Lina Rosliana - C8 - Individu - Teknologi Pelayanan Kebidanan 2
Lina Rosliana - C8 - Individu - Teknologi Pelayanan Kebidanan 2
DI SUSUN OLEH:
LINA ROSLIANA
NPM : 195401426089
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada penyusun sehingga makalah Manajemen Kebidanan ini yang
berjudul “Analisis SWOT proram KIA Puskesmas Ciasem” dapat selesai
dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
Manajemen Kebidanan dimana sumber materi diambil dari beberapa media
pendidikan, dan media internet guna menunjang keakuratan materi yang nantinya
akan disampaikan.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat untuk pembaca bagi pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL.............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Tujuan............................................................................................................. 1
C. Manfaat........................................................................................................... 2
D. Gambaran Lokasi.......................................................................................... 2
BAB II : PEMBAHASAN............................................................................................ 5
A. Pengertian KIA.............................................................................................. 5
A. Kesimpulan................................................................................................. 10
B. Saran............................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................iv
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didalam UU pokok Kesehatan Tanggal 15 – 10 -1960 BAb 1 pasal 1 telah
di nyatakan bahwa ,” Tiap warga Negara berhak memperoleh derajat kesehatan
yang setinggi – tingginya dan perlu di ikut sertakan dalam usaha – usaha
kesehatan pemerintah “.Sehubungan dengan hal tersebut di atas ,para ibu dan
keluarganya serta masyarakat lainya, di samping sebgai objek , juga harus di ikut
sertakan sebagai subjek dalam usaha – usaha kesehatan pemerintah , mereka
sebagai potensi dalam masyarakat harus di ikut sertakan dalam usaha – usaha
BKIA yang bersangkutan .Dimana hal tersebut merupakan azas intergrasi dari
pelayanaan dalam usaha KIA , sehingga secara optimal usaha – usaha BKIA yang
bersangkutan akan mencapai tujuan seperti yang di harapkan dalam kegiatan
BKIA tersebut .
Di dalam pasal 9 Jo.2 , juga telah di nyatakan bahwa , tujuan pokok UU
yang di maksud adalag SSB : “ meningkatkan derajat kesehatan ibu ,bayi dan
anak sampai usia 6 bulan ,menjaga dan mencegah jangan sampai ketiga subjek ini
tergolong dalam “vulnerable group (golongan terrancam bahaya )”
Sehubungan dengan hal yang di kemukakan terakhir di atas , pemerintah
mengadakan usaha – usaha khusus untuk kesehatan keturunan dan pertumbuhan
anak yang sempurna , serta lingkungan masyarakat dan keolahragaan .
Di dalam pasal 3 telah di nyatakan pula bahwa ,Pertumbuhan anak yang
sempurna dalam lingkungan yang sehat adalah penting untuk mencapai generasi
sehat dan bangsa yang kuat . BKIA adalah Balai Kesehatan Ibu dan Anak
merupakan wadah untuk usaha – usaha KIA.BKIA berada di bawah koordinasi
Dinas KIA Departemen kesehatan.
B. Tujuan
Untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mahasiswa dalam
manajemen kebidanan dan kebidanan komunitas.
1
C. Manfaat
1. Letak Geografis
Ciasem adalah sebuah kecamatan di kabupaten Subang, provinsi Jawa
barat. Kecamatan Ciasem terletak di sebelah utara dari kota Subang. Berada di
tengah-tengah antara Cikampek dan Pamanukan. Daerah ini dilintasi jalur pantura
yang cukup ramai kendaraan terutama pada musim liburan atau saat arus mudik
dan balik Lebaran, di jalur ini pula terdapat dua pasar tradisional yakni pasar
Sukamandi dan pasar Ciasem. Puskesmas Ciasem sendiri berada di Jalan Jend. A.
Yani no. 61 Sukamandi. Di Sukamandi pula berdiri Pt. Sang Hyang Seri (persero)
yang mewarisi bekas perkebunan Swasta asing (Inggris) "Pamanoekan &
Tjiasemlanden" . Sayangnya perhatian Pemerintah Daerah dirasa kurang untuk
kecamatan Ciasem ini,karena dari tahun ke tahun tidak dijumpai banyak
perubahan dari segi penampilan ataupun pembangunannya.
