Contoh Wawancara BK
Contoh Wawancara BK
Disusun oleh :
1. ANDI HAGA YOSUA ZENDRATO
2. FERIANUS HAREFA
3. MEIDILLA JUSTINA GEA
4. IRMINA IDAM SRINAYANTI GEA
Dosen pengampu : Yurman Waruwu, M.SI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN ( FIP )
PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
( IKIP) GUNUNGSITOLI
T.A 2016/2017
WAWANCARA KE-1
Identitas yang diwawancarai
Nama : Melky (nama samaran)
Kelas : IX
nselor : Kami adalah mahasiswa dari IKIP jurusan BK, kami ingin mewawancarai adek tentang
masalah yang adek hadapi di sekolah. Apakah kami boleh mewawancarai adek ?
nselor : Baik, perkenalkan nama saya meidilla, dan disamping kiri saya namanya ferianus dan
disamping kanan saya namanya irmina. Bolehkah kami tahu nama adek siapa?
nseli : Bapak saya bekerja sebagai kuli bangunan sedangkan ibu saya bekerja sebagai ibu
rumah tangga.
nselor : Setelah kamu mengalami masalah ini, apa upaya yang kamu lakukan ?
nseli : Upaya yang saya lakukan selama ini, saya ikut membantu bapak saya bekerja sebagai
kuli bangunan. Namun, tidak terlalu sering karena bapak saya bekerja jika ada yang
memanggilnya untuk membangun rumah.
nselor : Kalau boleh tahu, apakah ada masalah lain yang kamu hadapi dalam belajar ?
nseli : Ada bang…, saya tidak menyukai mata pelajaran matematika dan fisika atau mata
pelajaran yang berhubungan dengan perhitungan.
nselor : Kalau boleh tahu mengapa kamu tidak menyukai pelajaran itu, apakah karena
gurunya atau pelajarannya ?
nseli : Begini bang…, saya tidak menyukai pelajaran tersebut bukan karena gurunya
melainkan saya sangat sulit mengerjakan soal-soal perhitungan. Jadi, setiap ada
tugas matematika ataupun fisika saya tidak mengerjakannya.
nselor : Trus..., bagaimana dengan guru yang mengasuh mata pelajaran tersebut?
nseli : Dari tindakan yang saya lakukan tersebut, saya mendapat hukuman dari guru tersebut
yaitu saya diberdirikan di depan kelas.
nselor : Menurut kamu, apakah tindakan yang kamu lakukan tersebut berdampak negatif
atau positif terhadap prestasi belajarmu?
nseli : Berdampak negatif kak…, karena bukan itu saja yang saya alami. Saya juga
terpengaruh dengan teman-teman saya baik yang di sekolah maupun di luar sekolah
untuk merokok. Dan jika ada tugas dari sekolah saya tidak mengerjakannya karena
saya sering diajak untuk keluar bermain sepak bola, sehingga saya tidak sempat
mengerjakan tugas.
nselor : Setelah kami mendengar masalah yang dialami oleh adek dan adek bersedia
menceritakan masalah yang adek hadapi. Maka dari masalah yang kamu hadapi,
menurut kamu, apa yang harus kamu ubah dari sikapmu ?
nseli : Saya harus membatasi pergaulan saya dengan teman-teman, saya harus bisa berhenti
untuk merokok serta berusaha mengerjakan tugas meskipun pelajaran tersebut saya
tidak menyukainya.
nselor : Baiklah dek, apa yang kamu pikirkan itu sudah sangat bagus dan kamu juga sudah
mengetahui cara mengatasi masalah yang kamu hadapi. Kami hanya berharap agar
apa yang kamu pikirkan itu dapat kamu lakukan dengan baik.
nselor : Okelah dek, terimakasih atas waktu yang adek berikan kepada kami, untuk bisa kami
wawancarai. Kami sangat senang bertemu dengan adek, mungkin di lain waktu kita
bisa bertemu lagi.
Kesimpulan
Dari wawancara diatas, kami menyimpulkan bahwa adek tersebut memiliki
berbagai masalah baik itu masalah ekonomi, belajar dan dalam pergaulan. Namun,
pada wawancara diatas kami hanya sebatas mengetahui masalah yang sedang
dialami adek tersebut, kami tidak terlalu mendalami bagaimana masalah
tersebut terjadi. Pada wawancara diatas adek tersebut sudah membuat
keputusan untuk mengubah sikapnya dalam hal bergaul, dan mungkin di lain waktu
kami bisa mewawancarai adek tersebut kembali untuk mengetahui apakah ada
perubahan setelah dia mengubah sikapnya, serta kami bisa lebih mendalami kembali
masalah yang sedang dihadapi adek tersebut.
