Anda di halaman 1dari 3

TUGAS BAKTERIOLOGI II

Shigellosis

Oleh

Kadek Dwi Putri Prayuni Aryawati

18.131.0769

TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS PROGRAM DIPLOMA III SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR 2020
Patogenesis Shigella sp.
Shigella sp. merupakan bakteri yang tahan asam sehingga bisa melewati asam lambung
dan mencapai bagian usus, mulanya pada usus bakteri Shigella sp. menginvasi sel M, kemudian
bakteri akan bermultifikasi di dalam sel dan mendorong tubuh bakteri melewati sitoplasma sel dan
akan menginvasi sel yang berdekatan. Saat bakteri mulai memasuki sel enterosit akan difagosit
oleh makrofag, tetapi Shigella sp. dapat menginduksi makrofag untuk terjadi Apoptosis.
(Ahmad.2014)
Makrofag yang apoptosis mengeluarkan bakteri Shigella sp.yang akan mengalami
transport retrogard melalui bagian basolateral pada mukosa menuju ke enterosit, lalu akan terjadi
proses invasi yang difasilitasi oleh membran luar polipeptida dan akan bereproduksi di dalam
enterosit yang menyebabkan enterosit apoptosis.(Jorgensen.2015)Invasi akan berlanjut dari sel
satu ke sel yang lainnya dan menetap sampai pada bagian mukosa kolon dan jarang menyebar ke
peredaran darah, invasi Shigella sp. akan menghancurkan enterosit yang akan membentuk ulkus
pada mukosa yang umumnya terbentuk di kolon, ulkus akan menyebabkan perdarahan oleh karena
itu pada uji feses menandakan tanda klasik disentri yang hasilnya menunjukkan terdapat sel darah
putih, sel darah merah, bakteri dan lain-lain. Shigella dysentriae juga memproduksi “shigatoxin”
yang dapat menyebabkan kerusakan pada tempat kolonisasi di epitel usus yang akan menyebabkan
diare dengan BAB cair sebagai tanda awal terjadinya shigellosis dan sindrom hemolitik-uremic,
tetapi ini jarang terjadi.(Kayser.2005)
Daftar Pustaka

Ahmad Nafees.2014. Sherris Medical Microbiology 6 th Edition. Unites States: McGraw Hill
Education, page 579-598.

Jorgensen James H.2015.Manual of Clinical Microbiology 11 th Edition. Washington, DC: ASM


PRESS. Page 685-699.

Kayser Fritz H.2005. Medical Microbiology. New York: Thieme Stuttgart, page 278-289.

Anda mungkin juga menyukai