Abstract. Female and male rats use different landmarks to find foods in the radial arm
maze. The aim of this research was to test the effect of environmental enrichment on spatial
memory of male and female rats. Twenty two male and 22 female Wistar rats (Rattus
novergicus) were allocated into eight groups. Spatial memory were measured after 60 days
of environmental enrichment. It was hypothesized that rats in the environmentally
enriched groups had better spatial memory. Analysis was done using SPANOVA (Mixed
Design Anova). It was found that sex had an effect on spatial memory.
Keywords: brain, environmental enrichment, gonad hormones, rats, spatial memory
Abstrak. Tikus jantan dan betina menggunakan landmark (penanda ligkungan) yang
berbeda dalam menemukan makanan pada radial arm maze. Penelitian ini bertujuan
menguji pengaruh pengkayaan lingkungan terhadap ingatan spasial pada tikus jantan dan
betina. Duapuluh dua ekor tikus jantan dan 22 ekor tikus betina galur Wistar terbagi dalam
delapan kelompok diukur ingatan spasialnya setelah mendapat pengkayaan lingkungan
selama 60 hari. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini bahwa kelompok yang
mendapat pengkayaan lingkungan memiliki ingatan spasial lebih baik, diuji dengan
menggunakan SPANOVA (ANOVA Mixed Design). Hasil analisis menunjukkan tidak ada
interaksi antara pengkayaan lingkungan dan jenis kelamin terhadap ingatan spasial. Tidak
ada pengaruh perlakuan terhadap ingatan spasial. Ada pengaruh jenis kelamin terhadap
ingatan spasial.
Kata kunci: hormon gonad, ingatan spasial, otak, pengkayaan lingkungan, tikus
1
Korespondensi mengenai artikel ini dapat melalui:
koes_psi@ugm.ac.id
dan ingatan ruang spasial tergantung pada dan betina berbeda dalam kemampuan
hipokampus. mengingat spasial disebabkan karena
Sistem ingatan ruang spasial pada adanya perbedaan tanda-tanda yang
manusia dan hewan adalah mirip. Adanya dipakai untuk mengingat suatu lokasi.
kesamaan sistem ingatan pada manusia Penelitian pada tikus menunjukkan bahwa
dan hewan diperoleh dari penelitian yang tikus jantan poligami akan menggunakan
juga sudah lama dilakukan oleh Dale isyarat arah dan jarak dalam menemukan
(1987), yang hasilnya adalah bahwa proses suatu lokasi, sedangkan tikus betina
ingatan pada hewan adalah analog pada menggunakan isyarat benda-benda yang
manusia, yaitu bahwa model untuk ada di dekatnya sebagai bantuan untuk
mengingat objek dan menyusun informasi menemukan lokasi tempat. Selain itu
adalah sama. Analogi antara proses ingatan ukuran volume hippocampus pada tikus
pada hewan dan pada manusia yang rumit jantan ditemukan juga lebih besar daripada
adalah pada adanya variabel serial. volume hippocampus tikus betina yang
Perbedaan ingatan ruang spasial pada mana diduga membawa pengaruh pada
hewan dan manusia adalah manusia dapat perbedaan kemampuan spasial. Ketika
mengkomunikasikan tentang suatu lokasi tanda-tanda landmark dihilangkan atau
kepada orang lain sedangkan pada hewan diacak maka tikus betina kehilangan
tidak. ingatan spasialnya, sedangkan tikus jantan
tidak terpengaruh pada tanda-tanda yang
Jenis kelamin antara laki-laki dan
dihilangkan (Gaulin dalam Barkley &
perempuan berperanan terhadap fungsi
Jacobs, 2007).
