Anda di halaman 1dari 9

LAPORA PRAKTIKUM

PEMERIKSAAN LDL dan HDL

Oleh

Kadek Dwi Putri Prayuni Aryawati

18.131.0769

TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS PROGRAM DIPLOMA III SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR 2020
LDL-C Select FS

A. TUJUAN PEMERIKSAAN
 Pereaksi diagnostik untuk penentuan in vitro kuantitatif kolesterol lipoprotein
densitas rendah (LDL-C) dalam serum atau plasma pada sistem fotometrik

B. PRINSIP PEMERIKSAAN
 Penentuan kolesterol LDL sebelumnya dilakukan secara tidak langsung dengan
perhitungan dari hasil gabungan total kolesterol, kolesterol HDL dan trigliserida
menggunakan persamaan Friedewald. LDL-C Select FS adalah metode homogen
tanpa langkah-langkah sentrifugasi untuk pengukuran langsung kolesterol LDL.
Pada langkah pertama, LDL dilindungi secara selektif sementara non-LDL-
lipoprotein diproses secara enzimatik. Pada langkah kedua, LDL dilepaskan dan
kolesterol LDL ditentukan secara selektif dalam suatu reaksi enzimatik yang
menghasilkan warna.

C. DASAR TEORI
Kolesterol merupakan lipid amfipatik membentuk komponen struktural esensial
yang terdapat pada lapisan eksternal membran sel dan merupakan lipoprotein plasma.
Lipoprotein mengangkut kolesterol bebas di dalam sirkulasi darah, tempat unsur ini
segera mengimbangi unsur kolesterol pada lipoprotein lainnya dan membran sel.
Empat kelompok utama lipoprotein telah berhasil diketahui yaitu Trigleserida, Very
Low Density Lipoprotein (VLDL), Low Density Lipoprotein (LDL), High Density
Lipoprotein (HDL). (Mayes.2001)
Low Density Lipoprotein-kolesterol (LDL-kol) merupakan lipoprotein yang
berperan dalam pengangkutan fraksi lemak, terutama kolesterol dari hati menuju ke
sel perifer. LDL-kol memiliki inti hidrofobik mengandung koleterol ester (35%-40%)
paling banyak daripada lipoprotein lain. Peningkatan kadar LDL-kol plasma
merupakan penyebab utama pembentukan plak aterosklerosis terutama dalam bentuk
oksidasi LDL (Ox-LDL). Peningkatan kadar LDL-kolesterol dalam darah merupakan
salah satu penyebab terjadinya gangguan kesehatan terutama gangguan kardiovaskuler
dan aterosklerotik. (Pusparini.2006). (Adam.2009)
Peningkatan kadar LDL dalam darah dapat menyebabkan Penyakit Jantung
Koroner (PJK). PJK masih menjadi salah satu penyakit yang mematikan saat ini, baik
di negara maju ataupun negara berkembang. Menurut data dari World Health
Organization (WHO), pada tahun 2008 sekitar 17,3 juta atau setara dengan 30%
kematian di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah. Dari
angka kematian diatas diperkirakan 7,3 juta disebabkan oleh PJK dan 6,2 juta
disebabkan karena penyakit stroke. Pada tahun 2030 diperkirakan angka kematian
tersebut akan meningkat menjadi 25 juta. (WHO.2011)

D. ALAT DAN BAHAN PEMERIKSAAN


 Solusi NaCl 9 g / L Peralatan laboratorium umum
 Mikropipet
 Yellow tipe
 Serum / heparin plasma

E. CARA KERJA

Panjang gelombang : 600/700 nm (pengukuran bikromatik)


Jalur optik : 1 cm
Suhu : 37 ° C
Blank Sampel atau kalibrator

Sampel atau kalibrator _ 3,0 μL


Dist. Air 3,0 μL _
Reagen 1 280 μL 280 μL
Campur blank + sampel, setelah itu inkubasi selama 5 menit, pada suhu 37 ° C,
kemudian baca absorbansi (A1)
Reagen 2 70 μL 70 μL
Campur blank + sampel, setelah itu inkubasi selama 5 menit, pada suhu 37 ° C,
kemudian lanjut membaca absorbansi (A2).
F. INTERPRETASI HASIL
 Diinginkan ≤ 130 mg / dL (3,4 mmol / L)
 Borderline risiko tinggi 130 - 160 mg / dL (3,4 - 4,1 mmol / L)
 Risiko tinggi> 160 mg / dL (> 4,1 mmol / L)

Setiap laboratorium harus memeriksa apakah rentang referensi dapat ditransfer ke populasi
pasiennya sendiri dan menentukan rentang referensi sendiri jika perlu.

Interpretasi Klinis

Satuan Tugas Eropa untuk Pencegahan Koroner merekomendasikan untuk menurunkan


konsentrasi TC menjadi:

HDL: ˂190 mg / dL (5,0 mmol / L)

LDL : ˂115 mg / dL (3,0 mmol / L).


DAFTAR PUSTAKA

Adam JMF. Dislipidemia. Dalam: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata KM,
Setiati S. editor (penyunting). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III. Edisi ke-5
Jakarta: Interna Publishing; 2009.hlm.1984-6.
Mayes PA. Sintesis, Pengangkutan, dan Ekskresi Kolesterol. Dalam : Muray RK,
Granneer DK, Mayes PA, Rodwel VW, Editor. Biokimia Harper. Edisi ke-25. Alih
Bahasa : Hartono A. Jakarta: EGC; 2001. p. 270-281
Pusparini. Low density lipoprotein padat kecil sebagai faktor risiko aterosklerosis.
Dalam: Majalah Universa Medicina. 2006;25(1):22-31.) .
WHO. Cardio Vascular Disease. 2011. Available from :
http://www.who.int/mediacentre/facts heets/fs317/en/index.html Access on : 22
September 2013.
HDL Precipitant

A. TUJUAN PEMERIKSAAN

 Reagen presipitasi untuk penentuan secara in vitro kolesterol lipoprotein


densitas tinggi (HDL-C) menurut metode CHOD-PAP pada sistem fotometrik.

