Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH

MATA KULIAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

Usaha Kesehatan Sekolah

Yang disusun untuk memenuhi salah satu tugas KEPERAWATAN KOMUNITAS

(Susan S,S.Kp.,M.Kep)

Di susun oleh

AJENG SINTA NURYANI (KHGC17058)

FITRIA AHMAD (KHGC17084)

NITA APRIANI (KHGC17066)

Kelas : S1 KEPERAWATAN – 4B

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA

GARUT

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
Tugas ini

Tugas ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan Tugas ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan Makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki Tugas.

Akhir kata kami berharap semoga Tugas tentang Usaha Kesehatan Sekolah
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Garut, Oktober 2020

Penyusun
A. Pengkajian
Pengumpulan Data
Pengkajian pada kelompok khusus anak sekolah dapat menggunakan model Betty
Neuman yang terdiri atas data inti komunitas dan data subsistem komunitas meliputi:
1. Data inti
a. Sejarah berdirinya sekolah
1) Tanyakan kepada kepala sekolah atau guru yang mengetahui
sejarahberdirinya sekolah tersebut.
2) Tanyakan tentang perkembangan sekolah dari awal berdiri sampai
sekarangmeliputi nama, tempat, dan bangunan sekolah dan kepala sekolah
yangmenjabat serta siswa yang bersekolah.
b. Values (nilai-nilai yang dianut siswa), beliefs (keyakinan), dan agama
1) Tanyakan tentang nilai-nilai dan keyakinan yg dianut oleh siswa dan
guruterkait pola kebiasaan.
2) Tanyakan tentang tata tertib yg berlaku di sekolah.
3) Identifikasi tentang pola budaya yg banyak diyakini siswa dan guru
terkaitdengan kesehatan.
4) Apakah terdapat masjid atau musholla (sarana ibadah) di sekolah?
5) Apakah keyakinan agamanya homogen?
c. Data siswa
1) Jumlah siswa, umur, dan jenis kelamin
2) Suku siswa dan guru di sekolah
3) Bahasa yang digunakan saat proses belajar mengajar serta saat siswa
berkomunikasi ketika jam istirahat
d. Vital statistik
1) Hasil pemeriksaan fisik
2) Kejadian siswa sakit saat di sekolah
3) Kejadian siswa sakit sehingga tidak dapat hadir di sekolah
4) Kejadian kecelakaan di sekolah
2. Data subsistem
a. Lingkungan fisik
1) Kondisi fisik bangunan sekolah: denah sekolah, jumlah kelas, jenis lantai,
dinding, dan atap sekolah
2) Sumber air bersih yang ada di sekolah
3) Jumlah dan kondisi WC sekolah
4) Kondisi bangku dan meja dalam kelas
5) Papan tulis yang digunakan
6) Alat-alat kebersihan kelas
7) Tempat sampah di kelas
8) Kebersihan kelas, UKS, dan lingkungan sekolah
9) Kebersihan kantin sekolah
b. Pelayanan kesehatan
1) Fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan siswa dan guru ketika sakit
2) Pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan oleh tenaga kesehatan pada
siswa sekolah
c. Ekonomi
1) Uang saku siswa per hari
2) Tabungan yang dimiliki siswa
3) Iuran kelas dan sekolah
4) SPP yang dibayarkan siswa
d. Keamanan dan transportasi
1) Keamanan sekolah dan kelas
2) Alat transportasi yang digunakan siswa untuk pergi ke sekolah
3) Alat transportasi yang digunakan siswa untuk pergi ke fasilitas pelayanan
kesehatan
e. Politik dan pemerintahan
Jenis santunan yang diberikan pada siswa jika siswa sakit, kecelakaan, atau
meninggal dunia
f. Sistem komunikasi
1) Alat komunikasi yang dibawa siswa ke sekolah
2) Sumber informasi yang digunakan siswa untuk mendapatkan informasi
kesehatan
g. Pendidikan
Penyuluhan atau pendidikan kesehatan yang permah didapatkan siswa
h. Rekreasi
1) Tempat siswa bermain saat jam istirahat
2) Jenis permainan yang dilakukan saat jam istirahat
3) Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah dan diikuti siswa
4) Kegiatan organisasi yang ada di sekolah dan diikuti siswa
5) Fasilitas bermain dan olahraga yang ada di sekolah
Pengolahan Data
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara
sebagai berikut:
1. Klasifikasi data atau kategori data
2. Penghitungan prosentase data
3. Tabulasi data
4. Interpretasi data

B. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan.
Diagnosis keperawatan akan memberikan gambaran masalah dan status kesehatansiswa
sekolah baik yang nyata (aktual) maupun yang mungkin terjadi (potensial)(Mubarak,
2005). Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh pada saatpengkajian, sedangkan
masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbulkemudian (American Nurses of
Association (ANA). Dengan demikian diagnosiskeperawatan adalah suatu pernyataan
yang jelas, padat, dan pasti tentang statusdan masalah kesehatan pasien yang dapat
diatasi dengan tindakan keperawatan.Diagnosis keperawatan mengandung komponen
utama yaitu problem (masalah)yang merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari
kondisi normal, etiologi(penyebab dari masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat
memberi arahintervensi keperawatan), serta sign & symptom (tanda dan gejala)
(Mubarak,2005). Contoh Diagnosis Keperawatan
1. Kerusakan gigi berhubungan dengan kurang hygiene oral
2. Risiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri dengan faktor risiko usia 15-
19tahun
3. Perilaku kesehatan cenderung berisiko berhubungan dengan kurang pemahaman.

C. Perencanaan
Perencanaan keperawatan terdiri dari penentuan prioritas masalah dan
penentuanintervensi yang akan dilakukan. Dalam menentukan prioritas
masalahkeperawatan perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai
kriteriadiantaranya yaitu (Mubarak, 2005):
1. Perhatian siswa dan guru
2. Prevalensi kejadian
3. Berat ringannya masalah
4. Kemungkinan masalah untuk diatasi
5. Tersedianya sumber daya di sekolah
6. Aspek politis
Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hirarki kebutuhan
menurutAbraham H. Mashlow yaitu:
1. Keadaan yang mengancam kehidupan
2. Keadaan yang mengancam kesehatan
3. Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan
Dalam menyusun atau mengurutkan masalah atau diagnosis
keperawatankomunitas sesuai dengan prioritas (penapisan) yang digunakan
dalamkeperawatan komunitas adalah format penapisan menurut Stanhope,
Lancaster,1988:
1. Kesadaran siswa dan guru terhadap masalah
2. Motivasi siswa dan guru untuk mengatasi masalah
3. Kemampuan perawat untuk mengatasi masalah
4. Fasilitas yang tersedia untuk mengatasi adanya hambatan-hambatan
dalammenyelesaikan masalah
5. Waktu yang diperlukan untuk mengatasi masalah
Langkah-langkah dalam perencanaan keperawatan komunitas
mencakupperumusan tujuan, rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan
dankriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan (Mubarak, 2005).
1. Kriteria perumusan tujuan:
a. Fokus pada siswa
b. Jelas dan singkat
c. Dapat diukur dan diobservasi
d. Realistik
e. Ada target waktu
f. Melibatkan peran serta siswa dan guru
2. Langkah rencana tindakan keperawatan
a. Identifikasi alternatif tindakan keperawatan: penyuluhan atau pelatihan.
b. Tetapkan teknik dan prosedur yang akan digunakan.
.
Ilustrasi Kasus

