Anda di halaman 1dari 8

BAB 1.

PENGERTIAN PEMASARAN DAN PERKEMBANGANNYA


1.      Pengertian Pemasaran
Istilah pemasaran dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama marketing. Kemudian diserap
juga diterjemahakan dengan istilah pemasaran. Asal kata pemasaran adalah pasar = market .
Yang dipasarkan disini adalah barang dan jasa. Didalamnya mencakup berbagai kegiatan
seperti membeli, menjual, dengan segala cara, mengangkut barang, menyimpan, mensortir,
dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah beberapa pendapat mengenai pemasaran:
 Maynard and Beckman dalam bukunya Principles of Marketing menyatakan
‘’Marketing berarti segala usaha yang meliputi penyaluran barang dan jasa dari sektor
produksi ke sektor konsumsi.
 Rayburn D Tousley, Ph D.., Eugenu Calrk,Ph. D.., Fred E. Clark, Ph.D . (1962),
dalam bukunya Principles of Marketing menyatakan ‘’Marketing terdiri dari usaha
yang mempengaruhi pemindahan pemilikkan barang dan jasa termasuk distribusinya.
 Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management edisi terbarau (The Milenium
Edition 2000) menyatakan bahwa pengertian Marketing, dapatdilihat dari 2 sdut
pandang.
Pengertian dari sudut pandang Societal (masyarakat) menunjukan peranan marketing dalam
masayarakat. Sedangkan menurut pandangan marketer, marketing berperan untuk
menyampaikan standar hidup tinggi bagi masyarakat.
Jadi yang yang penting harus diingat disini ialah bahwa marketing itu pertama-tama harus
berhubungan dengan adanya pemindahan hak milik secara memuaskan.
2.      Tingkatan Pemasaran
Jika Kita perhatikan struktursebuah perusahaan maka ada tingkatan-tingkatan tertentu yang
masing-masing memiliki penekanan pada tugas pemasarannya.
Ø  Pada tingkat pimpinan pemasaran adalah penekanan pada analisis struktur, orientasi dan
dukunga  pelanggan, serta memposisikan perusahaan dalam mengawasi rantai nilai (value
chain).
Ø  Pada tingkat Bisnis atau SBU (Strategic Bussines Unit). Pemasarannya untuk segementasi
pasar dan targeting pasar. Disini ditekankan pula pada karakteristik produk yang akan
dipasarkan dan mengenai needs dan wants dari konsumen.
Ø  Pada tingkat Operasional berarti marketing in action, para petugas harus mekaksanakan
berbagai takting mix, mencari kombinasi dan bauran yan g paling maksimal.
3.      Tujuan Pemasaran
 Phillip dan Duncan menyatakan menurut Bird’s Eye Viewof The Marketing Task
digambarkan situasi pemasarn dalam suatu kota. Dalam negara berkembang akan dijumpai
situasi Buyer’s Market, dimana para pembeli berkuasa, yang dapat memilih barang sesuai
kemauanny, menghadapi para penjual yang bersaig satu satu sama lain. Para penjual akan
menggunakan berbagai cara untuk menarik perhatian konsumen misal dengan meningkatkan
service, memberi hadiah, karting, harga obral, iklan, papan reklame, dsb.
       Sedangkan pada pada negara maju produksi masih kurang dibandingkan dengan
kebutuhan masayarakatnya. Pada negara ini dijumpai situasi Seller’s Market, dimana para
penjual yang berkuasa, dan bisa mempermainkan harga.
Para produsen dinegara develop menghadapi Buyer’s Market, pasaran dalam negeri sudah
sempitvbuat mereka, oleh karenanya mereka mencari pasaran diluar negeri. Penjualan barang
(eksport/import) ini membutuhkan organisasi dan aturan-aturan tertentu. Inilah tujuan
pemasaran, yaitu mengadakan keseimbangan anatr negara/daerah saling mengisi mengadakan
perdangangan anatar daerah surplus dengan daerah/negara minus.
