Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TEGANGAN TINGGI “PARTIEL DISCHARGE DAN


KORONA”

Penyusun:
Nama : Henra Gunawan
NPM : 1840302062
Lokal : A2 Elektro

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
TARAKAN
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah Memberikan
pengetahuan kepada kita dan terus mencari nilai-nilai kehidupan yang sejati nya
adalah ridha ilahi. Shalawat dan salam kepada nabi Muhammad SAW yang
berjuang demi tegak nya nilai-nilai kemanusiaan. Mahasiswa adalah emban
masyarakat, amanah dari tuhan sehingga kita perlu berakselerasi menuju nilai-nlai
intelektualitas. Seorang mahasiswa yang kemudian mampu menjalankan tugas dan
tanggung jawab kepada masyarakat, dengan harapan tercapainya komunikasi yang
baik dan kesejahateraan di bidang kesehatan tentunya.
Pembaca yang budiman, makalah yang membahas tentang “TEGANGAN
TINGGI “PARTIEL DISCHARGE DAN KORONA” ini disusun tentunya
dengan berbagai sumber yang saya tuangkan dalam bentuk makalah. Saya
mengharapakan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang sifat nya membangun tetap saya nantikan demi
kesempurnaan penulisan makalah saya ke depan.

Tarakan, 25 Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Cover.................................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................iii
BAB I PEMBAHASAN
1.1. Latar Belakang...............................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3. Tujuan............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian......................................................................................4
2.2. Proses Terjadinya...........................................................................4
2.3. Jenis...............................................................................................5
1. Internal Discharges....................................................................5
2. Surface Discharges....................................................................6
3. Corona Discharges....................................................................7
4. Electrical Treeing Discharges...................................................8
2.4. Akibat Yang Ditimbulkan..............................................................9

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan....................................................................................11
3.2. Saran..............................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penggunaan tegangan tinggi merupakan salah satu upaya untuk


mengurangi rugi energi dalam sistem transmisi dan distribusi daya listrik
dari suatu pembangkit ke konsumen yang letaknya saling berjauhan. Karena
dengan menaikkan tegangan maka arus yang mengalir menjadi kecil
sehingga rugi energi karena adanya arus dan tahanan penghantar pun
menjadi kecil. Transmisi dan distribusi daya listrik itu biasanya melalui
hantaran udara (Over Head Line). Namun demikian karena beberapa
kelemahan hantaran udara yang diantaranya mengurangi estetika ruang dan
memerlukan jarak aman yang lebar, maka sistem transmisi dan distribusi
daya listrik bawah tanah sekarang banyak digunakan.

Dalam desain kabel bawah tanah, isolasi adalah salah satu faktor yang
penting dan sekarang ini banyak jenis bahan isolasi yang telah digunakan.
Faktor yang berpengaruh pada performansi kabel isolasi polimer adalah
cacat (defect). Cacat itu dapat timbul dalam bentuk void, ketidakmurnian
(impurities), dan tonjolan (protrusion) pada permukaan (interface) antara
lapisan konduktor dan isolasi polimer sehingga dapat meninggikan tekanan
medan listrik yang tinggi pada bagian yang cacat tersebut. Dalam
pemakaiannya akibat adanya stress (tekanan) listrik yang terus-menerus
maka akan terjadi penuaan (aging) isolasi polimer dan pada cacat tersebut
akan muncul peristiwa partial discharge (PD) dalam material isolasi
polimer yang merupakan awal terjadinya breakdown atau kegagalan isolasi
polimer.

Analisis partial discharge berguna untuk mendiagnosis tingkat degradasi


isolasi polimer. Fenomena pre-breakdown dapat dideteksi dengan
pengamatan dan pengukuran pulsa partial discharge. Mempelajari partial

1
discharge sangat penting karena dengan mengetahui tingkat partial
discharge suatu isolasi bias memperkirakan kondisi isolasi. Bahkan ada
upaya untuk menggunakan informasi partial discharge untuk memprediksi
umur sisa isolasi.

