Anda di halaman 1dari 13

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan persada nusantara yang dilintasi garis katulistiwa

dengan iklim tropisnya yang memberi kesegaran sepanjang tahun, sehingga

menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berwisata di bumi Indonesia. Semua

itu adalah karunia Allah SWT yang telah di anugerahkan kepada manusia,

sesuai dengan firman Allah dalam surat Lukman ayat 20 berbunyi :


...
Artinya: Dan Apakah mereka tidak Mengadakan perjalanan di muka bumi,
lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum
mereka...1 ( QS. Al-Mukmin: 21)

Kerinci memiliki keindahan alam sebagai objek wisata, khususnya di

KecamatanSiulak Mukai. Disamping sebagai objek wisata juga bisa sebagai

zona pertanian, daerah ini memiliki potensi sumber daya alam dan kebudayaan

yang memiliki nilai sejarah. Objek wisata yang ada di Mukai Tinggi

Kecamatan Siulak Mukai Kabupaten Kerincijuga penuh dengan keindahan

bukit-bukit disekelilingnya, di samping itu juga ada taman bunga dan air

terjun yang berasal dari hutan sumber airnya.

Desa Mukai Tinggididiami oleh masyarakat asli setempat dan ada

sebagian dari daerah lain. Jarakdesa Mukai Tinggi ke lokasi wisata Bukit

Tengah sekitar + 1 Km, dan jarak lokasi wisata ke Ibu Kota Kabupaten

1
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang: Karya Toha Putra,
1996), h. 347

1
2

Kerincisangatlah dekat karena Bukit Tengah termasuk dalam kawasan Kota

Kabupaten Kerinci.

Bagi para wisatawan yang ingin berkunjung kesana dapat ditempuh

dengan kendaraan roda dua dan roda empat, dan untuk mencapai kesana

terdapat dua jalan masuk, yang pertama dapat ditempuh dari desa Mukai

Tinggi Kecamatan Siulak Mukai dan yang kedua dapat ditempuh melewati

desa Koto Rendah Kecamatan Siulak.

Yang paling mempesona bagi wisatawan di Bukit Tengah adalah

adanya taman yang indah untuk memandang sakti alam Kerinci, selain itu bisa

juga untuk tempat peristirahatan dan rekreasi serta sangat cocok untuk tempat

makan bersama bagi wisatawan, melihat aktivitas ini para wisatawan sangat

menaruh perhatian atas daya tarik mereka untuk berwisata di Bukit Tengah

Kecamatan Siulak Mukai Kabupaten Kerinci.

Kehadiranwisatawan/ pengunjung Bukit Tengah membawa dampak

positif terhadap kehidupan masyarakat Kecamatan Siulak Mukai umumnya

dan desaMukai Tinggi khususnya, namun tak dapat dipungkiri kehadiran

wisatawan yang berperangai buruk, membawa dampak negatif terhadap

kehidupan masyarakat desa Mukai Tinggi itu sendiri, seperti minuman keras,

pergaulan bebas, zina dan sebagainya.

Maka untuk mengantisifikasi dampak negatif ini dibutuhkan

pengawasan dari masyarakat, yang apabila tidak diadakan sangat

memungkinkan akan membawa pengaruh terhadap pola hidup masyarakat itu

sendiri, yang pada akhirnya terjadi peleburan nilai Agama, budaya, adat
3

istiadat setempat makin hilang dari motivasi aslinya, yaitu motivasi yang

dimulai dari sakral, lama kelamaan akan berubah kepada motivasi baru yang

bersifat komersial bahkan dorongan beragama semakin hilang dalam

kehidupan masyarakat.

Dengan demikian kondisi di atas apabila di hubungkan dengan

keadaan masyarakat di sekitar lokasi wisata Bukit Tengahsangat

memprihatinkan karena masih banyak remajanya yang belum menjalankan

Agamanya secara baik dan benar. Maka peran dari masyarakat sangatlah

dibutuhkan agar tidak terjadi hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai

islam yang telah menjadi warisan turun temurun sejak dulunya.