B. PRINSIP PEMERIKSAAN
 Silomikron, VLDL, dan LDL diendapkan dengan menambahkan
phosphotungstic acid dan ion magnesium ke dalam sampel. Sentrifugasi hanya
menyisakan HDL dalam supernatan yang konsentrasinya ditentukan secara
enzimatis dengan menggunakan DiaSys Cholesterol FS
C. DASAR TEORI
Kolesterol merupakan senyawa lemak kompleks yang berada pada setiap sel
di dalam tubuh. Kolesterol berfungsi sebagai materi awal untuk pembentukan
cairan empedu, dinding sel, vitamin dan hormon tertentu, misalnya hormon seks,
dan lainlain. Kolesterol yang terdapat dalam aliran darah berbentuk lipoprotein,
dan berfungsi sebagai komponen stabilisasi membran sel dan prekursor garam
empedu serta hormon steroid. Prekursor kolesterol diubah menjadi ubikuinon,
dolikol, dan di kulit menjadi kolekalsiferol yaitu bentuk aktif vitamin D.
(Gondosari.2010)
Peningkatan kadar kolesterol dalam darah dikaitkan dengan pembentukan plak
aterosklerotik yang dapat menyumbat pembuluh darah, serta memicu serangan
jantung dan stroke. Walaupun kadar kolesterol low density lipoprotein (LDL) yang
tinggi bersifat aterogenik, kadar kolesterol HDL yang tinggi bersifat protektif
karena partikel HDL berperan mengeluarkan kolesterol dari jaringan dan
mengembalikannya kehati. (Marks.2000)
Kolesterol HDL rendah merupakan faktor risiko yang lebih besar untuk
penyakit jantung pada pasien obesitas dibandingkan merokok, total kolesterol,
tekanan darah, atau jenis kelamin.5 Kadar HDL harus meliputi lebih dari 25% dari
kadar kolesterol total yaitu tidak boleh kurang dari 40 mg/dL.6 Rendahnya kadar
HDL dapat menyebabkan penyempitan dan pengerasan pembuluh darah, yang
dikenal sebagai aterosklerosis. (Djohan.2004)
D. ALAT DAN BAHAN PEMERIKSAAN
 Solusi NaCl 9 g / L Peralatan laboratorium umum
 Mikropipet
 Yellow tipe / blue tipe
 Serum, heparin plasma / EDTA plasma

E. CARA KERJA

Prosedur pengujian
Sampel Presipitasi / Standar : 200 μL
Reagen presipitasi : 500 μL
 Campur dan inkubasi selama 15 menit, pada suhu kamar, lalu sentrifus selama
20 menit pada 2500rpm. Dalam waktu 2 jam setelah sentrifugasi 0,1 mL
supernatan jernih ke larutan reaksi untuk penentuan kolesterol.
 Setelah sentrifugasi, supernatan harus bersih. Serum atau plasma dengan
kandungan trigliserida >1000 mg / dL cenderung menghasilkan supernatan
keruh atau endapan mengambang. Dalam hal ini encerkan sampel 1 + 1 dengan
larutan NaCl (9 g / L) dan kemudian lakukan pengendapan. Lipat gandakan
hasilnya dengan 2.
Penentuan kolesterol
Panjang gelombang : 500 nm,
Hg : 546 nm
Jalur optik : 1 cm
Suhu : 20 - 25 ° C, 37 ° C
Pengukuran : Terhadap reagen kosong

Standar Sampel
Supernatan _ 100 μL
Standar 100 μL _
Reagen kolesterol 1000 μL 1000 μL
Campur standar + sampel , kemudian inkubasi selama 10 menit pada suhu kamar atau
5 menit pada suhu 37°C. Kemudian mengukur absorbansi sampel atau standar
terhadap nilai kosong reagen dalam waktu 45 menit
F. INTERPRETASI HASIL
Pedoman Program Pendidikan Kolesterol Nasional (NCEP):
 Kolesterol HDL rendah (faktor risiko utama PJK):
<40 mg / dL (<1,04 mmol / L)
 Kolesterol HDL tinggi (faktor risiko "negatif" untuk PJK):
≥ 60 mg / dL (≥ 1,55 mmol / L)
Sejumlah faktor berkontribusi terhadap rendahnya kadar kolesterol HDL: mis.
Kelebihan berat badan dan obesitas, merokok, aktivitas fisik, obat-obatan seperti beta-
blocker dan agen progestasional, faktor genetik.
Setiap laboratorium harus memeriksa apakah rentang referensi dapat ditransfer ke
populasi pasiennya sendiri dan menentukan rentang referensi sendiri jika perlu.
DAFTAR PUSTAKA

Djohan BA. Penyakit Jantung Koroner dan Hipertensi. Medan: Universitas Sumatra
Utara,2004;hal.3-6

Gondosari AH. Kolesterol, asam lemak jenuh, dan asam lemak tak jenuh. Dalam: Wijdan FR,
editor. The Miracle Of 5 Elements Energy. Depok: E -tera, 2010; hal43-50.

Marks DB, Marks AD, Smith CM. Metabolisme Kolesterol dan Lipoprotein Darah. Dalam:
Pendit B, editor. Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta: EGC, 2000; hal.513-32

Anda mungkin juga menyukai