Anda di halaman 1dari 11

William Giovanni M, dr.

UNPAD 2013

DIGESTIF
Hirsprung Megacolon, aganglion
Invaginasi Corkscrew, portio-like sign, target sign
Volvulus Coffee bean
Hipertrofi Stenosis Pylorus caterpillar sign , Single bubble sign
Atresia Esofagus String sign
Atresia Duodenum Double bubble
Atresia Jejunum Triple bubble
Chron Disease String sign, skip lesion
Ulcerative Colitis Lead pipe sign
Necrotizing
Akalasia esofagus Bird peak, mouse tail
Perforasi gaster Udara di bawah sub diafragma
Pankreatitis akut Grey turner & Cullen sign (ekimosis
periumbilikus)
Rupture usus Seat belt sign
Rupture limpa Kehr sign
INFEKSI
Chikungunya Trias : Demam, Nyeri Sendi, Ruam
Leptospirosis Demam, conjunctival suffusion, nyeri
gastrocnemius
Malaria Trias: Menggigil, Demam, berkeringat
- Falciparum Maurer dots, gametosit bulan sabit
- Vivax RBC lebih besar, schufner dots
- Ovale RBC lebih besar, james dots,comet form
(fimbriasi)
- Malariae Ziemans dots, band form, rossete

RESPIRATORY
Hyaline Membrane Disease Ground glass appearance
Transient Tachypnea o Newborn Bayi matur, lahir SC
Sindrom Aspirasi Mekonium Hiperinlasi paru, diafragma mendatar, infiltrate
ireguler
Displasia Bronkopulmoner Gambaran opak kasar, ireguler, rope like
Efusi pleura Meniscus sign
Edema paru Bat wings
TB Perselubungan apex paru
Bronkopneumonia Bercak infiltrate kedua lapang paru
Bronkiektasis Honey comb appearance, dahak 3 lapis
Abses paru Air fluid level
PPOK Iga melebar, barrel chest, batas jantung hepar
menurun, pendulum sign (jantung)
KARDIOLOGI
Tetralogy o Fallot Boot shape
Transposisiton of Great Aorta Egg shape
Coarctio Aorta Beda tensi atas dan bawah
William Giovanni M, dr.
UNPAD 2013

Left Atrium Hipertropi Pinggang jantung menghilang


Left Ventricular Hipertropi Apeks jantung tertanam
Right Atrium Hipertropi Double contour
Right Ventricular Hipertropi Apex jantung terangkat
NEUROLOGY
Epidural Hemorhage Bikonveks, Lucid interval, Artery Meningen
Medial
Subdural Hemorhage Bulan sabit, Bridging Vein
Subarachnoid Hemorhage Mengisi sisterna
Intra Cerebri Hemorhage Mengisi parenkim
Abses Otak Ring enhancement
Ensefalitis Demam, Kejang, penurunan kesadaran
Meningitis Demam, Nyeri Kepala, kaku kuduk
Rabies Hipersalivasi, takut air
Tetanus Tes spatula (+)
Spondilosis Lumbalis Menyempitnya celah antar korpus vertebra.
Sama kaya OA di vertebra
Spondilolistesis Pergeseran vertebra ke bawahnya
Stenosis Lumbal Penyempitan kanal spinalis. Klaudikasio
intermiten neurogenic, nyeri radikuler
HNP Nyeri menjalar hingga tungkai bawah, diperberat
batuk. Mereda jika lutut dan paha flexi
Cauda Equina Syndrome
Carpal Tunnel Syndrome Phalen (+), Tinel (+), Flick (+), Thenar wasting
Bells Palsy Lagoftalmos, loss of nasolabial old, dropping
corner of the mouth
GBS Ascending symptom, bilateral
Myastenia Gravis Ptosis, sunset appearance, waternberg test (+),
tensilon test (+)
Epilepsi 2 kejang tanpa provokasi yang berselang 24 jam
Status Epileptikus 2 kejang yang di antaranya tidak disertai
pemulihan kesadaran
Kejang Demam Sederhana <15 menit, bentuk umum tonik klonik, tidak
berulang dalam 24 jam, tidak ada deficit
neurologis
Kejang Demam Kompleks >15 menit, bentuk parsial, berulang dalam 24
jam, ada deficit neuro
REMATO & MUSCULOSKELETAL
Osteosarkoma Sunburst appearance, hair-on-end pattern,
codman triangle
Ewing Sarkoma Onion skin, Moth-eaten appearance
Osteokondroma Cauliflower
Kondrosarkoma Popcorn
Gout Arthritis Kristal MSU, Tofus, Podagra
Reumatoid Artritis Swan neck deformity & Boutonniere deformity
Osteoartritis Osteofit, penyempitan celah sendi
William Giovanni M, dr.
UNPAD 2013

