TINJAUAN PUSTAKA
dan bangsa india menyadap Ficus elastica. Ketiga jenis tanaman tersebut
dengan diameter batang yang cukup besar. Umumnya, batang karet tumbuh lurus
keatas dengan percabangan di bagian atas. Dibatang inilah terkandung getah yang
mempunyai tugas:
1. Mendukung bagian tanaman bagian tumbuhan yang ada di atas tanah, yaitu
5
2. Dengan percabangan memperluas bidang asimilasi, dan menempatkan bagian-
menguntungkan.
lateks. Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan bercabang
cukup besar. Tinggi pohon dewasa dapat mencapai 15-25 meter. Batang
atas. Batang tanaman mengandung getah yang dikenal dengan nama lateks.
Daun karet terdiri dari tangkai utama sepanjang 3-20 cm dan 3-10 cm
dengan kelenjar diujungnya. Setiap daun karet biasanya terdiri dari tiga anak
daun yang berbentuk elips memanjang dengan ujung runcing. Daun karet ini
berwarna hijau dan menjadi kuning atau merah menjelang rontok. Seperti
kebanyakan tanaman tropis, daun-daun karet akan rontok pada puncak musim
bunga betina dalam satu pohon, terdapat dalam malai payung yang jarang.
Pangkal tenda bunga berbentuk lonceng dan diujungnya terdapat lima taju yang
6
sempit. Bunga betina berambut vilt dengan ukuran sedikit lebih besar
dibandingkan dengan jantannya dan mengandung bakal buah yang beruang tiga.
Kepala putik yang merupakan organ kelamin betina dalam posisi duduk
berjumlah tiga buah. Organ kelamin jantan berbentuk tiang yang merupakan dari
gabungan 10 benang sari. Kepala sari terbagi menjadi dua ruangan, yang satu
Buah karet yang diamater 3-5 cm, terbentuk dari penyerbukan bunga karet
dan memiliki pembagian ruangan yang jelas, biasanya 3-6 ruang. Setiap ruangan
berbentuk setengah bola. Jika sudah tua, buah karet akan pecah dengan
Sebagai tanaman berbiji belah, akar pohon karet berupa akar tunggang
yang mampu menopang batang tanaman yang tumbuh tinggi ke atas. Dengan akar
seperti itu pohon karet bisa berdiri kokoh, meskipun tingginya bisa mencapai 25
7
Dalam dunia tumbuhan karet tersusun dalam sistematika sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Hevea
B. Syarat Tumbuh
1. Iklim
Tanaman karet adalah tanaman daerah tropis. Daerah yang cocok untuk
tanaman karet adalah pada zona antara 15º LS dan 15º LU. Pertumbuhan tanaman
karet sangat ideal bila ditanam pada ketinggian 0 -200 m di atas permukaan laut.
Ketinggian > 600 m dari permukaan laut tidak cocok untuk tumbuh tanaman
2. Curah hujan
Curah hujan tahunan yang cocok untuk pertumbuhan tanaman karet tidak
kurang dari 2.000 mm. optimal antara 2.500 -4.000 mm/tahun, yang terbagi
dalam 100 – 150 hari hujan. Pembagi hujan dan waktu jatuhnya hujan rata-rata
pagi hari produksinya akan kurang. Keadaan iklim Indonesia yang cocok untuk
8
tanaman karet ialah daerah-daerah Indonesia bagian barat, yaitu Sumatera, Jawa
3. Angin
tanaman karet yang berasal dari klon-klon tertentu yang peka terhadap angin
kencang.
4. Tanah
Tanaman karet dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, baik pada tanah-
tanah vulkanis muda atau pun vulkanis tua, aluvial dan bahkan tanah gambut.
terutama dari segi struktur, tekstur, solum, kedalaman air tanah, aerasi, dan
Reaksi tanah yang umum ditanami karet mempunyai pH antara 3.0 – 8.0.
