Anda di halaman 1dari 28

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

GAMBARAN UMUM Bab


II
KABUPATEN SUKOHARJO

K abupaten Sukoharjo yang juga dikenal dengan sebutan Sukoharjo


Makmur, secara legal-formal didirikan pada tanggal 15 Juli 1946.
Dalam perkembangannya kemudian momentum tersebut ditetapkan sebagai
Hari Jadi Kabupaten Sukoharjo. Walaupun status pemerintahannya adalah
pemerintah kabupaten, tidak serta-merta menjadikan kehidupan
masyarakatnya seperti yang terjadi di kota-kota besar karena ukurannya
pun tidak mencerminkan sebuah kota yang cukup luas. Level yang dicapai
Kabupaten Sukoharjo adalah sebuah kota yang masih tergolong antara
klasifikasi kota kecil dan kota besar. Secara faktual sudah bukan kota kecil
lagi, tetapi juga belum menjadi kota besar.

2.1. Geografis, Topografis dan Geohidrologi.


2.1.1. Geografis

K abupaten Sukoharjo merupakan salah satu Kabupaten dari 35


Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis Kabupaten
Sukoharjo terletak pada posisi :

1. Bagian Ujung Sebelah Timur : 110º 57’ 33.70” BT


2. Bagian Ujung Sebelah Barat : 110º 42’ 06.79” BT
3. Bagian Ujung Sebelah Utara : 7º 32’ 17.00” LS
4. Bagian Ujung Sebelah Selatan : 7º 49’ 32.00” LS

Kabupaten Sukoharjo mempunyai posisi yang strategis, yakni


terletak di persimpangan jurusan Semarang, Yogyakarta, Solo dan termasuk
di dalam kawasan strategis SUBOSUKA WONOSRATEN (Surakarta, Boyolali,
Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen dan Klaten) yang dapat
mendukung perkembangan pembangunan, khususnya bidang-bidang
potensial di Kabupaten Sukoharjo.

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 16


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

Adapun pembagian wilayah administrasi Kabupaten Sukoharjo


berikut luasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.
Jumlah Desa, Kelurahan dan Luas Wilayah
Kabupaten Sukoharjo

Luas Jumlah
Prosentase Kelura
No. Kecamatan Wilayah Desa Desa dan RT RW
(%) han
(Ha) Kelurahan
1. Weru 4.198 9,00 13 - 13 396 137
2. Bulu 1.386 9,40 12 - 12 246 106
3. Tawangsari 3.998 8,57 12 - 12 317 121
4. Sukoharjo 4.458 9,55 - 14 14 434 137
5. Nguter 5.488 11,76 16 - 16 349 121
6. Bendosari 5.299 11,36 13 1 14 313 111
7. Polokarto 6.218 13,32 17 - 17 373 124
8. Mojolaban 3.554 7,62 15 - 15 532 159
9. Grogol 3.000 6,43 14 - 14 509 141
10. Baki 2.197 4,71 14 - 14 262 92
11. Gatak 1.947 4,71 14 - 14 317 109
12. Kartasura 1.923 4,12 10 2 12 408 116
Jumlah 46.666 100 150 17 167 4517 1474
Sumber : Kabupaten Sukoharjo Dalam Angka 2010.
Luas Kabupaten Sukoharjo adalah 46.666 Ha atau sekitar 1,435
Luas Wilayah Provinsi Jawa Tengah, dengan wilayah terluas adalah
Kecamatan Polokarto dengan luas 6.218 Ha (13,32%) dan wilayah terkecil
adalah Kecamatan Kartasura yaitu seluas 1.923 Ha (4,12%).

2.1.2. Topografi
Kabupaten Sukoharjo berada pada ketinggian wilayah antara
125 – 80 dpal. Tempat tertinggi di atas permukaan air laut adalah
Kecamatan Polokarto yaitu 125 m dpal, dan yang terendah adalah
Kecamatan Grogol yaitu 80 m dpal.

Berdasarkan relief, Kabupaten Sukoharjo dapat


dikelompokkan menjadi dua kelompol yaitu daerah datar meliputi
Kecamatan Kartasura, baki, Gatak, Grogol, Sukoharjo, dan Mojolaban,
sedangkan daerah yang miring meliputi Kecamatan Polokarto,
Bendosari, Nguter, Bulu dan Weru.

Kelas kemiringan lereng di Kabupaten Sukoharjo dapat


dibedakan menjadi tujuh (tujuh) kelas, sebagaimana tabel berikut.

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 17


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

Tabel 2.
Kelas Kemiringan Lereng di Kabupaten Sukoharjo

No. Kemiringan Meliputi ( % ) Keterangan


1. 0–2% 74,39 Terdiri dari seluruh wilayah Kecamatan di
Kabupaten Sukoharjo
2. 2–5% 9,16 Terdiri dari seluruh wilayah Kabupaten
Sukoharjo yang berada di sebagian Kecamatan
weru, Bulu Tawangsari, Nguter, Bendosari dan
Polokarto.
3. 5–8% 4,88 Terdiri dari seluruh wilayah Kabupaten
Sukoharjo yang berada di sebagian Kecamatan
weru, Bulu Tawangsari, Nguter, Bendosari dan
Polokarto.
4. 8 – 15 % 6,75 Terdiri dari seluruh wilayah Kabupaten
Sukoharjo yang berada di sebagian wilayah
Kecamatan Weru, Bulu, Nguter, dan Polokarto.
5. 15 – 25 % 2,25 Terdiri dari seluruh wilayah Kabupaten
Sukoharjo yang berada di sebagian wilayah
Kecamatan Weru, Bulu dan Tawangsari.
6. 25 – 40 % 9,16 Terdiri dari seluruh wilayah Kabupaten
Sukoharjo yang berada di sebagian Kecamatan
Bulu.
7. > 40 % 0,80 Terdiri dari seluruh wilayah Kabupaten
Sukoharjo yang berada di sebagian Kecamatan
Bulu.
Sumber : NSAD Kabupaten Sukoharjo 2010
Gambar 2.
Peta Kelerengan Wilayah Kabupaten Sukoharjo