kognitif, antara lain kemampuan untuk
belajar, menyimpan, dan mengingat Pengkayaan lingkungan adalah faktor
informasi, bisa berbeda karena usia dan dari luar yang juga berperanan pada
perbedaan jenis kelamin. Pola-pola ingatan spasial. Beberapa dekade terakhir,
kemampuan kognitif tampaknya tergan- banyak perhatian telah berfokus pada cara-
tung kepada perubahan atau kadar cara dimana otak mamalia dapat
hormon steroid. Dari berbagai penelitian mengalami perubahan sebagai tanggapan
menemukan bahwa hormon steroid, terhadap pengalaman lingkungan. Peng-
gonad, dan adrenal, berpengaruh terhadap kayaan lingkungan dapat menghasilkan
fungsi kognitif. Satu studi menunjukkan berbagai perubahan morfologi otak di
bahwa estrogen (yang langsung disekresi- daerah yang penting untuk pembelajaran
kan atau berasal dari androgen) dan dan memori, seperti hippocampus dan
glukokortikoid (kortisol pada manusia dan neokorteks. Pengkayaan lingkungan akan
kortikosteron pada tikus) memberi efek meningkatkan percabangan dendritik,
pemrograman pada kognisi selama periode kontak sinaptik dan neurotransmisi, dan
perinatal yang kemudian diekspresikan ukuran neuron pada neokorteks tikus
pada usia dewasa (Ziegler & Thornton, (Gomez-Pinilla & Vaynman, 2005; Rossi &
2010). Angelucci, 2006).
secara terisolasi (secara individual dalam temuan yang khas, yang sejalan dengan
kandang tanpa interaksi sosial) atau sosial teori Hebb, bahwa kelompok-kelompok
kontrol (tinggal berkelompok dalam satu yang tinggal dalam pengkayaan ling-
kandang tetapi tidak dikenai rangsangan kungan memiliki kemampuan problem
apapun). Penelitian Lambert, Fernandez, & solving yang unggul. Namun beberapa
Frick (2005) dilakukan pada tikus umur 11 temuan lainnya menemukan hasil yang
minggu dan pengujian perilaku dilakukan tidak konsisten dimana pengkayaan
pada umur 14 minggu. Kelompok kontrol lingkungan tidak memberikan pengaruh
tinggal secara berkelompok dan tidak terhadap kemampuan problem solving
mendapat perangsangan apapun. ( Š›•—Ž›ð1 ˜’•Š—˜ð1 Š—Œ’—˜1 í1 –’ð1
Kelompok ekperimen mendapatkan 1975).
pengkayaan selama 6 minggu, dan 7 Penelitian Williams dkk. (2001), dite-
hari/minggu, dan pengujian dilakukan mukan pengkayaan lingkungan berpenga-
pada sore hari (mencit yang mendapat ruh pada peningkatan kinerja dalam tes
pengkayaan lingkungan di pagi hari dan memori spasial, menginduksi neurogenesis
diuji dalam sore hari) dengan di hippocampus, meningkatkan
menggunakan Working Radial Arm Maze kelangsungan hidup sel granula yang baru
(WRAM). Hasilnya adalah terdapat efek dibentuk, dan menghambat apoptosis
utama (main effect) yang signifikan antara spontan. Meskipun neuroplastisitas dari
perlakuan dengan memori kerja dan tes otak mamalia menurun seiring dengan
post-hoc menunjukkan hasil kelompok EX usia, bukti terbaru menunjukkan bahwa
memiliki tingkat kesalahan yang lebih otak orang dewasa menunjukkan
sedikit secara signifikan dibandingkan plastisitas yang signifikan akibat diberi-
kelompok kontrol dan kelompok AC. kannya pengkayaan lingkungan. Penelitian
Kelompok EX membuat kesalahan lebih ini dirancang untuk mengevaluasi
sedikit dibanding kelompok CS. Analisis pengaruh pengkayaan lingkungan pada
kesalahan memori referensi, tidak menun- memori spasial dan respon pengikatan
jukkan adanya efek utama perlakuan protein CREB (CREB=cAMP respons element
terhadap kesalahan memori referensi. binding protein) dari immunoreactivity
Hasil pengujian Synaptophysin menunjuk- hippocampus. Subjek 40 ekor mencit
kan adanya perbedaan Synaptophysin C57/BL/6 ras hibrida yang dibagi dalam
(adanya ikatan kalsium glikoprotein 38- empat kelompok, yaitu, 10 ekor tinggal
kDa) pada membran vesikel presinaptik secara individual, 11 ekor tinggal dalam
yang berisi neurotransmitter. satu kandang secara sosial, sembilan ekor
Dilaporkan dari pengujian teori Hebb usia 35 hari dan mendapat pengkayaan
bahwa sekelompok tikus yang dibesarkan hingga usia 94 hari yang tinggal secara
di rumah secara bebas sebagai hewan sosial dan mendapat pengkayaan fisik
peliharaan, hasil pengujian pada Hebb- berupa mainan (kontainer, tangga, lorong),
William maze menunjukkan hasil yang lebih dan kelompok keempat terdiri 10 ekor
baik dibandingkan dengan tikus yang tinggal secara sosial dan mendapat mainan
dibesarkan dalam kandang mereka. sejak usia 100 hari hingga usia 159 hari.