Dislokasi Bahu Posterior Lightbulb sign


Dislokasi panggul posterior FADIR
Dislokasi panggul anterior FABER
Fr. Colles Jatuhnya flexi. Fraktur radius distal ke anterior
Fr. Smith Jatuhnya extensi. Fraktur radius distal ke
posterior
Fr. Monteggia MUP = Monteggia Ulna Proximal (fraktur ulna
proximal + dislokasi radioiulnar proximal)
Fr. Galeazzi GRD= Galeazi Radius Distal (Fraktur radius distal,
dislokasi radioulnar distal)
Ruptur Tendon Achiles Thompson test (+)
Ruptur ACL Anterior drawer test (+)
Ruptur PCL Posterior drawer test (+)
Ruptur Meniscus MrMurray (+)
Multiple Myeloma OLD CRAB, , fried egg cell.
Old
Calcium meningkat
Renal Failure
Anemia
Bone Destruction
HEMATOLOGI
Anemia Defisiensi Besi Atropi papil, spoon nail, Sel Pensil, Hipokrom
Mikrositer
Thalasemia Ikterik, Organomegali, Sel Target
Anemia Megaloblastik VitB12 &B9 defisiensi, makrositer
Anemia Pernisiosa Gastrektomi / riwayat minum alcohol, makrositer
Idiopatik Trombositopenia Purpura Didahului Infeksi virus / vaksinasi, Bleeding Time
memanjang
Henoch Scholen Purpura Palpable purpura di kaki, gejala abdomen,
granulosit arteri & vena, usia <20tahun
DIC Fibrinogen menurun, D-dimer meningkat,
PT/APTT memanjang
Hemofilia A (factor VIII)
B (factor IX)
Clotting time memanjang, aPTT memanjang
Van Willebrand disease Bleeding time mamanjang, Clotting time
memanjang
Defisiensi vitamin K CT, PT APTT memanjang
Acute Limfoblastik Leukimia Anak-anak, limfoblast >20%
Acute Mieloblastik Leukimia Auer rods
Chronic Limoblastik Leukimia >55 tahun, Smudge cell
Chronic Mieloblastik Leukimia Gambaran pasar malam, kromosom filadelphia
(Kromosom 9 & 22)
Limfoma Hodgkin Reed-Sternberg cell

OFTAMOLOGI
William Giovanni M, dr.
UNPAD 2013

Mata Merah Visus Normal


Episkleritis Tes fenileferin (+)
Skleritis Tes fenileferin (-)
Pterigium Tes sonde (-)
Pinguekula Benjolan kecil di kornea
Konjunctivitis Viral = folikel
Vernal = papil, cobblestone, Horner Trantas dots
Bakteri = papil, secret purulent tidak terlalu
banyak
Gonore= papil, kemosis berat, secret purulent
banyak
Klamidia = herbets pits, badan inklusi
Mata merah dengan visus menurun
Keratitis Herpes Simplex & Zoster = sensibilitas menurun
Tes fluoresin
Ulkus Kornea Jamur = lesi satelit, hipopion
Tes fluoresin
Tes Seidel / fistel (positif kalau ada fistula kornea)
Uveitis Flare cell, sinekia posterior, keratik presipitat
Glaukoma Akut Mual muntah, TIO tinggi, pupil mid dilatasi,
edema kornea, COA sempit
Endoftalmitis Floaters, kemosis, pupil iris lensa sulit dinilai,
tidak ada hambatan pada gerak bola mata
Panoftalmitis Endoftalmitis + hambatan gerak bola mata
Visus Turun Perlahan
Retinopati Diabetikum Non Proliferatif Mikroaneurisma,
Retinopati Diabetikum Pre Proliferatif Soft and hard exudates
Retinopati Diabetikum Proliferatif Neovaskularisasi
Retinopati Hipertensi AV nicking, copper wire,
Retinitis Pigmentosa Bone spicules
Katarak Traumatik = tampakan bintang / stellate

