Anda di halaman 1dari 8

Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi (2017), 1 (1), 71–78 71

PENGARUH PENDEKATAN SOMATIK, AUDITORI, VISUAL, DAN


INTELEKTUAL (SAVI) BERBANTUAN MEDIA ANIMASI TERHADAP
HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

THE EFFECT OF SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLECTUAL


(SAVI) APPROACH WITH ANIMATION MEDIA SUPPORT FOR LEARNERS’
OUTCOMES

Kodri Madang1), Lucia Maria Santoso dan Wita Permitasari Pasela


FKIP Universitas Sriwijaya Jl. Raya Palembang – Prabumulih Km. 32 Indralaya, Ogan Ilir,
Sumatera Selatan 30662 Indonesia
1)
kodri_madang@yahoo.co.id

Diterima: Januari 2017; Disetujui: Februari 2017; Diterbitkan: Maret 2017

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan somatik, auditori, visual, dan intelektual
(SAVI) berbantuan media animasi terhadap hasil belajar pada materi sistem respirasi kelas XI SMA
Negeri 6 Palembang. Penelitian ini menggunakan metode Kuasi Eksperimen dengan desain
Nonequivalent Control Group Design di SMA Negeri 6 Palembang (Sumatera Selatan, Indonesia) tahun
akademik 2015/2016. Variabel bebas dari penelitian ini adalah media animasi dan variabel terikatnya
yaitu hasil belajar peserta didik. Populasi penelitian adalah peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 6
Palembang dengan sampel 2 kelas XI IPA. Data yang dihasilkan adalah hasil belajar peserta didik dengan
instrumen berupa tes tertulis (pretes dan postes). Metode pengumpulan data dilakukan dengan tes untuk
hasil belajar dan lembar observasi kegiatan peserta didik dan guru. Data nilai hasil belajar dan observasi
kegiatan peserta didik dan guru adalah data pendukung dalam penelitian ini. Data dianalisis dengan
menggunakan uji Levene, uji Shapiro-Wilk, uji Mann-Whitney dan uji t bebas. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap nilai ngain hasil belajar peserta didik
(signifikansi 0,001 < α 0,05) dan termasuk kategori ngain sedang. Hal tersebut berarti pendekatan SAVI
berbantuan media animasi berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI SMA Negeri 6
Palembang pada materi sistem respirasi.

Kata kunci: hasil belajar, media animasi, pendekatan SAVI

Abstract
This objective study was to determine the effect of somatic, auditory, visual, and intellectual (SAVI)
approach with the support of animation media on learners’ outcomes at the respiratory system materials
of class XI SMA Negeri 6 Palembang. The study used Nonequivalent Control Group Design of Quasi
Experiment method at SMA Negeri 6 Palembang (South Sumatra, Indonesia) academic year 2015/2016.
The independent variable of this study was animation media, while the dependent variable was learners’
outcomes. The population of this study were students of class XI of science at SMA Negeri 6 Palembang
with two class samples. The generated data were learners’ outcomes by the written tests (pretest and
posttest). The data collection methods were conducted by the test of learners’ outcomes and the
observation sheet activities of the leaners and the teachers. The collected data were supporting data in
this study. The data were analyzed by Levene test, Shapiro-Wilk test, Mann-Whitney test, and independent
t-test. The results showed that there were significant differences on the value ngain of learners’ outcomes
(sig. 0,001 < α 0,05) and included in ngain medium category. Those meant the SAVI approach with the
support of animation media had the effect on learners’ outcomes at the respiratory system materials of
class XI SMA Negeri 6 Palembang.

Keywords: learners’ outcomes, animation media, SAVI approach

©Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi


ISSN 2549–5267

Tersedia online di http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/dikbio