Sejumlah penelitian yang membandingkan Mainan diberikan pada permulaan malam
efek lingkungan yang diperkaya dan hari hingga empat jam. Hasil penelitian
lingkungan yang miskin, hasil pengujian menunjukkan bahwa pengkayaan
pembelajaran pada maze menunjukkan lingkungan pada usia 35 hari hingga 94 hari
meningkatkan kinerja pada morris water lingkungan diberikan dalam jangka waktu
maze dan meningkatkan immunoreactivity panjang pada mencit muda (3 bulan, n =
ke CREB di hippocampus. Tikus tinggal 25), mencit setengah baya (15 bulan, n = 30),
dalam kelompok sosial tanpa mainan tidak dan mencit tua (21 bulan, n = 30). Subjek
menghasilkan perbedaan yang signifikan ditempatkan dalam kandang yang berisi 8
dalam kinerja navigasi. ekor per kandang untuk kelompok
Leggio dkk. (2005) menemukan bahwa eksperimen dan 5 ekor per kandang untuk
lingkungan yang diperkaya terdiri dari kelompok kontrol. Memori referensi
peningkatan kombinasi hubungan sosial, spasial diuji dalam Morris Water Maze
latihan fisik dan interaksi sosial, (MWM). Hasilnya menunjukkan bahwa
memunculkan modifikasi perilaku dan pengkayaan selama 24 jam/hari selama
perkembangan saraf. Dalam studi ini, kurang lebih 6 minggu secara signifikan
peneliti menganalisis efek lingkungan yang meningkatkan memori spasial dalam
kompleks terhadap perilaku pada fungsi Morris Water Maze (MWM) pada mencit
spasial, dan arborisasi dendritik dan usia tua, tetapi tidak pada mencit muda
kepadatan tulang belakang area kortikal dan mencit setengah baya. Hasilnya adalah
terutama yang terlibat dalam belajar terdapat efek utama (main effect) pengaruh
spasial pada korteks parietal. Awalnya, pengkayaan lingkungan terhadap lama
terdapat 40 ekor tikus 40 Wistar digunakan waktu berenang, jarak berenang, dan
dalam percobaan. Namun data yang kecepatan berenang. Pengkayaan
terkumpul hanya dari 36 ekor tikus; data mengurangi lama waktu berenang dan
empat ekor dibuang karena perilaku jarak berenang, dan meningkatkan kece-
mereka mogok dalam sesi pertama pada patan berenang.
tugas radial maze. Subjek berusia 21 hari, Penelitian-penelitian sebelumnya me-
dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelom- madukan pengkayaan lingkungan dengan
pok eksperimen (N = 17) mendapat subjek tikus jantan saja (Harburger,
pengkayaan. Kandang berisi serutan kayu, Lambert, & Frick, 2007; Kumar, Rani,
roda berjalan, rumah-rumahan, mainan Tchigranova, Lee, & Foster, 2012; Leger
plastik berwarna dan tabung kecil. Pada dkk., 2012; Veena, Srikumar, Raju, & Rao,
usia 3 bulan, kedua kelompok diuji dalam 2009), memadukan pengkayaan ling-
tugas Radial Arm Maze (RAM) dan Morris kungan dengan subjek tikus betina saja
Water Maze (MWM). Selain itu juga (Frick & Fernandez, 2003), dan
dilakukan analisis morfologi pada layer-III memadukan pengkayaan lingkungan
neuron piramidal dari korteks parietal dengan subjek tikus jantan dan tikus betina
pada hewan yang dipilih pada kedua (Bimonte, Hyde, Hoplight, & Denenberg,
kelompok eksperimental. Dalam tugas 2000; Ž—@Šð1 ›ž—Ž••ð1 ˜•••Š—•ð1 ›–Š›’˜ð1 í1
Radial Arm Maze (RAM), hewan yang Escorihuela, 2009; Veng, Granholm, &
diperkaya lingkungannya menunjukkan Rose, 2003).
