Bronkitis akut
Adalah batuk yang tiba-tiba terjadi karena infeksi virus yang melibatkan jalan nafas yang
besar. Bronkitis akut pada umumnya ringan. Berlangsung singkat(beberapa hari hingga
beberapa minggu), rata-rata 10-14 hari. Meski ringan, namunadakalanya sangat mengganggu,
terutama jika disertai sesak, dada terasa berat, dan batuk berkepanjangan.
Epidemiologi
Gambar. Mukus
klirens pada saluran
napas yang normal3
Mekanisme klirens
saluran napas.3,4,5
Pertama, mukus
didorong ke proksimal
saluran napas
oleh gerakan silia,yang
akan
Etiologi 1
Penyebab bronkitis akut yang paling sering adalah infeksi virus yakni sebanyak 90%
sedangkan infeksi bakteri hanya sekitar < 10%. 4 Belum ada bukti yang meyakinkan bahwa
bakteri lain merupakan penyebab primer Bronkitis Akut pada anak. Di lingkungan sosio-
ekonomi yang baik jarang terdapat infeksi sekunder oleh bakteri. Alergi, cuaca, polusi udara
dan infeksi saluran napas atas dapat memudahkan terjadinya bronkitis akut.
Patogenesis 2
Bronkitis akut terjadi karena adanya respon inflamasi dari membran mukosa bronkus. Pada
orang dewasa, bronkitis kronik terjadi akibat hipersekresi mukus dalam bronkus karena
hipertrofi kelenjar submukosa dan penambahan jumlah sel goblet dalam epitel saluran nafas.
Pada sebagian besar pasien, hal ini disebabkan oleh paparan asap rokok. Pembersihan
mukosiliar menjadi terhambat karena produksi mukus yang berlebihan dan kehilangan silia,
menyebabkan batuk produktif. Pada anak-anak, bronkitis kronik disebabkan oleh respon
endogen, trauma akut saluran pernafasan, atau paparan alergen atau iritan secara terus-
menerus. Saluran nafas akan dengan cepat merespon dengan bronkospasme dan batuk, diikuti
inflamasi, udem, dan produksi mukus. Apabila terjadi paparan secara kronik terhadap epitel
pernafasan, seperti aspirasi yang rekuren atau infeksi virus berulang, dapat menyebabkan
terjadinya bronkitis kronik pada anak-anak. Bakteri patogen yang paling banyak menyebabkan
infeksi saluran respirasi bagian bawah pada anak-anak adalah Streptococcus pneumoniae.
Haemophilus influenzae dan Moraxella catarrhalis dapat patogen pada balita (umur <5 tahun),
sedangkan Mycoplasma pneumoniae pada anak usia sekolah (umur >5-18 tahun).
Penyebab batuk pada bronkitis akut tanpa komplikasi bisa dari berbagai penyebab dan
biasanya bermula akibat cedera pada mukosa bronkus. Pada keadaan normal, paru-paru
memiliki kemampuan yang disebut mucocilliary defence, yaitu sistem penjagaan paru-paru
yang dilakukan oleh mukus dan siliari. Pada pasien dengan bronkhitis akut, sistem mukosiliar
defence paru-paru mengalami kerusakan sehingga lebih mudah terserang infeksi. Ketika
infeksi timbul, akan terjadi pengeluaran mediator inflamasi yang mengakibatkan
kelenjar mukus menjadi hipertropi dan hiperplasia (ukuran membesar dan jumlah bertambah)
sehingga produksi mukus akan meningkat. Infeksi juga menyebabkan din ding bronkhial
meradang, menebal (sering kali sampai dua kali ketebalan normal), dan mengeluarkan mukus
kental. Adanya mukus kental dari dinding bronkhial dan mukus yang dihasilkan kelenjar
mukus dalam jumlah banyak akan menghambat beberapa aliran udara kecil dan mempersempit
saluran udara besar.Mukus yang kental dan pembesaran bronkhus akan mengobstruksi jalan
napasterutama selama ekspirasi. Jalan napas selanjutnya mengalami kolapsdan udara
terperangkap pada bagian distal dari paru-paru. Pasien mengalamikekurangan 02, iaringan dan
ratio ventilasi perfusi abnormal timbul, di manaterjadi penurunan PO2 Kerusakan ventilasi
Virus dan bakteri biasa masuk melalui port d’entre mulut dan hidung “droppletinfection” yang
selanjutnya akan menimbulkan viremia/bakterimia dan gejala ataureaksi tubuh untuk
melakukan perlawanan.
Manifestasi klinis 2
Gejala utama bronkitis akut adalah batuk-batuk yang dapat berlangsung 2-3 minggu. Batuk
bisa atau tanpa disertai dahak. Dahak dapat berwarna jernih, putih, kuning kehijauan,atau
hijau. Selain batuk, bronkitis akut dapat disertai gejala berikut ini :
Gejala bronkitis akut tidaklah spesifik dan menyerupai gejala infeksi saluran pernafasan
lainnya. Bronkitis akut akibat virus biasanya mengikuti gejala – gejala infeksi saluran
Diagnosis 5
Diagnosis dari bronkitis akut dapat ditegakkan bila; pada anamnesa pasien mempunyai
gejala batuk yang timbul tiba – tiba dengan atau tanpa sputum dan tanpa adanya bukti pasien
menderita pneumonia,common cold , asma akut,eksaserbasi akut bronkitis kronik dan penyakit
paru obstruktif kronik (PPOK).Pada pemeriksaan fisik pada stadium awal biasanya tidak khas.
