiler sebelum dan sesudah transportasi (detak/menit)
Level
Jarak 0 mg/L 250 mg/L 500 mg/L 750 mg/L
Rataan
(B1) (B2) (B3) (B4)
24 km (A1) 30ef 10a 10ab 17bc 16,75a
48 km (A2) 40 g 29 de 30 f 22 d 30,25b
Rataan 35c 19,5a 20ab 19,5ab
a,b,c Superskrip huruf yang berbeda pada kolom atau baris yang sama menunjukkan berbeda nyata (P<0,05)
a,b,c,d,e,f,g, Superskrip huruf yang berbeda pada kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda nyata (P<0,05)

Tabel 4.2 menunjukkan suplementasi mengalami stres sehingga tubuh lebih banyak
vitamin C berpengaruh dalam menurunkan mengeluarkan hormon epinefrin dan
detak jantung broiler. Hal ini diduga vitamin C norepinefrin yang akan mempengaruhi
berperan dalam produksi hormon epinefrin frekuensi detak jantung broiler.
dan norepinefrin. Selama mengalami stres Hasil analisis data menunjukkan bahwa
tubuh akan mengaktivasi hipotalamus yang pemberian vitamin C dan jarak transportasi
selanjutnya akan mengendalikan sistem memberikan pengaruh berbeda nyata dalam
syaraf simpatis. Menurut Susalit et al. (2001) menurunkan detak jantung broiler (P<0,05).
melalui syaraf simpatis tekanan darah akan Kecepatan detak jantung mengalami
meningkat secara intermiten karena peningkatan yang diduga karena selama stres
penyempitan pembuluh darah yang akan tubuh akan mengaktivasi hipotalamus yang
mengakibatkan detak jantung lebih cepat. Hal selanjutnya akan mengendalikan dua sistem
ini disebabkan sistem syaraf simpatis neuroendokrin yaitu sistem syaraf simpatis
memberi sinyal kepada medulla adrenalin dan korteks adrenal. Sistem syaraf simpatis
untuk melepaskan hormon epinefrin dan juga memberi sinyal kepada medulla adrenal
norepinefrin, selanjutnya kedua hormon ini untuk melepaskan epinefrin dan norepinefrin
mempengaruhi pelepasan ion dalam tubuh. ke aliran darah (Elrom, 2000). Hal tersebut
Jarak tempuh transportasi juga berpengaruh menciptakan efek depolarisasi yang
terhadap peningkatan detak jantung. Jarak menyebabkan detak jantung yang lebih cepat.
tempuh yang jauh mengakibatkan broiler

Tabel 4.3 Rataan selisih kadar glukosa darah broiler sebelum dan sesudah transportasi (mg/L)
Level
Jarak 0 mg/L 250 mg/L 500 mg/L 750 mg/L
Rataan
(B1) (B2) (B3) (B4)
24 km (A1) 10,75cd 10,25a 10,25ab 10,5bc 14,437a
48 km (A2) 21,5g 12,5de 13,25ef 14,25f 15,375ab
Rataan 16,125 d 11,375 a 11,75 ab 12,375 bc
a,b,c Superskrip huruf yang berbeda pada kolom atau baris yang sama menunjukkan berbeda nyata (P<0,05)
a,b,c,d,e,f,g, Superskrip huruf yang berbeda pada kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda nyata (P<0,05)