Puskesmas Ciasem terletak di RT 05/RW03 Ds Sukamandijaya,
Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang. Puskesmas ini terletak di tepi jalan raya
sehingga mudah dijangkau masyarakat. Jarak dari pusat pemeritahan kecamatan
hanya 10 m, jarak dari ibu kota kabupaten 30 km, jarak dari ibukota propinsi 60
km, dan jarak dari ibu kota Negara 110 km.
Wilayah kerja puskesmas Ciasem memiliki daerah berupa daratan rendah
yang dekat dengan pantai perbatasan dengan laut jawa. Ketinggian tanah
puskesmas Ciasem dari permukaan laut 10 m dengan suhu udara rata-rata 24-32
c dengan banyaknya curah hujan 2.000-3.000 mm. wilayah kerja
Puskesmas Ciasem terbagi menjadi 9 desa dengan luas wilayah 117,19 Km2 dan
jumlah penduduk 108.071 jiwa .
2
2. Batas wilayah kerja puskesmas Ciasem yaitu:
a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan kecamatan Blanakan.
b. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Sukasari
c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Cikaum.
d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Patokbeusi
3. Akses Transportasi
Semua kelurahan dapat di jangkau dengan roda 4maupun roda 2. Jarak ke
ibukota Kabupaten Subang ± 30 Km. Letak Kecamatan Ciasem berdekatan
dengan pantai Blanakan. Wilayah ini dilalui angkutan umum dari Jakarta ke
wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur melalui jalur pantai utara. Sarana
transportasi yang bisa di gunakan warga antara lain becak, sepeda ontel, sepeda
motor, angkudes, mini bus, dan mobil pribadi.
4. Tugas pokok dan Fungsi
a. Tugas pokok dan Fungsi Puskesmas
Melaksanakan sebagai tugas dinas kesehatan kabupaten dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan secara komprehensif kepada masyarakat di
wilayah kerjanya., melalui upaya pembangunan berwawasan kesehatan,
kemandirian hidup sehat bagi perorangan, keluarga dan masyarakat serta upaya
pelayanan kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan strata pertama,
kesehatan sehingga terwujud masyarakat yang memiliki derjat kesehatan yang
setinggi tingginya.
b. Rincian tugas:
1) Menyusun rencana kerja tahuan dan bulanan, penyelenggaraan
upaya komprehensif di wilayah kerja puskesmas.
2) Menyelenggarakan pelayanan upaya kesehatan meliputi kegiatan promosi
kesehatan, kesehatan lingkungan, KIA dan KB, pencegahan dan
pemberantasan penyakit, peningkatan gizi masyarakat, pengobatan dasar dan
upaya program pengembanga sesuai dengan kebutuhan wilayah puskesmas.
3) Menyelenggarakan pembinaan terhadap puskesmas pembantu, bidan di
desa/poliklinik kesehatan desa dan berbagai upaya kesehatan bersumberdaya
masyarakat (UKBM) lain meliputi posyandu, pos upaya kesehatan kerja,
poskestren, warung obat desa, dll.
3
4) Koordinasi penyelenggaraan upaya di wilayah kerja puskesmas serta
pelaksanaan rujukan medik dan non medik.
c. Tugas Tambahan:
Melaksanakan kegiatan pelayanan medis dasar dan tindakan sesuai dengan
keahlian dan kewenangan yang dimiliki serta ketersediaan sarana prasarana
medism puskesmas.
5. Fasilitas
Puskesmas Ciasem merupakan puskesmas dengan tempat perawatan yang
memiliki fasilitas seperti ditunjukan Tabel 5 sebagai berikut :
BAB II
4
PEMBAHASAN
A. Pengertian KIA
Program pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu
prioritas utama pembangunan kesehatan dan menjadi masalah nasional karena
sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada generasi
mendatang. Program ini bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan bagi
ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi neonatal. Salah satu tujuan program ini adalah
menurunkan kematian dan kejadian sakit di kalangan ibu. Sasaran Deklarasi
Millennium PBB yang ditandatangani pada September 2000 menyetujui agar
semua Negara, diantaranya adalah : Meningkatkan kesehatan ibu dengan target
untuk 2015 : Mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu dalam proses
melahirkan.