tingkat kinerja yang lebih tinggi, memiliki Berdasarkan kajian-kajian tersebut di
ketrampilan prosedural dan memori yang atas, diperoleh kesimpulan bahwa jenis
lebih baik kelamin berpengaruh terhadap ingatan
Harburger, Lambert, & Frick (2007) spasial, baik disebabkan oleh faktor hormone
menguji pengaruh pengkayaan lingkungan gonad (hormone sex) maupun faktor otak.
dan usia terhadap ingatan spasial pada Dan faktor eksternal berupa stimulasi dari
mencit C57BL/6 jantan. Pengkayaan lingkungan juga dapat berpengaruh
air maksimal 12%, protein kasar minimal subjek penelitian dalam kelompok terlihat
15%, lemak kasar 3-7%, serat kasar pada Tabel 2.
maksimal 6%, abu maksimal 7%, kalsium Setelah fase habituasi ruang labora-
0,9-1,1%, fosfor 0,6-0,9%. Stimulasi benda torium, tikus mendapatkan pengkayaan
mati menggunakan barang-barang berupa: lingkungan yaitu tikus ditempatkan dalam
kertas tisu, terowongan dari kertas karton, kelompoknya masing-masing secara acak.
daun kering, cincin dari bahan rotan, bola Tikus yang mendapat stimulasi sosial dan
plastik, ranting, bola dari kertas HVS, benda mati tinggal bersama dua ekor tikus
benang woll, kerang, bola kayu, balok kayu, lain dan mendapat benda-benda di dalam
bola dari kain, puzzle warna warni dari kayu, kandang. Tikus yang tidak mendapat
koin, dan perosotan kayu. Protokol stimulasi sosial akan tinggal secara
eksperimen dijalankan dalam Morris water individual dalam satu kandang. Tikus yang
maze, yaitu kolam berupa tangki sirkuler, mendapatkan stimulasi benda mati akan
diameter 1,5 m, tinggi 0,45 m. bersama tiga hingga empat item benda
sebagai simulasi secara visual dan taktil
Desain eksperimen yang diletakkan dalam sangkar. Cara
Dalam penelitian ini, desain eksperimen penempatan benda mati ialah dengan
lebih kepada eksperimental murni dengan meletakkan 3 hingga 4 jenis benda secara
rancangan post test only control group design. sekaligus ke dalam kandang. Pemberian
Bentuk ini adalah untuk menguji pengaruh benda-benda ini dilakukan sesuai dengan
pengkayaan lingkungan terhadap ingatan jadwal. Stimulasi ini diganti pada waktu
spasial. Pengujian hipotesis dalam sore hari ketika memeriksa kesehatan tikus,
penelitian ini merujuk kepada kesan memberi makanan dan minuman.
pengkayaan lingkungan terhadap ingatan Stimulasi ini diletakkan oleh dua orang
spasial yang diukur berdasar jarak renang asisten peneliti, dengan orang yang sama.
dan waktu renang, pada fase belajar (Escape Hal ini dilakukan supaya tikus tidak
Acquisition Test) dan fase belajar (Memory terganggu oleh banyak orang agar tidak
Persistence Test). Notasi desain eksperimen memengaruhi keadaan psikisnya.
dapat dilihat pada Tabel 1, dan pembagian
Tabel 1.
Notasi Desain Eksperimen
Keterangan: K: Kode kelompok. XA1: Perlakuan 1 (tinggal dalam kelompok dan dengan
stimulasi benda mati). XA2: Perlakuan 2 (tinggal dalam kelompok tanpa stimulasi benda mati).
XB1: Perlakuan 3 (tinggal secara individual tetapi ada benda mati). XB2: Perlakuan 4 (tinggal
tanpa stimulasi sosial dan tanpa benda mati). O1, O2, O3 sd O27: Post test (trial ke-1, trial ke-2,
trial ke-3, ... trial ke-27).
Proses Pemberian Manipulasi (Pengkayaan Lingkungan)
Tabel 2.