72 Kodri Madang, dkk/Pengaruh Penggunaan Somatik.....

Pendahuluan pembelajaran. Ketiga, peserta didik dengan


Pendidikan merupakan salah satu kemampuan visualnya dapat belajar sangat
faktor penentu kualitas bangsa. Melalui baik dengan melihat tindakan dari orang
kegiatan pendidikan di sekolah diharapkan lain, dan yang keempat, peserta didik
dapat menciptakan Sumber Daya Manusia dengan mengutamakan intelektualnya dapat
(SDM) yang berkualitas sehingga menerapkan informasi yang diperoleh dan
bermanfaat bagi masyarakat dan dapat meningkatkan pemahamannya untuk
memajukan bangsa. Upaya kebijakan umum menyelesaikan permasalahan.
pembangunan pendidikan di Indonesia Pendekatan SAVI adalah suatu
adalah meningkatkan mutu pendidikan, pendekatan pembelajaran yang
melalui perbaikan proses pembelajaran menggabungkan gerakan fisik dan aktivitas
(Daryanto, 2009). Salah satu upaya yang intelektual dan menggunakan semua indera
dapat dilaksanakan adalah penggunaan dalam proses pembelajaran Meier (2002).
pendekatan pembelajaran dan media Pendekatan SAVI nantinya dikombinasikan
pembelajaran yang diharapkan mampu dengan media pembelajaran berupa media
meningkatkan kualitas proses belajar animasi yang akan membuat pendekatan
mengajar dan pada akhirnya dapat SAVI ini akan lebih baik lagi. Media
meningkatkan hasil belajar peserta didik. animasi merupakan media berisi kumpulan
Materi biologi merupakan materi gambar yang diolah sedemikian rupa
yang relatif mudah dipelajari karena contoh sehingga menghasilkan gerakan dan
dan fenomenanya berada di sekitar berbantuan dengan audio (Djamarah & Zain,
kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, 2013). Kehadiran media animasi dalam
berdasarkan hasil wawancara dari beberapa pembelajaran biologi sangat mendukung
peserta didik diperoleh data bahwa peserta proses penyampaian informasi dari guru ke
didik merasa kesulitan mempelajari biologi peserta didik agar terkesan menarik.
dikarenakan metode dan media Kajian materi biologi yang akan
pembelajaran yang monoton. Pembelajaran digunakan sebagai objek penelitian adalah
hanya mendengarkan penjelasan dari guru materi sistem respirasi pada kelas XI
dan buku pelajaran sebagai media semester genap yang memuat materi yang
pembelajaran sehingga materi biologi banyak konsep di dalamnya. Hal tersebut
menjadi kurang jelas. Oleh karena itu, sejalan dengan Lazaworitz dan Penso (1992)
peserta didik harus memulai dikutip Cimer (2012) mengatakan bahwa
mengembangkan imajinasi agar dapat peserta didik mengalami kesulitan
memahami konsep yang mendasar pada memahami pada materi pertukaran gas dan
pembelajaran biologi dan diperlukannya mekanisme pernapasan pada manusia. Untuk
suatu pendekatan pembelajaran kepada mengatasi permasalahan pembelajaran
peserta didik. materi tersebut diperlukan pendekatan SAVI
Salah satu solusi dari masalah yang berbantuan dengan media animasi.
pembelajaran sebagaimana penjelasan Berdasarkan hal tersebut di atas maka
di atas adalah dengan menerapkan suatu perlu dilakukan penelitian pendekatan SAVI
pendekatan dalam pembelajaran yang berbantuan media animasi untuk mengetahui
mampu melibatkan peserta didik aktif hasil belajar yang diperoleh peserta didik
selama proses pembelajaran berlangsung. dengan menggunakan penerapan pendekatan
Salah satu pendekatan tersebut dengan somatik, auditori, visual dan intelektual
menggunakan pendekatan somatik, auditori, (SAVI) berbantuan media animasi di SMA
visual dan intelektual (SAVI). Menurut Negeri 6 Palembang. Dengan demikian
Meier (2002), ada empat karakteristik siswa diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
dalam belajar. Pertama, peserta didik dengan semua pihak, yakni peserta didik agar dapat
mengutamakan somatik dapat belajar secara meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
aktif dengan terlibat langsung dalam biologi. Kemudian guru dapat menambah
pembelajaran. inovasi dan pendekatan dalam variasi
Kedua, peserta didik dengan pengajaran, serta peneliti sendiri dapat
kemampuan auditori dengan kemampuan menerapkan pendekatan pembelajaran yang
mendengarkan dan mengingat saat dapat digunakan bila nanti sudah menjadi

Tersedia online di http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/dikbio/index


Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi (2017), 1 (1), 71–78 73

guru. Adapun untuk sekolah dapat dijadikan dengan membandingkan nilai pretest dan
sebagai masukan dalam meningkatkan post-test hasil belajar materi. Data
kualitas pembelajaran secara keseluruhan. dikatakan memiliki varians yang sama
jika nilai signifikansi > α 0,05.
Metode Penelitian Hasil belajar akan dinormalisasikan
Metode penelitian yang digunakan menggunakan normalisasi gain yang
adalah kuasi eksperimen dengan desain diperoleh dari skor hasil pre-test dan
Nonequivalent Control Group. Penelitian ini post-test siswa. Analisis selisih (ngain)
dilakukan di kelas XI IPA 1 (kelas kontrol) dari skor hasil pre-test dan post-test
dan XI IPA 5 (kelas eksperimen) SMA dilakukan dengan rumus berikut.
Negeri 6 Palembang. Waktu penelitian pada
Semester Ganjil Tahun Ajaran 2015/2016
tanggal 18 Januari - 05 Febuari 2016. Subjek (Hake dalam Meltzer, 2002: 1260)
penelitian ini adalah peserta didik dan guru
IPA. Nilai dari ngain kemudian dikategorikan
Mekanisme metode penelitian ini pada Tabel 2.
dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 2. Kategori ngain
Tabel 1. Desain Penelitian Rentang Nilai Kategori
Pre- Post- Hasil ˃ 0,7 Tinggi
Kelas Perlakuan 0,3 – 0,7 Sedang
test test Belajar
Kontrol Q1 X Q2 Q2-Q1 ˂ 0,3 Rendah
Eksperimen Q3 Y Q4 Q4-Q3
Selanjutnya dilakukan uji normalisasi
(Sumber: Emzir, 2012: 102)
pengujian terhadap normal tidaknya
Keterangan: sebaran data yang dianalisis. Uji
X = Pendekatan SAVI tanpa berbantuan media normalitas pada penelitian menggunakan
animasi uji Shapiro-Wilk. Uji ini dilakukan
Y = Pendekatan SAVI berbantuan media dengan membandingkan nilai pre-test
animasi dan post-test hasil belajar. Data dikatakan
memiliki distribusi normal apabila
Prosedur penelitian terdiri dari 3 tahapan, diperoleh nilai signifikansi > α 0,05. Bila
yaitu sebagai berikut. terdapat data yang tidak normal
1. Persiapan dalam penentuan sampel dan dilakukan tindak lanjut menggunakan uji
penyusunan perangkat pembelajaran dan Mann-Whitney dengan kriteria jika nilai
instrumen penelitian. Asymp.sig (2-tailed) < α 0,05, maka
2. Pelaksanaan dalam menerapkan terdapat perbedaan yang signifikan dan
perangkat pembelajaran yang telah data normal.
disusun. Adapun lembar observasi peserta didik
3. Penyelesaian dalam pengolahan data dan guru dianalisis dengan menghitung
serta menarik kesimpulan berdasarkan rata-rata yang diperoleh dari rata-rata
hipotesis untuk dilakukan pembahasan. indikator yang diobservasi dengan
Adapun teknik pengumpulan data saat menggunakan rumus berikut.
pelaksanaan penerapan pendekatan SAVI
meliputi tes dan lembar observasi. Analisis
data dilakukan dengan dua tahap berikut. (Nurkancana, 1989: 80)
1. Tahap awal Keterangan:
Analisis data hasil tes belajar peserta P = persentase total skor yang diperoleh
didik dilakukan dengan melihat rata-rata A = jumlah skor yang diperoleh peserta didik
nilai kelas yang mendekati setelah pada setiap aspek
dilakukan uji homogenitas dan B = jumlah skor keseluruhan masing-masing
aspek
normalitas. Uji homogenitas
menggunakan uji Levene melalui Berdasarkan rumus di atas, tingkat
program Statiscal Program and Service aktivitas peserta didik dalam pendekatan
Solution (SPSS). Uji ini dilakukan SAVI dikategorikan dalam Tabel 3.