0–8%

8 – 15 %

15 – 25 %

25 – 40 %

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 18


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

2.1.3. Geohidrologi
2.1.3.1. Iklim
Pada tahun 2009 curah hujan di Kabupaten Sukoharjo lebih rendah dari
tahun sebelumnya. Tercatat rata-rata curah hujan sebesar 1.823 mm dan hari
hujan hanya 96 hari. Adapun curah hujan yang terbanyak pada tahun 2009 yaitu
di Kecamatan Bendosari tercatat 2.288 mm, sedangkan yang terendah yaitu di
Kecamatan Mojolaban yaitu sebesar 1.294 mm. Untuk masing-masing Kecamatan
dapat dilihat sebagaimana tabel dibawah ini.
Tabel 3.
Banyaknya Curah Hujan Menurut Bulan dan Kecamatan
Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009 (dalam mm)
BULAN
No Kecamatan JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Weru 350 280 315 157 98 20 0 0 0 143 142 143 1648
2 Bulu 358 275 238 59 111 26 0 0 0 63 192 119 1441
3 Tawangsari 412 320 314 193 105 60 0 0 0 112 122 93 1731
4 Sukoharjo 436 401 357 168 219 28 1 0 0 129 102 202 2043
5 Nguter 481 381 321 206 283 16 3 0 0 136 222 126 2175
6 Bendosari 566 399 342 215 241 25 2 0 0 83 161 254 2288
7 Polokarto 438 318 171 152 171 31 7 0 0 90 169 150 1697
8 Mojolaban 366 185 106 126 148 53 0 0 0 119 101 90 1294
9 Grogol 571 315 91 124 155 81 0 0 0 87 103 161 1688
10 Baki 498 355 210 239 227 46 0 0 0 60 137 117 1889
11 Gatak 520 212 232 184 127 66 0 0 0 55 145 67 1608
12 Kartasura 885 326 196 119 310 128 0 0 0 164 217 57 2402
Rata-Rata Kab. 490 312 241 162 183 48 1 0 0 103 151 132 1823
Sumber : Sukoharjo Dalam Angka 2010

Gambar 3.
Curah Hujan Tahunan Wilyah Kabupaten Sukoharjo

1500 – 2000 mm/th

2000 – 2500 mm/th

< 1500 mm/th

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 19


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

Tabel 4.
Banyaknya Hari Hujan Menurut Bulan dan Kecamatan
Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009 (dalam hari)

BULAN
No Kecamatan JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Weru 17 14 13 11 6 3 0 0 0 7 8 9 88
2 Bulu 17 16 13 8 6 2 0 0 0 6 9 10 87
3 Tawangsari 20 16 13 11 7 3 0 0 0 7 7 8 92
4 Sukoharjo 22 18 10 13 13 6 1 0 0 7 13 11 114
5 Nguter 26 17 13 12 8 2 1 0 0 5 13 6 103
6 Bendosari 23 22 14 9 10 4 1 0 0 5 10 9 107
7 Polokarto 20 15 9 10 8 3 2 0 0 8 11 6 92
8 Mojolaban 20 12 10 6 12 5 0 0 0 7 9 10 91
9 Grogol 22 17 6 7 9 5 0 0 0 3 9 13 91
10 Baki 18 20 10 9 5 4 0 0 0 3 8 10 87
11 Gatak 23 19 17 13 7 4 0 0 0 3 13 9 108
12 Kartasura 18 15 9 5 9 5 0 0 0 3 12 5 81
Rata-Rata Kab. 21 17 11 10 8 4 1 0 0 5 10 9 96
Sumber : Sukoharjo Dalam Angka 2010

Gambar 4.
Curah Hujan Harian Wilyah Kabupaten Sukoharjo

13,6 – 20,7 mm/hari

20,7 – 27,7 mm/hari

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 20


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

2.1.3.2. Kondisi Hidrologi


a. Irigasi dan Air Bersih

S umber daya air di Kabupaten


Sukoharjo diambil dari
permukaan, air tanah dan mata air. Sumber
air

air tersebut telah dimanfaatkan dan


dikembangkan untuk pemenuhan kebutuhan
air untuk minum/masak dan air bersih
untuk rumah tangga, fasilitas komersial dan
industri serta dimanfaatkan untuk irigasi
pertanian.
Penggunaan air permukaan untuk irigasi pertanian yang ada mampu
mengairi sawah baik yang setahun dua kali panen seluas 17.178 Ha maupun
yang setahun sekali panen seluas 4.559 Ha dengan prasarana yang ada yaitu
saluran irigasi. Jaringan irigasi diwilayah Kabupaten Sukoharjo merupakan
bagian dari jaringan irigasi Wonogiri yang bersumber dari waduk Gajah
Mungkur Wonogiri, mengalir melalui Bendung Colo.
Jaringan irigasi di daerah Kabupaten Sukoharjo luas seluruhnya 9.675
Ha dengan perincian :
1). Sebagian besar yaitu seluas 8.228 Ha telah mendapatkan air dari Saluran
Induk Colo Timur (SICT).
2). Daerah irigasi seluas 1.447 Ha yang mendapatkan air dari Saluran Induk
Colo Barat (SICB).
Sistem irigasi yang ada di Kabupaten Sukoharjo termasuk kedalam
Bidang Sumber Daya Air pada Dinas PU Kabupaten Sukoharjo yang terdiri 3
ranting yang masing-masing memperoleh sumber dari :
1). Ranting Sukoharjo, memperoleh sumber dari:
 K. Dengkeng
 K. Pacinan
 K. Jlantah
2). Ranting Bekonang, memperoleh sumber dari:
 K. Samin
 Waduk Mulur
3). Ranting Kartasura, memperoleh sumber dari:
 K. Gede
 K. Brambang
 Dam Pundung Kabupaten Boyolali
Pemenuhan kebutuhan air bersih yang ada saat ini dilakukan melalui
pembangunan fasilitas air bersih baik pedesaan maupun IKK (Ibu Kota
Kecamatan), dengan sumber air baku antara lain dari mata air, sumur
permukaan dan sumur dalam serta PDAM.

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 21


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

b. Drainase
Jaringan drainase yang terdapat pada
Kabupaten Sukoharjo berupa jaringan
primer, sekunder, dan tersier.
1). Jaringan primer berupa sungai atau
jaringan yang menampung air dari
jaringan sekunder.
2). Jaringan sekunder berupa jaringan
drainase yang terdapat dan mengikuti
pola jalan raya dikanan atau kirinya yang
menampung air dari jaringan tersier
(perumahan).
3). Jaringan tersier berupa jaringan drainase
yang terdapat di dalam lokasi jalan
dalam permukiman penduduk.

Gambar 5.

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 22


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

c. Kondisi Kualitas Air Sungai


Beberapa sungai yang melintasi di
kawasan perkotaan Kabupaten
Sukoharjo yaitu sungai Langsur,
Samin, Palur, dan Premulung
menunjukkan tidak memenuhi
standar dari kriteria Mutu Air Kelas II.
Berdasarkan Analisa menunnjukkan
adanya parameter – parameter Residu
Terlarut, Residu Tersuspensi, pH, Besi,
Mangan, Kadmium, Seng, Timbal, Tembaga, Nikel, Krom Total, Cr6+,
Nitrat, Nitrit, NH3-N, PO4-P, COD, BOD, Klorida dan Minyak Lemak.

