Anda di halaman 1dari 14

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Disusun Oleh : Kelompok 3


1. Aulia Nurul Latifah
2. Ayunda Intan Wahyuni
3. Citra Insania Utami
4. Desi Prihartini
5. Dewi Anjarwati
6. Dhava Titania Aulia Roselen

Tingkat : 1A

Dosen Pengampu : Ratna Ningsih , S.Kep, Ns, M.Kep, Sp Mat

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRODI DIII KEPERAWATAN PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kepada Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kamidapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Metodolgi
keperawatan dengan judul : Diagnosa keperawatan
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami
miliki. Oleh karena itu kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Palembang, 27 Februari 2020


Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1        Latar Belakang...............................................................................................1
1.2        Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3        Tujuan ...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1    Pengertian Diagnosa Keperawatan .................................................................3
2.2    Tipe-tipe Diagnosa Keperawatan.....................................................................3
2.3     Komponen-komponen Diagnosa Keperawatan...............................................5
2.4    Perbedaan Diagnosa Keperawatan dan Diagnosa Medis.................................6
2.5    Keuntungan Dalam Penggunaan yang Terstandar...........................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................9
3.2 Saran................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seseorang,
keluarga, atau masyarakat sebagai akibat dari masalah atau proses kehidupan yang
aktual maupun potensial (NANDA 1990).
Diagnosis keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai
respons klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya
baik yang berlangsung aktual maupun potensial. Diagnosis keperawatan bertujuan
untuk mengidentifikasi respons klien individu, keluarga dan komunitas terhadap
situasi yang berkaitan dengan kesehatan (SDKI edisi 1 halaman 5). Diagnosis
keperawatan juga merupakan bagian vital dalam menentukan asuhan keperawatan
yang sesuai untuk membantu klien mencapai kesehatan yang optimal. Dalam hal
diagnosis keperawatan, perawat, diharapkan memiliki rentang perhatian yang luas,
baik pada klien sakit maupun sehat. Respons-respons tersebut merupakan reaksi
masalah kesehatan dan proses yang dialami klien masalah kesehatan mengacu
pada respons klien terhadap kondisi yang terjadi selama rentang kehidupannya
dimulai dari fase pembuahan hingga menjelang ajal dan meninggal yang
membutuhkan diagnosis keperawatan (christensen & kenny, 2009 : McFarland &
McFarlane, 1997; Seaback, 2006).

1.2 Rumusan masalah


1. Apa definisi dari diagnosa keperawatan?
2. Apa tipe-tipe dari diagnosa keperawatan?
3. Apa komponen-komponen dari diagnosa keperawatan?
4. Apa perbedaan diagnosa keperawatan dan diagnosa medis?
5. Apa keuntungan dalam penggunaan yang terstandar?

1.3 Tujuan penulisan


1. Untuk mengetahui definisi diagnosa keperawatan
2. Untuk mengetahui tipe-tipe dari diagnosa keperawatan

1
3. Untuk mengetahui komponen-komponen dari diagnosa keperawatan
4. Untuk mengetahui perbedaan dari diagnosa keperawatan dan diagnosa
medis
5. Untuk mengetahui keuntungan dalam penggunaan yang terstandar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Diagnosa Keperawatan


Diagnosa keperawatan adalah suatu penilaian klinis mengenai respons
klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya baik
yang berlangsung aktual maupun potensial. Diagnosa keperawatan bertujuan
untuk mengidentifikasi respons klien individu, keluarga dan komunitas terhadap
situasi yang berkaitan dengan kesehatan.
Perawat diaharapkan memiliki rentang perhatian yang luas, baik pada
klien sakit maupun sehat respons-respons tersebut merupakan reaksi terhadap
masalah kesehatan dan proses kehidupan yang dialami klien. Masalah kesehatan
mengacu pada respons klien terhadap kondisi sehat sakit, sedangkan proses
kehidupan mengacu kepada respons klien terhadap kondisi yang terjadi selama
rentang kehidupannya dimulai dari fase pembuahan hingga menjelang ajal dan
meningal yang membutuhkan diagnosa keperawatan. (christensen & kenny, 2009 :
McFarland & McFarlane, 1997; Seaback, 2006).

