Anda di halaman 1dari 5

1.

Mengapa sehingga wanita dapat terjadi masalah-masalah kesehatan reproduksi seperti di


bawah ini:

1) Pengertian Aborsi

Aborsi adalah upaya mengeluarkan hasil konsepsi dari dalam rahim sebelum janin dapat


hidup diluar kandungan.

2) Penyebab aborsi

Penyebab kenapa seorang perempuan melakukan aborsi :

 Terlalu banyak anak


 Anak masih kecil
 Hamil di umur yang terlalu tua
 Tidak siap jadi ibu
 Masih sekolah
 Mementingkan karir

3) Berapa kasus yang terjadi di Indonesia

Berdasarkan jurnal “KEJADIAN KEGUGURAN, KEHAMILAN TIDAK


DIRENCANAKAN DAN PENGGUGURAN DI INDONESIA “

Kehamilan yang tidak diinginkan acapkali berkaitan erat dengan prak peng guguran
kandungan. Sementara ini, data yang ada masih sporadis dan menggambar kan kondisi di
kota besar. Kompas (16/2/2009) menyebutkan angka 2,3 juga kasus per tahun. Dengan
menggunakan data Riskesdas 2010, studi ini bertujuan meng gambarkan kondisi nasional
tentang bagaimana kejadian keguguran, kehamilan yang tidak direncakan dan upaya
pengguguran kandungan di Indonesia. Metode. Unit analisis dalam studi ini adalah sampel
individu RISKESDAS 2010, yakni perempuan pernah kawin, usia 10–59 tahun, yang
berada di seluruh provinsi se-Indonesia. Data yang digunakan adalah ahsil survei dengan
menggunakan instrumen kuensioner RKD10RT dan RKD10.IND. Data tersebut
dihubungkan dengan status demografi dan status sosial. Dari hasilnya, motif aborsi dapat
diketahui. Temuan. Angka kejadian keguguran secara naisonal adalah 4%. Dari semua
kejadian keguguran, ada 6,54% di antaranya aborsi. Aborsi lebih besar dilakukan oleh ibu
berusia di atas 35 tahun, berpendidikan tamat SMA, tidak bekerja dan tinggal di perkotaan.
Cara yang dominan digunakan untuk menghentkan kehamilan adalah kuret. Jamu, pil dan
suntik merupakan tindakan alternatifnya. Terkait dengan kejadian kehamilan yang tidak
direncanakan, kasus yang ditemukan berkisar antara 1,6% dan 5,8%. Dari semua kejadian
kehamilan tidak direncakan, 6,71% di antaranya sengaja digugurkan. Berdasarkan
karakteristik, aborsi banyak dilakukan oleh ibu berusia di atas 35 tahun, berpendidikan SD,
tidak bekerja, dari status sosial ekonomi kuatil ke 2 dan tinggal di perkotaan. Aborsi.
Dilakukan secara sendiri dengan jamu dan pil.

4) Penanganan kasus aborsi di Indonesia

Ada hukum yang mengatur Pada dasarnya setiap orang dilarang melakukan aborsi,
demikian yang disebut dalam Pasal 75 ayat (1) Undang-Undang No. 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan ("UU Kesehatan"). Namun, larangan tersebut dikecualikan berdasarkan
[Pasal 75 ayat (2) UU Kesehatan]:
a.     indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik yang
mengancam nyawa ibu dan/atau janin, yang menderita penyakit genetik berat
dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan
bayi tersebut hidup di luar kandungan; atau
b.    kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi korban
perkosaan.
 
5) Penyebab Infeksi masa maternal

Flora kulit seperti Streptococcus, Staphylococcus dan bakteri lain dapat menyebabkan
infeksi masa nifas. Bakteri-bakteri ini tumbuh subur di lingkungan yang lembap dan
hangat.

Bakteri lain yang bisa menjadi penyebab infeksi masa nifas yakni Escheria coli atau E.
coli. Bakteri ini seringnya berasa dari kandung kemih atau rektum. Infeksi E. coli dapat
menimbulkan masalah di area perineum, vulva dan endometrium.

Pada dasarnya, infeksi setelah melahirkan dapat terjadi karena beberapa hal teknik,
misalnya alat-alat medis tidak steril, infeksi dari nosocomial rumah sakit serta infeksi pada
bekas luka operasi caesar.

6) Penyakit menular seksual

Infeksi menular seksual atau penyakit menular seksual adalah infeksi yang menular melalui
hubungan intim. Penyakit ini dapat ditandai dengan ruam atau lepuhan dan rasa nyeri di area
kelamin. Ada banyak jenis penyakit menular seksual, di antaranya chlamydia, gonore, sifilis,
trikomoniasis, dan HIV.

7) Infeksi TORCH

TORCH : singakatan dari toksoplasma, rubella, cytomegalovirus (CMV) dan herpes


simpleks virus II (HSV-II) Ibu hamil yang terinfeksi TORCH berisiko tinggi menularkan
kepada janinnya yang bisa menyebabkan cacat bawaan Beberapa kecacatan : kelainan
pada saraf, mata, otak, paru-paru, telinga dan lain sebagainya.
8) Infeksi pasca partum

Infeksi postpartum atau infeksi pasca persalinan adalah


berbagai infeksi terjadi setelah melahirkan normal melalui vagina, operasi caesar, atau saat
menyusui. Infeksi postpartum yang merupakan satu dari beberapa komplikasi persalinan
ini bisa juga disebut dengan infeksi masa nifas.

9) Penyebab penyakit pada masa kehamilan hyperemisis gravidarum

Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti, namun kondisi ini sering
kali dikaitkan dengan tingginya kadar hormon human chorionic gonadotropin (HCG)
dalam darah. Hormon ini dihasilkan oleh ari-ari (plasenta) sejak trimester
pertama kehamilan dan kadarnya terus meningkat sepanjang masa kehamilan.

10) Hypertensi pada Kehamilan

a. Pengertian hipertensi dalam kehamilan

Hipertensi adalah masalah medis yang umum ditemui selama kehamilan. Inilah yang
perlu diketahui ibu hamil agar lebih meningkatkan kesadaran merawat diri. Penyakit
Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK) adalah salah satu penyebab kesakitan dan
kematian ibu mau  pun janin. Kira-kira 15-25% wanita yang didiagnosis awal dengan
hipertensi dalam kehamilan akan mengalami Pre-Eklamsia Berat (PEB). Sulit
memprediksi yang mana akan mengalami PEB.

b. Pembagian hipertensi dalam kehamilan

 Hipertensi kronik. Didapatkan sebelum kehamilan, usia kehamilan < 20 minggu, dan


tidak menghilang setelah 12 minggu pasca persalinan.
 Preeklamsia-eklamsia. Hipertensi dan proteinuria yang didapat setelah usia kehamilan
20 minggu.
 Hipertensi kronik dengan preeklamsia. Hipertensi kronik ditambah proteinuria.
 Hipertensi gestational. Timbulnya hipertensi pada kehamilan yang tidak disertai
proteinuria hingga 12 minggu pasca persalinan.

Anda mungkin juga menyukai