Tersedia online di http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/dikbio


74 Kodri Madang, dkk/Pengaruh Penggunaan Somatik.....

2. Tahap akhir IPA 5. Hasil uji homogenitas populasi pada


Analisis data tahap akhir dalam penelitian menunjukkan nilai signifikansi (0,19) > α
ini meliputi analisis data post-test dan 0,05 pada kelas kontrol dan eksperimen
gain dengan uji hipotesis peserta didik yang berarti bahwa varians masing-masing
dilakukan dengan menggunakan uji sampel dari populasi adalah sama atau
independent-test. Uji ini dilakukan homogen. Hal ini dapat didukung oleh
dengan cara membandingkan nilai gain persebaran peserta didik di kelas
hasil belajar materi peserta didik kelas berdasarkan tingkat kemampuannya sejak
eksperimen dan kelas kontrol dengan awal masuk SMA Negeri 6 Palembang.
kriteria jika signifikansi > α 0,05, maka Adapun hasil uji normalitas dengan
H0 diterima. Apabila signifikansi menggunakan uji Shapiro-Wilk diketahui
< α 0,05, maka H0 ditolak. bahwa nilai signifikansi untuk kelas kontrol
Tabel 3. Kategori Skor Aktivitas Peserta sebesar 0,15 dan kelas eksperimen sebesar
Didik 0,14. Karena nilai signifikansi kelas kontrol
Persentase (%) Kategori dan eksperimen > α 0,05, maka dapat
86 – 100 Sangat aktif disimpulkan bahwa data kelas kontrol dan
71 – 85 Aktif eksperimen terdistribusi normal.
56 – 70 Cukup aktif
Setelah data populasi penelitian (kelas
41 – 55 Kurang aktif
0 – 40 Sangat kurang aktif kontrol dan eksperimen) terdistribusi
(Sumber: Arikunto, 2002) homogen dan normal, langkah selanjutnya
adalah menganalisis data nilai hasil belajar
Hasil dan Pembahasan dari kedua kelas tersebut. Data nilai hasil
Tujuan penelitian ini adalah untuk belajar yang dianalisis adalah nilai pre-test
mengetahui penerapan pendekatan somatik, dan post-test yang dapat dilihat pada Tabel
auditori, visual dan intelektual (SAVI) 4.
berbantuan media animasi terhadap hasil Tabel 4. Data Nilai Hasil Belajar Kelas
belajar pada materi sistem respirasi kelas XI Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pre-test Post-test
SMA Negeri 6 Palembang. Untuk Sumber
Kelas Kelas Kelas Kelas
mengetahui penerapan tersebut dilakukan Variansi
Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen
analisis terhadap nilai hasil belajar peserta Rata-rata 41,02 43,44 81,60 85,33
didik. Uji yang digunakan dalam analisis Nilai
64 76 92 92
Tertinggi
hasil belajar peserta didik adalah uji
Nilai
homogenitas (uji Levene), uji normalitas (uji Terendah
24 24 76 76
normalitas Shapiro-Wilk dan uji Mann- Rentang 40 52 16 16
Whitney) dan uji t bebas (independent t-test). Standar
11,07 12,20 4,25 4,78
Uji homogenitas dan uji normalitas Deviasi
dibutuhkan untuk memenuhi asumsi uji t
yang akan digunakan untuk menjawab Hasil belajar dari nilai pre-test kelas
hipotesis penelitian ini. Selain analisis hasil kontrol dan kelas eksperimen dibandingkan
belajar, observasi kegiatan peserta didik dan dengan menggunakan uji homogenitas
guru dibutuhkan sebagai data pendukung Levene, disajikan dalam Tabel 5.
dalam penelitian. Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas Levene
Levene
df1 df2 Sig.
Statistic
Pemenuhan Asumsi Uji t: Uji Homogenitas
Pre-test 0,186 1 69 0,667
dan Uji Normalitas Post-test 0,981 1 69 0,325
Uji homogenitas dan uji normalitas
dalam penelitian bertujuan untuk Hasil uji homogenitas pada Tabel 5
menunjukkan data populasi penelitian dan menunjukkan bahwa nilai signifikansi
data nilai hasil belajar terdistribusi homogen pre-test (0,667) dan post-test (0,325) adalah
dan normal atau tidak. > α 0,05, berarti hasil belajar terdistribusi
Uji homogenitas dan normalitas hasil secara homogen. Setelah diketahui data
analisis data populasi dilakukan dengan terdistribusi homogen, kemudian dilakukan
membandingkan nilai ujian tengah semester uji normalitas Shapiro-Wilk dengan
ganjil biologi kelas XI IPA 1 dan kelas XI

Tersedia online di http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/dikbio/index


Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi (2017), 1 (1), 71–78 75

membandingkan pre-test, post-test, dan gain Penerapan Pendekatan (SAVI) Berbantuan


kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil uji Media Animasi terhadap Hasil Belajar pada
normalitas pre-test dan post-test kelas Materi Sistem Respirasi
kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat Tujuan penggunaan uji t adalah untuk
pada Tabel 6. menjawab hipotesis penelitian yang telah
Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Shapiro-Wilk diajukan sebelumnya, yaitu mengetahui
terhadap Nilai Pre-test dan Post-test penerapan pendekatan SAVI berbantuan
Statis media animasi terhadap hasil belajar pada
df Sig.
tic materi sistem respirasi. Uji t bebas dilakukan
Pre- Kontrol 0,912 35 0,08 dengan cara membandingkan nilai ngain
test Eksperimen 0,951 36 0,13
hasil belajar peserta didik kelas eksperimen
Post Kontrol 0,891 35 0,002
-test Eksperimen 0,908 36 0,006
dan kelas kontrol. Hasil uji hipotesis dengan
menggunakan uji t bebas ini menunjukkan
Hasil analisis uji nomalitas data pada bahwa dengan nilai signifikansi (0,001)
Tabel 6, diketahui bahwa nilai signifikansi < α 0,05, sehingga H0 ditolak dan Ha
pre-test untuk kelas kontrol sebesar 0,08 diterima dan sama-sama termasuk dalam
dan kelas eksperimen sebesar 0,13. kategori ngain sedang. Hal tersebut
Sedangkan untuk nilai signifikansi post-test menunjukkan bahwa pendekatan SAVI
kelas kontrol 0,002 dan kelas eksperimen berbantuan media animasi berpengaruh
0,006. Karena data post-test tidak normal, signifikan terhadap hasil belajar peserta
maka dilakukan tindak lanjut perhitungan didik di kelas XI SMA Negeri 6 Palembang
data menggunakan uji Mann-whitney dengan pada materi sistem respirasi.
ketentuan normal jika nilai post-test Menurut De Porter & Hernacki
memiliki nilai Asymp. Sig (2-tailed) < 0,05. (2005), tiga modalitas belajar yang dimiliki
Setelah dilakukan pengujian, diperoleh nilai seseorang, yaitu modalitas visual, modalitas
Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,001, auditoral, dan modalitas kinistetik (somatik).
sehingga data nilai post-test kembali normal. Pelajar visual menurut Meier (2002) belajar
Nilai gain yang dibandingkan untuk dengan melihat contoh nyata dan gambar
dengan bantuan media animasi peserta didik
dilakukan uji normalitas Shapiro-Wilk
adalah selisih antara nilai pre-test dan post- dapat melihat dengan jelas seperti
test pada kelas kontrol dan kelas mekanisme pernapasan manusia terlihat
eksperimen. Nilai gain hasil belajar kedua lebih jelas seperti gambar aslinya,
kelas tersebut dapat dilihat dalam Tabel 7. pertukaran oksigen dan karbodioksida,
Tabel 7. Nilai gain Hasil Belajar kemudian struktur organ respirasi.
Kelas Pelajar auditori menurut De Porter &
Sumber
Variansi Hernacki (2005) belajar auditori dengan cara
Kontrol Eksperimen
berbicara dan mendengarkan. Peserta didik
Rata-rata 40,57 41,88
dapat mendengarkan penjelasan secara
Nilai tertinggi 56 56 keseluruhan melalui video yang ditampilkan
Nilai terendah 16 24 dengan bantuan media animasi dengan
Rentang 40 32 begitu peserta didik lebih memahami secara
Standar deviasi 10,50 8,89
keseluruhan proses terjadinya respirasi, dan
pelajar yang melibatkan indera serta fisik
Hasil analisis uji normalitas Shapiro-
saat proses pebelajaran berlangsung
Wilk dengan menggunakan data pada Tabel
merupakan cara belajar somatik
7 di atas menunjukkan bahwa nilai
(Meier, 2002).
signifikansi untuk kelas kontrol sebesar 0,04
Keterlibatan media animasi membuat
dan kelas eksperimen sebesar 0,06. Hal
cara belajar somatik terlibat aktif
tersebut dapat disimpulkan bahwa data kelas
di dalamnya seperti mempraktikan yang
kontrol dan eksperimen terdistribusi normal,
ditampilkan pada media dan menjelaskannya
sehingga analisis data dapat dilanjutkan
kembali kepada peserta didik yang lain.
dengan uji t bebas (independent t-test).
Penerapan media animasi ini juga
melibatkan indera seperti indera peraba,
pendengaran, dan penglihatan yang