Dapat ditemukanadanya demam, gejala rinitis sebagai manifestasi pengiring, atau faring
hiperemis.Sejalan dengan perkembangan serta progresivitas batuk, pada auskultasi dadadapat
terdengar ronki,wheezing , ekspirium diperpanjang atau tanda obstruksi lainnya. Bila lendir
banyak dan tidak terlalu lengket akan terdengar ronki basah. 5Dalam suatu penelitian terdapat
metode untuk menyingkirkankemungkinan pneumonia pada pasien dengan batuk disertai
dengan produksisputum yang dicurigai menderita bronkitis akut, yang antara lain bila
tidak ditemukan keadaan sebagai berikut:
Pemeriksaan fisik 3
Keadaan umum baik: tidak tampak sakit berat, tidak sesak atau takipnea. Mungkin ada
nasofaringitis
Paru:ronki basah kasaryg tidak tetap (dapat hilang atau pindah setelah batuk),wheezing dan
krepitasi
Pemeriksaan dahak dan rontgen dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosa dan
untuk menyingkirkan diagnosa penyakit lain. Bila penyebabnya bakteri, sputumnya akan
seperti nanah. Untuk pasien anak yang diopname, dilakukan tes C-reactive protein, kultur
pernafasan, kultur darah, kultur sputum, dan tes serum aglutinin untuk membantu
mengklasifikasikan penyebab infeksi apakah dari bakteri atau virus. Untuk anak yang
diopname dengan kemungkinan infeksi Chlamydia, mycoplasma,atau infeksi virus saluran
pernafasan bawah, lakukan pemeriksaan sekresi nasofaringeal untuk membantu pemilihan
antimikroba yang cocok. Serum IgM mungkin dapat membantu.Untuk anak yang diduga
mengalami imunodefisiensi, pengukuran serum immunoglobulin total, subkelas IgG, dan
produksi antibodi spesifik direkomendasikan untuk menegakkan diagnosis.
Batuk dengan atau tanpa produksi sputum dapat dijumpai pada commoncold. Common
cold sendiri merupakan istilah konvensional dari infeksi saluran pernapasan atas yang ringan,
gejalanya terdiri dari adanya sekret dari hidung, bersin, sakit tenggorok dan batuk serta bias
juga dijumpai demam, nyeri otot danlemas. Seringkali common cold dan bronkitis akut
memiliki gejala yang sama dan sulit dibedakan. Batuk pada common cold merupakan akibat
dari infeksi saluran pernapasan atas yang disertai postnasal drip dan pasien biasanya sering
berdeham.
Penatalaksanaan 3,4,5
DMP (dekstromethorfan) 15 mg, diminum 2-3 kali sehari. Codein 10 mg, diminum 3
kali sehari. Doveri 100 mg, diminum 3 kali sehari. Obat-obat ini bekerja dengan
menekan batuk pada pusat batuk di otak. Karenanya antitusif tidak dianjurkan pada
kehamilan dan bagi ibu menyusui. Demikian pula pada anak-anak, para ahli
berpendapat bahwa antitusif tidak dianjurkan, terutama pada anak usia 6 tahun ke
bawah. Pada penderita bronkitis akut yang disertai sesak napas, penggunaan antitusif
hendaknya dipertimbangkan dan diperlukan feed back dari penderita. Jika penderita
merasa tambah sesak, maka antitusif dihentikan.
Ekspektorant: adalah obat batuk pengencer dahak agar dahak mudah dikeluarkan
sehingga napas menjadi lega. Ekspektorant yang lazim digunakan diantaranya: GG
(glyceryl guaiacolate), bromhexine, ambroxol, dan lain-lain.
Antipiretik : parasetamol (asetaminofen), dan sejenisnya, digunakan jika penderita
demam.
Bronkodilator ,
Dikarenakan pada penelitian ini disebutkan bahwa gejala batuk lebih banyak berasal
dari bronkitis akut, maka penggunaan antitusif sebagai terapiempiris untuk batuk pada
bronkitis akut dapat digunakan (Sidney S. Braman,2006).
Prognosisi 6
Perjalanan dan prognosis penyakit ini bergantung pada tatalaksana yang tepat atau
mengatasi setiap penyakit yang mendasari.
Ringkasan
Bronkitis akut adalah peradangan akut pada bronkus dan cabang-cabangnya, yang
disebabkan sebagian besar oleh virus dan mengakibatkanterjadinya edema dan pembentukan
mukus. Gejala yang paling menonjol adalah batuk dengan atau tanpa sputum, berlangsung
tidak lebih dari 2 minggu. Untuk menegakkan diagnosis dari penyakit ini harus disingkirkan
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku Ajar respirologi Anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta . 2010.hal.330-332
3. Fahy JV,Dickey BF. Review Artikel Airway Mucus Function andDysfunction. New
England of Jurnal Medicine. Vol 363. No.23. Dec 2, 2010.
7. http://ww.medicastore.com/med