31
Jurnal Imu Peternakan Terapan. 2(1):27-33, Oktober 2018 ISSN 2579-9479

Glukosa Darah Insulin mempunyai fungsi untuk menurunkan


Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa rataan kadar glukosa dalam darah. Hal ini sesuai
kadar glukosa darah tanpa suplementasi dengan Bawono (2012) yang menyatakan
vitamin C memberikan hasil lebih besar bahwa insulin dapat menurunkan kadar
dibandingkan perlakuan dengan suplementasi glukosa, asam lemak, dan asam amino dalam
vitamin C. Hasil sidik ragam menunjukkan darah serta mendorong penyimpanan zat-zat
bahwa pemberian vitamin C memberikan gizi tersebut. Stres yang terus menerus akibat
pengaruh nyata (P<0,05) dalam menurunkan stesor transportasi menyebabkan tubuh
kadar glukosa darah broiler. Rataan kadar mensekresikan glukokortikoid yang
glukosa darah dengan level suplementasi dihasilkan oleh ATCH yang berperan dalam
vitamin C sebesar 250 mg/L, 500 mg/L, dan gluconeogenesis sehingga meningkatkan
750 mg/L memberikan hasil lebih rendah glukosa darah melalui peningkatan
dibandingkan dengan perlakuan tanpa katabolisme protein di jaringan, peningkatan
suplementasi vitamin C. pengambilan asam amino oleh hepar,
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa peningkatan aktivitas enzim transaminase,
faktor jarak tempuh 24 km maupun 48 km dan enzim lain yang berhubungan dengan
memberikan pengaruh tidak berbeda nyata gluconeogenesis di hepar (Sari, 2007).
terhadap glukosa broiler , tetapi kadar
glukosa darah broiler pada jarak 48 km lebih Mortalitas
besar daripada 24 km. Hasil sidik ragam Mortalitas broiler pada penelitian
menunjukkan bahwa faktor jarak tempuh dan suplementasi vitamin C dan jarak transportasi
suplementasi vitamin C memberikan terhadap bobot hidup broiler saat
pengaruh nyata dalam menurunkan glukosa transportasi sebesar 0% pada setiap
darah broiler. Pada jarak tempuh 24 km perlakuan. Gross (1998) menjelaskan bahwa
dengan level suplementasi vitamin C sebesar kematian unggas akibat cekaman panas tanpa
250 mg/L dan 500 mg/L memberikan suplementasi vitamin C sebesar 40%,
peningkatan glukosa darah lebih rendah selanjuttnya suplementasi vitamin C 220 ppm,
dibandingkan perlakuan yang lain. Jarak 330 ppm, 660 ppm, dan 1.100 ppm berturut
tempuh 48 km dengan level suplementasi turut adalah 12%, 0%, 31%, dan 15%.
vitamin C sebesar 250 mg/L memberikan Persentase kematian broiler dipengaruhi oleh
peningkatan glukosa darah lebih rendah jarak` pada saat tranportasi. Pada penelitian
dibandingkan perlakuan yang lain. Axelord dan Reisine (1984) level hormon
Hasil analisis data glukosa darah ACTH yang dikenal sebagai faktor penting
menunjukkan bahwa suplementasi vitamin C dalam respon endokrin saat stres akan
dan jarak transportasi memberikan pengaruh meningkat pada jarak 100 dan 200 km, lebih
nyata dalam menurunkan glukosa darah lanjut, peningkatan hormon ACTH akan
dalam broiler (P<0,05). Hal ini diduga vitamin mempengaruhi produksi hormon kortisol
C berpengaruh terhadap produksi hormon yang merupakan bagian dari glukokortikoid.
epinefrin dan norepinefrin serta Efek dari atrofi organ-organ kekebalan
glukokortikoid. Menurut Sari (2007) stres tersebut adalah kematian pada ternak.
mengakibatkan tubuh mensekresikan hormon
epinefrin. Stres saat transportasi KESIMPULAN
menyebabkan kadar glukosa dalam darah
meningkat. Epinefrin dapat menghalangi Suplementasi vitamin C berpengaruh
pelepasan insulin sebab epineprin nyata terhadap penyusutan bobot badan,
menimbulkan glikogenolisis pada sel hepar detak jantung, glukosa darah, dan mortalitas
serta otot karena stimulasi enzim fosforilase. pada broiler saat transportasi. Jarak tempuh