4.      Pasar Global
 Adanya pasar global ini dapat dilihat dari fenomena yang terjadi dalam masyarakat dalam
suatu negara. Oarng-orang berbondong-bondong, barang bertumpuk-tumpuk keluar dan
masuk satu negara di seluruh dunia,dengan proses perdagangan menggunakan berbagai
strategi pemasaran. Pasar global tidak Bisa dihindari oleh Negara manapun juga. Pasar global
tidak hanya menguntungkan tetapi membawa kesuraman bagi Negara yang tidak
mengantisipasi perkembangan pasar global ini. Sebuah negara yang terisolasi dari pasar
global, masyarakat akan menghadapi masalah rendahnya mutu produk dalam negeri mereka,
penduduknya tidak bisa memilih produk berkuailitas. Oleh karena itu industry perlu dipacu
agar dapat mengikuti posisi strategis serta keunggulan komparatif dalam bersaing secara
internasional. Banyak hambatan perusahaan memasuki pasar global, antara lain adat, budaya,
bahasa setempat, peraturan perpajakan, bea cukai, ketidakpastian politik dan hokum, kurs
mata uang yang selalu goyang, ketatnya persaingan tinggi dan lain sebagainya.
Cara untuk memasuki pasar global ini dapat dilakukan dalam bentuk :
 Ekspor tidak langsung, adalah usaha pertama dalam memasuki pasar global dengan
menggunakan jasa perantara.
 Ekspor langsung, dengan cara melaksanakan sendiri ekspornya membuat satu divisi
ekspor dalam struktur organisai perusahaannya atau menggunakan tenaga personil
cabang atau perwakilan luar negeri.
 Lisensi dalam hal ini perusahan memberi izin kepada perusahaan luar negerin untuk
menggunakan proses manufaktur, proses dagang , paten dengan cara menggunakan
fee atau royalty
Penghalang-penghalang dalam perdagangan luar Negeri, antara lain :
-          Bea Cukai
-          Pengawasan atas lalu lintas devisa
-          Packaging and packing
-          Transport
-          Credit
-          Dokumen pabean
-          Asuransi
-          Bahas dan kebiasaan
Jadi apabila diperhatikan tujuan pemasarn dapat dilihat :
a.Untuk mencari keseimbangan pasar, anatar buyer’s market dan seller’s market, dan
mendistribusikan barang dan jasa.
b.Tujuan pemasaran yang utama ialah memberi kepuasan kepada konsumen. Tujuan
pemasaran bukan komersial atau mencari laba.
     Melihat pentingnya marketing, luasnya kegiatan yang dilakukannya dan banyaknya biaya
dikeluarkan untuk keperluan marketing (value added), maka timbul pertanyan:
5.      Apakah Marketing itu Produktif ?
 Dalam ekonomi yang dimaksud dengan produktif adalah segala usaha yang dilakukan, yang
dapat menimbulkan kegunaan (utility).Sedangkan yang dimaksud dengan produksi dalam arti
luas adalah setiap usaha yang menimbulkan utility, sementara dalam arti sempit berarti setiap
usaha yang memberikan suatu shape / bentuk yag baru pada suatu barang (shape forming).
 Jadi dapat dismpulkan dar definisi diatas, yaitu setiap usaha menimbulkan utility, mak
jelaslah bahwa kegiatan marketing itu adalah produktif. Sementar untuk perubahan bentuk
seperti yang telah disinggung sebelumnya terjadi dalam industri, jadi tidak termasuk dalam
pemasaran. Walaupun perubahan bentuk itu atau desain yang akan dibuat dipengaruhi oleh
kegiatan marketing melaui market information, marketing research, dsb.
6.      Perkembangan Pemasaran
 Kalau suatu ketika, Kita ingin berbelanja maka barang-barang itu sudah tersedia di pasar :
-          Dalam jumlah tertentu
-          Dalam macam tertentu
-          Dalam harga tertentu
-          Dalam waktu tertentu
       Mekanisme yang mengatur barang-barang tersedia dengan sedimikian rupa ialah
‘’Kegiatan atau usaha para pengusaha yang menyalurkan barang dan jasa dari titik produsen
ke titik konsumen’’.  Kegiatan ini Kita sebut pula dengan  Marketing.Jika ingin melihat
perkembangan pemasaran, maka harus dilihat dari zaman dahulu. Dalam sistem
perekonomian zaman dahulu dikenal dengan nama ‘’ economic scarcity’’ baran-barang yang
dihasilkan belum begitu banyak, sehingga barang-barng tersebut mudah diserap oleh
konsumen. Taetapi pada masa kini, sejak adanya Revolusi Industri di Inggris, produsen
dengan teknik-teknik produksi yang baru mulai menghasilkan barang dan jasa secara besar-
besaran dan dan mulailah pasar dibanjiri oleh barang-barang tersebut. Dari situasi ekonomi
semacam ini dinamai dengan istilah ‘’economics of realitive plenty’’, barang-barang sudah
mulai banyka tersedia dibandingkan dengan yang terbeli oleh konsumen.Keadan ini emmbuat
persaingan makin ketak, oleh karena itu padea saatini produsen harus memperhitungkan
bagaimana selera konsumen pada masa kini dan masa yang akan datang dan harus
diperhitungkan dalam rencana desain produksi yang akan dihasilkannya.