WAWANCARA KE-2
Identitas yang diwawancarai
Nama : Karin (nama samaran)
Kelas : XI
Daftar wawancara
§ Apakah ada hal lain yang membuat kamu berdebat dengan senior tersebut?
§ Apakah setelah membersihkan kelas, kamu ada perasaan benci dengan guru
tersebut?
§ Menurut kamu, apakah saat melawan guru itu tidakan yang salah atau tidak?
Isi Wawancara
Konseli : Terimakasih.
Konselor : Perkenalkan nama saya Meidilla dan ini teman saya Andi.
Konseli : Permasalahan saya ada di organisasi saya. Jadi, di dalam organisasi tersebut kami
mengumpulkan dana untuk membeli keperluan kami, dan salah dari kami tidak mau
mengumpulkan dana, sehingga saya agak marah kepada teman saya tersebut. Dan
muncullah perdebatan diantara kami sampai hal ini dilaporkan ke kepala sekolah.
Konselor : Jadi, kamu bermasalah dengan salah seorang senior, yang tidak mau mendengarkan
apa yang kamu bilang. Jadi, kamu ikut organisasi apa?
Konseli : Organisasi PASKAS.
Konselor : Apa yang kamu rasakan setelah kamu berdebat dengan senior kamu?
Konseli : Perasaan saya marah, kesal, mendongkol, karena dia juga agak tidak suka dengan apa
yang saya bilang.
Konselor : Apakah hubungan kalian sampai saat ini masih renggang atau sudah baikan?
Konseli : Karena sudah ditangani oleh kepala sekolah, maka hubungan kami mulai baikan
karena ada teguran dari kepala sekolah. Karena jika tidak diberikan saran mungkin
hubungan kami kurang baik.
Konselor : Boleh tau kakak yang berdebat dengan kamu cowok atau cewek?
Konseli : Cowok.
Konseli : Tanggapan dia kurang baik, dia mengatakan saya adalah cewek tidak baik, sok jadi
pemimpin. Tapi, disini saya hanya sekedar memberi pendapat.
Konselor : Apa cowok tersebut hanya berselisih dengan kamu atau ke semuanya?
Konseli : Ke semuanya.
Konselor : Ok dek…itu kan masalah organisasi kalian, dan memang dalam suatu organisasi harus
ada kekompakan dan kita sesama senior harus saling mendukung, kalau misalnya
diantara kita tidak ada sepemahaman dengan kita sebaiknya kita tidak melawannya
dengan emosi. Tapi, itu kembali kepada kalian, bagaimana cara kalian menyelesaikan
masalah tersebut.
Konselor : Apa ada sifat lain yang membuat kamu berdebat dengan senior tersebut atau
masalah diantara kalian?
Konselor : Apa ada masalah lain selain di organisasi yang kamu alami?
Konseli : Saat saya mengerjakan tugas kelompok , dimana saya dipilih menjadi ketua dalam
kelompok tersebut. Jadi, teman-teman saya tidak menuruti apa yang saya katakan,
sehingga pada saat penyerahan tugas saya dipanggil kedepan dan guru menanyakan
“mengapa saya tidak menyerahkan tugas”. Jadi, saya jawab “Saya mengerjakan tugas
tapi kalau teman-teman saya tidak membantu bagaimana? Jadi, saya dibawa ke
ruang BK, tapi saya tidak mau karena itu bukan salah saya karena saya sudah
mengatakan kepada teman-teman untuk mengerjakan tugas. Jadi, guru tesebut
menyuruh saya membersihkan kelas seorang diri pada saat pulang sekolah.
Konseli : Sakit hati, iri, maksudnya mengapa cuma aku yang disuruh, kok yang lain tidak
disuruh padahal aku gak bersalah.
Konselor : Bagaimana pendapat kamu tentang teman-teman yang tidak merespon kamu?
Konseli : Saya berpikir positif saja kepada mereka. Karena saya juga terlalu keras, sehingga
membuat mereka sakit hati.
Konselor : Apakah setelah membersihkan kelas, kamu ada perasaan benci dengan guru
tersebut?
Konseli : Ada, tetapi dengan memahami keadaan tersebut saya mulai menyadari bahwa saya
terlalu keras. Jadi, menurut saya biarlah mereka berprasangka buruk terhadap saya,
tetapi saya enjoy saja.
Konselor : Boleh saya tau kamu punya sifat atau karakter bagaimana?
