Ilmu ekonomi sebagai suatu disiplin ilmu, telah berusia lebih dari dua abad. Bermula sejak tahun 1776 ketika Adam Smith menulis buku yang berjudul ”The Wealth of Nations”. Setelah itu, ilmu ekonomi berkembang dalam banyak tahapan, Karl Marx melakukan kritikan besar-besaran tentang kapitalisme dalam bukunya yang berjudul “Das Kapital” buku ini beredar luas pada tahun 1867, selanjutnya John Maynard Keynes pada tahun 1935 denga bukunya yang berjudul “ The General Theory Of Employment, Interest and Money”. Ada beberapa pakar ekonomi yang mendefinisikan tentang ilmu ekonomi diantaranya Alfred Marshal, Walter Nicholson dan Paul A. Samuelson.
B. SUMBER DAYA DAN KOMODITI
Sumber daya terdiri atas anugerah alam seperti tanah, air, hutan, tambang, sumber daya manusia baik fisik maupun mental, dan alat bantu buatan untuk memproduksi seperti peralatan, mesin dan bangunan. Komoditi dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu barang dan jasa. Orang memanfaatkan barang dan jasa untuk memenuhi banyak hal yang menjadi keinginannya. Kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa disebut produksi, sementara kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan disebut komsumsi. 1. Kelangkaan Pada dasarnya sebagai umat manusia didunia ini, kelangkaan atau keterbatasan adalah betul-betul nyata dan ada. Oleh karena itu keinginan manusia untuk memperoleh lebih banyak dan lebih baik dalam hal; makanan, pakaian, perumahan, pendidikan dan sebagainya. 2. Pilihan Karena jumlah sumber daya terbatas, maka setiap individu dan masyarakat secara keseluruhan tidak dapat memenuhi semua yang mereka butuhkan, karena itu mereka harus membuat pilihan. Tujuan dari individu dan masyarakat membuat pilihan adalah agar sumber daya yang tersedia dapat digunakan secara efisien untuk dapat memaksimumkan kesejahteraan individu dan masyarakat. 3. Biaya peluang (Opportunity Cost) Kita misalkan seorang mahasiswa memiliki uang sebesar Rp. 1 juta dan telah memutuskan untuk membeli buku dan pakaian. Jadi mahasiswa tersebut mempunyai dua pilihan yaitu membeli buku denga harga Rp. 50.000 per buah dan pakaian dengan harga Rp. 100.000 per unit. Mahasiswa tersebut ingin sekali membeli 20 buku, dan 10 pakaian. Karena mahasiswa tersebut tahu bahwa keinginannyan tersebut tidak mungkin terpenuhi, dalam istilah ekonomi dikatakan bahwa ini tidak munkin dicapai karena keterbatasan sumber daya. Meskipun demikian terdapat beberapa kombinasi yang dapat terjadi, misalnya membeli 10 buku dan 5 pakaian, 12 buku dan 4 pakaian dan sebagainya.
C. MASALAH POKOK PEREKONOMIAN
Telah disebutkan bahwa, masalah pokok dalam perekonomian timbul karena adanya kelangkaan (scarcity), dalam sumber daya, sementara kebutuhan manusia tidak terbatas. Oleh karena itu dalam kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan dan masyarakat, secara keseluruhan akan selalu menghadapi persoalan-persoalan ekonomi.
D. EKONOMI POSOTIF DAN EKONOMI NORMATIF
Ilmu Ekonomi Positif (Positive Economics) yaitu membahas atau mempelajari apa itu (what is) atau bagaimana masalah-masalah ekonomi yang dihadapi masayarakat sebenarnya diselesaikan. Teori ekonomi positif menentukan bagaimana sebenarnya (in fact) sumber daya dialokasikan dalam suatu perekonomian. Jadi ilmu posotif menyangkut apa yang sedang, telah atau akan terjadi. Ilmu Ekonomi Normatif (Normative Economics) yaitu mempelajari apa yang seharusnyadilakukan atau bagaimana masalah ekonomi yang dihadapi masyarakat seharusnya diselesaikan.
E. EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO
Ekonomi makro, mengkaji variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel- variabel yang juga berdampak atas beragam tindakan pemerintah tersebut, antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi maupun neraca pembayaran internasional. Ekonomi mikro, mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahan dan rumah tangga. Ekonomi mikro juga mempelajari bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga dan bagaimana harga pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Kegunaan teori ekonomi mikro : 1. Sebagai dasar untuk membuat ramalan (basic for predicition). Artinya bahwa ekonomi mikro dapat membuat ramalan bersyarat atau ramalan kondisional (conditional predicition). 2. Sebagai alat untuk merumuskan kebijakan ekonomi (economi policy), artinya menganalisis bagaimana kegiatan pemerintah untuk mempengaruhi perekonomian. Dalam hal ini kita dapat mempelajari kebijakan pemetintah yang mempengaruhi harga dan upah serta alokasi sumber daya. 3. Untuk memeriksa syarat-syarat kemakmuran perekonomian (welfare economics). 4. Sebagai alat dalam pengambilan keputusan manajemen. Dalam hal ini metode yang dikembangkan dalam analisis permintaan dan analisis penawaran.