Perawat A Puskesmas Siliwangi melakukan pembinaan pada SDN regol Garut


dari hasil screening didapatkan bahwa sebanyak 150 siswa siswi, yang terdiri dari usia
6-7 tahun 50 siswa dan usia > 8-12 sebanyak 100 siswa. Berdasarkan jenis kelamin
terdapat 107 wanita dan 43 laki-laki. Siswa siswi SDN Regol Garut mayoritas adalah
beragama islam. Suku bangsa SDN Regol Garut Mayoritas Suku bangsa Sunda. Jenis
pekerjaan siswa siswi di SDN Regol Garut PNS sebanyak 7 orang, wiraswasta sebanyak
53 orang, dan buruh tani sebanyak 90 orang. Tumbuh kembang siswi SDN Regol yang
sudah mengalami menstuasi adalah 4 orang dan 2 orang siswa telah mengalami mimpi
basah. Hasil wawancara dengan guru : belum ada pendidikan khusus tentang pendidikan
kesehatan sekolah SDN Regol Garut. Hasil dari screening didapatkan bahwa 25 orang
mengalami gigi caries dan dari hasil diperoleh dari angket 80 orang menggosok gigi 2 x
sehari yaitu pada saat pagi dan malam hari dan 45 orang siswa tidak mencuci tangan
sebelum makan makanan jajanan. Hasil observasi sekolah SDN Regol, tempatnya
strategis dekat dengan jalan raya, Kondisi lingkungan sekolah WC kotor dan berbau,
kantin sekolah terletak di depan WC dan makanan yang dijual tidak ditutup, ruang kelas
tidak tersusun rapi, terlihat sedikit kotor dan berdebu, Tempat mencuci tangan guru
setelah menulis menggunakan kapur jarang diganti sehinggga ditemukan jentik dalam
air. Dari hasil wawancara menurut guru yang memegang uks SDN regol garut sudah 5
tahun belum dilakukan pembinaan dan pelatihan tentang unit kesehatan sekolah (UKS)
dan perawat kecil. Dari hasil wawancara menurut guru yang bertanggungjawab terhadap
uks kegiatan kesehatan sekolah yang dilakukan hanya penyediaan obat-obatan dan P3K.
Untuk keamanan adanya satpam sekolah, petugas penyebrang jalan, sedangkan untuk
transportasi yang dipakai siswa siswi kesekolah adalah jalan kaki dan angkutan umum.
Media komunikasi yang digunakan oleh siswa siswi untuk memperoleh informasi
pengetahuan tentang kesehatan melalui buku.
A. PENGKAJIAN
1. Data inti komunitas
a. Demografi
1) Berdasarkan jenis kelamin

No. Jenis kelamin Frekuensi Persentase %


1. Laki-laki 43 siswa 28,7%

2. Perempuan 107 siswi 71,3%


Total 150 siswa siswi 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa


siswa SD Regol garut berjenis kelamin perempuan dengan persentase sebesar
50,2% atau sebanyak 16.150 jiwa sedangkan jenis kelamin laki laki.
2) Etnis
Berdasarkan suku bangsa

No. Suku Bangsa Frekuensi Persentase %

1. Sunda 150 siswa siswi 100%

Total 150 siswa siswi 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa suku bangsa Suku bangsa
SDN Regol Garut Mayoritas Suku bangsa Sunda.
3) Nilai, kepercayaan dan agama

No. Agama Frekuensi Persentase % B

1. Islam 150 siswa siswi 100%

Total 150 siswa siswi 100%


Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa Siswa siswi SDN Regol
Garut mayoritas adalah beragama islam.