2.1.3.3. Kondisi Pemanfaatan Tanah


Kabupaten Sukoharjo yang memiliki luas wilayah sebesar 46.666 Ha
dengan tata guna lahan yang terdiri dari lahan sawah seluas 21.257 Ha atau
45,24 % dan lahan bukan sawah seluas 25.409 Ha atau 54,74 %. Adapun
pola penggunaan lahanya dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Lahan sawah : 21.257 Ha atau 45,55%.
2. Lahan bukan sawah : 25.409 Ha atau 54,45%, terdiri dari :
 Pekarangan : 16.099 Ha
 Tegal/kebun : 4.599 Ha
 Hutan Rakyat : 904 Ha
 Hutan Negara : 390 Ha
 Tambak/kolam/empang : 36 Ha
 PBS/PBN : 708 Ha
 Lain-lain : 2.673 Ha
Sumber : Sukoharjo Dalam Angka, 2010

Lahan Sawah
21,121 16,087 Pekarangan
Tegal/Kebun
Hutan Rakyat
Hutan Negara
Tambak/Kolam
2,673 4,599 PBS/PBN
Lain-Lain

708
36 390 1,021

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 23


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

Dari lahan sawah yang beririgrasi teknis seluas 14.900 Ha (70,09%), irigasi
setengah teknis 1.902 Ha ( 8,95%), irigasi sederhana 2.021 Ha (9,51%) dan
tadah hujan seluas 2.434 Ha (11,45%). sebagian lagi berupa sawah tadah hujan
(33,82%) dan sisanya (11,25%) merupakan sawah beririgrasi setengah teknis
dan sederhana. (lihat Tabel 6.)
Lahan bukan sawah digunakan untuk Pekarangan seluas 16.099 Ha (63,36%),
tegalan dan kebun seluas 4.599 Ha (18,10%), Hutan rakyat seluas 904 Ha
(3,56%), Tambak /Kolam/Empang seluas 36 Ha (0,14%), hutan Negara seluas
390 Ha (1,53%), untuk PBS/PBN 708 Ha (2,79%), dan lain-lainnya seluas
2.673 Ha (10,52%). (lihat Tabel 6 )
Tabel 5.
Luas Lahan Sawah menurut Jenis Pengairan Tiap Kecamatan
di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009
No Kecamatan Irigasi Irigasi ½ Irigasi Tadah Lainnya Jumlah
Teknis Teknis Sederhana Hujan
1 Weru 1,082 20 511 376 0 1,989
2 Bulu 581 125 0 411 0 1,117
3 Tawangsari 1,484 0 147 25 0 1,656
4 Sukoharjo 2,363 0 0 0 0 2,363
5 Nguter 1,325 15 698 651 0 2,689
6 Bendosari 1,234 667 0 668 0 2,569
7 Polokerto 1,127 796 350 303 0 2,576
8 Mojolaban 2,234 0 0 0 0 2,234
9 Grogol 413 279 315 0 0 1,007
10 Baki 1,276 0 0 0 0 1,276
11 Gatak 1,266 0 0 0 0 1,266
12 Kartasura 515 0 0 0 0 515
Jumlah 14,900 1,902 2,021 2,434 0 21,257
% 70.09 8.95 9.51 11.45 0 100
Tahun 2008 14.823 1.897 1.937 2.464 0 21.121
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010.

16,000
Irigasi Teknis
14,000
14,823 14,900 Irigasi 1/2 Teknis
12,000
Irigasi Sederhana
10,000
Tadah Hujan
8,000
6,000 Lainnya
1,937 2,021
4,000
2,464 1,902 2,434
2,000 1,897
0 0
0
Th. 2008 Th. 2009

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 24


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

Tabel 6.
Luas Lahan Bukan Sawah Menurut Status Tiap Kecamatan
di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009
No Kecamatan Peka Tegal/ Ditanami Tambak/ Hutan PBS/ Lain Jumlah
rangan Kebun Phn/Hutan Kolam/ Negara PBN nya
Rakyat Empang
1 Weru 1,430 335 297 0 0 0 147 2,209
2 Bulu 1,439 687 587 1 378 0 177 3,269
3 Tawangsari 1,259 743 20 0 12 0 308 2,342
4 Sukoharjo 1,586 75 0 26 0 0 408 2,095
5 Nguter 1,604 918 0 0 0 0 277 2,799
6 Bendosari 1,538 797 0 0 0 0 395 2,730
7 Polokerto 1,787 960 0 6 0 708 181 3,642
8 Mojolaban 1,169 11 0 1 0 0 139 1,320
9 Grogol 1,728 73 0 0 0 0 192 1,993
10 Baki 775 0 0 2 0 0 144 921
11 Gatak 524 0 0 0 0 0 157 681
12 Kartasura 1,260 0 0 0 0 0 148 1,408
Jumlah 16,099 4,599 904 36 390 708 2,673 25,409
% 63.36 18.10 3.56 0.14 1.535 3 10.52 100
Tahun 2008 16,087 4,563 1,021 54 390 708 2,722 25,545
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010

Gambar 6.
Peta Penggunaan Lahan

Sumber data : BAPPEDA Sukoharjo, 2011


Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 25
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

2.2. Administratif
Batas wilayah Kabupaten Sukoharjo secara administratif adalah
sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Kota Surakarta dan Kabupaten Karanganyar

 Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar

Sebelah Selatan : Kabupaten Gunung kidul (DIY) dan Kabupaten


Wonogiri.

 Sebelah Barat : Kabuparten Boyolali dan Kabupaten Klaten

Adapun luas wilayah Kabupaten Sukoharjo seluruhnya sekitar


46.666 Ha atau 466, 66 km² sekitar 1,43% luas wilayah Provinsi Jawa
Tengah.

Secara administrasi Kabupaten Sukoharjo terbagi menjadi 12


Kecamatan yang tersebar dari 150 Desa dan 17 Kelurahan, 2.026 dukuh,
1.438 RW dan 4.428 RT. dengan ibu kota yang terletak di Kecamatan
Sukoharjo, yang berjarak 12 km dari Kota Surakarta.

Gambar 7.
Peta Batas Administrasi Kabupaten Sukoharjo

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 26


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

2.3. Kependudukan
Perkembangan kepedudukan di Kabupaten Sukoharjo dapat
dilihat dari jumlah, perkembangan dan penyebaran penduduk, serta
kepadatan penduduk.