Glaukoma Fakolitik Ec Katarak hipermatur


Glaukoma Fakomorfik Ec Katarak imatur
Age Related Macular Degenaration Scotoma, drusen (+)

Visus Turun Mendadak


Ablasio Retina Menutup seperti tabir. Ada riwayat myopia, DM.
Oklusi Vena Retinal Sentral Thunder appearance (vena berkelok dan
berdilatasi)
Oklusi Arteri Retinal Sentral Cherry Red Spot, papil pucat dan edema
Lain-Lain
Neuritis Optik Margun gunn (+)/ Relative Afferent Pupillary
Defect (+)
Pterigium Grade 1: di limbus kornea
Grade 2: melewati limbus
William Giovanni M, dr.
UNPAD 2013

Grade 3 : belum melewati pupil


Grade 4: melewati pupil dan mengganggu
penglihatan
OBGYN
Perdarahan Antepartum
Abortus Iminens/ threatening = perdarahan, nyeri ringan,
masih bisa dipertahankan, OUE tertutup

Insipiens/ berlangsung = kontraksi Rahim (+),


OUE terbuka

Inkomplit = riwayat keluar jaringan, OUE terbuka

Komplit = riwayat keluar jaringan, OUE tertutup

Abortus tertunda = mati dalam Rahim > 8 minggu

Abortus septik = ada febris


Plasenta Previa Perdarahan berulang tanpa nyeri
Solusio Placenta Uterus tegang, janin bisa mati
Kehamilan Ektopik Terganggu Uterus membesar, nyeri goyang serviks (+),
Kavum Douglas menonjol
Ketuban Pecah Dini PPROM = KPD < 37 minggu
PROM = KPD aterm, namun belum kala aktif
Nitrazin test (+)
Amnionitis Ibu febris, takikardi, leukositosis, nyeri pada
Rahim, secret vagina purulent
Janin takikardi
Persalinan
Kala I fase laten (0-3cm) Primi = 8 jam, Multi = 6 jam
Kala I fase aktif (4-10cm) Primi = 1cm/jam (6jam), Multi 2cm/jam (3jam)
Kala II Primi = 1 jam, Multi = ½ jam
Total persalinan Primi = 14 jam, Multi = 9 jam
Partus Presipitatus Persalinan pendek (<3 jam)
Tali Pusat Menumbung Ketuban sudah pecah
Tali Pusat Terkemuka Ketuban belum pecah
McRobert Manuver Knee to Chest position, untuk distosia bahu
Extraksi Vakum Masih ada kekuatan ibu
Extraksi Forceps Seluruhnya oleh tenaga pembantu, ibu sudah
tidak ada kekuatan
Positio Occipito Posterior Persistens Ubun-ubun kecil berada di sakrum
Presentasi bokong murni (frank breech) Bokong teraba, kaki extensi ke atas
Presentasi bokong kaki (complete breech) Bokong dan kaki teraba, kaki flexi
William Giovanni M, dr.
UNPAD 2013

Presentasi kaki (incomplete breech) Satu kaki teraba

Teknik Persalinan Letak Sungsang


1. Spontan Manuver Bracht
2. Teknik melahirkan bahu Manuver Klasik (Deventer) atau Muller
3. Teknik melahirkan kepala Manuver Mauriceau
Perdarahan Post Partum
Atonia Uteri Kontraksi uterus lemah
Laserasi Jalan lahir / Ruptur Perineum Derajat 1= mukosa vagina
Derajat 2= otot perineum
Derajat 3a= <50% sfingter ani externa
Derajat 3b= >50% sfingter ani externa
Derajat 3c= sfingter ani interna
Derajat 4= mukosa anus/rectum

Ruptur Uteri Komplit = tidak ada kontraksi uterus, janin


langsung teraba di bawah kulit, bunyi jantung
tidak terdengar

Inkomplit = kontraksi bisa ada bisa tidak, janin


tidak langsung teraba di bawah kulit, bunyi
jantung bisa terdengar atau tidak
Inversio Uteri Uterus terbalik (jadi teraba fundus), biasanya
karena tarikan paksa plasenta atau kristeller
manuver
Retensio Plasenta Plasenta tidak lahir 30 menit setelah kala 2
Sisa Plasenta Plasenta tertinggal. Biasanya perdarahannya
sesudah beberapa hari masa nifas.