Ph tanah dibawah 3.0 atau di atas 8.0 menyebabkan pertumbuhan tanaman yang
terhambat. Sifat-sifat tanah yang cocok untuk tanaman karet adalah sbb:
a. Solum cukup dalam, sampai 100 cm atau lebih, tidak terdapat batu-batuan,
9
e. Tidak bergambut, dan jika ada tidak lebih tebal dari 20 cm,
f. Kandungan unsur hara N, P dan K cukup dan tidak kekurangan unsur mikro,
lateks yang terdapat didalam kulit batang tanaman karet. Oleh karena itu,
Keterangan : X. Xylem, Floem, kk. Kulit keras, kl. Kulit lunak, L. pembuluh
lateks, C.Kambium, dan PV. Pembuluh vaskuler.
Pembuluh lateks terletak dikedalaman 0,5 – 1,5 mm dari lapisan kulit
paling luar, penyadapan yang terlalu dangkal hanya mengeluarkan sedikit lateks,
10
tetapi penyadapan yang terlalu dalam sampai melukai kambium akan merugikan
tanaman.
kecambah, berbentuk memanjang dan lebih sempit dibanding sel-sel yang ada
disekitarnya dan di daun dan buah. Kelompok lateks yang berdifusi memanjang
kearah vertikal batang disebut berkas pembuluh lateks, ukuran pembuluh lateks
banyak tetapi ukurannya lebih kecil dibanding dengan klon yang pertumbuhannya
tanaman tidak akkan tumbuh lagi, oleh sebab itu dapat dipahami puncak
Berkas pembuluh lateks membentuk sudut dari arah kiri bawah kearah
kanan atas sebesar 37º terhadap bidang vertikal batang dengan pola spiral.
Penyadapan dilakukan membentuk sudut 30-40º dari kiri atas ke kanan bawah
11
Gambar 3 : Sudut Penyadapan Tanaman Karet
dari kambium. Sedangkan pada tanaman tua (umur 20 tahunan) letak berkas
yang diperoleh dengan cara penyadapan (membuka pembuluh lateks) pada kulit
tanaman karet (Hevea brasiliensis) kandungan kimia lateks dalam tabel berikut :
12
4 Fraksi dasar (14%) - Air
- Protein & senyawa Nitrogen
- Karet & Karotenoida
- Lipida & Ion Logam
(Anonim, 1997)
sitoplasma dari sel-sel pembuluh lateks yang mengandung antara lain pertikel
akan terpisah menjadi tiga bagian utama yaitu lapisan atas berupa partikel karet
yang berwarna putih, lapisan tengah merupakan cairan bening yang dinamakan
serum C (sitosol), dan endapan kuning pada dasar tabung disebut sebagai ‘fraksi
karet (menderes, menoreh, tapping) adalah mata rantai pertama dalam proses
13
mengiris (dewasa ini juga menusuk) kulit batang dengan cara tertentu, dengan
maksud untuk memperoleh lateks atau getah. Kulit batang yang disadap adalah
akan membawa akibat yang sangat merugikan baik bagi pohon itu sendiri maupun
bagi produksinya.
muda, sebelum sadapan rutin berjalan, terlebih dahulu dilakukan bukaan sadapan
F. Stimulan Ethrel
acid atau etefon yang akan berurai secara spontan didalam air atau didalam
jaringan tanaman. Aplikasi stimulan ini pada kulit tanaman yang sudah dikerok
dalam cairan sel, zat ini berurai yang antara lain menghasilkan ethylene.
14
dalam jaringan sel. Semua modifikasi metabolisme yang disebabkan ethylene
lateks ini disebabkan oleh penundaan terbentuknya sumbat pembuluh lateks dan
Dalam usaha perkebunan karet saat ini sudah lazim dikenal pengguanaan
stimulan lateks berupa etefon, atau dalam merek dagang disebut Ethrel® atau
(CEPA) yang merupakan senyawa yang bersifat asam yang dikenal sebagai
Praktek stimulasi tanaman karet dengan ethrel sudah sangat meluas karena
tanaman karet yang benar dan bertanggung jawab berarti memperhatikan cara-
cara pemberian ethrel dengan tepat. Saat ini tampaknya mulai disepakati oleh
semua pihak bahwa penggunaan ethrel lebih diarahkan terhadap langkah efisiensi
eksploitasi, dari pada sebagai upaya untuk peningkatan produksi tanaman yang
sifatnya hanya sesaat dan terkadang malah berisiko. Dengan aplikasi etefon,
tanaman karet – khususnya bagi klon yang responsif – akan memberikan produksi
sama tetapi cukup dengan frekuensi sadap yang lebih sedikit. Misalnya produksi
15
yang diperoleh dari penyadapan 2 hari sekali (d/2), dapat disamai oleh
bidang sadap dapat dihemat, meskipun ada tambahan biaya ethrel. Dengan
adanya teknologi ethrel tersebut, maka terbuka alternatif pilihan bagi usaha
pembuluh lateks, sehingga waktu menetes lateks lebih lama yang berarti jumlah
NORMAL STIMULASI
beban tanaman lebih berat oleh sebab itu penggunaan ethrel harus lebih hati-hati.