Jumlah penduduk Kabupaten Sukoharjo dari tahun ke tahun


nampak terus bertambah. Dari data kependudukan jumlah dan
kepadatan penduduk di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2009
memiliki kepadatan rata-rata sebesar 1.807 jiwa/km2. Sedangkan
kepadatan yang tertinggi yaitu di Kecamatan Kartasura sebesar 4.736
jiwa/ km2, kemudian di Kecamatan Grogol yaitu 3.441 jiwa/km2,
kemudian kepadatan yang terendah yaitu di Kecamatan Nguter
dengan tingkat kepadatan 1.174 jiwa/ km2. Kemudian Kecamatan
Bulu yaitu 1.178 jiwa/ km2. Secara keseluruhan kepadatan penduduk
dan penyebaranya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 7.
Jumlah dan Kepadatan Penduduk Diperinci
Tiap Kecamatan Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2008 – 2009

Luas Jumlah Kepadatan Penduduk


No Kecamatan Wilayah Penduduk (jiwa/ km2)
(km2) (jiwa) 2008 2009
1 Weru 41,98 66.883 1.590 1.592
2 Bulu 43,86 51.661 1.176 1.178
3 Tawangsari 39,98 58.793 1.462 1.471
4 Sukoharjo 44,58 84.742 1.883 1.901
5 Nguter 54,88 64.435 1.173 1.174
6 Bendosari 52,99 67.411 1.261 1.272
7 Polokarto 62,18 74.474 1.193 1.198
8 Mojolaban 35,54 79.039 2.208 2.224
9 Grogol 30,00 103.232 3.410 3.441
10 Baki 21,97 52.900 2.382 2.408
11 Gatak 19,47 48.537 2.468 2.493
12 Kartasura 19,23 91.070 4.681 4.736
Jumlah 466,66 843.127 1.794 1.807
Sumber : Sukoharjo Dalam Angka, 2010

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 27


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

Gambar 8
Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Sukoharjo

Dengan melihat dan memperhatikan besarnya jumlah maupun


kepadatan penduduk suatu wilayah dapat diperkirakan bahwa pada wilayah
tersebut akan menjadi pusat kegiatan yang mempunyai karakteristik
tertentu, sesuai dengan tipologi maupun posisi strategis dari wilayah
tersebut.

Tabel di atas menjelaskan bahwa Kecamatan Kartasura memiliki


kepadatan yang sangat tinggi bila dibandingkan dengan kecamatan lainnya.
Hal ini dikarenakan kecamatan ini terletak pada perbatasan antara
Kabupaten Boyolali dan Surakarta. Selain itu, di kecamatan ini juga terdapat
terminal bus yang cukup besar sehingga menjadi lokasi perantara mobilitas
penduduk dari wilayah lain. Kondisi tersebut sangat mendukung dalam
aktivitas penduduk mengingat kecamatan ini memiliki jalur mobilitas yang
bagus sehingga meskipun luasan daerahnya kecil tetapi tetap menjadi
alternatif singgah bagi penduduk yang memiliki tingkat mobilitas tinggi.

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 28


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

2.4. PENDIDIKAN
Pendidikan merupakan salah satu kunci sukses utama dalam proses
pelaksanaan pembangunan daerah, karena dengan pendidikan maka akan
dicapai sumber daya manusia yang berkualitas. Keberhasilan dalam
pendidikan tidak lepas dari tersedianya sarana dan prasarana yang
memadai, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan baik dan lancar,
yang diharapkan dapat menghasilkan output yang memuaskan. Berikut ini
merupakan tabel sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Sukoharjo.

Tabel 8.
Sarana dan Prasarana Pendidikan di Kabupaten Sukoharjo
Tahun 2011
JML JML MURID/ JML GURU,
NO SEKOLAH
SEKOLAH MAHASISWA DOSEN
1.      SLB dan TK 342 12,791 1,123
2.      SD 482 65,628 5,502
3.      MI 72 9,696 1,006
4.      SMP 62 29,631 2,163
5.      MTs 14 4,835 531
6.      SMU 22 10,884 927
7.      SMK 26 15,332 1,100
8.      MA 4 1,176 192
9.      PT / AKADEMI 6 50,823 1,007

JUMLAH 1,030 200,796 13,551


Sumber : Dinas Pendidikan, 2011.

2.5. Kesehatan
Untuk menciptakan kualitas sumber daya manusia yang mandiri dan
sejahtera telah ditempuh berbagai upaya pembangunan, diantaranya
pembangunan di bidang kesehatan. Guna pencapaian sasaran tersebut
pokok kebijakan yang penting adalah penyediaan sarana dan prasarana
kesehatan sebagai kebutuhan pokok dalam upaya peningkatan derajat
kesehatan manusia. Adapun sarana dan prasarana kesehatan yang ada di
Kabupaten Sukoharjo berupa:
Banyaknya sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Sukoharjo pada
tahun 2009 adalah sebagai berikut :
 Rumah Sakit = 8 buah,
 Puskesmas = 12 buah,
 Balai Pengobatan = 36 buah,
 Rumah Bersalin = 25 buah,

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 29


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

 Apotik = 127 buah,


 Industry Farmasi = 1 buah,
 Toko Obat = 5 buah,
 Laboratorium = 6 buah,
 Dokter Praktek = 391 orang,
 Dokter Gigi = 75 orang.
 Dokter dan Tenaga Paramedis pada Puskesmas dan Dinas Kesehatan
sebanyak = 695 orang yang terdiri dari PNS = 571 orang, PTT = 121 orang
dan Honorer = 3 orang.
Di Kabupaten Sukoharjo setiap kecamatan sudah ada seorang dokter
dan di sebuah puskesmas pembantu ada tenaga kesehatan yang dipimpin
perawat atau bidan. Untuk menunjang seluruh upaya kesehatan agar dapat
menghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pembangunan kesehatan,
kebijaksanaan yang harus ditempuh adalah pengembangan kesehatan yang
berkelanjutan dan peningkatan sumber daya manusia di bidang kesehatan.

Tabel 9.
Jenis Penyakit Utama Yang di Derita Penduduk
di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2009
No. Jenis Penyakit Jumlah % terhadap Total
Penderita Penderita

1 ISPA 111,349 33.25


2 COMMON COLD 46,253 13.81
3 HYPERTENSI PRIMER 38,350 11.45
4 ARTHRITIS TIDAK SPESIFIK 32,413 9.68
5 GASTRISTIS 30,107 8.99
6 DIARE 22,930 6.85
7 ASMA 13,788 4.12
8 CONJUNCTIVITIS 6,740 2.01
9 PENY.KULIT INFEKSI LAIN 11,019 3.29
10 PHARINGITIS 20,836 6.22
11 DEMAM BERDARAH 338 0.10
12 CHIKUNGUNYA 770 0.23
Keterangan : 334,893
Sumber : Badan Pusat Statistik

120,000 ISPA
COMMON COLD
100,000 HYPERTENSI PRIMER
ARTHRITIS TIDAK SPESIFIK
80,000 GASTRISTIS
DIARE
60,000 ASMA
CONJUNCTIVITIS
40,000 PENY.KULIT INFEKSI LAIN
PHARINGITIS
20,000 DEMAM BERDARAH
CHIKUNGUNYA
0
Jumlah Penderita

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 30


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

2.6. KONDISI SOSIAL MASYARAKAT


Untuk melihat kondisi social masyarakat Kabupaten Sukoharjo dapat
ditinjau dari 3 aspek yaitu (1) Struktur Ekonomi, (2) Kondisi Kemiskinan dan
(3) kondisi Kesehatan.

1. Struktur Ekonomi

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita merupakan indikator


yang dapat melihat keberhasilan pembangunan sekaligus tingkat
kesejahteraan masyarakat secara umum. PDRB per kapita merupakan
nilai rata-rata dari pembagian antara PDRB dengan jumlah penduduk
pada pertengahan tahun.