Hasil survei menunjukkan bahwa AKI di Indonesia telah turun menjadi
307 per 100.000 kelahiran hidup antara 1998–2001, hal itu perlu ditafsirkan
secara hati-hati mengingat keterbatasan metode penghitungan yang digunakan.
Dari lima juta kelahiran yang terjadi di Indonesia setiap tahunnya, diperkirakan
20.000 ibu meninggal akibat komplikasi kehamilan atau persalinan. Dengan
kecenderungan seperti ini, pencapaian target MDG untuk menurunkan AKI akan
sulit bisa terwujud kecuali apabila dilakukan upaya yang lebih intensif untuk
mempercepat laju penurunannya.
Menurut WHO (2005), angka kematian ibu di dunia sekitar 470/100.000
kelahiran hidup atau setengah juta wanita meminggal setiap tahunnya disebabkan
karena kehamilan. Sebagian besar kematian ibu terjadi di negara berkembang Asia
dan Afrika dengan 480/100.000 kelahiran hidup dibandingkan dengan negara
maju (27/100.000). Sebagian besar juga terjadi di negara berpendapatan
menengah ke bawah.
Angka kematian ibu (AKI) melahirkan yang terjadi pada saat kehamilan
maupun persalinan, 42 hari pasca persalinan di Indonesia masih tinggi
dibandingkan dengan AKI di negara ASEAN lainnya, di Negara kita AKI masih
menduduki urutan tertinggi di negara ASEAN. Departemen Kesehatan mengklaim
pada tahun 2003 sebesar 307 per 100.000 kelahiran hidup, hal ini berarti
5
bahwa lebih dari 18.000 ibu meninggal per tahun atau dua ibu meninggal tiap jam
oleh sebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas. Besaran ini
merupakan tingkatan yang tinggi setelah Laos, Kamboja dan Miyanmar,
permasalahan itu merupakan permasalahan yang amat besar yang berdampak
pada kualitas SDM di Indonesia. AKI di Indonesia masih relatif lebih tinggi jika
dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN. Risiko kematian ibu karena
melahirkan di Indonesia adalah 1 dari 65, dibandingkan dengan 1 dari 1.100 di
Thailand. Berdasarkan kesepekatan internasional, tingkat kematian maternal
(maternal Mortality Rate) didefinisikan sebagai jumlah kematian maternal selama
1 tahun dalam 100.000 kelahiran hidup.
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat
derajat kesehatan perempuan. Dari hasil survei yang dilakukan AKI telah
menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu, namun demikian upaya untuk
mewujudkan target tujuan pembangunan millenium masih membutuhkan
komitmen dan usaha keras yang terus menerus.
6
Penjelasan dari masing-masing SWOT , sebagai berikut:
1. Strenghts (kekuatan)
Adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi
atau program pada saat ini. Strenght ini bersifat internal dari organisasi atau
sebuah program.
2. Weaknesses (Kelemahan)
Adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau
sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak dimiliki oleh organisasi.
Kelemahan itu terkadang lebih mudah dilihat daripada sebuah kekuatan, namun
ada beberapa hal yang menjadikan kelemahan itu tidak diberikan solusi yang tepat
dikarenakan tidak dimaksimalkan kekuatan yang sudah ada.
3. Opportunity (kesempatan)
Adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan
kesempatan bagi organisasi atau program kita untuk memanfaatkannya.
Opportunity tidak hanya berupa kebijakan atau peluang dalam hal mendapatkan
modal berupa uang, akan tetapi bisa juga berupa respon masyarakat atau isu yang
sedang diangkat.