16
metabolisme, seperti penebalan kulit batang, nekrosis, terbentuknya retakan
kulit, dan timbulnya bagian yang tidak produktif pada irisan sadap (Paranjothy et
al 1979). Selain itu, pemakaian ethrel yang berlebihan juga dapat menghentikan
aliran lateks yang disebabkan oleh koagulasi partikel yang dikenal dengan kering
d. Stimulan lateks digunakan pada sistem sadap frekuensi rendah (d/3, d/4)
e. Stimulan lateks tidak boleh digunakan pada sistem sadap frekuensi tinggi
(d/1,d/2)
17
g. Jangan menggunakan bahan stimulan lateks pada saat terjadi musim gugur
daun dan pembentukan daun baru atau pada pertengahan musin hujan.
h. Jangan menggunakan bahan stimulan lateks pada tanaman karet yang kerdil,
tanaman dengan pertumbuhan kurang baik atau pada pemulihan kulit yang
iklim dan pemupukan yang antara lain dapat diterangkan sebagai berikut:
a. Keadaan tanaman
secara groove application, karena itu bila pemberian secara bark application maka
kulit yang relatif masih tipis akan bertambah tipis lagi dengan adanya scraping,
sehingga dapat menimbulkan pelukaan kayu pada waktu penyadapan. Pada waktu
penyadapan bidang sadap atas ke arah atas. Pemberian stimulan dilakukan secara
b. Iklim
Pemberian stimulan secara groove carrier air pada waktu musim hujan
harus hati-hati. Bila pada hari pelumasan keadaan udara telah mendung maka
pemberian stimulan lebih baik ditunda ke hari berikutnya. Stimulan carrier air
yang diberi secara groove application pada alur sadap membutuhkan waktu 8 jam
untuk meresap ke dalam kulit (tubuh tanaman). Jadi bila hujan turun sebelum 8
jam sesudah pelumasan, maka pelumasan stimulan harus diulang karena ethrel
yang telah dilumas tercuci oleh air hujan. (BPP Sungai Putih, 1985).
18
c. Cara Penstimulasian
Pemakaian stimulan ethrel dewasa ini untuk karet rakyat boleh dengan
pengenceran Ethrel 10% dengan minyak sawit atau dengan air sehingga
Pada sistim sadap iris, cara penstimulasian dapat dibagi sebagai berikut:
Bagian kulit yang akan dioles terlebih dahulu dikerok hinggalapisan pasir
(terasa kasar kalau diraba) bagi kulit murni. Pada kulit yang akan distimulasi
dianjurkan ialah sekitar 2,5 – 5,0% ethrel dengan frekuensi penstimulan sekali 2
minggu.
pada bidang sadapan (Panel application) diatas dari irisan sadapan tanpa
19
Aplikasi pada lace (irisan sadapan yang tertutup oleh getah tarik atau skrep)
dibuat sampai ke kayu, kemudian ditutup memakai penutup seperti kertas, gabus,
dan sebagainya. Cara ini misalnya digunakan pada aplikasi copper sulphate.
Kulit dekerok tegak lurus (biasanya pada bidang sadap atas) kemudian
dipulas dengan stimulan. Hal ini biasanya dilakukan pada sadap ke atas.
tanah. Stimulan yang biasa digunakan ialah karbit. letak tanah yang ditaburi
karbit harus berhadapan dengan letak irisan sadapan. untuk tanah yang cukup
Pada dasarnya lateks adalah suspensi koloidal dari air dan bahan-bahan
20
tetapi terpencar secara merata di dalam air. Partikel koloidal ini sangat kecil,
dikelilingi oleh lapisan sejenis protein tipis yang memiliki kestabilan tersendiri.
21