Pembagian Subjek dalam Kelompok
Jumlah tikus Stimulasi N Jumlah Tikus Stimulasi N
per kandang Benda Mati Per Kandang Benda Mati
K1 3 YA 6 K5 3 YA 6
K2 3 TDK 6 K6 3 TDK 6
K3 1 YA 5 K7 1 YA 5
K4 1 TDK 5 K8 1 TDK 5
Protokol pengambilan data dengan Morris (detik) dan jarak (panjang) lintasan (cm).
Water Maze (MWM) Data panjang lintasan didapatkan dari
pengukuran panjang lintasan yang
Morris Water Maze (MWM) merupakan
ditempuh tikus pada skala yang didapat-
apparatus berupa tangki sirkuler, diameter
kan dari perbandingan diameter kolam
1,5 m dan tinggi 0,45 m. Tangki diisi air
MWM dengan diameter kolam MWM yang
keruh yang dibuat dari air santan kelapa,
sesungguhnya. Sebelum tes dimulai,
tinggi air adalah 0,18 m. Temperatur air
dipilih satu nomor antara 1-8 secara acak
kira-kira 23°C. Sebuat platform sirkuler
sebagai nomor starting point (titik start) bagi
terbuat dari kontainer kaleng yang dicat
masing-masing tes untuk setiap tikus.
putih berdiameter 13 cm dan tinggi 16,5 cm
Selain mengacak nomor starting point juga
diletakkan 2,5 cm di bawah tinggi air
dilakukan pengacakan kuadran dimana
kolam. Kolam dibagi menjadi empat
platform akan diletakkan. Tes dimulai
kuadran dan diberi tanda. Dua titik start
dengan meletakkan tikus di titik start
ditandai pada dinding masing-masing
dengan kepala menghadap dinding kolam.
kuadran. Semua titik start dipisahkan
Tikus dibiarkan berenang sampai
dengan jarak yang sama, sehingga terdapat
menemukan dan naik di atas platform yang
delapan titik start di sekeliling kolam.
disembunyikan dua cm di bawah permu-
Platform diposisikan secara acak di tengah
kaan air. Naiknya tikus di atas platform
salah satu kuadran. Tes ingatan spasial
menandai berakhirnya tes. Waktu yang
dengan Morris Water Maze (MWM) dilaku-
diperlukan tikus untuk mencapai platform
kan dengan protokol yang dilakukan oleh
dicatat sebagai waktu latensi. Jika seekor
Partadiredja dan Bedi (2011), yaitu:
tikus gagal menemukan platform dalam 180
Pertama, Escape Acquisition Test (EAT). EAT
detik, waktu latensi dicatat 180 detik.
atau tes penyelamatan diri adalah tes yang
Setiap tikus menjalani 8 kali tes per hari
dilakukan selama fase penyelamatan diri
selama tiga hari berturut-turut.
yaitu fase belajar (latihan) sebagai proses
pembelajaran untuk pembentukan ingatan Kedua, Memory Persistence Test (MPT).
spasial. Fase ini dilakukan dalam tiga hari MPT atau tes persistensi ingatan dilakukan
berturut-turut dengan delapan latihan per dua kali. Tes persistensi ingatan yang
hari, sehingga jumlah keseluruhan latihan pertama dilakukan pada tujuh hari setelah
selama fase penyelamatan diri adalah 24 tes penyelamatan diri. Tes persistensi
latihan (latihan 1-8 pada hari pertama, ingatan yang kedua dilakukan pada 14 hari
latihan 9-16 pada hari kedua, dan latihan setelah tes penyelematan diri. Sebelum tes
17-24 pada hari ketiga). Dari setiap tes atau dimulai, nomor titik start dipilih lagi secara
latihan, dikumpulkan data waktu latensi acak untuk tiap tikus. Tes dimulai dengan
meletakkan tikus di titik start dengan pada jarak berenang, ditemukan: pertama,
kepala menghadap dinding kolam. Tikus tidak terdapat interaksi antara perlakuan
dibiarkan berenang sampai menemukan (pengkayaan lingkungan) dengan jenis
dan naik di atas platform tersembunyi yang kelamin, F (3, 36) = 0, 478, p = 0,700 (p >
ditempatkan di tempat yang sama dengan 0,05). Kedua, tidak terdapat pengaruh
tes sebelumnya (tes penyelamatan diri) perlakuan terhadap ingatan spasial pada
untuk tiap tikus. Waktu persistensi dicatat aspek jarak berenang, F (3, 36) = 1,256, p =
untuk setiap tes. Jika seekor tikus gagal 0,304 (p > 0,05). Ketiga, terdapat pengaruh
menemukan platform dalam 180 detik, jenis kelamin terhadap ingatan spasial
waktu persistensi 180 detik. Tes hanya pada aspek jarak berenang, F (1, 36) =
dilakukan sekali untuk tiap tikus. 15,912, p = 0,000 (p < 0,001). Hasil pengujian
hipotesis 1 sampai dengan 3, dapat dilihat
pada Tabel 4.