Kemajuan ekonomi suatu daerah secara umum dapat dilihat dengan


indikator Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Perkembangan PDRB
dari tahun ke tahun berdasarkan harga konstan merupakan indikator
pertumbuhan ekonomi suatu daerah.

Berikut ini kami sajikan data PDRB menurut Lapangan Usaha atas dasar
Harga Berlaku dan atas dasar Harga Konstan di Kabupaten Sukoharjo
dari Tahun 2007 – 2008

Tabel 10.
PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar
Harga Konstan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2007 – 2008

PDRB menurut Lapangan PDRB menurut Lapangan


No Lapangan Usaha Usaha atas dasar Harga Usaha atas dasar Harga
Berlaku (Rp. Juta) Konstan (Rp. Juta)
2007 2008 2007 2008
1 Pertanian 1,419,978.16 1,571,001.22 876,494.85 920,118.11
2 Pertambangan dan Penggalian 60,028.17 64,866.44 34,974.08 35,355.30
3 Industri Pengolahan 2,084,434.00 2,373,783.75 1,303,210.93 1,359,291.24
4 Listrik, Gas, dan Air Minum 123,311.76 138,731.96 44,464.42 46,449.85
5 Bangunan/Konstruksi 351,054.88 403,303.76 181,345.44 190,859.79
Perdagangan, Hotel dan 1,781,530.37 2,072,979.21 1,206,521.86 1,263,767.82
6 Restoran.
7 Pengangkutan dan Komunikasi 399,457.34 465,071.20 189,071.35 198,992.58
Keuangan, Sewa dan Jasa 238,565.55 279,174.26 146,162.75
8 Perusahaan 156,912.96
9 Jasa - Jasa 595,812.53 672,364.56 348,747.28 369,003.89
PDRB 7,054,172.76 8,041,276.36 4,330,992.96 4,540,751.54
Sumber : Sukoharjo Dalam Angka 2010

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 31


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

2,500,000.00
PDRB Harga Berlaku PDRB Harga Konstan
Pertanian
2,000,000.00 Pertambangan & Penggalian
Industri Pengolahan
1,500,000.00 Listrik,Gas dan Air Minum

Bangunan/Konstruksi

1,000,000.00 Perdagangan,Hotel & Restoran


Pengangkutan & Komunikasi

500,000.00 Keuangan, Sewa & Jasa Persh


Jasa-Jasa

0.00
2007 2008 2007 2008

Perkembangan PDRB per kapita Kabupaten Sukoharjo, atas dasar harga berlaku
pada tahun 2008 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2007 yang
didominasi oleh Industri Pengolahan, dimana pada tahun 2008 mengalami
peningkatan 29,53 %. Urutan kedua yaitu Perdagangan, Hotel dan Restoran
yang mengalami peningkatan sebesar 29,53%, dan urutan ketiga yaitu di sector
Pertanian yang pada tahun 2008 mengalami peningkata sebesar 15,30 %

Demikian juga PDRB per kapita Kabupaten Sukoharjo atas dasar harga
konstan untuk tahun 2008 juga mengalami peningkatan dibanding tahun 2007.
Untuk Industri Pengolahan tahun 2008 mengalami peningkatan 26,74%.
Perdagangan, Hotel dan Restoran yang mengalami peningkatan sebesar 27,29%,
dan sector Pertanian yang pada tahun 2008 mengalami peningkata sebesar
20,80%

Besar kecilnya pendapatan daerah mencerminkan kemandirian suatu wilayah


dalam membiayai pelaksanaan pembangunan di daerahnya. Pendapatan daerah
terdiri dari pendapatan asli daerah dan pendapatan yang berasal dari dana
perimbangan. Sedangkan komponen Belanja terdiri dari belanja aparatur,
adminitrasi umum, pegawai/personalia, belanja barang dan jasa, belanja
perjalanan dinas, belanja operasi dan pemeliharaan serta belanja modal dan
pelayanan publik
Total pendapatan daerah Kabupaten Sukoharjo tahun 2010 mencapai Rp
788.669.206.00,00. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sukoharjo hanya
sebesar Rp 63.065.320.000,00. Sementara itu, belanja daerah Kabupaten
Sukoharjo sebesar Rp 854.110.331.744,00. Belanja daerah paling banyak
digunakan untuk belanja tidak langsung (belanja aparatur negara). yaitu
sebesar Rp 616.710.713.744,00. Dana Alokasi Umum (DAU) di Kabupaten
Sukoharjo pada tahun 2010 mencapai Rp. 516.588.118.000,00 sedangkan Dana
Alokasi Khusus hanya sebesar Rp 49.452.900.000,00.

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 32


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

2. Kondisi Kemiskinan
Bahwa jumlah penduduk Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2009 - 2010
sebanyak 895.098 orang. Berdasarkan data jumlah penduduk miskin di
Kabupaten Sukoharjo yang telah di inventarisir oleh Bidang Sosial Budaya pada
BAPPEDA Kabupaten Sukoharjo dari tahun 2009 – 2010 menunjukkan bahwa
pada tahun 2010 mengalami penurunan 5,21 % dibanding pada tahun 2009.
Dimana pada tahun 2009 jumlah penduduk miskin sebanyak 360.591 orang
(42,90%) dari jumlah penduduk yang ada, sedangkan jumlah penduduk miskin
pada tahun 2010 sebanyak 328.412 orang (36,69%) dari jumlah penduduk.
Untuk lebih jelasnya jumlah penduduk miskin di Kabupaten Sukoharjo dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 11.
Jumlah Penduduk Miskin dan Jumlah Kepala Keluarga Miskin
Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010
No Desa / Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Kelurahan Penduduk KK Penduduk KK %
Miskin Miskin
1.  Weru 63,467 17,893 28,424 8,288 44.79
 2.  Bulu 49,668 14,065 20,506 5,214 41.29
 3.  Tawangsari 62,199 18,781 33,048 8,891 53.13
 4.  Sukoharjo 94,344 29,556 26,071 7,419 27.63
 
5.  Nguter 53,381 17,733 24,639 5,811 46.16
 6.  Bendosari 64,153 17,886 25,262 6,829 39.38
 7.  Polokerto 66359 20433 29714 8542 44.78
 8.  Mojolaban 76,305 23,955 28,468 8,387 37.31
 9.  Grogol 130,429 39,451 42,251 11,429 32.39
 10. Baki 69,581 20,350 24,388 7,289 35.05
     
11. Gatak 51,479 16,074 22,808 6,974 44.31
     
12. Kartasura 113,733 36,873 22,833 7,803 20.08
      JUMLAH 895,098 273,050 328,412 92,876 36.69
Sumber : Bidang Sosbud BAPPEDA Kab. Sukoharjo 2010.