Mola hidatidosa Hiperemesis Gravidarum berat, uterus lebih


besar dari usia kehamilan, perdaraha, keluar
jaringan anggur, snowstorm pattern di USG.
Di kuret hisap!
Prolaps Uteri Uterusnya jatuh ke bawah. Biasanya karena
jaringan pendukungnya melemah

Perasaan berat pada perut bawah, inkontinensia


urin (sistokel), defekasi sulit (rektokel)
4 degree=
1. Cervix turun di vagina
William Giovanni M, dr.
UNPAD 2013

2. Cervis Di introitus
3. Cervix di luar introitus
4. Procidentia = semua uterus di luar
introitus
Pelvic Inflammatory disease Diawali infeksi vagina/cervix. Demam,nyeri perut
bawah, nyeri coitus, duh tubuh vagina
Kista Bartolin Labia bengkak, unilateral, tidak nyeri
Kista Gartner Kista di dinding anterolateral vagina
Kista Ovarium Nyeri perut, gangguan haid
Kista Nabothi Kista di di portio berwarna kuning lebih pucat
Kista Skene
Mioma Uteri Tumor jinak myometrium, pembesaran uterus,
konsistensi kenyal padat, berbenjol,
Gangguan mens, infertilitas

USG : whorl pattern


Mioma Geburt Bertangkai Panjang sehingga menonjol melalui
serviks atau vagina (termasuk mioma uteri)
Polip Serviks Massa bertangkai di serviks
PCOS Kista multiple pada ovarium. Acne, hirsutisim,
obesitas. Tx = metformin
Kontrasepsi
Suntikan Kombinasi 25mg Depo medroksiprogesteron (DMPA) + 5mg
Estradiol

50mg noretindron enantat + 5mg estradiol (1


bulan sekali)

Suntikan progestin DMPA 150mg 3 bulan sekali

Mini pil 300 nanogram levonogestrel / 75 nanogram


norgestrel

Kontrasepsi implan 75mg levonogestrel (3 tahun)


FORENSIK
Visum Et Repertum
KUHAP pasal 184 Peran dan fungsi Ver sebagai alat bukti
Laporan negara no 350 tahun 1937 pasal 1 Visa reperta yang dari dokter-dokter dibuat atas
sumpah jabatan……..
Aborsi
KUHP 346 Ibu sengaja aborsi
KUHP 347 Orang lain yang menggugurkan tanpa
persetujuan ibu
KUHP 348 Orang lain yang menguggurkan dengan
persetujuan ibu
KUHP 349 Dokter, bidan, atau juru obat yang membantu
aborsi
William Giovanni M, dr.
UNPAD 2013