2. Data subsystem
Delapan subsitem yang dikaji sebagai berikut :
a. Lingkungan Fisik
Inspeksi : Sekolah SDN Regol, tempatnya strategis dekat dengan jalan raya.
Kondisi lingkungan sekolah WC kotor dan berbau, kantin sekolah terletak di
depan WC dan makanan yang dijual tidak ditutup, ruang kelas tidak tersusun
rapi, terlihat sedikit kotor dan berdebu, Tempat mencuci tangan guru setelah
menulis menggunakan kapur jarang diganti sehinggga ditemukan jentik dalam
air.
Auskultasi : Hasil wawancara menurut guru yang memegang uks SDN regol
garut sudah 5 tahun belum dilakukan pembinaan dan pelatihan tentang unit
kesehatan sekolah (UKS) dan perawat kecil. Dari hasil wawancara menurut
guru yang bertanggungjawab terhadap uks kegiatan kesehatan sekolah yang
dilakukan hanya penyediaan obat-obatan dan P3K.
Angket : Adanya kebiasaan pada lingkungan anak usia sekolah yang kurang
baik bagi setiap perkembangan anak usia sekolah.
b. Pelayanan Kesehatan dan Pelayanan Sosial
Hasil wawancara dengan guru : belum ada pendidikan khusus tentang
pendidikan kesehatan sekolah SDN Regol Garut.

No. Masalah kesehatan Frekuensi Prensentase %


1. Gigi caries 25 16,7 %
2. 2xsehari menggosok gigi 80 53,3 %
3. Tidak mencuci tangan 45 30 %
Total 150 100 %
Berdasarkan data diatas Hasil dari screening didapatkan bahwa 25 orang
/16,7 % mengalami gigi caries dan dari hasil diperoleh dari angket 80 orang/53,3
% menggosok gigi 2 x sehari yaitu pada saat pagi dan malam hari dan 45
orang/30 % siswa tidak mencuci tangan sebelum makan makanan jajanan.
c. Ekonomi
Berdasarkan jenis pekerjaan
No. Jenis pekerjaan Frekuensi Presentase %
1. PNS 7 4,7 %
2. Wiraswasta 53 35,3 %
3. Burh tani 90 60 %
Total 150 orang 100 %
Berdasarkan tabel diatas Jenis pekerjaan siswa siswi di SDN Regol Garut
PNS sebanyak 4,7 %, wiraswasta sebanyak 35,3 % , dan buruh tani sebanyak 60
%.
d. Keamanan dan transportasi
1) Keamanan : Adanya satpam sekolah, petugas penyebrang jalan.
2) Transportasi : Transportasi yang dipakai siswa siswi kesekolah adalah jalan
kaki dan angkutan umum.
e. Politik dan pemerintahan : Tidak dilakukan pengkajian
f. Komunikasi
1) Komunikasi formal
Media komunikasi yang digunakan oleh siswa siswi untuk memperoleh
informasi pengetahuan tentang kesehatan melalui buku.
2) Komunikasi informal : Tidak dilakukan pengkajian
g. Pendidikan : Tidak dilakukan pengkajian
h. Rekreasi : Tidak dilakukan pengkajian.

Analisa Data
No Data Penyebab Masalah
.
1. Pelayanan Minimnya Kurangnya
Data Subjektif : pengetahuan program dalam
- Dari hasil wawancara menurut dari pengelola pelayanan
guru yang bertanggung jawab UKS. UKS.
terhadap UKS kegiatan kesehatan
sekolah yang dilakukan hanya
penyediaan obat-obat darurat bagi
P3K.
Data Objektif :
- Hasil dari screening didapatkan
bahwa 25 orang mengalami gigi
caries dan dari hasil diperoleh dari
angket 80 peserta didik
menggosok gigi 2 x sehari yaitu
pada saat pagi dan malam hari
dan 45 orang siswa tidak mencuci
tangan sebelum makan makanan
jajanan
2. Pendidikan - Tidak Kebutuhan
Data Subjektif : adanya pihak sekolah
- Hasil wawancara menurut guru program akan
yang memegang uks SDN regol pembinaan pendidikan
garut sudah 5 tahun belum dan kesehatan
dilakukan pembinaan dan pelatihan tentang
pelatihan tentang unit kesehatan tentang UKS pengelolaan
sekolah (UKS) dan perawat kecil. dan perawat UKS dan
Dari hasil wawancara menurut kecil dalam PHBS.
guru yang bertanggungjawab 5 tahun
terhadap uks kegiatan kesehatan terakhir.
sekolah yang dilakukan hanya
penyediaan obat-obatan dan P3K.
Data Objektif :
- Berdasarkan data diatas Hasil dari
screening didapatkan bahwa 25
orang /16,7 % mengalami gigi
caries dan dari hasil diperoleh
dari angket 80 orang/53,3 %
menggosok gigi 2 x sehari yaitu
pada saat pagi dan malam hari
dan 45 orang/30 % siswa tidak
mencuci tangan sebelum makan
makanan jajanan.
3. Lingkungan Rendahnya Kurangnya
Data Subjektif : - pengawasan dari kesadaran
Data Objektif : pihak pihak sekolah
- Kondisi lingkungan sekolah WC puskesmas terhadap
kotor dan berbau. kesehatan
- kantin sekolah terletak di depan lingkungan.
WC dan makanan yang dijual
tidak ditutup.
- ruang kelas tidak tersusun rapi,
terlihat sedikit kotor dan berdebu.
- Tempat mencuci tangan guru
setelah menulis menggunakan
kapur jarang diganti sehinggga
ditemukan jentik dalam air.