F. MODEL-MODEL DALAM ILMU EKONOMI
1. Model Perekonomian Dua Sektor Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang hanya terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan. Sektor rumah tangga merupakan pemilik faktor produksi yang nantinya diperlukan oleh sektor perusahaan dalam menghasilkan barang dan jasa. Perusahaan menghasilkan barang serta input-input seperti tenaga kerja, tanah, mesin, peralatan, gedung, dan modal. Input-input tersebut disebut faktor produksi. Sementara rumah tangga memiliki faktor produksi dan melakukan kegiatan konsumsi barang jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. 2. Batas Kemungkinan Produksi Batas kemungkinan produksi (production possibillities frotier) merupakan grafik yang memperlihatkan kombinasi hasil produksi yang beraneka ragam. Contohnya dalam kasus ini jumlah sepatu dan baju yang dihasilkan dalam perekonomian dan ketersediaan faktor-faktor produksi serta teknologi produksi yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk megubah faktor-faktor produksi menjadi sepatu dan baju.
3. Model Induktif dan Deduktif
Metode induktif, yaitu metode dimana suatu keputusan dilakukan dengan mengumpulkan semua data informasi yang ada di dalam realitas kehidupan. Realita tersebut dalam setiap unsur kehidupan yang dialami individu, keluarga, masyarakat lokal dan sebagainya mencoba dicari jalan pemecahan sehingga upaya pemenuhan kebutuhannya tersebut dapat dikaji secermat mungkin. Metode deduktif adalah suatu metode ilmu ekonomi yang bekerja atas dasar hukum, ketentuan atau prinsip umum yang sudah diuji kebenarannya. Dengan metode ini ilmu ekonomi mencoba menetapkan cara pemcahan masalah, sesuai dengan acuan, prinsip, hukum dan ketentuan yang ada dalam ilmu ekonomi. 4. Ceteris Peribus Penyederhanaan dilakukan dengan memuat pemisalan atau anggapan. Pemisalan itu dikenal istilah ceteris paribus, yang berarti faktor-faktor lain tidak berubah.
G. MACAM-MACAM SISTEM EKONOMI
1. Sistem Ekonomi Tradisional Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional antara lain : (1) teknik produksi dipelajari secara turun- temurun dan bersifat sederhana, (2) hanya sedikit menggunakan modal, (3) pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang), masih terikat tradisi, dan (4) tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran. 2. Sistem Ekonomi Terpimpin/Terencana Sistem ekonomi komando memiliki ciri-ciri sebagai berikut : (1) semua alat dan sumber- sumber daya dikuasai pemerintah, (2) hak milik perorangan diakui, (3) tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian, dan (4) kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah. 3. Sistem Ekonomi Pasar/Kapitalis/Bebas Sistem ekonomi pasar/kapitalis memiliki beberapa ciri antara lain : (1) setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal, (2) setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang milikinya, (3) aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba, (4) semua aktivitas ekonomi dilaksanakn oleh masyarakat (swasta), (5) pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar, (6) persaingan dilakukan secara bebas, dan (7) peranan modal sangat vital. 4. Sistem Ekonomi Campuran Sistem ekonomi campuran memiliki beberapa ciri antara lain : (1) merupakan gabungandari sistem ekonomi pasar dan terpusat, (2) barang modal dan sumber daya yang vital di kuasai oleh pemerintah, (3) pemerintah dapat melakukan intevensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta. Jadi peran pemerintah dan sektor swasta berimbang.
H. PENGGUNAAN MODEL MATEMATIKA
Penggunaan model matematika dalam analisis ekonomi mikro terbukti sangat menunjang kemajuan teori ekonomi. Hal tersebut disebabkan karena matematika dalam ilmu ekonomi hanya berfungsi sebagai alat analisis dalam masalah ekonomi. Selain matematika masih ada alat lain yang dapat digunakan seperti grafik dan analisis verbal. Akan tetapi demi efisiensi dan keakuratan analisis, maka mahasiswa dapat diharapkan untuk membekali diri dengan pemahaman matematika. Beberapa peralatan matematika yang umum digunakan dalam analisis ekonomi antara lain : aljabar linear, matriks, diferensial, kalkulus, dan geometri.