UU no 36 tahun 2009 ttg kesehatan pasal 75 Aborsi boleh asal ada indikasi medis ibu/ janin
dan akibat pemerkosaan
UU no 36 tahun 2009 ttg kesehatan pasal 76 Aborsi boleh di umur <6minggu
Infantisid (pembunuhan anak sendiri oleh ibu sendiri tanpa kasih sayang / tanda perawatan)
KUHP 341 Ibu sengaja membunuh anaknya
KUHP 342 Ibu berencana untuk membunuh anaknya
Tanda bayi lahir hidup Dada mengembang, diafragma turun, paru
mengisi rongga dada, berwarna merah muda
tidak merata, gambaran mozaik marmer, teraba
derik udara, uji apung paru (+)
Tanda bayi lahir mati Tanda maserasi, vesikel dan bula berisi cairan
kemerahan, epidermis keriput, bau tengik,
perlunakan tubuh, dada datar, paru-paru warna
ungu kelabu, derik udara dan uji apung paru (-)
Udara dalam saluran cerna Usus halus = 1-2 jam
Usus besar = 5-6 jam
Rektum = >12 jam hidup
Tanda Perawatan Pemotongan dan perawatan tali pusat,
pembersihan lemak bayi, pakaian
TANATOLOGI
Tanda pasti kematian
Lebam Mayat (Livor Mortis) Muncul 20-30 menit
Menetap 8-12 jam (masih hilang dengan
penekanan)
24 jam tidak hilang dengan penekanan
Kaku mayat (rigor mortis) 1-12 jam = kaku belum lengkap, mudah dilawan
12-24 jam = kaku sudah lengkap, dipertahankan,
sukar dilawan
24-36 jam = kaku sudah lengkap, mudah dilawan
Pembusukan Mulai >24 jam. Pertama kali di cecum, oleh
Clostridium Weichii
TRAUMATOLOGI
KUHP pasal 352 Luka ringan
KUHP pasal 353 Luka sedang
KUHP pasal 90 Luka berat
Luka tembak jauh (>60cm) Kelim lecet + minyak/kesat
Luka tembak dekat (30-60cm) + kelim tattoo/mesiu
Luka tembak dekat (15-30cm) + kelim jelaga/asap
Luka tembak sangat dekta (<15cm) + kelim api
Luka tembak tempel Hanya jejas laras saja
OTOPSI
PP no 18 tahun 1981
Otopsi klinik Perlu iizn keluarga
Otopsi Forensik/Medikolegal Perlu VeR
Otopsi anatomi Untuk belajar
Lain-lain
William Giovanni M, dr.
UNPAD 2013

PerMenKes nomor 269/MENKES/PER/III/2008 Rekam Medis


Merah terang : keracunan Sianida
Merah cherry : keracunan CO
Merah gelap : asfiksia
Biru : keracunan nitrit
Coklat : keracunan anilin
PSIKIATRI
Skizofrenia >1 bulan
Gangguan Waham Menetap >3 bulan
Gangguan Psikotik Akut <2 minggu
Skizoafektif -
Hipomania 3-4 hari
Mania >1 minggu
Bipolar Episode Manik (2 minggu – 5 bulan), Episode
depresi (6 bulan)
Depresi Ringan 2 dari 3 gejala utama + 2 gejala minor, >2 minggu,
tidak ada gangguan aktivitas
Depresi Sedang 2 dari 3 gejala utama + 3 gejala minor, > 2
minggu, gangguan aktivitas.
Depresi Berat 3 dari gejala utama + 4 gejala minor, >2minggu
Episode Depresi berulang Antara episode depresi, ada beberapa bulan tidak
ada gangguan afek.
Siklotimia Banyak periode depresi ringan dan hipomania
ringan (tidak cukup parah/tidak memenuhi
kriteria bipolar)
Distimia Afek depresif sangat lama tapi tidak pernah
memenuhi kriteria gangguan depresif
Gangguan Panik Ditemukan beberapa kali serangan anxietas berat
dalam 1 bulan
Gangguan Cemas Menyeluruh Anixetas hampir setiap hari untuk beberapa
minggu sampai beberapa bulan
Reaksi Stress Akut Terjadi beberapa menit atau segera setelah
kejadian
Gangguan Stress Pasca Trauma Muncul setelah 6 bulan setelah kejadian
traumatik
Gangguan Penyesuaian Terjadi dalam 1 bulan setelah kejadian stressful
dan tidak melebihi 6 bulan
Baby Blues Syndrome <2 minggu
Depresi Post Partum >2 minggu
KULIT
Veruka Vulgaris (HPV 2&4) Papul verukosa
Kondiloma akuminatum (HPV 6&11) Jengger ayam/massa bertangkai/berjonjot
Moluskum Kontagiousm (Pox Virus) Papul berkubah dengan umbilikasi/dele
Herpes Zoster (VZV) Vesikel berkelompok, nyeri
Varicella (VZV) Cacar air/ chicken pox, vesikel seluruh tubuh
Morbilli (Measles Virus) Campak/measles/rubeola. 3C. lesi dari dahi ke
belakang telinga
William Giovanni M, dr.
UNPAD 2013

