0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan2 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen berisi identitas mahasiswa dan tugas tutorial mengenai Pendidikan Kewarganegaraan, (2) Mahasiswa menjelaskan hakekat dan sejarah wawasan Nusantara sebagai kesatuan politik, (3) Perwujudan geostrategi Indonesia di bidang ideologi dan politik melalui penanaman Pancasila dan sistem politik yang mampu menghadapi tantangan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen berisi identitas mahasiswa dan tugas tutorial mengenai Pendidikan Kewarganegaraan, (2) Mahasiswa menjelaskan hakekat dan sejarah wawasan Nusantara sebagai kesatuan politik, (3) Perwujudan geostrategi Indonesia di bidang ideologi dan politik melalui penanaman Pancasila dan sistem politik yang mampu menghadapi tantangan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen berisi identitas mahasiswa dan tugas tutorial mengenai Pendidikan Kewarganegaraan, (2) Mahasiswa menjelaskan hakekat dan sejarah wawasan Nusantara sebagai kesatuan politik, (3) Perwujudan geostrategi Indonesia di bidang ideologi dan politik melalui penanaman Pancasila dan sistem politik yang mampu menghadapi tantangan.
Jawab : Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan dasar dan pengetahuan mengenai hubungan warga negara Indonesia dengan Negara dan dengan sesama warga negara. Secara ontologis, Pendidikan Kewarganegaraan berobjek material, yaitu nilai, moral dan budi pekerti. Dalam perspektif epistemologis, Pendidikan Kewarganegaraan dikaji dan dibahas melalui pendekatan akademik dan ilmiah dengan menekankan pada olah kalbu, olah karsa, dan olah rasa serta olah pikir yang bersifat komprehensif, integratif, dan holistik. Dalam perspektif aksiologis, eksistensi dan urgensi Pendidikan Kewarganegaraan menjadi wahana pendidikan nilai, moral dan pendidikan budi pekerti sehingga dapat menjadi sarana transformasi pendidikan karakter untuk menumbuhkembangkan rasa nasionalisme dan esadaran berbangsa dan bernegara.
2. Jelaskan sejarah wawasan nusantara sebagai kesatuan politik!
Jawab : Wawasan Nusantara yang bermula dari Deklarasi Djuanda 1957 kemudian dijadikan konsepsi politik kenegaraan. Rumusan Wawasan Nusantara dimasukkan dalam naskah Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) sebagai hasil ketetapan MPR mulai tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993 dan 1998. Makna Wawasan Nusantara yang memndang wilayah Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik bisa dijelaskan dalam poin-poin berikut ini : a. Kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup dan kesatuan dimensi bangsa serta menjadi modal dan milik bersama bangsa. b. Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, dan ras, berbicara dalam berbagai bahasa daerah serta meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa merupakan satu kesatuan dalam keragaman (Bhinneka Tubggal Ika) c. Bangsa Indonesia memiliki kesadaran persatuan, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai tekad dalam mencapai cita-cita bangsa. d. Pancasila menjadi falsafah serta ideoligi bangsa dan negara yang melandasi, menuntun dan mengarahkan bangsa Indonesia dalam mencapai tujuannya. e. Kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan politik yang diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. f. Seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem hukum dalam arti bahwa hanya ada satu hukum nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional g. Bangsa Indonesia hidup berdampingan dengan bangsa lain dan berperan menciptakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial melalui politik luar negeri bebas aktif serta diabdikan pada kepentingan nasional.
3. Jelaskan perwujudan geostrategi Indonesia di bidang ideologi dan politik!
Jawab : a. Perwujudan geostrategi Indonesia di bidang ideologi yakni menanamkan keyakinan nilai-nilai Pancasila kepada mental masyarakat untuk menjadi ideologi bangsa. b. perwujudan geostrategi politik adalah menciptakan sistem politik yang mampu menghadapi tantangan dan ancaman, baik dari luar maupun dari dalam negeri yang memengaruhi kondisi kehidupan masyarakat.