7.      Evolusi Konsep Pemasaran
Dikatakan Evolusi Konsep sebab orietasi peerusahan terhadap pasar, atau kemampuan
perusahaan menghadapi persainga semakin lama makin berembang, atau kemampuan
perusahaan menghadapi persaingan makin lama makin berkembang. Berikutstartegi yang di
anaut perusahaan dalam menguasai pasar dan menguasai persaingan.
BAB 2 PENDEKATAN PEMASARAN
1.   Pertanyaan Dasar Dalam Marketing
Ada 3 pertanyaan dasar yang timbul dalam menyalurkan barang-barang dan jasa yaitu apa
yang disalurkan? Siapa yang menyalurkan? Bagaimana menyalurkan? Secara ringkas
jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, yang disalurkan ialah barang-barang dan jasa,
yang menyalurkan ialah lembaga-lembaga marketing, dan caranya dilakukan melalui fungsi-
fungsi marketing. Dalam marketing di kenal approach (pendekatan) yaitu: Commodity
Approach, dalam hal ini diselidiki aliran barang dari masing-masing barang; Institutional
Approach, yaitu yang dipelajari di sini ialah melalui bermacam-macam lembaga marketing
yang ada yang merupakan channels of distribution; Functional Approach, di sini diadakan
pendekatan dengan membuat klasifikasi dari kegiatan marketing.
2.   Pendekatan Pemasaran
Selain tiga pendekatan jawaban dari pertanyaan dasar, masih ada beberapa pendekatan lagi
seperti pendekatan secara ekonomi teori, pendekatan dari segi biaya dan sebagainya. Tapi
dengan hanya mempelajari tiga pendekatan, sudah secara luas mempelajari ilmu pemasaran.
3.   Pendekatan Serba Lembaga (Institutional Approach)
Lembaga yang umum dikenal untuk menyalurkan barang ialah pedagang eceran (eceran kecil
dan eceran besar), pedagang besar (grosir).
4.   Pendekatan Serba Fungsi (Functional Approach)
Menurut Rayburn D. Tousley cs., banyak kegiatan-kegiatan yang khusus dilakukan dalam
marketing diantaranya dapat disebutkan, tapi dalam hal ini dibatasinya, ada 8 macam:
a.      Function of exchange (fungsi pertukaran): 1. Selling – penjualan, 2. Buying – pembelian
b.      Function of physical (fungsi secara fisik): 3. Transportation – pengangkutan, 4. Storage –
penyimpanan
c.      Faciliting functions (fungsi yang memberikan fasilitas): 5. Financing – permodalan, 6. Risk
taking – resiko, 7. Market information – informasi pasar meliputi pengumpulan komunikasi
dan penafsirannya, 8. Standardization
Adapun fungsi-fungsi marketing terdiri dari: Movement of Ownership – buying and selling
(creating possession utility) = Gerakan pemilikan – pembelian dan penjualan (menciptakan
kegunaan milik); Movement of goods (creating place and time utility); Market management.
5.   Pendekatan Serba Barang (Commodity Approach)
Menyelidiki barang yang dialirkan dari titik produsen ke titik konsumen, misalnya flow of
goods dari barang kebutuhan sehari-hari tentu berbeda dengan flow of goods dari barang-
barang lux.
BAB 3. MANAJEMEN PEMASARAN
1.      Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah kegiatan menganalisa, merencanakan, mengimplementasi, dan
mengawasi segala kegiatan (program), guna memperoleh tingkat pertukaran yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasi (Philip
Kotler, and Amstrong, 1999:11).