B. Diagnosa Keperawatan
Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Kebutuhan pihak sekolah tentang pengelolaan UKS dan PHBS
berhubungan dengan tidak adanya pelatihan dan pemantauan yang
diberikan oleh pihak puskesmas.
2. Kurangnya kesadaran pihak sekolah terhadap kesehatan lingkungan
berhubungan dengan rendahnya pengawasan dari pihak puskesmas.
3. Kurangnya program dalam pelayanan UKS berhubungan dengan
minimnya pengetahuan dari pengelola UKS.
C. Perencanaan Asuhan Keperawatan Sekolah
NO. DIAGNOSA TUJUAN SASARAN RENCANA KEGIATAN HARI / TEMPAT EVALUASI
KRITERIA STANDAR
KEPERAWAT TANGG
AN AL
KOMUNITAS
1. Kebutuhan Setelah Pihak 1.1.Penyuluhan tentang Rabu, 7 Ruang 1. UKS SDN 1. a. Adanya
pihak sekolah dilakukan sekolah program UKS dan PHBS bagi Oktober Serbaguna Regol pemeriksaan
tentang tindakan yang terdiri guru dan murid di SDN Jaya 2020 SDN Regol Garut dini kesehatan.
pengelolaan keperawatan dari guru Sari Garut memiliki b. Adanya
UKS dan PHBS selama 1 dan murid. program pemantauan
berhubungan bulan 1.2.Supervisi oleh pihak yang baik lingkungan
dengan tidak diharapkan : puskesmas tentang pelaksanaan dan sekolah oleh
adanya pelatihan 1.Pengelola program UKS dan PHBS terencana. pihak UKS.
dan pemantauan UKS SDN 2. Pihak 2. a. Memelihara
yang diberikan Regol sekolah kebersihan
oleh pihak Garut (guru dan kelas, wc, dan
puskesmas. mengetahui murid) lingkungan
program memiliki sekolah
yang kesadaran b.Memperhatik
sebaiknya untuk an penampilan
ada di UKS berprilaku diri
2.Pihak hidup
sekolah bersih dan
yang terdiri sehat
dari guru
dan murid
mengetahui
tentang
PHBS
2. Kurangnya Setelah Pihak 1. Penyuluhan tentang Rabu, 7 Ruang 1. Pihak 1. Memiliki
kesadaran pihak dilakukan sekolah kesehatan lingkungan Oktober Serbaguna sekolah sanitasi dan air
sekolah terhadap tindakan yang terdiri sekolah, meliputi : 2020 SDN Regol melakukan yang bersih dan
kesehatan keperawatan Kepala a. pemeliharaan sarana fisik Garut penataan cukup.
lingkungan selama 1 Sekolah, dan lingkungan sekolah ulang 2. Terciptanya
berhubungan bulan : guru, b. melakukan pengadaan terhadap pekarangan
dengan 1. Pihak pengelola sarana sekolah yang lingkungan sekolah yang
rendahnya sekolah UKS, mendukung terciptanya sekolah dan aman.
pengawasan dari (kesek, murid, dan lingkungan yang bersih dan memperbai 3. Terciptanya
pihak guru, pihak di sehat ki sarana proses
puskesmas. pengelola sekitar 2. menganjurkan pihak yang sudah pembelajaran
UKS, dan lingkungan sekolah untuk melakukan ada. yang dapat
peserta sekolah. kerja sama dengan 2. Pihak menciptakan