4. Threat (ancaman)
Adalah faktor negative dari lingkungan yang memberikan hambatan bagi
berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi dan program. Ancaman ini
adalah hal yang terkadang selalu terlewat dikarenakan banyak yang ingin
mencoba untuk kontroversi atau out of stream (melawan arus) namun pada
kenyataannya organisasi tersebut lebih banyak layu sebelum berkembang.
1. Strengths (kekuatan)
a. Tenaga kesehatan terjun langsung kemasyarakat dengan melakukan
pemeriksaan secara langsung melalui posiandu kepada ibu hamil,post
partum dan balita
b. Pertolongan persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan mengalami
peningkatan.
7
c. Bentuk pelayanan kesehatan bagi keluarga difokuskan pada pelayanan
kesehatan ibu (yaitu pelayanan kebidanan dasar, pertolongan persalinan
dan pelayanan nifas).
d. Bumil telah menerima pelayanan rujukan baik ke Puskesmas perawatan
maupun ke rumah sakit.
e. Tenaga kesehatan memberikan pelayanan KIA langsung di tengah-tengah
masyarakat bekerja sama dengan masyarakat setempat baik individu,
kelompok, tenaga kesehatan lain (bidan desa, dukun beranak, dokter, dsb
f. Pelayanan yang diberikan maksimal dari tenaga kesehatan ( mengenai
penyampaian informasi )
g. Meningkatnaya motifasi masyarakat mengenai pentingnya kesehatan
h. Pelayanan yang diberikan cukup maksimal untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat mengenai masalah kesehatan
2. Weakness (kelemahan)
a. Pada ruang KIA tidak adanya tempat untuk menyimpan tabung tes urine
b. Tempat penyimpanan vaksin kurang tertata rapih
c. Masih ada ibu yang belum termotifasi tentang pentingnya imunisasi pada
anak
d. Banyaknya kegiatan posyandu dan puskesmas tidak terlaksana jika tidak
ada tenaga kesehatan.
3. Opportunities (peluang)
a. Pemerintah daerah telah melatih banyak bidan, dan mengirim mereka ke
seluruh daearah pedesaan
b. Adanya pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam peningkatan
kesehatan ibu.
c. Tersedianya fasilitas media massa yang dapat dipergunakan untuk
memperoleh informasi tentang kesehatan.
d. Adanya keterlibatan kader dalam kegiatan posyandu.
e. Masyarakat yang tidak mampu akan dibantu melalui sistem JPKM yang
disubsidi oleh pemerinta, dan JAMPERSAL untuk ibu melahirkan.
8
f. Pemerintah telah menyukseskan program kesehatan ibu dan anak melalui
peningkatan dan memperluas sarana dan prasarana kesehatan
g. Adanya peraturan dari pemerintah yang menganjurkan persalinan
ditolong oleh bidan bukan oleh dukun.
h. Adanya kebijakan Jamkesmas.
4. Threats (ancaman)
a. Perekonomian, informasi dan teknologi yang rendah berdampak pada
peningkatan resiko lebih tingginya angka kematian ibu.
b. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil dan balita.
c. Persoalan kematian yang terjadi lantaran indikasi yang lazim muncul
seperti pendarahan, keracunan kehamilan yang disertai kejang - kejang,
aborsi, dan infeksi.
d. Tidak semua kelahiran adalah darurat, namun berpotensi menjadi
keadaan darurat.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu
prioritas utama pembangunan kesehatan dan menjadi masalah nasional karena
sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada generasi
mendatang. Program ini bertanggung jawab terhadap pelayanan kesehatan bagi
ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi neonatal.
Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengan
mengidentifikasikan berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan
(Strenghts) dan kelemahan-kelemahan (Weaknesses). Suatu organisasi dan
kesempatan-kesempatan (Opportunities) serta ancaman-ancaman (Threats) dari
lingkungan untuk merumuskan strategi organisasi.
B. Saran
Pertahankan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat mengenai
kesehatan dan Ukuran keberhasilan layanan kesehatan dapat dilihat dari layanan
yang diberikan. Oleh karena itu maka semua layanan kesehatan harus
melaksanakan Gugus Kendali Mutu (GKM).
10
DAFTAR PUSTAKA
iv