Hasil
Berdasarkan uji repeated-measures
Data yang diperoleh dari delapan MANOVA pada waktu berenang, ditemu-
kelompok subjek yang diukur ingatan kan beberapa hal. Pertama, tidak terdapat
spasialnya berdasarkan jarak berenang dan interaksi antara perlakuan (pengkayaan
lama waktu berenang pada fase belajar lingkungan) dengan jenis kelamin, F (3, 36)
(EAT) dan fase mengingat (MPT), = 0,232, p = 0,874 (p > 0,05). Kedua, tidak
dianalisis dengan SPANOVA (Split-plot terdapat pengaruh perlakuan terhadap
Anova Design atau ANOVA Mixed Design), ingatan spasial pada aspek waktu
yaitu gabungan antara between-wthin berenang, F (3, 36) = 0,174 p = 0,913 (p >
subjects ANOVA. Selain itu untuk melihat 0,05). Ketiga, terdapat pengaruh jenis
tingkat kesehatan tikus dilakukan pengu- kelamin terhadap ingatan spasial pada
kuran berat badan dimulai dari masuk aspek waktu berenang, F (1, 36) = 14,424, p
laboratorium hingga pengukuran memori = 0,000 (p < 0,001). Hasil pengujian hipotesis
spasial. Tingkat kesehatan dan berat badan 4 sampai dengan 6, dapat dilihat pada
tikus dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 5.
Pengujian hipotesis menunjukkan
beberapa hasil sebagai berikut. Berda-
sarkan uji repeated-measures MANOVA
Tabel 3.
Rerata Berat Badan Tikus Saat Masuk dan Saat Pengambilan Data MWM
(Hr1-Hr2-Hr3: Latensi, Hr4 . Hr5: Persistensi)
Berat Badan K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8
Masuk Lab 44,17 48,33 44,00 42,00 36,67 35,83 37,00 42,00
Hari 1 MWM 304,17 306,67 317,00 291,00 191,67 176,67 190,00 206,00
Hari 2 MWM 304,17 306,67 317,00 291,00 191,67 176,67 190,00 206,00
Hari 3 MWM 314,17 306,67 326,00 309,00 200,83 175,00 195,00 209,00
Hari 10 MWM 334,17 325,00 342,00 316,00 191,67 179,17 195,00 217,00
Hari 17 MWM 343,33 343,33 354,00 329,00 205,83 175,83 199,00 211,00
K1: Jantan sosial & benda mati, K2: Jantan sosial, K3: Jantan individual & benda mati, K4: Jantan
individual, K5: Betina sosial & Benda mati, K6: Betina sosial, K7: Betina individual & benda mati,
K8: Betina individual
Tabel 4.
Hasil Repeated-Measures Manova Jarak Berenang dari Jenis Kelamin dan Pengkayaan Lingkungan
Sumber JK df RK F p
Jenis Kelamin 216212,147 1 216212,147 15,912 0,000*
Pengkayaan Lingkungan 51215,754 3 17071,918 1,256 0,304
Jenis Kelamin*Pengkayaan Lingkungan 19483,728 3 6494,576 0,478 0,700
*p < 0,001
Tabel 5.