Penduduk Miskin
% Weru
70
Bulu
60 Tawangsari
50 Sukoharjo
Nguter
40
Bendosari
30 Polokerto
20 Mojolaban
Grogol
10
Baki
0 Gatak
2009 2010 Kartasura
Kecamatan

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 33


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

Tabel 12.
Banyaknya KK Prasejahtera, Sejahtera I, Sejahtera II, Sejahtera III dan
Sejahtera III + Per Kecamatan Tahun 2009

No Kecamatan Jumlah Pra Sejahtera Sejahtera Sejahtera Sejahtera Jumlah


KK Sejahtera I II III III +
1 Weru 15.723 6.483 3.819 3.653 1.481 305 15.741
2 Bulu 10.701 4.862 2.853 1.993 869 124 10.701
3 Tawangsari 15.227 5.639 3.375 4.255 1.781 177 15.227
4 Sukoharjo 21.241 3.124 5.897 3.239 5.273 3.708 21.241
5 Nguter 16.067 3.332 1.919 5.273 5.009 534 16.067
6 Bendosari 16.809 6.193 3.012 3.818 2.495 1.291 16.809
7 Polokerto 21.565 6.200 4.479 5.196 4.048 1.642 21.565
8 Mojolaban 22.169 7.419 4.499 5.748 4.113 390 22.169
9 Grogol 29.831 3.495 5.537 8.879 8.454 3.470 29.835
10 Baki 15.646 1.112 4.112 5.092 4.321 1.009 15.646
11 Gatak 13.738 3.443 2.645 4.404 2.967 279 13.738
12 Kartasura 23.733 1.318 4.085 4.381 10.787 3.162 23.733
JUMLAH 222.450 52.620 46.232 55.931 51.598 16.091 222.472
Sumber : Sukoharjo dalam angka, 2010

Kesehatan Lingkungan
Banyaknya sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Sukoharjo
pada tahun 2009 adalah sebagai berikut :
 Rumah Sakit = 8 buah,
 Puskesmas = 12 buah,
 Balai Pengobatan = 36 buah,
 Rumah Bersalin = 25 buah,
 Apotik = 127 buah,
 Industry Farmasi = 1 buah,
 Toko Obat = 5 buah,
 Laboratorium = 6 buah,
 Dokter Praktek = 391 orang,
 Dokter Gigi = 75 orang.
 Dokter dan Tenaga Paramedis pada Puskesmas dan Dinas Kesehatan
sebanyak = 695 orang yang terdiri dari PNS = 571 orang, PTT = 121 orang
dan Honorer = 3 orang

Sedangkan penderita penyakit menular di Kabupaten Sukoharjo pada


tahun 2009 adalah sebagai berikut :
 Demam Berdarah Penderita = 371 orang, meninggal = 11 orang
 Diare Penderita = 22.127 orang, meninggal = 4 orang
 Morbili Penderita = 151 orang, meninggal = 0 orang
 Dipteri Penderita = 4 orang, meninggal = 1 orang
 Thypus Penderita = 1.428 orang, meninggal = 0 orang
 Malaria Penderita = 0 orang, meninggal = 0 orang.

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 34


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

2.7. Perekonomian
Pada hakekatnya pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha
dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup manusia,
memperluas lapangan kerja, memeratakan pembagian pendapatan
masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional dan mengusahakan
pergeseran kegiatan ekonomi; dengan kata lain mengusahakan agar
pendapatan masyarakat naik secara mantap dengan pemerataan yang sebaik
mungkin.

Perkembangan perekonomian dapat dilihat salah satunya dari


besarnya Produk Domestik Regional Bruto dari tahun ke tahun. Untuk tahun
2008 perekonomian Kabupaten Sukoharjo tumbuh sebesar 4,84 persen, lebih
rendah apabila dibandingkan dengan tahun 2007 yang tumbuh sebesar 5,11
persen. Perlambatan Pertumbuhan ekonomi ini sejalan dengan perlambatan
perekonomian nasional akibat dampak dari krisis financial di akhir tahun
2008.

Kinerja perekonomian Kabupaten Sukoharjo mengalami peningkatan


yang dapat dilihat dari meningkatnya nilai nominal PDRB baik atas dasar
harga berlaku mapun harga konstan. PDRB atas dasar harga berlaku tahun
2008 mencapai 8,04 trilyun rupiah. Meningkat dua kali lipat apabila
dibandingkan dengan tahun 2007 sedang untuk PDRB atas dasar harga
konstan mencapai 4,54 trilyun rupiah, juga mengalami peningkatan apabila
dibandingkan dengan tahun 2007.

Struktur perekonomian Kabupaten Sukoharjo adalah Industri yang


di dukung oleh sektor Perdagangan dan sektor Pertanian. kontribusi sektor
Industri pada tahun 2008 mencapai 29,52 persen, sektor Perdagangan sebesar
25,78 persen dan sektor Pertanian sebesar 19,54 persen dari total PDRB .

PDRB perkapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2008 mencapai
9,63 juta rupiah, artinya terjadi peningkatan sebesar 13,26 persen apabila
dibandingkan dengan tahun 2007 yang mencapai 8,51 juta rupiah.

Penyumbang PDRB Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2008


didominasi oleh tiga kecamatan yaitu Kecamatan Grogol dengan share sebesar
24,76 persen, Kecamatan Sukoharjo dengan share sebesar 19,87 persen dan
Kartasura dengan share sebesar 16,02 persen.

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 35


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

2.8. Visi dan Misi, Kabupaten Sukoharjo.


Visi, misi, kebijakan dan program RPJMD disusun sebagai penjabaran
dari visi dan misi pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Visi dan misi
tersebut kemudian dijabarkan dalam bentuk dokumen perencanaan. Dengan
memperhatikan kondisi, gambaran umum daerah maupun kebijakan
pengembangan pembangunan daerah serta Peraturan Daerah RPJP Daerah
Tahun 2005–2025. Penetapan visi dan misi RPJMD adalah untuk
menjembatani kondisi masa kini dengan kondisi masa depan, mengklarifikasi
arah dan tujuan organisasi serta menumbuhkan inspirasi dan tantangan
pembangunan.

Berdasarkan hal diatas Visi dan Misi Rencana Pembangunan Jangka


Menengah Daerah Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010-2015 dirumuskan
sebagai berikut:

2.8.1. VISI :
“TERWUJUDNYA MASYARAKAT SUKOHARJO YANG SEJAHTERA, MAJU,
DAN BERMARTABAT DIDUKUNG PEMERINTAHAN YANG PROFESIONAL”

Visi tersebut memiliki makna bahwa selama lima tahun kedepan


merupakan tahap kedua pembangunan jangka panjang, yang memiliki empat
kunci pokok yakni :

Sejahtera
Mengandung makna dalam lima tahun ke depan akan terjadi peningkatan
kesejahteraan masyarakat, yang diindikasikan dengan meningkatnya
pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Sukoharjo yang berdampak pula
pada menurunnya angka kemiskinan, serta peningkatan ketersediaan sarana
dan prasarana infrastruktur yang memadai guna mendukung pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Sukoharjo;

Maju
Mengandung Makna Kondisi pembangunan daerah yang dilandasi keinginan
bersama untuk mewujudkan masa depan ekonomi, sosial dan lingkungan fisik
yang lebih baik, didukung sumberdaya manusia yang unggul, profesional,
berperadaban tinggi, berdaya saing, berakhlak mulia serta berwawasan ke
depan;

Bermartabat
Mengandung Makna Kondisi kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara
yang bertumpu pada nilai-nilai budi pekerti dan budaya yang luhur,
mengedepankan etika, moral, maupun norma agama masyarakat;

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 36


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

Profesional
Mengandung Makna bahwa Penyelenggaraan Pemerintahan yang baik
(Partisipatif, Akuntable, Transparan dan Efisien) dan bersih (bebas Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme).