2.2 Tipe-Tipe Diagnosa Keperawatan


Diagnosis keperawatan dibagi menjadi dua tipe, yaitu diagnosis negative
dan diangosis positif. Diagnosis negative menunjukan bahwa klien dalam kondisi
sakit atau beresiko mengalami sakit sehingga penegakan diagnosis ini akan
mengarahkan pemberian intervensi keperawatan yang bersifat penyembuhan,
pemulihan dan pencegahan. Diagnosis ini terdiri atas diagnosis aktual dan
diagnosis resiko. Sedangkan diagnosis positif menunjukan bahwa klien dalam
kondisi sehat dan dapat mencapai kondisi yang lebih sehat atau optimal.
Diagnosis ini disebut juga dengan diagnosis keperawatan (ICNP2015;standar
praktik keperawatan Indonesia-PPNI, 2005)

3
Risiko
Negatif

'

Diagnosis Aktual
Keperawatan

Positif
Promosi
Kesehatan

Tipe-tipe diagnosis keperawatan tersebut dapat di uraikan sebagai berikut


(Carpenito, 2013; Potter&Perry. 2013).
1. Diagnosis Aktual
Diagnosis ini menggambarkan respon klien terhadap kondisi
kesehatan atau proses kehidupannya yang menyebabkan lien mengalami
masalah kesehatan. Tanda/gejala mayor dan minor dan ditemukan dan
divadilasi pada klien.
2. Diagnosis Risiko
Diagnosis ini menggambarkan respon klien terhadap kondisi
kesehatan/proses kehidupannya yang dapat menyebabkan klien beresiko
mengalami masalah kesehatan. Tidak ditemukan tanda/gejala mayor dan
minor pada klien, namun klien memiliki faktor resiko mengalami masalah
kesehatan.
3. Diagnosis promosi kesehatan
Diagnosis ini menggambarkan adanya keinginan dan motivasi
klien untuk meningkatakan kondisi kesehatannya ketingkat yang lebih
baik/ optimal.

4
2.3 Komponen-komponen diagnosis keperawatan
Diagnosis keperawatan memiliki dua komponen utama yaitu masalah
(problem) atau label diagnosis dan indikator diagnostik. Masing-masing
komponen diagnosis diuraikan sebagai berikut.
1) Masalah (problem)
Masalah merupakan label diagnosis keperawatan yang
menggambarkan inti dari respon klien terhadap kondisi kesehatan atau
proses kehidupannya. Label diagnosis terdiri atas deskriptor/ penjelas dan
fokus diagnostik.

NO Deskriptor Fokus Diagnostik


1 Tidak Efektif Bersihan jalan napas
2 Gangguan Pertukaran gas
3 Penurunan Curah jantung
4 Intoleransi Aktivitas
5 Defisit Pengetahuan

Deskriptor merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana suatu


fokus diagnosis terjadi. Beberapa deskriptor yang digunaka dalam diagnosis
keperawatan.

No Deskriptor Definisi
1 Defisit Tidak cukup, tidak adekuat
2 Disfungsi Tidak berfungsi secara normal
3 Efektif Menimbulkan efek yang ditimbulkan
4 Gangguan Mengalami hambatan/ kerusakan
5 Lebih Berada diatas nilai normal/ yang di perlukan
6 Penurunan Berkurang baik dalam ukuran, jumlah maupun
derajat
7 Rendah Berada dibawah nilai normal/yang di perlukan
8 Tidak efektif Tidak menimbulkan efek yang diinginkan

2) Indikator diagnostik
Indikator diagnostik terdiri atas penyebab, tanda/ gejala dan faktor
risiko dengan uraian sebagai berikut.
a. Penyebab (etiology) merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
perubahan status kesehatan.

5
Etiology dapat mencakup 4 kategori yaitu:
1. Fisiologis, biologis atau psikologis
2. Efek terapi/tindakan
3. Situasional (lingkungan atau personal)
4. Maturasional.
b. Tanda (sign) dan gejala (symptom). Tanda merupakan data objektif
yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium
dan prosedur diagnostik, sedangkan gejala merupakan data sujektif
yang diperoleh dari hasil anammesis.
Tanda /gejala dikelomokkan menjadi dua ketogori yaitu
- Mayor: tanda/gejala ditemukan sekitar 80%-100% untuk validasi
diagnosis.
- Minor :tanda/gejala tidak harus ditemukan,namun jika ditemukan
dapat mendukung penegakan diagnosis.
c. Faktor resiko merupakan kondisi atau situasi yang dapat meningkatkan
kerentanan klien mengalami masalah kesehatan.