2.      Manajemen Penjualan
Shultz memvedakan marketing manajemen dengan sales management. Sales management is
the planning, direction and control of the personal selling activities of the busines. Jadi
manajemen penjualan ini khusus merencanakan, mengarahkan, dan mengawasi penjual
(personal selling) pada sebuah perusahaan. Semua kegiatan yang dilakukan manajemen
penjualan sangat erat hubungannya dengan manajemen pemasaran. Namun manajemen
pemasaran lebih luas cakupannya yaitu merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan
dan mengawasi kegiatan yang berhubungan dengan produk, pembelian, kebijaksanaan harga,
promosi, penjualan, riset, penggudangan, pengangkutan, pemberian kredit, mencari
permodalan, manajemen resiko, mencari daerah penjualan, saluran distribusi dan sebagainya
guna mencapai tujuan perusahaan.
3.      Perbedaan Penjualan dengan Pemasaran
Penjualan: menekankan kegiatan pada produk, perusahaan mula-mula membuat produk
kemudian berusaha menjualnya, manajemen di sini berorientasi pada bagaimana tercapainya
volume penjualan sebesar-besarnya, rencananya jangka pendek.
Pemasaran: menekankan pada apa yang diinginkan konsumen, perusahaan mula-mula
meneliti apa keinginan konsumen kemudian merancang bagaimana membuat produk tersebut
agar memuaskan selera konsumen, manajemen berorientasi pada profit dalam arti laba total
bukan laba per unit barang, rencana dibuat jangka panjang.
4.      Tugas Manajemen Pemasaran
Untuk pelaksanaan marketing suatu produk perlu diadakan perencanaan lebih dulu. Dibuat
berdasarkan data yang ada di perpustakaan. Kemudian disusun organisasi yang jelas dan
efisien. Melaksanakan pekerjaan, bagaimana cara kerja, ke mana harus pergi, kapan, dsb.
Perlu adanya kontrol dari setiap pekerjaan yang diperlukan.
BAB 4. RUANG LINGKUP PEMASARAN JASA
1.      Definisi Jasa
Menurut William J. Stanton (1981:529) jasa adalah sesuatu yang dapat diidentifikasi secara
terpisah tidak berwujud, ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan
dengan mengggunakan benda-benda berwujud atau tidak.
2.      Karakteristik Jasa
Leonard L. Berry mengemukakan ada 3 karakteristik jasa yaitu: Lebih bersifat tidak berujud
daripada berujud; Produksi dan konsumsi bersamaan waktu, artinya di penghasil jasa sering
hadir secara fisik pada waktu konsumsi berlangsung; Kurang memiliki standar dan
keseragaman, artinya outcomes atau hasil jasa berdasarkan orang kurang memiliki
standardisasi dibandingkan dengan outcomes dari jasa yang berdasarkan perlengkapan (alat).
3.      Macam-macam Jasa
Menurut Paul D. Converse et, al dikelompokkan sebagai berikut:
a.  Personalized services, sangat bersifat personal tidak dapat dipisahkan dari orang yang
mengghasilkan jasa tersebut. Digolongkan lagi kedalam 3 golongan yaitu: Personal services
ialah jasa yang sangat mengutamakan pelayanan orang dan perlengkapannya, seperti tukang
cukur, salon kecantikan, laundry. Sistem marketing yang dipakai lebih bersifat tidak langsung
atau roundbout Methodes, sistem melingkar; Profesional service; Business service, sistem
marketingnya aga bersifat tidak langsung.
b.      Financial services terdiri dari: Bank, Asuransi, Lembaga penanaman modal.
c.    Public Utility and Transportation services. Perusahaan public utility mempunyai monopoli
secara alamiah misalnya perusahaan listrik, air minum. Sedangkan dalam transportasi
meliputi angkutan kereta api, kendaraan umum, pesawat udara.
d.      Entertainment. Usaha dibidang olah raga, bioskop.