didik) mau masyarakat sekitar sekolah sekolah dan lingkungan
memodifika untuk melakukan penataan lingkungan psikososial yang
si halaman, pekarangan, apotik sekitar mau sehat bagi
lingkungan hidup dan pasar sekolah yang untuk seluruh
dengan aman. memelihara masyarakat
memperbai 3. Menganjurkan pihak kebersihan sekolah.
ki sarana sekolah untuk menggerakan lingkungan
yang ada di pemeliharaan dan sekolah.
sekolah. pengawasan lingkungan
2. Pihak sekolah seperti pengelolaan
sekitar sampah, saluran air limbah,
sekolah kebersihan jamban dan kamar
mau mandi, kenersihan kantin
membantu sekolah, ruang UKS dan
pihak ruang kelas.
sekolah
untuk
memelihara
dan
memperbai
ki
lingkungan
sekolah.
3. Kurangnya Meningkatka Pihak 1. Pihak Pimpinan sekolah Rabu, 7 Ruang 1. pihak 1. Adanya
program dalam n kesadaran sekolah mengajak bicara/berdialog Oktober Serbaguna sekolah pengkajian
pelayanan UKS pihak yang terdiri dengan guru, komite 2020 SDN Regol dapat dan screening
berhubungan sekolah dari guru. sekolah dan tim pelaksana Garut. memberik siswa sekolah
dengan terhadap atau Pembina UKS an secara
minimnya pelayanan tentang : pelayanan periodik
pengetahuan program a. Maksud, tujuan dan program 2. Adanya
dari pengelola UKS/ manfaat penerapan UKS penemuan
UKS. meningkatka program UKS(seperti yang kasus (case
n kualitas penerapan PHBS lebih finding)
sumber daya disekolah. terstruktur 3. Adanya
manusia b. Meminta masukan dan pelayanan
melalui tentang penerapan berkesina konseling
pembinaan program UKS di mbungan. pada siswa
pelayanan sekolah, antisipasi 2. Guru dan sekolah
kesehatan kendala sekaligus perawat 4. Adanya
anak usia alternative solusi. kecil kegiatan
sekolah. c. Menetapkan penanggung dapat promosi
jawab program UKS memberik kesehatan
disekolah dan an 5. Adanya upaya
mekanisme pelayanan pencegahan
pengawasannya. program penyakit
d. Membahas cara UKs yang 6. Staf
sosialisasi yang efektif terbaik. melakukan
bagi siswa, warga manajemen
sekolah dan masyarakat kasus.
sekolah. 7. Adanya
e. Pimpinan sekolah pelayanan
membentuk kelompok keperawatan
kerja penyusunan dan emergensi
kebijakan program UKS.
2. menjalin kerja sama lintas
program dan lintas sektoral
dengan memperhatikan
kebijaksanaan operasional
yang telah ditentukan,
seperti pelayanan kesehatan
di sekolah kepada peserta
didik dan masyarakat
sekolah lainnya dan bekerja
sama dengan tim pembina
UKS kecamatan dan
masyarakat di sekitar
sekolah.
3. Melakukan penataran guru
UKS sebagai bagian dari
pendelegasian wewenang di
setiap SD/sekolah.

Anda mungkin juga menyukai