Pada diagnosis aktual, indikator diagnostiknya terdiri atas penyebab dan


tanda/gejala. Pada diagnosis risiko tidak memiliki penyebab dan tanda/gejala,
hanya memiliki faktor risiko. Sedangkan pada diagnosis promosi kesehatan, hanya
memiliki tanda/gejala yang menunjukkan kesiapan klien untuk mencapai kondisi
yang lebih optimal.

2.4 Perbedaan Diagnosa Keperawatan dan Diagnosa Medis


Untuk menemukan perbedaan diagnosa keperawatan dengan diagnosa medis,
kita harus mengetahui definisi diagnosa medis terlebih dahulu.
Menurut Potter & Perry (2009) mengungkapkan bahwa diagnosa medis
adalah identifikasi kondisi penyakit berdasarkan evaluasi tertentu dari tanda fisik,
gejala, riwayat medis klien, hasil pemeriksaan, dan prosedur diagnostik sedangkan
diagnosa keperawatan adalah keputusan klinis mengenai respon individu,
keluarga, atau masyarakat yang diperoleh melalui proses pengumpulan data

6
terhadap masalah kesehatan maupun potensial guna menjaga status kesehatan
(NANDA Internasional,2007).

Dari pernyataan di atas didapatkan perbedaan diagnosa medis dan


diagnosa keperawatan sebagai berikut :

Diagnosa keperawatan :
- Berfokus pada respon atau reaksi klien terhadap penyakitnya
- Berorientasi pada kebutuhan individu
- Berubah sesuai dengan perubahan respon klien
- Mengarah kepada fungsi mandiri perawat dalam melaksanakan
tindakan keperawatan dan evaluasi

Diagnosa medis :
- Berfokus pada faktor-faktor yang bersifat pengobatan dan
penyembuhan penyakit
- Berorientasi pada keadaan patologis
- Cenderung tetap, mulai dari sakit sampai sembuh
- Mengarah kepada tindakan medis yang sebagian dapat dilimpahkan
kepada perawat

2.5 Keuntungan dalam penggunaan yang terstandar


Ketika sebuah diagnosis keperawatan merupakan bagian dari rencana
klien tentang perawatan, perawat mampu mengkomunikasikan kebutuhan klien
untuk profesional lain yang terlibat dalam perawatan itu. Kebutuhan-kebutuhan
meliputi fisiologis, peran fungsi, konsep diri, saling ketergantungan, dan dimensi
spiritual.
Diagnosis keperawatan memberikan kontribusi untuk status profesional
dari disiplin. Diagnosis keperawatan juga menyediakan sarana yang efektif dalam
berkomunikasi dan memiliki potensi memberikan sebuah jalan untuk
pengembangan teori dan keperawatan penelitian. Dalam hal ini diagnosis
keperawatan memberikan metode untuk mensintesis dan mengkomunikasikan

7
perawat ‘pengamatan dan penilaian “dan” kemampuan untuk berkomunikasi
dalam kebutuhan kesehatan klien dapat mempengaruhi pendanaan pelayanan
kesehatan preventif dan komprehensif perawatan’.
(Gordon, 1994. NANDA,1 996,hal 8).

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Diagnosis keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai
respons klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya

8
baik yang berlangsung aktual maupun potensial. Diagnosis keperawatan bertujuan
untuk mengidentifikasi respons klien individu, keluarga dan komunitas terhadap
situasi yang berkaitan dengan kesehatan.

3.2 Saran
Diharapkan kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang
mendukung serta kembali mencari dan menambah wawasan pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

Nurarif, Amin Huda dan Hardi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc Edisi Revisi Jilid 3,
Cetakan I. Yogyakarta : Mediaction Jogja.

9
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan
Keperawatan Indonesa, Cetakan III Revisi. Jakarta Selatan : Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

10

Anda mungkin juga menyukai