Untuk menemukan permasalahan di atas penulis tertarik melakukan

penelitian lapangan dengan judul: “Peran Masyarakat Dalam

Menanggulangi Dampak Negatif Keberadaan Lokasi Wisata Di Bukit

Tengah Terhadap Akhlak Remaja Di Desa Mukai Tinggi”

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang peneliti dan identitas masalah yang

telah dilakukan, dipilih sejumlah masalah (dua, tiga atau empat) masalah

disertai penjelasan ruang lingkup masalah, baik keluasan maupun

kedalamannya. Pembatasan masalah dilakukan agar peneliti lebih terarah,

terfokus, dan tidak melenceng kemana-mana.2

Penulis merasa tidak mungkin dapat membahas secara keseluruhan

hal yang mengenaiperan masyarakat dalam menanggulangi dampak negatif


2
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2009), Cet.ke 6, h. 5
4

keberadaan lokasi wisata di Bukit Tengah terhadap akhlak remaja di desa

Mukai Tinggi dengan waktu yang telah penulis tetapkan. Karena penulis

menyadari bahwapembahasannya sangat luas.

Akan tetapi bertitik tolak dari latar belakang masalah yang penulis

paparkan sebelumnya, maka untuk menghindari penyimpangan serta

mempermudah pembaca dalam memahami skripsi ini, maka yang

menjadilokasi penelitian adalah di Bukit Tengah Kabupaten Kerinci, dan

pokok masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu Peran

Pemerintahan Desa, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan

Orang Tua Remaja dalam menanggulangi dampak negatif keberadaan

lokasi wisata di Bukit Tengah terhadap akhlak remaja di desa Mukai

Tinggi.

2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana akhlak remaja di desa Mukai Tinggi?

2. Apa dampak negatif keberadaan lokasi wisata di Bukit Tengah

terhadap akhlak remajadi desa Mukai Tinggi?

3. Bagaimana peran masyarakat dalam menanggulangi dampak negatif

keberadaan lokasi wisata di Bukit Tengah terhadap akhlak remaja di

Desa Mukai Tinggi?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian :

a. Untuk mengetahui bagaimana akhlak remaja di desa

Mukai Tinggi.
5

b. Untuk mengetahui dampak negatif keberadaan lokasi

wisata di Bukit Tengah terhadap akhlak remaja di desa Mukai Tinggi.

c. Untuk mengetahui peran masyarakat dalam

menanggulangi dampak negatif keberadaan lokasi wisata di Bukit

Tengah terhadap akhlak remaja di desa Mukai Tinggi.

2. Kegunaan Penelitian :

1. Penelitian ini diharapkan berguna bagi pengembangan pengetahuan

ilmiah jurusan Tarbiyah dalam Prodi Pendidikan Agama Islam.

2. Untuk melengkapi tugas dan syarat dalam mencapai gelar Sarjana

Pendidikan Islam(S.PdI) pada Jurusan TarbiyahProdi Pendidikan

Agama Islam pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Kerinci.

3. Sebagai bahan bacaan dan menambah Ilmu Pengetahuan bagi penulis.

D. Definisi Operasional

Pemahaman terhadap judul sangat mennentukan dalam memahami

suatu karya ilmiah, sehingga dengan demikian kita akan terhindar dari

kesalahpahaman nantinya.

Skripsi ini berjudul: “Peran Masyarakat Dalam Menanggulangi

Dampak Negatif Keberadaan Lokasi Wisata Di Bukit Tengah Terhadap

Akhlak Remaja Di Desa Mukai Tinggi”.

Untuk menghindari terjadinya salah pengertian dan penafsiran yang

keliru pada skripsi ini, maka penulis akan menjelaskan pengertian istilah yang

terdapat dalam judul tersebut:


6

Peran : Pemain sandiwara (film):...utama; tukang lawak pada

permainan makyong; perangkat tingkah yang

diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan

dalam masyarakat.3 Yang dimaksud oleh penulis

dengan peran disini adalah suatu tindakan yang

dilakukan oleh masyarakat dalam menanggulangi

dampak negatif keberadaan lokasi wisata di Bukit

Tengah terhadap akhlak remaja di desa Mukai Tingi.


Masyarakat : Hubungan antara manusia, pergaulan hidup manusia,

sekelompok manusia yang hidup dalam lingkungan

tertentu.4 Yang dimaksud oleh penulis dengan

masyarakat disini adalah masayarakat desa Mukai

Tinggi.
Menanggulang : Menghadapi, mengatasi: bahaya banjir; gangguan

i keamanan; kenakalan remaja. Yang dimaksud oleh

penulis dengan menanggulangi adalah cara mengatasi

kenakalan remaja desa Mukai Tinggi.


Dampak : Melanggar, akibat: benturan; pengaruh kuat yang

mendatangkan akibat (baik negatif maupun positif).5

Yang dimaksud oleh penulis dengan dampak disini

adalah akibat yang ditimbulkan darilokasi wisata Bukit

Tengah terhadap akhlak remaja Desa Mukai Tinggi.