BAB 5.STRATEGI PEMASARAN
1.      Strategi Pemasaran
Definisi strategi adalah suatu rencana yang fundamental untuk mencapai perusahaan.Kenneth
R. Andrews menyatakan bahwa strategi perusahaan adalah pola keputusan pada perusahaan
yang menentukan dan mengungkapkan sasaran maksud atau tujuan yang menghasilkan
kebijaksanaan utama dan merencanakan untuk pencapaian tujuam serta merinci jangkuan
bisnis yang akan dikejar oleh perusahaan.
Perbedaan Strategi da Taktik
Jadi strategi adalah penetapan arah keseluruhan dari bisnis, sedangkan taktik adalah
implementasi dari strategi yang menekankan pada bagian-bagian tertentu dalam kegiatan
bisnis.
2.      Variabel Strategi
Ada 2 variabel besar dalam strategi pemasaran, yaitu variable yang dapat dikontrol dan
variable yang tidak di kontrol (Alex. D. Triyana (1985: 19).
a.Keadaan Persaingan
Adalah suatu kesulitan untuk seorang pengusaha untuk menduga kapan saingan baru akan
muncul. Oleh swebab itu pengusaha harus selalu memperbaiki usaha atau kualitas produknya.
b. Perkembangan Teknologi
Teknologi untuk memperbaiki proses produksi baik efisiensi maupun segi model sulit
diduga.Untuk mengatasinya pengusaha perlu mencoba menggunakn teknologi baru lebih
cepat dari saingan nya yang lain. Namun juga ada resiko disusul oleh teknologi yang lebih
baru dan canggih, maka hal ini perlu dipirkan dengan matang terlebih dahulu.
3.      Perubahan Demografik
Dengan adanya program keluarha berencana di Negara Kita, maka laju pertumbuhan
penduduk dapat ditekan. Ini berpengaruh pada volume pnjualan barang, dan pengurang
jumlah murid sehingga beberapa lembaga pendidikan akan tutup.
4.      Kebijakan Politik dan Ekonomi
Perubahan-perubahan peraturan pemerintah dalam bidang ekonomi, dapat mempengaruhi
jalannya kegiatan bisnis. Perubahan ini tidak dapat diduga sebelumya.
5..Sumber Daya Alam
Dalam beberapa hal sumber daya alam ini tidak dapat diramal kapan berkurang atau
ditemukkan sumber-sumber baru. Misalnya mahalnya harga mesin, mak akan terjadi
pengiritan keuangan oleh perusahaan yang berdampak kurang baik pula ada indutri tersebut.
Walaupun variable-variable diatas tidak dapat dikontrol, namun dalam bebrapa aspek
sebenarnya bisa diramalkan oleh para pengusaha berdasarkan pengalaman-pengalamannya
dimasa lalu
6.Market Segmentation
Salah satu definisi segmen pasar menyatakan a market segment consist or large identifiable
group within a market with similar wants, purchasing power, geographical location, buying
attitudes, or buying habits (Kotler, 200: 256). Dalam kebijakan pemasaran, pengusaha harus
menetapkan strategi arah sasaran dan pemasarannya. Apakah sasaran pemasaran ditujukkan
keselurihkeseluruhluruh [p
Keseluruh alapisan masyarakat konsumen, atau hanya menetapkan segmen pasar tertentu
saja.
Alasan mengapa perlu diadakan market segmentation ini dinyatakan oleh Philip Kotler
(1991:219)  ‘’Market Consist of buyers, and buyers differ in on more ways. The may differs
in their wants, resources location, buying attitude, and buying practices. Any of theise
variables can be used to segment of market’’.
  Adanya berbagai cara untuk menyusun segment pasar, antara lain:
1.      Berdasarkan Geografis
Pasar dipilih berdasarlkan pembagian daerah, kemudian produsen bisa masuk ke dalam
semua pasar atau dibagi-bagi menurut kemauan produsen. Untuk mencapai dsasarn geografis
tsb disusunlah iklan, promosi, dan usaha penjualan lainnya yang mengarah kepada lokalisasi
tertentu.
2.      Berdasarkan Demografis
Dalam hal ini pasar dibagi atas variabel-variabel jenis kelamin, umur, jumlah anggota
keluarga, pendapatan, jabatan, pendidikan, agama, suku, dan sebagainya. Ukuran demografis
inin sering digunakan untuk membedakan komoditi dan calon konsumennya.
