PEMBAHASAN
ان ب ُْنُ ال َح َّدثَنَا ُسلَ ْي َم َ َال َح َّدثَنَا أَبُو َعا ِم ٍر ْال َعقَ ِديُّ ق
َ ََح َّدثَنَا َع ْب ُد هَّللا ِ ب ُْن ُم َح َّم ٍد ْال ُج ْعفِ ُّي ق
ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ َع ْن النَّبِ ِّي ِ ح َع ْن أَبِي هُ َري َْرةَ َر ٍ ِصال َ ار َع ْن أَبِي ٍ َبِاَل ٍل َع ْن َع ْب ِد هَّللا ِ ب ِْن ِدين
ون ُش ْعبَةً َو ْال َحيَا ُء ُش ْعبَةٌ ِم ْن اإْل ِ ي َما ِن َ ُّان بِضْ ٌع َو ِست ُ ال اإْل ِ ي َم َ َصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ق َ
)8:(رواه البخاري.
4. ُسلَ ْي َمانُ بْنُ ِباَل ٍل ُسلَ ْي َمانُ بْنُ ِباَل ٍل
6. ح َ أَبِي
ٍ صا ِل َع ْب ُد هَّللا ِ بْنُ ُم َح َّم ٍد ْال ُج ْعفِ ُّي
2. Kritikan Sanad di kalangan Muhadditsin
Para ulama hadits (muhadditsin) pada periode awal sangat
berhati-hati dalam meriwayatkan dan menyalin suatu hadits,
hal ini karena mereka menyadari bahwa kapasitas sunnah itu
sendiri sebagai sumber hukum kedua setelah Al-Quran yang
akan dijadikan pedoman oleh ummat sepanjang masa, maka
dengan demikian mereka memandang bahwa sangat
diperlukan kritik (penelitian) terhadap suatu riwayat dengan
sungguh-sungguh. Secara garis besar ada empat faktor penting
yang mendorong ulama hadits (muhadditsin) untuk
melakukan kritik sanad (kritik eksternal), yaitu:
PENUTUP
Kajian sanad merupakan salah satu kajian yang sangat penting
dalam meneliti hadits. Karena dengan kajian sanad, dapat
memberikan faedah-faedah, berupa: keilmiah dalam
penukilan, mencegah pemalsuan hadits, memelihara
kemurnian Islam (secara khusus salah satu sumber
hukumnya), memperjelas kondisi sebuah riwayat, dan
memberi ketenangan (menghilangkan keragu-raguan) dalam
mengamalkan ajaran agama.
REFERENSI
Bustamin dan M. Isa H. A. Salam, 2004, Metodologi Kritik
Hadits, Edisi I, (Cet. I; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
ENDNOTE