Konstanta dielektrik di dalam rongga biasanya lebih rendah dibanding


permitivitas relatif zat padat, sehingga intensitas medan di dalam rongga
menjadi lebih besar. Oleh karena itu, dalam kondisi normal tegangan yang
dirasakan rongga dapat melebihi tegangan tembusnya dan mungkin akan
memulai terjadinya tembus di dalam rongga. Tembus semacam ini disebut
peluahan sebagian, yaitu peluahan listrik yang terjadi secara lokal dalam
suatu sistem isolasi atau peluahan listrik yang tidak secara sempurna
menghubungkan elektroda-elektroda.

Walaupun besarnya setiap peluahan biasanya kecil, peluahan-peluahan


tersebut dapat menyebabkan kerusakan secara bertahap dan bisa saja
membawa kegagalan pada akhirnya. Fenomena peluahan sebagian ini
meliputi korona (corona discharge), peluahan pada permukaan, peluahan
pada material terlaminasi, peluahan pada rongga (cavity discharge) dan
peluahan sebagian dalam isolasi padat (treeing channels)..

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini meliputi:
1. Apa pengertian dari Partiel Discharge dan Korona?
2. Bagaimana mekanisme Partiel Discharge dan Korona pada bahan isolasi?

1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Mengetahui dan memahami pengertian dari Partiel Discharge dan
Korona.

2
2. Menganalisa dan memahami mekanisme Partiel Discharge dan Korona
pada bahan isolasi.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian
Partial discharge (peluahan parsial) merupakan peristiwa terjadinya
pelepasan bunga api listrik pada suatu bagian isolasi sebagai akibat adanya
perbedaan potensial yang sangat tinggi dalam bahan isolasi tersebut. Partial
discharge akan mengakibatkan kegagalan isolasi yang berujung pada short
circuit dan akhirnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran
dan lainnya.
Secara umum discharge terlihat sebagai pulsa atau signal dengan durasi
jauh lebih kecil dari 1μs. Energi yang dibebaskan oleh partial discharge
akan menyebabkan penurunan kualitas (degradasi) dari bahan isolasi. Hal
ini dapat berakibat terbentuknya lintasan (track) menyerupai pohon yang
dapat di sepanjang permukaan atau bahkan menembus bahan isolasi
tersebut. Ketika partial discharge terjadi, akan menghasilkan beberapa gejala
timbulnya energi yang dilepaskan, beberapa bentuk dari energi tersebut
antara lain :
 Elektromagnet : radio, cahaya dan panas
 Akustik : audio dan ultrasonik
 Gas : ozon dan oksida nitrat

2.2. Proses Terjadinya


Pada saat kemunculannya, biasanya partial discharge terjadi dengan
melalui beberapa proses yaitu :
1. Adanya bidang microskopik (celah) yang terjadi pada suatu bidang pada
isolasi yang disebabkan karena adanya "Water Tree", umur isolasi itu
sendiri, pemasangan yang kurang baik atau proses pabrikasi yang tidak
sempurna. Terjadinya stress dan tegangan yang berlebih (over voltage)

4
pada suatu sistem isolasi dapat mengakibatkan PD didalam bidang
mikroskopik tersebut.
2. Timbulnya panas dan energi lain yang dilepaskan oleh PD
mengakibatkan pengikisan pada permukaan celah tersebut.
3. Erosi atau pengikisan terus menerus akan membentuk celah yang lebih
besar pada bidang isolasi, biasanya disebut "electrical tree".
4. Proses ini akan terus berlanjut hingga menimbulkan "electrical tree
bridge" pada isolasi.
5. Akhirnya, terjadilah kegagalan / gangguan pada sistem isolasi.

