Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL


STAGE MANAJEMEN DI RUANG JANTUNG
RSUD ULIN BANJARMASIN

Oleh :
FANSYAH
1614901110063

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN
BANJARMASIN, 2017
3.3.4 Komunikasi Efektif SBAR atau ISBAR
Komunikasi Situation Background Assessment Recommendation (SBAR)
dalam dunia kesehatan dikembangkan oleh pakar pasien safety dari Kaiser
Permanente Oakland California untuk membantu komunikasi antara
dokter dan perawat. Meskipun komunikasi SBAR di desain untuk
komunikasi dalam situasi berisiko tinggi antara perawat dan dokter, tehnik
SBAR juga dapat digunakan untuk berbagai bentuk operan tugas, misalnya
operan antara perawat. Di Kaiser tempat asalnya, tehnik SBAR tidak
hanya digunakan untuk operan tugas antara klinis, tetapi juga untuk
berbagai laporan oleh pimpinan unit kerja, mengirim pesan via email atau
voice mail serta bagian IT untuk mengatasi masalah. (JCI, 2010 Dalam
Penelitian Rina, 2012)

3.3.4.1 Komunikasi SBAR


Komunikasi SBAR adalah komunikasi dengan menggunakan alat
yang logis untuk mengatur informasi sehingga dapat ditransfer
kepada orang lain secara akurat dan efisien. Komunikasi dengan
menggunakan alat terstruktur SBAR untuk mencapai keterampilan
berfikir kritis serta menghemat waktu. (Rina, 2012)
3.3.4.2 Konsep SBAR
Menurut Rina, 2012. Konsep SBAR yaitu sebagai berikut
1) S (Situation)
Merupakan kondisi terkini yang sedang terjadi pada pasien.
 Mengidentifikasi diri, unit, pasien dan nomor kamar
 Nyatakan masalah secara singkat: Apa, kapan dimulai dan
tingkat keparahan
2) B (Background)
Sediakan informasi latar belakang yang sesuai dengan situasi,
meliputi:
 Daftar pasien
 Nomor medical record
 Membuat diagnosa dan tanggal pendiagnosaan
 Daftar obat terkijni, alergi dan hasil laboratorium
 Hasil terbaru TTV pasien
 Hasil laboratorium dengan tanggal dan waktu
pengambilan serta hasil dari tes laboratorium sebagai
pembanding
 Informasi klinik lainnya
Jadi, background merupakan informasi penting tentang
apa yang berhubungan dengan kondisi pasien terkini
3) A (Assessment/Pengkajian)
Assessment merupakan hasil pengkajian dari kondisi pasien
yang terkini
4) R (Recommendation)
Recommendation merupakan apa saja hal yang perlu dilakukan
untuk mengatasi masalah pasien pada saat ini.

3.3.4.3 SBAR Model


Menurut Rina, 2012:
1) Komunikasi menjadi efektif dan efisien
2) Menawarkan sebuah cara yang simpel untuk standart
komunikasi dengan menggunakan 4 elemen umum
3) Mencerminkan umum dan proses keperawatan
4) Membuat bahasa yang umum

3.3.4.4 Laporan Kondisi Pasien Antar Shift Dinas Dengan SBAR


Menurut Rina, 2012. Sebelum operan pasien:
1) Dapatkan pengkajian kondisi pasien terkini
2) Kumpulkan data – data yang diperlukan yang berhubungan
dengan kondisi pasien yang akan dilaporkan
3) Pastikan diagnosa medis pasien dan prioritas masalah
keperawatan yang harus dilanjutkan
4) Baca & pahami catatan perkembangan terkini & hasil
pengkajian perawat shift sebelumnya
5) Siapkan medical record pasien termasuk rencana perawat harian

3.3.4.5 Contoh Skenario Operan Antar Shift Dengan Metode SBAR


S : Situation
 Pasien Tn.X (45 tahun)
 Kamar 1
 Dengan Dx. Asma
 Kesadaran Composmentis
 Klien masih mengalami sesak napas
 Pernapasan dengan cuping hidung
 Pernapasan cepat
 Terdapat sekret yang kental

B : Background
 Telah diberikan terapi O2 sebanyak 2 liter
 Telah diberikan terapi nebulizer

A : Assessment
 Pemeriksaan TTV :
TD : 130/90 mmHg
P : 22 x/m
N : 84 x/m
T : 36,8 C
 Diet TKTP
 Terapi IVFD RL 20 tpm

R : Recommendation
 Lakukan pemeriksaan TTV setiap 5 jam
 Lakukan pemberian terapi nebulizer 1-2x/jam
 Pantau pemberian terapi O2

Anda mungkin juga menyukai