Tersedia online di http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/dikbio


76 Kodri Madang, dkk/Pengaruh Penggunaan Somatik.....

merupakan bagian dari belajar somatik. Pada aspek ini kelas eksperimen lebih tinggi
Dengan didukung media animasi pendekatan dari pada kelas kontrol. Peranan media
SAVI berjalan lebih baik lagi dikarenakan animasi pada aspek somatik di kelas
keterlibatan secara aktif akan keempat eksperimen terlihat nyata dan
komponen yang terdapat dalam SAVI membangkitkan rasa keingintahuan peserta
(Meier, 2002). didik meningkat.

Ketuntasan Belajar dan Observasi Kegiatan


Peserta Didik
Di samping uji hipotesis dengan
menggunakan uji t bebas, juga perlu
dilakukan analisis data ketuntasan hasil
belajar peserta didik setelah menerapkan
pendekatan SAVI berbantuan media animasi
dan tanpa media animasi pada materi sistem
respirasi. Hasil analisis data ketuntasan Gambar 1. Persentase Analisis Observasi
belajar tersebut dapat dilihat pada Tabel 8. Kegiatan Peserta Didik
Tabel 8. Rata-rata Ketuntasan Belajar
Variabel Kontrol Eksperimen Aspek auditori terdiri atas
Jumlah peserta didik 35 36 memperhatikan, mendengarkan penjelasan
Jumlah peserta didik guru, menanggapi pertanyaan dan
28 34
tuntas belajar pernyataan, memperhatikan saat kelompok
Persentase ketuntasan
80% 94,44%
peserta didik lain, dan mempresentasi hasil
klasikal (%) diskusi. Hasil belajar berdasarkan aspek
Keterangan: auditori antara kelas kontrol dan kelas
Nilai KKM = 77 eksperimen hampir tidak jauh berbeda,
yakni kelas kontrol sebesar 83,33% dan
Analisis data ketuntasan hasil belajar kelas eksperimen sebesar 88,87%.
pada Tabel 8 menunjukkan bahwa kelas Berdasarkan observasi aspek visual
kontrol dan kelas eksperimen yang (meliputi: mengamati, mempraktikan dan
menerapkan pendekatan SAVI berbantuan mempresentasikan hasil diskusi) terlihat
media animasi dan tanpa media animasi berbeda, sangat menarik dengan bantuan
pada hasil belajar materi sistem respirasi media animasi pada kelas eksperimen,
mencapai ketuntasan hasil belajar materi sehingga peserta didik di kelas tersebut
dengan rata-rata kelas kontrol sebesar 80% merasa tidak jenuh saat pembelajaran.
dan kelas ekperimen 94,44%, sehingga dapat Presentasi di kelas eksperimen sebesar
dikatakan bahwa hasil belajar peserta didik 93,33% dan di kelas kontrol sebesar 91,67%.
tuntas. Aspek intelektual seperti merumuskan
Adapun hasil observasi aktivitas pertanyaan, memberikan pertanyaan,
peserta didik digunakan untuk mencatat tanggapan, pendapat dan sanggahan serta
segala perilaku peserta didik di kelas saat cara menyelesaikan masalah dan
pembelajaran dengan pendekatan SAVI menemukan konsep yang dipelajari
yang meliputi empat aspek, yaitu somatik, memiliki presentasi rendah, dikarenakan
auditori, visual, dan intelektual. Keempat baik pada kelas kontrol dan maupun kelas
aspek tersebut sudah tampak dalam eksperimen peserta didik merasa enggan
pembelajaran meskipun belum seperti yang melaksanakan beberapa aspek intelektual
diharapkan. Aktivitas peserta didik dari hasil dan terkadang mengandalkan beberapa
pengamatan dapat dilihat pada Gambar 1. orang dari kelompok untuk terlihat aktif.
Berdasarkan Gambar 1, aspek somatik Secara keseluruhan hasil analisis dan
yang diamati meliputi mencatat hal-hal observasi pembelajaran dengan pendekatan
penting saat proses pembelajaran SAVI, pemahaman konsep materi sistem
berlangsung dan turut aktif dalam mengikuti repirasi peserta didik di kelas kontrol dan
kegiatan pembelajaran seperti aktif dalam kelas eksperimen sama-sama mengalami
bertanya, berdiskusi dan menyusun laporan. peningkatan dan sudah memenuhi indikator