Hasil Repeated-measures MANOVA Waktu Berenang dari Jenis Kelamin dan Pengkayaan
Lingkungan
Sumber JK Df RK F p
Jenis Kelamin 46321,292 1 46321,292 14,424 0,001*
Pengkayaan Lingkungan 1679,547 3 559,849 0,174 0,913
Jenis Kelamin*Pengkayaan Lingkungan 2231,554 3 743,851 0,232 0,874
*p <0,001
Harris, A. P., Š•‘ð1 ï B., & Healy, S. D. American Journal of Psychology, 93(1),
(2008). Sex differences in spatial 177-178.
cognition are not caused by isolation Partadiredja, G. & Bedi, K. S. (2011). Mice
housing. Behaviour, 145, 757-778. undernourished before, but not after,
Kumar, A., Rani, A., Tchigranova, O., Lee, weaning perform better in motor
W., & Foster, T.C. (2012). Influence of coordination and spatial learning task
late-life exposure to environmental than well-fed controls. Nutritional
enrichment or exercise on hippocampal Neuroscience, 14(4), 129-137, doi
function and CA1 senescent 10.1179/147683011X12611460764165.
physiology. Neurobiology of Aging, 33, Ž—@Šð1 ïð1 ›ž—Ž••ð1 ïð1 ˜•••Š—•ð1 ïð1
828.e1. 828.e17. Armario, A., & Escorihuela, R.M.
Lambert, T. J.; Fernandez, S. M., & Frick, K. (2009). Enduring effects of envi-
M. (2005). Different types of ronmental enrichment from weaning to
environmental enrichment have adulthood on pituitary-adrenal
discrepant effects on spatial memory function, pre-pulse inhibition and
and synaptophysin levels in female learning in male and female rats.
mice. Neurobiology of Learning and Psychoneuroendocrinology, 34, 1390/
Memory, 83, 206.216. 1404.
Leger, M., Bouet, V., Freret, T., Darmaillacq, Rossi, C., Angelucci, A., Constantin, L.,
A., Dacher, M., Dauphin, F., Braschi, C., & Mazzantini, M. (2006).
Boulouard, M., & Schumann-Bard, P. Brain-derived neurotrophic factor
(2012). Environmental enrichment (BDNF) is required for the enhance-
improves recent but not remote ment of hippocampal neurogenesis
memory in association with a modified following environmental enrichment.
brain metabolic activation profile in Europe Journal of Neuroscience, 24, 1850-
adult mice. Behavioural Brain Research, 1856.
228, 22. 29. Veena, J., Srikumar, B. N., Raju, T. R., &
Leggio, M. G., Mandolesi, L., Federico, F., Rao, B. S. S. (2009). Exposure to
Spirito, F., Ricci, B., Gelfo, F., & enriched environment restores the
Petrosini, L. (2005). Environmental survival and differentiation of new
enrichment promotes improved spatial born cells in the hippocampus and
abilities and enhanced dendritic ameliorates depressive symptoms in
growth in the rat. Behavioural Brain chronically stressed rats. Neuroscience
Research, 163, 78.90. Letters, 455, 178.182.
Me´ndez- ˜<™Ž£ð1 ïð1 Ž —•Ž£ð1 ïð1 ˜ ™Ž£ð1 Veng, L. M., Granholm, L. C., & Rose, G. M.
L., & Arias, J. L. (2009). Spatial working (2003). Age-related sex differences in
memory learning in young male and spatial learning and basal forebrain
female rats: involvement of different cholinergic neurons in F344 rats.
limbic system regions revealed by Physiology & Behavior. 80, 27. 36.
cytochrome oxidase activity. Williams, B. M., Luo, Y., Ward, C., Redd, K.,
Neuroscience Research, 65, 28-34. Gibson, R., Kuczaja, S. A., & McCoy, J.
ŽŽ•Žð1 ï1 í1 Š•Ž•ð1 ï1 (1980). The G. (2001). Environmental enrichment:
hippocampus as a cognitive map. Effects on spatial memory and
Review by: Aryeh Routtenberg. The
(i) Penelitian ini terselenggara atas dana Hibah Fakultas Psikologi Universitas Gadjah
Mada.
(ii) Peneliti mengucapkan terima kasih kepada dr. Ginus Partadiredja, M.Sc., Ph.D. yang
telah memperkenalkan dan mendorong untuk melakukan riset dengan subjek
hewan, kepada Nur Afifah, Nimas P. Puspapandari, Shiva Ayu Sintani, Rima
Mustafa, Ardityo Reyhan, Muchlis Noor, Mutia Nur Kartika Rahmah, Praja
Setiawati, Nadya Anjani, Iffah Fitri, Pia Rizki, Luftia Nur Syarifah, Dessy Nooriani,
Atna Ryan, Aisyah Chandra Asri, dan Pak Suparno yang telah membantu dalam
pengambilan data.