2.3. Jenis
1. Internal Discharges
Internal discharges terjadi karena adanya rongga, biasanya berisi
udara, di dalam isolasi (Gambar 1.1)

Gambar 1.1 Internal discharges

Adanya rongga di dalam isolasi membuat penyebaran medan listrik di


dalam isolasi tidak rata. Medan listrik di dalam dan di sekitar rongga
menjadi lebih besar dari medan listrik rata-rata di dalam isolasi tersebut.

5
Gambar 1.2 Beberapa bentuk rongga di dalam media isolasi

Bentuk rongga mempengaruhi terjadinya partial discharges (Gambar


1.2). Pada Gambar 1.2 ditunjukkan beberapa contoh bentuk rongga di
dalam media isolasi :

 Rongga mendatar dengan arah tegak lurus medan listrik, medan listrik
di dalam rongga lebih besar ε kali dari medan listrik di dalam media
isolasi (ε adalah konstanta dielektrik media isolasi).
 Rongga berbentuk bola, medan listrik di dalam rongga lebih besar (3ε/
(1+2ε)) hingga 1,5 kali dari medan listrik di dalam media isolasi.
 Rongga mendatar dengan arah sejajar medan listrik, medan listrik di
dalam rongga sama dengan di dalam media isolasi. Walaupun
demikian, rongga dengan bentuk seperti ini lebih berbahaya dari
bentuk yang lainnya karena lebih bersifat “menjembatani” kedua sisi
isolasi.
 Rongga yang berada pada sambungan dua media isolasi, mirip dengan
a.

2. Surface Discharges
Surface discharge terjadi pada permukaan isolasi jika ada medan
listrik yang cukup signifikan dengan arah parallel dengan permukaan
tersebut. Surface discharge terjadi pada bushing, cable end, ataupun pada
komponen lain di mana discharge dari luar menyentuh permukaan
isolasi.

6
Gambar 1.3 Surface discharge

Gambar 1.3 menunjukkan beberapa sumber terjadinya surface


discharge. Pada bagian kanan dan tengah gambar, surface discharge
terjadi karena adanya medan listrik yang cukup kuat sehingga
menimbulkan discharge pada permukaan isolasi.

Gambar 1.4 Spacer di dalam GIS

Pada bagian kiri gambar, surface discharge terjadi pada interface


ujung konduktor dengan isolasi. Discharge seperti ini terjadi pada spacer
GIS.

3. Corona Discharges
Corona discharges terjadi jika benda logam yang runcing berada
dalam medan listrik (Gambar 1.5).

7
Gambar 1.5 Corona discharges

Bentuk yang “runcing” bisa berbentuk tonjolan atau permukaan


konduktor yang tidak rata. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya
corona discharge, permukaan konduktor harus rata dan bersih. Pada
kawat penghantar, kawat rantas adalah salah satu sumber corona
discharges.

4. Electrical Treeing Discharges


Electrical treeing discharges terjadi pada isolasi padat berawal dari
adanya cacad pada isolasi. Cacat tersebut bisa disebabkan hasil pabrikasi
yang tidak sempurna, atau bisa juga disebabkan oleh kotoran pada
permukaan isolasi.
Dengan adanya medan listrik, pada cacad tersebut bisa terbentuk
treeing yang berkembang membentuk cabang-cabang dengan bentuk dan
arah yang tidak teratur.

8
2.4. Akibat Yang Ditimbulkan
Dibawah ini merupakan akibat dari yang ditimbulkan oleh partial
discharge, yaitu :
 Gelombang elektromagnet dengan frekuensi yang bisa mencapai 1 GHz.
 Cahaya yang tidak tampak misalnya sinar ultraviolet pada peristiwa
corona.
 Pulsa-pulsa arus dengan frekuensi bisa mencapai 30 MHz.
 Getaran udara (suara) yang frekuensinya bisa mencapai 10kHz dan tidak
terdengar manusia.
 Panas yang merupakan rugi dielektrik dalam isolasi.