Tersedia online di http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/dikbio/index


Didaktika Biologi: Jurnal Penelitian Pendidikan Biologi (2017), 1 (1), 71–78 77

keberhasilan. Indikator keberhasilan sanggahan, pertanyaan dan saran untuk kelas


merupakan hasil belajar yang meliputi lain memberikan masukkan perbaikan dan
kegiatan kognitif, afektif dan psikomotorik penjelasan ulang kepada kelas yang sedang
yang diperoleh dari hasil belajar peserta mempresentasikan diskusi mereka serta
didik (Warsita, 2008). Perubahan tingkah kelas lainnya jika ada kekeliruan dalam
laku dari hasil belajar merupakan usaha menjawab sambil memperhatikan media
yang dilakukan oleh guru dan peserta didik animasi yang ada pada masing-masing kelas
guna mencapai keberhasilan dari suatu diskusi.
pendekatan untuk mengoptimalkan proses Penggunaan media animasi itu sendiri
belajar mengajar berlangsung. Pendekatan melatih peserta didik untuk terlibat secara
pembelajaran merupakan aktivitas aktif fisik dan intelektual sesuai dengan
pembelajaran yang dipilih oleh guru untuk komponen SAVI. Media animasi sendiri
mempermudah peserta didik mempelajari merupakan media berupa gambar yang
materi yang akan disampaikan (Rusminiati, bergerak yang disertai dengan suara
2007). (Djamarah & Zain, 2013). Saat somatik
Kelas eksperimen mendapatkan kegiatan peserta didik mencatat hal-hal
pendekatan SAVI berbantuan media penting dan kemudian aktif dalam
animasi. Keunggulan kelas eksperimen ini pembelajaran seperti bertanya, berdiskusi
antara lain tingkat keterkaitan penggunan dan melaporakan hasil diskusi terlihat
media animasi sangat baik dengan respon aktivitas peserta didik.
peserta didik ikut serta melaksanakan
kegiatan pembelajaran secara modern Observasi Kegiatan Guru
dengan menggunakan teknologi. Sesuai Hasil observasi aktivitas guru dalam
dengan kegiatan pendekatan SAVI yang keterlaksanaan komponen pendekatan SAVI
dapat diterapkan antara lain peserta didik dapat dilihat pada Gambar 2 berikut.
dapat memperagakan suatu sistem yang ada
pada media animasi kemudian dapat
menceritakannya kembali untuk kegiatan
somatik. Kemudian untuk kegiatan auditori,
mendengarkan penjelasan dari video yang
terdapat pada media animasi dan
menjelaskannya kepada kelompok belajar
lainnya. Untuk kegiatan visual seperti
memanfaatkan gambar-gambar yang ada Gambar 2. Persentase Analisis Observasi
pada media animasi sebagai media belajar, Kegiatan Guru
dan kegiatan intelektual menumbuhkan rasa
ingin tahu peserta didik lalu Berdasarkan Gambar 2, pada aspek
mengaplikasikannya dengan memecahkan somatik ini guru telah mengajak peserta
masalah dari LKPD yang disediakan oleh didik untuk belajar bergerak ataupun
guru dibantu dengan media animasi (Meier, melakukan gerakan fisik. Langkah-langkah
2002). yang telah ditempuh guru antara lain
Kemenarikan tampilan dan rasa ingin mengintruksikan peserta didik untuk
tahu bagaimana cara membuat media membentuk kelas, mengintruksikan
animasi sebagai media belajar juga membuat penggunaan media animasi untuk kelas
peserta didik ingin membuatnya. eksperimen dan kelas kontrol menggunakan
Keefektifan waktu saat berdiskusi menjadi slide powerpoint sebagai media
lebih terorganisir dengan media animasi. pembelajaran, menjawab LKPD,
Setiap masing-masing kelas menggunakan mendiskusikan permasalahan yang ada pada
laptop peserta didik untuk menjawab LKPD, menyusun laporan, mencatat hal-hal
permasalahan pada LKPD lalu melakukan yang penting selama proses pembelajaran
diskusi bersama. Selain ini untuk kelompok berlangsung, serta turut aktif dalam
lain tinggal melihat dan menyamakan mengikuti kegiatan pembelajaran lainnya.
jawaban apakah telah sesuai dengan konsep Peningkatan terjadi setiap pertemuan dan
yang dimaksud atau belum. Pemberian

