Anda di halaman 1dari 2

Apple: Michael Porter’s Five Forces Framework

1. Persaingan Industri (Industry Rivalry)


Persaingan diantara perusahaan yang ada merupakan suatu ancaman yang akan
dihadapi oleh perusahaan, para pesaing industri akan menawarkan produk yang
sejenis dengan harga yang lebih murah dan kualitas produk yang lebih baik (cheaper
and better). 
Perusahaan seperti Samsung dan LG secara agresif bersaing dengan Apple.
Agresivitas seperti itu, yang dapat diamati dalam inovasi yang cepat, iklan yang
agresif, dan imitasi, memberikan pengaruh yang kuat ke lingkungan industri
elektronik.
Selain itu, dalam hal diferensiasi produk, produk yang tersedia di pasar umumnya
serupa dalam memenuhi tujuan tertentu. Misalnya, banyak aplikasi populer tersedia
untuk perangkat Android dan iOS, dan layanan penyimpanan cloud dari berbagai
perusahaan tersedia untuk pengguna iOS dan android. Dalam model analisis Lima
Kekuatan Porter, kondisi ini menciptakan kekuatan yang kuat dengan membuatnya
mudah bagi pelanggan untuk beralih ke produk lain. Di sisi lain, biaya switching yang
rendah berarti mudah bagi pelanggan untuk beralih dari Apple ke merek lain, karena
punya fungsi, aksesibilitas yang sama. Tidak terlalu memakan effort / waktu dari user.
2. Ancaman Masuknya Pendatang Baru (Threat Of New Entrants)
Munculnya pendatang baru lebih sulit diperkirakan dari pada memprediksikan
pesaing yang telah ada. 
Pendatang baru di Elektronik membawa inovasi, cara-cara baru dalam melakukan
sesuatu dan menekan Apple Inc. melalui strategi penetapan harga yang lebih rendah,
mengurangi biaya, dan memberikan proposisi nilai baru kepada pelanggan. Apple Inc.
harus mengelola semua tantangan ini dan membangun penghalang yang efektif untuk
menjaga daya saingnya.
- Persyaratan modal tinggi (kekuatan lemah)
- Biaya pengembangan merek yang tinggi (kekuatan lemah)
- Kapasitas calon pendatang baru (kekuatan besar)

3. Ancaman Dari Produk atau Jasa Pengganti (Threat Of Subtitute Product)


Produk atau jasa yang dapat menjadi alternative bagi produk atau jasa yang sudah ada,
khusunya yang dibuat dengan biaya lebih murah.
Beberapa pengganti produk Apple sudah tersedia di pasar. Misalnya, daripada
menggunakan iPhone, orang dapat menggunakan kamera digital untuk mengambil
gambar. Namun, pengganti ini memiliki kinerja rendah karena mereka memiliki fitur
yang terbatas. Shg banyak pelanggan lebih suka menggunakan produk Apple
berdasarkan kenyamanan dan fungsi lanjutan. Kondisi ini menjadikan substitusi
kekuatan yang lemah dalam memengaruhi bisnis perusahaan. Juga, pembeli memiliki
kecenderungan rendah untuk diganti. Sebagai contoh, pelanggan lebih suka
menggunakan smartphone Iphone yang punya kualitas lbh baik dalam pengambilan
kamera daripada harus repot membeli dan memelihara kamera digital. Bagian dari
analisis Lima Kekuatan ini menunjukkan bahwa Apple tidak perlu memprioritaskan
ancaman substitusi.
4. Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli (Bargaining Power Of Buyers)
Di lihat dari pengertiannya kekuatan pembeli atau buyer power yaitu suatu system
dimana pembeli mempunyai pengaruh besar untuk mempengaruhi keadaan pasar
sehingga memacu para produsen untuk semakin berkompetisi meningkatkan kualitas,
layanan, dengan harga yang lebih rendah dari produsen yang sejenis.
Pembeli sering banyak menuntut. Mereka ingin membeli penawaran terbaik yang
tersedia dengan membayar harga minimum mungkin. Ini memberi tekanan pada
profitabilitas Apple Inc. dalam jangka panjang. Semakin kecil dan semakin kuat basis
pelanggan dari Apple Inc., semakin tinggi daya tawar pelanggan dan semakin tinggi
kemampuan mereka untuk mencari diskon dan penawaran yang meningkat.
5. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok (Bargaining Power Of Suppliers)
Daya tawar pemasok yaitu kemampuan pemasok dalam menentukan harga dan syarat
pasokan. Pemasok dapat menjadi penguasa atas perusahaan-perusahaan industri
dengan menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang dan jasa yang dibeli.
Sehingga dapat mengurangi profitabilitas perusahaan.
Dengan membangun rantai pasokan yang efisien dengan banyak pemasok. Dengan
bereksperimen dengan desain produk menggunakan bahan yang berbeda sehingga jika
harga naik dari satu bahan baku maka perusahaan dapat beralih ke yang lain.
Mengembangkan pemasok berdedikasi yang bisnisnya bergantung pada perusahaan.
Salah satu pelajaran yang bisa dipetik Apple Inc. dari Wal-Mart dan Nike adalah
bagaimana perusahaan-perusahaan ini mengembangkan produsen pihak ketiga yang
bisnisnya semata-mata bergantung pada mereka sehingga menciptakan skenario di
mana produsen pihak ketiga ini memiliki daya tawar yang jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan Wal-Mart dan Nike.
Dengan demikian, bagian dari analisis Lima Kekuatan ini menunjukkan bahwa daya
tawar pemasok merupakan masalah kecil dalam mengembangkan strategi Apple Inc.
untuk manajemen rantai pasokan, efektivitas rantai nilai, inovasi, dan kepemimpinan
industri.

Anda mungkin juga menyukai