Ada : Hadir, kelihatan, berwujud.6 Yang dimaksud oleh
3
Kamus Bahasa Indonesia Online, http://Kamus Bahasa Indonesia. Org/Peran/
Mirip#ixzz2hZIrRkIF, www.Kamus Bahasa Indonesia.org, Di Akses Pada Tangal 29 Juli 2013
4
Hamzah Ahmad dan Ananda Santono, Kamus Pintar Bahasa Indonesia, (Surabaya: Fajar
Mulya, 1996), h. 247
5
Ibid, h.88
7

penulis dengan ada disini adalah adanya lokasi wisata

Bukit Tengah.
Lokasi : Tempat, letak.7 Yang dimaksud oleh penulis dengan

lokasi disini adalah tempat/ letakwisata yaitu Bukit

Tengah.
Wisata : Bertamasya; berpergian bersama-sama untuk

memperluas pengetahuanatau bersenang-senang.8 Yang

dimaksud oleh penulis dengan wisata disini adalah

tempat rekreasi/ bertamasya.


Akhlak : Tabiat, watak, budi pekerti, moral. 9 Yang dimaksud

oleh penulis dengan akhlak disini adalah tingkah laku

remaja desa Mukai Tinggi.


Remaja : Usia muda, mulai dewasa10. Yang dimaksud oleh

penulis dengan remaja disini adalah anak muda desa

Mukai Tinggiyang berumur 13 s/d 21 tahun.


E. Tinjauan Pustaka

Dalam melakukan penelitian ini terlebih dahulu penulis melakukan

telaah pustaka untuk mendapatkan sejumlah teori dalam penulisan skripsi ini.

Tinjauan pustaka inilah yang akan dijadikan pedoman untuk menghubungkan

hasil penelitian yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti guna untuk

dijadikan hasil bahan rujukan dari hasil penelitian dengan kerangka teori.

Menurut hemat penulis permasalahan dalam skripsi ini belum pernah

diteliti dan dibahas sebelumnya, walaupun adamungkin permasalahan yang

6
Ibid, h. 11
7
Ibid, h. 230
8
Ibid, h. 413
9
Ibid, h. 15
10
Ibid, h. 314
8

berbeda dan tempat yang berbeda pula, dan permasalahan ini diajukan ke

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kerinci untuk dibahas lebih

lanjut.

Adapun yang akan di bahas dalam tinjauan pustaka pada penelitian ini

adalah pengertian akhlak, pengertian remaja, pengertian akhlak remaja,

pengertian masyarakat, tujuan dan fungsi masyarakat, anggota masyarakat

serta teori yang berkaitan dengan peran masyarakat dalam menanggulangi

dampak negatif keberadaan lokasi wisata di Bukit Tengah terhadap akhlak

remaja di desa Mukai Tinggi.

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Berdasarkan judul yang penulis ambil, maka dalam penelitiannya

penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif, dengan mendekati makna

dan ketajaman analisis-logis dan juga dengan cara menjahui statistik

“sejauh-jauhnya”.11Untuk mempermudah proses penelitian yang

dilaksanakan perlu adanya cara yang terorganisir secara efektif dan

efesien. Maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode diskriptif

yaitu metode yang digunakan untuk mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-

sifat atau fenomena. Metode ini dimulai dengan mengumpulkan data,

menganalisis data dan menginterprestasikannya.12

2. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data
11
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta:Rajawali Pers, 2006),Ed. 1,
h. 27
12
Desiana, Metode Penelitian, (Sungai Penuh: STAIN Kerinci Press, 2002), h. 27
9

1. Data Primer

Sumber data lapangan dapat berarti seorang tokoh

masyarakat, tokoh agama, aparat pemerintahan, dan sebagainya

yang merupakan sumber data primer.13 Data ini diperoleh dari

informasi melalui wawancara langsung berupa informasi tentang

peran masyarakat dalam menanggulangi dampak negatif

keberadaan lokasi wisata di Bukit Tengah terhadap akhlak remaja

di Desa Mukai Tinggi.