Tersedia online di http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/dikbio


78 Kodri Madang, dkk/Pengaruh Penggunaan Somatik.....

telah mampu mencapai hasil yang Djamarah, B. & Zain, A. (2013). Strategi
diharapkan. Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Observasi aktivitas guru dalam Cipta.
keterlaksanaan komponen pendekatan SAVI Emzir. (2012). Metode Penelitian
pada pra pembelajaran, pendahuluan, Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif.
kegiatan inti dan penutup memiliki rata-rata Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
sebesar 96,82% termasuk sangat aktif. Meier, D. (2002). The Accelerated Learning
Konsep materi yang diberikan kepada Handbook: Panduan Kreatif dan
peserta didik merupakan hasil belajar dan Efektif Merancang Program
perubahan tingkah laku untuk membentuk Pendidikan dan Pelatihan.
suatu pola yang jelas dan nyata. Penelitian (Terjemahan Rahmani Asuti).
sebelumnya yang dilakukan oleh Roika Bandung: Kaifa.
(2009) menyatakan penerapan pendekatan Meltzer, D.E. (2002). The Realationship
SAVI mampu mengaktifkan peserta didik between Mathematics Preparation and
dalam proses belajar berpengaruh pada hasil Conceptual Learning Gains in
belajar sebesar 89,48% yang dilakukan di Physics: a Possible “Hidden Variabel”
SMA Negeri 9 Palembang. Penelitian yang in Diagnostic Pretest Scores.
dilakukan pada SMA Negeri 6 sendiri American Journal of Physics, 70 (12),
mampu mengaktifkan peserta didik dan 1259-1268.
meningkatkan penguasaan konsep peserta Mustikasari, I., Utami N.R. & Supriyanto.
didik dengan melihat ketuntasan klasikal (2012). Efektivitas Pemanfaatan
hasil belajar pada masing-masing kelas. Macromedia flash dengan Pendekatan
Ketuntasan klasikal hasil belajar di kelas SAVI Materi Sel di SMA 1 Kajen.
eksperimen lebih besar dari pada kelas Unnes Journal of Biology Education,
kontrol, kelas ekperimen sebesar 94,44% 1 (2), 8-13.
dan kelas kontrol sebesar 80% (lihat Tabel Nurkancana, W. (1989). Evaluasi
8). Pendidikan. Surabaya: Usaha
Nasional.
Simpulan Rahmadini, R.S. (2014). Pengaruh Media
Berdasarkan hasil penelitian dapat Animasi terhadap Hasil Belajar
disimpulkan penerapan pendekatan somatik, Peserta Didik pada Materi Sistem
auditori, visual dan intelektual (SAVI) Ekskresi di SMP Negeri 1 Palembang.
berbantuan media animasi berpengaruh Skripsi, tidak diterbitkan. Universitas
signifikan terhadap hasil belajar pada materi Sriwijaya.
sistem respirasi kelas XI SMA Negeri 6 Roika, E. (2009). Pengaruh Penerapan
Palembang. Pendekatan Somatis, Auditori, Visual,
Intelektual (SAVI) dalam
Daftar Pustaka Pembelajaran Biologi terhadap Hasil
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian, Belajar Peserta Didik Kelas X SMA
Suatu Model Praktek. Jakarta: Rineka Negeri 9 Palembang. Skripsi, tidak
Cipta. diterbitkan. Universitas Sriwijaya.
Cimer, Atilla. (2012). What Make Biology Rusminiati, R. (2007). Metode Pendekatan
Learning Difficult and Effective: Siswa. Bandung: Penerbit Tarsito.
Students’ Views. Educational Warsita, B. (2008). Teknologi Pembelajaran
Research and Reviews, 7 (3), 61-71. Landasan dan Aplikasinya. Jakarta:
Daryanto. (2009). Media Pembelajaran. Rineka Cipta.
Yogyakarta: Gava Media.
De Porter, B. & Hernacki M. (2005).
Quantum Learning, Membiasakan
Belajar Nyaman dan Menyenangkan.
(Terjemahan Alwiya Abdurrahman).
Bandung: Kaifa.

Tersedia online di http://jurnal.um-palembang.ac.id/index.php/dikbio/index

Anda mungkin juga menyukai