Pengukuran partial discharge pada peralatan tegangan tinggi merupakan


hal yang sangat penting karena dari data data yang diperoleh dan
interpretasinya dapat ditentukan reability suatu peralatan yang disebabkan
oleh penuaan (agging) dan resiko kegagalan dapat dianalisa. Spesifikasi
pengujian partial discharge tergantung pada tipe peralatan tes dan bahan
isolasi yang digunakan pada proses konstruksi suatu peralatan.Adanya
partial discharge di dalam bahan isolasi dapat ditentukan dengan tiga
metode yaitu : dengan pengukuran tegangan pada objek, dengan pengukuran
arus di dalam rangkain luar dan mengukur intensitas radiasi gelombang
elektromagnetik yang disebabkan karena adanya partial discharge.

Fenomena ini dapat dideteksi dengan pengamatan dan pengukuran pulsa


PD. Pada bahan isolasi tidak tertutup kemungkinan terdapat partikel-partikel
asing sebagai pengotor, yang sering dijumpai adalah rongga udara
bertekanan rendah (void).

9
Gambar 1.6 Bahan isolasi dengan kekosongan udara

Terjadinya void (rongga) yang muncul di dalam isolasi melalui proses-


proses yang tidak sempurna, antara lain:

1. Proses fabrikasi dimana void terbentuk karena adanya udara bocor saat
proses cross linking dari polyethylene. Proses ini terjadi pada
temperature 200-220º C, yang untuk mencapainya digunakan uap panas
dan tekanan 1.6-2 Mpa.
2. Proses instalasi, seperti pada proses penyambungan kabel.
3. Pada operasi kabel, seperti pada saat terjadi hubung singkat yang
menghasilkan perubahan termis yang besar pada kabel. Jika tekanan yang
dialami melebihi batas, ikatan isolasi polimer dapat lepas sehingga
menghasilkan void.

10
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Partial Discharge adalah peristiwa lepasnya bunga api listrik secara lokal
pada suatu bagian isolasi baik pada rongga dalam maupun dipermukaan
karena adanya beda potensial pada isolasi tersebut. Adanya partial discharge
merupakan suatu bentuk kegagalan isolasi. Berdasarkan jenisnya partial
discharge dibedakan menjadi Internal Partial discharge yaitu peluahan
sebagian yang terjadi di dalam permukaan isolator, Surface Partial
Discharge yaitu peluahan sebagian yang terjadi di permukaan isolator,
Corona yaitu partial discharge yang terjadi karena suatu pelepasan muatan
yang bermula pada permukaan dari suatu kawat bila nilai medan listrik
pada permukaan kawat itu melampaui nilai tertentu, Electrical treeing
yaitu partial discharge yang terjadi pada ruang gas yang membentuk pohon
seperti akar dan mengeluarkan bau ozon.

3.2. Saran
Demikian makalah ini saya susun, semoga makalah ini dapat dijadikan
pedoman kita dalam pembelajaran. Apabila ada kekurangan dalam
penulisan makalah ini, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://ilmulistrik.com/fenomena-partial-discharge.html ( diakses, tanggal 08 Maret


2015 )

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-12908-Chapter1.pdf ( diakses, tanggal 08


Maret 2015 )

http://staff.unud.ac.id/~dayugiriantari/wp-content/uploads/2013/11/PARTIAL-
DISCHARGE.pdf (diakses, tanggal 09 Maret 2015 )

https://belajarpahamelektro.wordpress.com/2013/05/30/monitoring-partial-
discharge-pada-bushing-transformator-menggunankan-metode/ (diakses,
tanggal 09 Maret 2015)

https://belajarpahamelektro.wordpress.com/2013/05/30/monitoring-partial-
discharge-pada-bushing-transformator-menggunankan-metode/ (diakses,
tanggal 09 Maret 2015)

http://ilmulistrik.com/klasifikasi-partial-discharge.html (diakses, tanggal 10 Maret


2015)

12
TUGAS

ALAT PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI, FAKTOR DAYA DIELEKTRIK DAN CORONA

Anda mungkin juga menyukai