Konseli : Saya orangnya disiplin dalam hal waktu, orangnya agak keras dan cepat emosi. Tapi,
kalau orang minta maaf saya langsung memaafkan.
Konselor : Apa harapan kamu kepada teman-teman pada tugas kelompok itu?
Konseli : Harapan saya, kita harus saling kerjasama, baik itu masalah kecil kita harus saling
membantu dan harus ada kekompakan.
Konselor : Apa di dalam sekolah kamu mempunyai teman dekat atau gank?
Konseli : Kalau misalnya di beri tugas saya berbicara dengan baik kepada mereka.
Konseli : mereka mengatakan “iya” tetapi, ada beberapa orang yang tidak menghiraukan. Jadi,
ada beberapa orang yang mengerjakan dan yang lainnya hanya menunggu atau
hanya sekedar diskusi.
Konselor : Apa harapan kamu di dalam kelompok ini, supaya pada saat melakukan tugas
kelompok dapat lancar?
Konseli : Saling kerjasama, kompak dan ada keseriusan agar dalam mengerjakan tugas kita
tidak terhambat.
Konselor : Menurut kamu, apakah sifat keras kamu ini positif atau negatif?
Konseli : Kita saling menghargai antara yang satu dengan yang lain. Walaupun kita sederajat
kita harus menghargai antara senior, pembina dan junior.
Konselor : Menurut kamu, apakah saat melawan guru itu tidakan yang salah atau tidak?
Konseli : Ya, itu salah. Mungkin saat itu saya belum berpikir tetapi langsung menjawab
perkataan ibu tersebut, dan juga saya dalam keadaan emosi.
Konseli : Ketika bertemu dengan guru tesebut saya cuek dan tidak saling sapa dan tidak
melihat guru itu karena benci.
Konseli : Cuma 2 hari, karena sudah ada pemikiran bahwa membenci guru itu tidak baik.
Konselor : Baiklah dek mungkin ini hanya wawancara biasa, yang mungkin awal dari mengenal
kamu lebih dalam lagi. Dan terimakasih buat kehadiran adek bisa bersama-sama
dengan kami untuk ikut disini. Dan mudah-mudahan dalam tugas kalian kedepan
akan timbul kekompakan dan itu tergantung kepada adek, bagaimana kamu
memimpin sebuah kelompok. Dan mungkin sifat keras dan emosinya agak
diturunkan agar tidak mempengaruhi dalam belajar kamu………(memberi motivasi).
Dan sekali lagi terimakasih atas kehadiran kamu dan kami sangat senang bisa
bertemu dengan kamu, kami berharap kamu sukses dalam belajar dan semoga sehat
selalu. Tuhan Memberkati.
Kesimpulan
Dari hasil wawancara diatas, kami masih belum menemukan masalah yang berat
dari anak tersebut dan wawancara diatas hanya sebatas mengenal masalah yang
pernah dia alami sebelumnya dan lebih berorientasi pada masalah kelompok. Dan
pada saat wawancara kami dapat mengetahui karakter dari anak tersebut bahwa dia
orang keras. Namun, dibalik karakternya tersebut ada teman-teman yang tidak
menyukainya. Untuk itu kami memberi sedikit saran kepada dia agar dia tidak terlalu
keras dalam mengahadapi kelompoknya. Serta kami memberikan beberapa motivasi
kepada dia dalam menjalankan sebuah kelompok.
Komentar
Posting Komentar
Postingan Populer
Latar Belakang
Seorang calon pendidik hanya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik jika memperoleh
jawaban yang jelas dan benar tentang bagaimana situasi pendidikan. Jawaban yang benar
tentang situasi pendidikan diperoleh melalui pemahaman terhadap unsur-unsurnya.
Pembahasan ini akan mengkaji situasi pendidikan, dan unsur-unsur pendidikan. Ketika semua
unsur pendidikan mengetahui perannya masing- masing, maka ini akan mempermudah
dalam menggapai tujuan dari pendidikan tersebut. Namun, sekedar mengetahui bukanlah hal
yang dianggap cukup. Kesadaran akan pengaplikasian yang penuh keikhlasan adalah sesuatu
yang lebih penting karena dalam mendidik dibutuhkan seorang pendidik yang tangguh dan
penuh kesabaran dalam menyalurkan segala ilmu yang ia punya. Semua unsur- unsur dalam
pendidikan haruslah saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Ini dikarenakan banyak
hal yang dapat mengakibatkan suatu proses pembelajaran. Pada saat ini banyak sekali
pendi…