Secara keseluruhan visi tersebut mengandung pengertian bahwa dalam


jangka waktu lima tahun kedepan, dapat terwujud kabupaten Sukoharjo yang
memenuhi kebutuhan ekonomi baik material maupun spiritual sehingga dapat
melayani seluruh aktivitas masyarakatnya, dengan didukung sumberdaya
manusia yang berahklaq mulia dan berwawasan kedepan dengan tetap
memperhatikan keberadaan potensi ekonomi lokal, dalam bingkai dan tatanan
masyarakat yang senantiasa dijiwai oleh nilai-nilai budi pekerti luhur yang
didukung oleh pemerintahan yang profesional guna mewujudkan
kesejahteraan seluruh masyarakat Sukoharjo.

2.8.2. MISI
Untuk mewujudkan visi Kabupaten Sukoharjo 2010-2015 tersebut,
maka dijabarkan dalam 5 misi yang menjadi pedoman bagi pembangunan
Kabupaten Sukoharjo:
1. Meningkatkan kualitas Pendidikan, Kesehatan, Kesejahteraan
Masyarakat dan Pembangunan Infrastruktur yang terukur, terarah, adil,
dengan memperhatikan kelestarian Lingkungan Hidup;

Melalui misi ini pemerintah Kabupaten Sukoharjo ingin meningkatkan


akses dan kualitas pendidikan bagi masyarakat dengan meningkatkan
fasilitas pelayanan pendidikan baik jumlah, kualitas terutama
penyebarannya, namun perluasan kesempatan belajar ini dibarengi pula
dengan relevansi jenis dan jenjang pendidikan dengan kebutuhan
masyarakatnya sehingga perluasan pendidikan dimaksud dapat efektif dan
efisien. Selain itu pemerintah Kabupaten Sukoharjo ingin meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat melalui pola hidup sehat, pemerataan
pelayanan kesehatan, meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana
kesehatan serta peningkatan kualitas gizi masyarakat yang tiap tahunnya
terus melanda Sukoharjo dan berdampak pada penurunan kualitas sumber
daya manusia. Melalui misi ini pula pemerintah Sukoharjo memandang
peningkatan kesejahteraan masyarakat juga perekonomian, sangat
bergantung pada kelayakan infrastruktur pembangunan yang ada. Untuk
itu dalam lima tahun kedepan, pemerintah akan meningkatkan penyediaan
sarana dan prasarana infrastruktur baik dalam jumlah, kualitas serta
penyebarannya terutama sarana dan prasarana pertanian, transportasi

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 37


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

darat, pendidikan, kesehatan dan ekonomi serta infrastruktur perumahan


dan permukiman, dengan selalu memperhatikan Pelestarian Lingkungan
Hidup.

2. Membangun Managemen Pemerintahan yang Profesional, Bersih


dan yang berbasis pada Pelayanan Masyarakat;
Melalui misi ini Bupati dan Wakil Bupati ingin menata dan membina
aparatur pemerintah secara profesional serta menempatkan supremasi
hukum sebagai landasan pemerintah dalam menjalankan roda
pemerintahan, dengan mengedepankan norma/kaidah hukum dalam
masyarakat serta nilai-nilai sosial dan rasa keadilan masyarakat dalam
rangka menciptakan pemeritahan yang bersih (clean goverment) dibarengi
dengan peningkatan kualitas pelayanan pada masyarakat dengan slogan
“Melayani dengan Ihklas”, serta mengembangkan sistem reward and
punishment.

3. Mewujudkan Kondisi Masyarakat yang Aman, tentram,


Demokratis dan Dinamis;
Keamanan, ketertiban dan ketentraman merupakan kondisi yang
diharapkan masyarakat melalui misi ini diharapakan agar masyarakat
Sukoharjo dapat melangsungkan kehidupan dengan tenang dan damai, dan
merupakan jaminan bagi terselenggaranya pembangunan untuk
mewujudkan harapan dan cita-cita bersama. Kondisi yang aman, tertib dan
tenteram akan terwujud apabila terdapat kesadaran kolektif dan komitmen
dari seluruh stakeholder pembangunan terhadap berbagai ketentuan yang
telah disepakati bersama, yang direalisasikan dalam bentuk ketaatan dan
kepatuhan hukum.

4. Mendorong Kemandirian Ekonomi yang berbasis pada pertanian


dan industri serta pengelolaan Potensi Daerah;
Melalui misi ini bupati dan wakil bupati ingin meningkatkan kesejahteraan
penduduk yang saat ini cukup memprihatinkan akibat masih tingginya
angka kemiskinan yang disebabkan oleh rendahnya pendapatan perkapita,
meningkatnya angka pengangguran, belum berkembangnya sektor riil serta
rendahnya pertumbuhan dan produktivitas UKM dan Koperasi. Untuk itu
perekonomian Sukoharjo yang saat ini masih mengandalkan sektorsektor
tradisonal harus juga memperhatikan sektor-sektor non tradisional seperti
industri dan tersier khususnya jasa-jasa dengan memanfaatkan potensi
lokal yang ada yaitu pertanian.

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 38


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

5. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Beragama dan Bermasyarakat;


Keimanan dan ketaqwaan adalah landasan moral dan etika yang tidak
hanya memiliki muatan spiritual, tetapi juga muatan sosial, sehingga pada
prakteknya tidak saja ditunjukan dengan ketaatan ritual individu, tetapi
juga harus diaplikasikan dalam kehidupan sosial, sehingga tercipta
kesalehan kolektif untuk merajut kehidupan bersama. Kesalehan sosial
sebagai perwujudkan sifat masyarakat bertaqwa merupakan kesatuan utuh
dari pengetahuan, sikap serta nilai-nilai yang mempengaruhi cara berfikir
dan bertindak. Dalam perspektif agama, keimanan dan ketaqwaan yang
terlefleksikan dalam kesalehan sosial merupakan syarat mutlak bagi
tercapainya kesejahteraan.

Keterkaitan antara Visi dan Misi Kabupaten Sukoharjo dengan kondisi


sanitasi yang diharapkan adalah masyarakat hidup di lingkungan yang
sehat, penduduknya berperilaku sehat serta terbebas dari penyakit dan
berbagai gangguan kesehatan berbasis lingkungan.