32
Jurnal Imu Peternakan Terapan. 2(1):27-33, Oktober 2018 ISSN 2579-9479

transportasi berpengaruh nyata terhadap bereproduksi. Skripsi. Institut


penyusutan bobot badan dan detak jantung Pertanian Bogor. Bogor.
pada broiler. Suplementasi vitamin C dan Kementerian Pertanian. 2012. Laporan
Kinerja Kementerian Pertanian Tahun
jarak tempuh transportasi memberikan
2011.
interaksi yang nyata terhadap penyusutan http://sakip.pertanian.go.id/admin/da
bobot badan, detak jantung, glukosa darah, ta2/laporan%20kinerja%20kementan
dan mortalitas pada broiler. %202017.pdf. Diakses tanggal 1
September 2018.
DAFTAR PUSTAKA Kusnadi, E. 2006. Suplementasi vitamin C
sebagai penangkal cekaman panas
pada ayam broiler. Jurnal Ilmu Ternak
Anim, A.J., T.L. Lin, P.Y. Hester, D. dan Veteriner. 11(4): 249-253.
Thiagarajan, B.A. Watkins, and C.C. Wu. Meade, S.M. 2004. The effect of social stress
2000. Ascorbic acid supplementation and vitamin C on immunity and
improved antibody response to response to vaccination with
infectious bursal disease vaccination in hemmorrhagic enteritis virus in
chickens. Poultry Science. 79(5): 680- turkeys. Dissertation. Faculty of
688. Virginia Polytechnic Institute and State
Axelord, J. and T.D. Reisine. 1984. Stress University. Blacksburg. Virginia.
Hormones: Their interaction and Menten, J.F.M, J.A.D.B. Filho, M.A.N. Silva, I.J.O.
regulation. Science. 224(4648): 452- Silva, A.M.C. Racanicci, A.A.D. Coelho,
459. and V.J.M. Savino. 2006. Physiological
Bawono, M.N. 2012. Kontrol Hormon Insulin Response of Broiler Chickens to
dan Glukagon dalam Perubahan Preslaughter Heat Stress. University of
Metabolisme Selama Latihan. Sao Paulo, Escola Superior de
https://anzdoc.com/kontrol-hormon- Agriculture Luiz de Queiroz, Caixa
insulin-dan-glukagon-dalam- Postal 9, 13418-900 Piracicaba, SP,
perubahan-metaboli.html. Diakses Brazil.
tanggal 14 September 2018. Pardue, S.L, and J.P. Thaxson. 1985. Ascorbic
Bayliss, P.A. and M.H. Hinton, 1990. Acid in Poultry: A Review. World’s
Transportation of broilers with special Poultry Science Journal. 42(2): 107-
reference to mortality rates. Applied 123.
Animal Behavior Science. 28(1-2): 93- Sari, M.I., 2007. Reaksi-Reaksi Kimia sebagai
118. Sumber Glukosa Darah.
Blokhina, O. 2000. Anoxia and Oxidative http://repository.usu.ac.id/bitstream/
Stress: Lipid Perodaxtion, handle/123456789/1934/09E01867.p
Mitochondrial Funcionts in Plants df?sequence=1&isAllowed=y. Diakses
Antioxidant Status and Mitochondrial tanggal 20 Agustus 2018.
Funcions in Plants. Sudaryani, T., H. Santosa, dan U.H. Tanuwiria.
http://ethesis,helsinki.fi/julkaisut/mat 2011. Stategi Eliminasi Stres
/bioti/vk/bilokhina/anoxiaan.html. Transportasi pada Sapi Potong
Diakses tanggal 17 September 2018. Menggunakan Kromium Organik.
Elrom, K. 2000. Handling and transportation UNPAD Press. Bandung.
of broiler welfare, sterss, fear and meat Susalit, E., J.E Kapojos, dan H.R Lubis. 2001.
quality. Israel Journal of Veterinary Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam II. Balai
Medicine. 56 (1). penerbit FKUI. Jakarta.
Gross, W.B. 1988. Effect ascorbic acid on the Zulkifli, I., M.T.C. Norma, C.H. Chong, and T.C.
mortalily of leghorn-type chickens due Loh. 2000. Heterophil lymphocyte ratio
to overheating. Avian Disease. 32(3): and tonic immobility reactions to
561-566. preslaughter handling in broiler
Habibie, A. 2010. Pengaruh cekaman panas chickens treated with ascorbid acid.
terhadap kebutuhan vitamin C pada Poultry Science. 79(3).
ayam petelur komersial yang sedang

33

Anda mungkin juga menyukai