3.      Berdasarkan Psikologis
Dalan hal ini pasar dipilah berdasarakan kelompok-kelompok kelas sosial, gaya hidup,
kepribadian. Jadi istilah psikografis memusatkan terhadap gejala kegiatan (perilaku), minat
dan opini konsumen, ini terkenal sebagai AIO. Contoh komoditi yang memiliki psikografis
ialah makanan fast food, frienchise dari Amerika.
4.      Berdasarkan Segementasi Perilaku
Ini dapat diklasifikasikan dalam segment :
a.       Occasion, kejadian, yaitu konsumen yang mengkonsumsi pada hari-hari istimewa.
b.      Benefits, misalanya dalam pemasaran odo, pasta gigi masing-masing konsumen mempunyai
aspek keuntungan yang berbeda.
c.       User Status, dalam hal ini diklasifikasikan para pemakai atas, pemakai pemula, potensial dan
bekas pemakai.
d.      Usage Rage, artinya tingkat pemakai apakah sedang berat atau sekali-kali saja.
e.       Loyalitas, konsumen dilihat dari tingkat kesetiaanya.
f.      Attitude, dilihat dari sikap konsumen apakah merespon produk dengan positif atau negatif.
7.Marketing Budget
Starategi penetapan jumlah dana sangat penting untuk mempengaruhi keberhasilan pemasaran.
Pada umumnya apabila dana bertambah untuk kegiatan marketing maka jumlah penjualan
meningkat.Untuk berapa berapa besarnya jumlah jumlah anggaran belanja marketing ini, sangat
bergantung pada barang yang dipasarkan, dan sesuai pula demgan pengalaman pengusaha
8.Marketing Mix
 Marketing merupakan strategi mencampur kegiatan-kegiatan marketing, agar dicari kombinasi
maksimal sehingga mendatangkan hasil paling memuaskan. Ada 4 komponen yang tercakup
dalam
kegiatan marketing mix ini yang disebut dengan 4p, antara lain:
1.      Product
Produk merupakan titik sentral dari kegiatan marketing, produk ini dapat berupa barang
maupun  jasa. Perlu diadakan kajian produk apa yang akan dipasarkan, bagaimana konsumen
masa kini, apa needs dan wants mereka. Oleh sebab itu produk yang dihasilkan harus
mempertimbangkan ‘’products features’’ yaitu model, rupa,ciri-ciri istimewa, atribut dari
produk tsb.
2.      Price
Kebijaksanan harga dapat dilakukan pada setiap tingkatan distribusi,seperti produsen,grosir
dan retailer (eceran). Strategi yang dapat dilakukan oleh ketiga lembaga distribusi:
Ialah strategi Inverted Pricing, produsen menetapkan harga eceran tertinggi (HET), kemudian
mengakulkasi harga untuk retailer, grosir dan pabrik.
Pada umumnya ada tiga strategi harga yang dapat diikuti oleh produsen, tergantung pada
keadaan produknya, antara lain:
         Skimming Price, yaitu menetapkan harga setingi-tingginya
         Penetration Price, yaitu merebut pasar dengan harga rendah
3.      Place/Distribution
Perantara sangat penting karena salam segala hal mereka berhubungan dengan konsumen.
Seorang produsen harus dipilih secara hati-hati, sebab dalam dunia bisnis banyak
kemungkinan terjadi ketidakjujuran. Sementara produsen dapat melakukan strategi push dan
pull. Push starategy berarti mendorong jalur distribusi untuk menjual banyak produk ke
konsumen., karena distributor akan memperoleh hadiah dari dalam toko ke tangan konsumen
dengan menggunakan promosi ke media massa. Jadi untuk mendorong penjualan melalui
saluran distribusi dapat dilakukan dengan memberikan diskon khusus, bonus, kontesdan
periklanan.
4.      Promotion
Antara produk dan promosi tidak dapat dipisahkan, slaing bersangkutan untuk menuju sukses
nya pemasaran. Luas ruang lingkup kegaiatan promosi dipengaruhi oleh macam kegiatan
yang dilakukan.
Dalam menetapkan marketing mix harus berpegang teguh pada prinsip ekonomis yaitu
‘’Dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya ingin mendapatkan hasil mix yang sebesar-
besarnya’’.

Anda mungkin juga menyukai