2.9. Institusi dan Organisasi Pemda.


Dalam melaksanakan tugas pemerintahan, Bupati Sukoharjo
dibantu oleh seperangkat institusi Pemerintah Daerah yang memiliki tugas
dan fungsi yang berbeda-beda namun terorganisir dan merupakan suatu
kesatuan, dengan rincian Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD). Bagan
organisasi Pemerintah Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat pada gambar 7.
Institusi pemerintah yang memiliki tugas dan fungsi terkait dengan sanitasi
ada sekitar 15 institusi, yaitu

1. Sekretaris Daerah (Setda);


2. Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan;
3. Asisten Perekonomian dan Pembangunan;
4. Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda;
5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda);
6. Dinas Pekerjaan Umum (DPU);
7. Badan Lingkungan Hidup (BLH);
8. Dinas Kesehatan (Dinkes);
9. Dinas Pendidikan;
10. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD),
11. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Bapermasdes),
12. Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (KPPKB),
13. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM),
14. Tim Penggerak Program Kesejahteraan Keluarga (TP PKK)
Desa/Kelurahan;
15. Puskesmas.

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 39


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

Perda Kabupaten Sukoharjo


Gambar 9
No. 2 Tahun 2008
Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Sukoharjo

BUPATI
WAKIL BUPATI

SEKRETARIS DAERAH

KELOMPOK
JABATAN ASISTEN ASISTEN ASISTEN
PEREKONOMIAN DAN ADMINISTRASI UMUM
STAF AHLI
PEMERINTAHAN
PEMBANGUNAN

BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN BAGIAN
PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN HUKUM PEREKONOMIAN PEMBANGUNAN BINA SOSIAL ORGANISASI HUMAS PENGOLAHA UMUM
DESA N DATA
ELEKTRONIK

SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG
PEMERINTAHAN KELEMBAGAAN PERATURAN PRODUKSI PENYUSUNAN KEAGAMAAN KELEMBAGAAN PENGUMPULAN PENGEMBANGAN TATA USAHA
UMUM PEMDES PER-UU PROGRAM PENDIDIKAN DAN PENGOLAHAN & SISTEM
KEBUDAYAAN PEMBERDAYAAN INFORMASI
INFORMASI

SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG
KERJASAMA PEMERINTAHAN BANTUAN PENGEMBANGAN PENGENDALIAN SKESEH, KB, KETATALAK PEMBERITAAN PENDAYAGUNAA KEUANGAN
ANTAR DESA HUKUM DAN DUNIA USAHA DAN SANAAN MEDIA MASSA N TEKNOLOGI
DAERAH PENGKAJIA MASALAH DAN SANTEL INFORMASI
DAN OTDA N SOSIAL

SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG SUBBAG
PERTANAHAN PENDAPATAN DOKUMENTASI SARANA PELAPORAN PEMUDA, OR, PAN DAN PRPTOKOL TELEMATIKA RUMAH TANGGA
DAN KEKAYAAN DAN EVALUASI PEREKONOMIAN DAN KEPEGAWAIAN DAN
DESA PRODUK HUKUM KETENAGAKERJ PERLENGKAPAN
AAN

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 40


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

2.10. TINJAUAN TATA RUANG DAN KEBIJAKAN RTRW


Dalam rangka penjabaran arah kebijaksanaan yang telah dituangkan
dalam pola dasar pembangunan daerah untuk lebih mengetahui hakekat
pembangunan daerah agar segala permasalahan yang ada dapat dipahami
dan dipecahkan serta segala potensi yang ada dapat dimanfaatkan secara
optimal dengan mempertimbangkan lingkungan, diperlukan arah
kebijaksanaan tata ruang daerah sebagai berikut :

Pembangunan Desa dan Kota, Kebijaksanaan Pembangunan Desa di


Kabupaten Sukoharjo diarahkan untuk meningkatkan kegiatan
pembangunan di wilayah pedesaan di dalam jaringan wilayah yang lebih luas
yang perlu diwujudkan dengan menekankan pengembangan swadaya dan
prakarsa masyarakat pedesaan.

Sedangkan kebijaksanaan Pembangunan Daerah perkotaan di


Kabupaten Sukoharjo diarahkan pada pertumbuhan kota sebagai pusat-
pusat pengembangan wilayah yang disesuaikan dengan kebutuhan
masyarakat dan potensi sosial ekonomi wilayah yang bersangkutan.
Pendekatan tata ruang pedesaan dan perkotaan ini memadukan
dinamika pembangunan yang tumbuh di daerah pedesaan di satu pihak
dengan pengaruh pertumbuhan perkotaan di lain pihak.
Berdasarkan kebijakan perwilayahan, Perwujudan pusat kegiatan
berupa pelaksanaan pembangunan meliputi:
1. Pengembangan dan pemantapan Pusat Kegiatan Lokal (PKL).
2. Pengembangan Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp).
3. Pemantapan fungsi pengembangan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK).
4. Pemantapan fungsi pengembangan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL).

Untuk masing-masing pelaksanaan pembangunan dapat kami


jelaskan sebagai berikut :

1. Pengembangan dan pemantapan PKL meliputi :


a. pengembangan PKL kawasan perkotaan Kecamatan Sukoharjo
sebagai:
1) pusat pemerintahan kabupaten.
2) pusat pendidikan skala kabupaten.
3) pusat pelayanan kesehatan skala kabupaten.
4) pusat perdagangan dan jasa.
5) Industri.
6) permukiman perkotaan.
7) pengembangan pertanian.
8) stasiun penumpang kereta api.
9) terminal penumpang tipe B.

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 41


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

b. pengembangan PKL kawasan perkotaan Kecamatan Kartasura


sebagai:
1) pusat pendidikan.
2) pusat pelayanan kesehatan skala regional.
3) pusat perdagangan dan jasa.
4) terminal penumpang tipe B.
5) permukiman perkotaan.
6) Industri.
7) markas pertahanan dan keamanan.

2. Pengembangan PKLp sebagai:


a. pusat pendidikan.
b. pusat pelayanan kesehatan.
c. pusat perdagangan dan jasa.
d. industri.
e. pariwisata.
f. permukiman perkotaan.

3. Pengembangan PPK sebagai:


a. pendidikan menengah.
b. pelayanan kesehatan skala kawasan.
c. perdagangan dan jasa.
d. industri.
e. pertanian.
f. permukiman perkotaan.

4. Pengembangan PPL sebagai:


a. sentra industri dan kerajinan.
b. perdagangan.
c. pertanian.

Perwujudan struktur ruang didukung dengan rencana rinci


kabupaten terutama untuk PKL, PKLp,PPK, PPL, dan Kawasan Strategis
Kabupaten.

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 42


Buku Putih Sanitasi Kabupaten Sukoharjo Tahun 2011

Gambar 10.
Peta Struktur Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukoharjo

Sumber Data : Perda RTRW


No. 14 Kabupaten Sukoharjo,
Tahun 2011

Pokja AMPL Kabupaten Sukoharjo II - 43

Anda mungkin juga menyukai