Rubella Dari wajah ke badan


Herpes simplex (HSV 1 &2) Vesikel berkelompok, ada gejala prodromal
sebelumnya
Impetigo Krustosa (strepto B hemolitikus) Anak, lubang2 di wajah, krusta madu
Impetigo bullosa (staph aureus) Bula hipopion pecah jadi koleret
Impetigo Ulseratif / Ektima (Streptococcus Beta Ulkus dangkal dengan krusta
Hemolitikus)

Eritrasma (Corynebacterium minutissimum) Lampu wood = merah bata/ coral red


Erisipelas (Streptococcus Beta Hemolitikus) Batas tegas, warna merah terang
Selulitis Batas tidak tegas, warna merah gelap
Tinea Kapitis Gray Patch Bercak pucat bersisik, lampu wood warna hijau
Tinea Kapitis Black dot Rambut mudah patah, gambaran titik titik
Tinea Kapitis Kerion Pus
Tinea Central healing, gatal saat berkeringat
Pitiriasis Versikolor (Malassezia furfur) Area depigmentasi dengan skuama, lampu wood
kuning keemasan, KOH 10% = spageti meatball
Kandida (Candida albicans) Lesi satelit, KOH = pseudohifa dan blastospora
Cutaneous Larva Migrans Lesi serpiginosa
(Ancylostoma braziliense, Ancylostoma
Caninum)
Pedikulosis Ditemukan kutu dan telur
Pedikulosis pubis Bercak berwarna abu biru (macula serulae) dan
black dot (bitnik perdarahan) di celana dalam
Skabies Gatal malam hari, sekelompok orang, ada
burrow, ditemukan tungau
Dermatitis Kontak Iritan Patch test = decrescendo
Dermatitis Kontak Alergik (Hipsen IV) Patch test = crescendo
Dermatitis atopik Riwayat atopic keluarga
Dermatitis numularis Lesi koin
Neurodermatitis / Liken Simplex Kronis likenifikasi
Dermatitis Seboroik Cigarrette test (+)
Psoriasis Vulgaris Koebner, Auspitz, tetesan lilin
Pitiriasis Rosea (HHV 6&7) Herald patch, Christmas tree
Hidradenitis Supurati Pemakaian deodoran
Dermatitis Perioral Perioral
SJS TEN Nikolsky (+), mengenai mukosa mata, mulut, anus
Karsinoma Sel Basal Mutiara
Karsinoma Sel Skuamosa Mutiara tanduk (di PA)
Gonorea Mouth fish (penis), gram (-) diplokokkus, PMN > 5
Non Gonore / Klamidia PMN > 5, badan inklusi
BV Kriteria Amsel:
1. Duh tubuh berwarna putih keabuan
2. Terdapat clue cell
3. Bau amis (whif test +)\
4. Ph > 4,5
William Giovanni M, dr.
UNPAD 2013

Trikomoniasis Duh tubuh kehijauan, berbuih, berbau


Kandidiasis Gatal, duh tubuh seperti susu pecah
Limogranuloma Venerum (Chlamydia Fase dini: erosi, papule, vesikel, pustule, ulkus
trachomatis serovar L1, L2, L3) bersifat soliter dan cepat hilang.

Sindrom inguinal : pembesaran KGB


berkonfluensi disertai tanda radang akut. Lalu
terjadi pelunakan KGB yang tidak serentak
sehingga konsistensinya bermacam2
Chancroid (haemophylus ducreyi) Ulkus multiple, dangakl, tidak terdapat indurasi,
sangat nyeri, rapuh, tidak rata, dasar ulkus
dilapisi eksudat nekrotik kuning keabuan dan
mudah berdarah

Gamaran school of fish


Sifilis primer Ulkus Durum (soliter, bersih, tidak nyeri)
Sifilis sekunder, Kondiloma Lata
Morbus Hansen/Lepra/Kusta Diagnosis:
1. Lesi kulit mati rasa
2. Penebalan saraf tepi, nyeri (?), gangguan
(?)
3. Ditemukan BTA (+)

Anda mungkin juga menyukai