p=736
Artikel Umum: Penyakit Perlemakan Hati Non Alkoholik (Non Alcoholic Fatty Liver Disease = NAFLD)
FAKTA:
-Penderita NAFLD terdapat hampir sepertiga orang dewasa di Amerika Utara, 18-28% di Asia Timur, dan
hampir 10% dari orang dewasa di pedesaan Asia Selatan
-Prevalensi NAFLD pada anak-anak pada usia 5-10 tahun adalah 5% dan meningkat menjadi 13-17% pada
akhir masa remaja
-Secara umum, NAFLD terjadi pada laki-laki, namun, prevalensi pada wanita meningkat secara dramatis
setelah menopause
-Risiko NAFLD berbeda menurut ras dan etnis dimana NAFLD lebih umum di Hispanik (dan orang-orang
Asia) dibandingkan dengan Kaukasia dan Afrika Amerika
-Prevalensi NAFLD meningkat secara signifikan dengan adanya obesitas (60-80%) dan diabetes tipe 2
(60%) (i)
PENGERTIAN
Non Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD) / Penyakit perlemakan hati non alkoholik merupakan penyakit
yang erat hubungannya dengan obesitas, resistensi insulin dan dislipidemia. (ii) Batasan non alkoholik
yang disetujui untuk defenisi NAFLD adalah jumlah ethanol yang dikonsumsi kurang dari 70
gram/minggu bagi wanita dan dan kurang dari 140 gram/minggu bagi pria. Saat ini NAFLD menjadi
penting dalam implikasi klinis karena: a). Kausa terbanyak dari peningkatan transaminase di Amerika, b).
Peningkatan prevalensi kelainan perlemakan hati dan c). Potensial berkembang menjadi sirosis hati dan
karsinoma hepatoseluler. (iii)
PENYEBAB
g. Kondisi lain-lain; seperti terpapar bahan industri petrokimia, penyakit peradangan usus, lipodistrofi
parsial, diverticulosis jejunum dengan pertumbuhan bakteri yang berlebihan, anemia berat dan total
parental nutrition (iv)
NAFLD biasanya tidak memiliki gejala dan tanda. Namun, sebagian penderita NAFLD mengeluh mudah
lelah dan terdapat rasa tidak nyaman pada bagian abdomen kanan atas yang diduga berhubungan
dengan distensi kapsul hati. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya stigmata penyakit hati
menahun, sedangkan hepatomegali ditemukan pada 50% pasien pada tahap awal. Sebagian besar
pasien mempunyai berat badan berlebih, obesitas pada bagian perut dan hipertensi ditemukan pada 15-
68% kasus.
-Pemeriksaan laboratorium; pemeriksan SGPT, SGOT, kadar albumin serum, dan bilirubin.
-Pencitraan; Pencitraan seperti ultrasound, computerized tomography dan magnetic resonance imaging
dapat digunakan untuk diagnosis NAFLD.
-Pengujian jaringan hati; Melakukan biopsi hati yaitu pengambilan sampel jaringan hati yang diperiksa di
laboratorium untuk mencari tanda-tanda peradangan dan jaringan parut.
Beberapa pengobatan yang mampu mengurangi kerusakan hati yang berat pada pasien yang obesitas
antara lain:
Resistensi insulin merupakan faktor predisposisi dari NAFLD. Obat yang telah diteliti mampu
memperbaiki sensitifitas insulin yaitu metformin dan golongan tiazulimindion.
b) Antioksidan
Pada pasien dengan NAFLD antioksidan berperan mencegah progresifitas steatosis menjadi
steatohepatitis dan fibrosis. Obat antioksidan yang telah di uji pada NAFLD meliputi vitamin E, vitamin C
dan N-acetylcystein.
UDCA dapat melindungi sel hati terhadap cedera dan menurunkan stres oksidatif serta mengurangi
produksi TNF sehingga akan meningkatkan sensitifitas insulin.
Beberapa obat seperti clofibrate, gemfibrozil, dan atorvastatin dapat menurunkan trigliserid dan
transaminase walaupun berat badan tidak turun. (iii)
PENCEGAHAN
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko NAFLD, seperti:
• Pola makan yang sehat. Pilih pola makanan nabati yang kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan
lemak sehat.
• Menjaga berat badan normal. Jika kelebihan berat badan atau obesitas, kurangi jumlah kalori yang
dikonsumsi setiap harinya dan perbanyak olahraga. Jika telah memiliki berat badan normal, pertahankan
dengan memilih pola makan yang sehat dan berolahraga.
• Gunakan bahan kimia dengan hati-hati. Ikuti petunjuk pada bahan kimia rumah tangga. Jika memiliki
pekerjaan yang berhubungan dengan bahan kimia, ikuti langkah-langkah keamanan sesuai prosedur
REFERENSI
(i) Farrell, McCullough, Dan Day. 2013. Non-alcoholic Fatty Liver Disease. Singapore: Willey-Blackwell
(ii) Dooley, Lok, Burroughs dan Heathcote. 2011. Sherlock Diseases of The Liver and Biliary System. 12th
Edition. Singapore: Willey-Blackwell
(iii) Sulaiman, Akbar, Lesmana dan Noer. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati. Jakarta: Jayabadi
(iv) Feldman, Friedman, dan Brandit .2010. Sleisenger dan Fordtrans’s. Gastrointestinal and Liver
Disease. Pathophysiology/ Diagnosis/ Manajemen. Ninth Edition. Canada: Saunders Elsevier.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://pio.binfar.depkes.go.id/PIOPdf/PC_HATI.pdf
2. www.ina-jghe.com/journal/index.php/jghe/article/view/420/354
3. http://www.easl.eu/medias/cpg/NAFLD-non-alcoholic-fatty-liver-disease/English-report.pdf
4. http://gi.org/wp-content/uploads/2013/12/ACG-AASLD-AGA_Guideline_NAFLD_June_2012.pdf
5. http://www.kalbemed.com/Portals/6/21_200Berita%20Terkini-Diagnosis%20dan%20Tata
%20Laksana%20Terkini%20Nonalcoholic%20Fatty%20Liver%20Disease.pdf
6. www.jurnalpenyakitdalam.com/index.php/jpdi/article/.../65/61
7.
8.
9.