2. Data Sekunder

Data Sekunderdapat berupa buku-buku tentang subject

matter yang ditulis orang lain, dokumen-dokumen yang merupakan

hasil peneliti dan hasil laporan.14Informasi yang berkaitan dengan

hal ini sebagai pelengkap data yang telah ada, baik yang diperoleh

dari kantor Kepala Desa Mukai Tinggi, maupun diperoleh dari

buku-buku yang berhubungan dengan peran masyarakat dalam

menanggulangi dampak negatif keberadaan lokasi wisata di Bukit

Tengah terhadap akhlak remaja di desa Mukai Tinggi.

b. Sumber Data

Dalam usaha mengumpulkan data untuk mencapai tujuan yang

akan diharapkan dari penelitian ini, maka penulis di dalam

pengumpulan data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:

1. Kepala Desa Mukai Tinggi

13
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2008), h. 93
14
Ibid, h. 93
10

2. BPD Desa Mukai Tinggi

3. Tokoh Agama Desa Mukai Tinggi

4. Tokoh Adat Desa Mukai Tinggi

5. Tokoh Masyarakat Desa Mukai Tinggi

6. Orang Tua Remaja Desa Mukai Tinggi

7. Remaja Desa Mukai Tinggi

3. Subjekdan Informan Penelitian

a. Subjek Penelitian

Dalam Kamus pintar bahasa Indonesia subjek adalah: pokok

pembicaraan, pokok pembahasan, pokok kalimat; pelaku; mata

pelajaran; orang, tempat, atau benda yang diamati dalam rangka

pembututan sebagai sasaran; saran.15

Subjek penelitian disebut dengan responden yaitu pihak-pihak

yang dijadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian.Jadi subjek

penelitian dapat di defenisikan yaitu : sesuatu, baik orang, benda

ataupun lembaga (organisasi), yang sifat keadaannya yang akan

diteliti. Dengan kata lain subjek penelitian adalah sesuatu yang di

dalam dirinya melekat atau terkandung objek penelitian.

Didalam skripsi ini yang menjadi subjek penelitian adalah:

remaja desa Mukai Tinggi Kecamatan Siulak Mukai.

b. Informan Penelitian

15
Hamzah Ahmad dan Ananda Santono, Kamus Pintar Bahasa Indonesia, (Surabaya:
Fajar Mulya, 1996), h. 353
11

Adapun informan dalam penelitian ini adalah Kepala Desa

Mukai Tinggi, BPD Desa Mukai Tinggi, Tokoh Adat Desa Mukai

Tinggi,Tokoh Agama Desa Mukai Tinggi, Tokoh Masyarakat Desa

Mukai Tinggi, Orang Tua Remaja Desa Mukai Tinggi yang berkenaan

dengan peran mayarakat dalam menanggulangi dampak negatif

keberadaan lokasi wisata di Bukit Tengah terhadap akhlak remaja di

desa Mukai Tinggi.

4. Metode Pengumpulan Data

Adapun metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan

hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai kenyataan

yang diperoleh melalui observasi.16

Tekhnik ini penulis gunakan dalam bentuk pengamatan dengan

cara peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengamati kejadian

yang sebenarnya.

b. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses

tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan

16
Nasution, Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, (Bandung: Tarsito, 2002),Ed.1, h.
56
12

datang dari pihak yang mewancarai dan jawaban diberikan oleh yang

diwawancara.17

Orang yang mengajukan pertanyaan dalam proses wawancara

disebut pewawancara (interview) dan yang memberikan wawancara

disebut (interviewe).

Wawancara dalam skripsi ini ditujukan kepada Kepala Desa,

BPD, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Orang Tua

Remaja, Remaja Mukai Tinggi dan masyarakat yang dapat

memberikan keterangan tambahan tentang masalah dampak negatif

yang terjadi di Lokasi wisata Bukit Tengah serta pengalaman kegiatan

keagamaan di Desa Mukai Tinggi.

c. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini, yaitu mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku,

surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan

sebagainnya .18

5. Teknik Analisa Data

Dalam menganalisa data penulis menggunakan analisa data

dilakukan sebelum peneliti memasuki lapangan, selama di lapangan, dan

setelah selesai di lapangan. Analisis telah dimulai sejak merumuskan dan

17
Abdurrahmat Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi,
(Jakarta:Rineka Cipta, 2006), Cet.1, h.105
18
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian,(Jakarta: Rineka Cipta, 2006), Cet Ke-14, h.
274.
13

menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus

sampai penulisan hasil penelitian. 19

Namun, dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan

selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Analisis

data kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data, kemudian

dilanjutkan setelah selesai pengumpulan data.

6. Teknik Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini penulis berpedoman pada : Panduan

Karya Tulis Ilmiah, Skripsi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Kerinci dan arahan dari dosen pembimbing I dan II.

19
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2008),h. 200

Anda mungkin juga menyukai